Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

MODUL
HAND BORING

KELOMPOK P4

Adrian Satriaji (1206225196)


Ayu Madinah (1206263023)
Ilham Rahman (1206263010)
Farrah Rosalina (1206262866)

Tanggal Praktikum : 25 Oktober 2014


Tanggal Disetujui :
Asisten Praktikum : Haryadi Wirawan
Nilai :
Paraf :

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN
I.1. Maksud dan Tujuan Percobaan :
 Untuk memeriksa karakteristik tanah secara visual mengenai warna, ukuran
butiran, dan jenis tanah.
 Untuk mengambil contoh tanah undisturbed yang akan digunakan dalam
praktikum selanjutnya.

I.2. Alat dan Bahan :


 Auger Iwan
 2 buah batang dan 1 buah kepala pemutar
 Batang pemegang
 Kunci Inggris
 Socket
 Tabung 2 buah
 Palu dan kepala pemukul
 Beberapa kantong plastik
 Lilin
 Oli

1
Modul Praktikum – Hand Boring
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

I.3. Teori Singkat


Dalam percobaan ini diambil contoh tanah terganggu (disturbed sample) dan
contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample).

Disturbed sample adalah contoh tanah yang diambil tanpa ada usaha yang
dilakukan untuk melindungi struktur asli tanah tersebut. Undisturbed sample
adalah contoh tanah yang masih menunjukkan sifat asli tanah. Contoh
undisturbed ini secara ideal tidak mengalami perubahan struktur, kadar air, dan
susunan kimia. Contoh tanah yang benar-benar asli tidak mungkin diperoleh,
tetapi untuk pelaksanaan yang baik maka kerusakan contoh dapat dibatasi
sekecil mungkin.

Tabung yang dipakai untuk mengambil contoh tanah undisturbed harus


memenuhi ketentuan :
D12  D22
 100%  10% (1)
D12
dimana :
D1 = diameter tabung bagian dalam
D2 = diameter tabung bagian luar

2
Modul Praktikum – Hand Boring
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

II. PROSEDUR PRAKTIKUM


II.1. Persiapan Praktikum :
a. Semua alat-alat praktikum disiapkan.
b. Menentukan titik pengeboran dan membersihkan permukaan tanah dari
rumput dan batuan.
c. Mengoleskan oli pada tabung

II.2. Jalannya Praktikum :


a. Memasang auger Iwan pada batang bor dan diletakkan di titik bor.
b. Memutar bor searah jarum jam sambil dibebani. Batang bor diusahakan
tetap tegak lurus.
c. Memasukkan auger Iwan sampai kedalaman 30 cm, lalu ambil contoh tanah
dan dimasukkan dalam kantong plastik.
d. Pada kedalaman 0,3 m auger Iwan diganti dengan socket dan tabung, lalu
pasang kepala pemukul dan dipukul dengan palu.
e. Setelah tabung penuh, tabung diangkat kembali, dilepas, dan kemudian
kedua permukaan tabung ditutup dengan lilin. Contoh yang didapat adalah
contoh tanah tak terganggu.

III. HASIL PRAKTIKUM


Dari sampel tanah yang diambil, maka tanah secara visual dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kedalaman (m) Jenis Tanah Warna Uraian
0,00 - 0,30 Tanah Lempung Coklat Kemerahan Kasar
0,30 - 0,70 Tanah Lempung Coklat Lebih Halus

3
Modul Praktikum – Hand Boring
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

IV. ANALISA PRAKTIKUM


IV.1 Analisa Praktikum
Praktikum hand boring dilakukan untuk memeriksa karakteristik tanah
secara visual mengenai warna, ukuran butiran dan jenis tanah. Selain itu, karena
praktikum lab memerlukan contoh tanah undisturbed, maka tujuan lain dari
praktikum handboring adalah mengambil contoh tanah undisturbed yang akan
digunakan dalam praktikum selanjutnya.
Dalam praktikum ini, hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan
alat-alat yang dipakai pada praktikum hand boring seperti Auger Iwan, dua buah
batang, batang pemutar, dan lainnya. Persiapan yang dilakukan antara lain
mengoleskan oli ke sisi dalam dan luar tabung yang bertujuan agar tanah yang
dibor tidak menempel pada sisi dalam dan luar tabung. Selanjutnya, praktikan
menentukan titik pengeboran. Titik pengeboran yang dipilih haruslah bersih
dari akar-akar tanaman maupun bebatuan sehingga alat bor (Auger Iwan)
ataupun tabung tidak terhambat oleh akar atau batu tersebut ketika digunakan
untuk mengambil contoh tanah. Selanjutnya, membersihkan permukaan tanah
dari rumput dan batuan.
Langkah selanjutnya adalah memasang Auger Iwan pada batang bor dan
diletakkan di titik bor. Alat tersebut kemudian diputar searah jarum jam sambil
dibebani agar dapat masuk dengan cepat ke dalam tanah. Perlu diketahui juga,
batang bor diusahakan tetap dalam keadaan tegak lurus terhadap sumbu
horizontal tanah. Hal ini bertujuan agar tanah yang dipermukaan tidak runtuh
sehinggga tidak dapat merusak contoh tanah karena contoh tanah yang akan
diambil ini haruslah tanah undisturbed yang akan digunakan pada praktikum
selanjutnya.
Setelah auger Iwan sampai pada kedalaman 30 cm, alat tersebut di
angkat dan diganti dengan socket dan tabung. Sementara itu, tanah pada
kedalaman tersebut diidentifikasi secara visual baik warna maupun teksturnya.
Lalu, batang socket dan tabung ditambahkan kepala pemukul. Selanjutnya
dipukul untuk mendapatkan contoh tanah yang masuk ke dalam tabung hingga
tabung penuh (tabung turun sedalam lebih kurang 40 cm atau sekitar 70 cm dari

4
Modul Praktikum – Hand Boring
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

permukaan tanah). Setelah tabung penuh, tabung diangkat kembali. Caranya


adalah dengan membuat semacam jungkat-jungkit agar dapat diangkat dengan
tenaga yang tidak terlalu besar.
Batang bor dikunci dengan kunci Inggris, lalu gunakan batang baja
panjang lainnya yang diletakan di atas balok beton untuk mengungkit kunci
Inggris tersebut. Tabung diangkat dengan memberi tekanan dengan beban
praktikan pada sisi lain pada batang baja. Setelah tabung berhasil diangkat dari
dalam tanah, tabung yang berisi tanah ditutup dengan menggunakan plastik
yang diikat dengan karet. Tujuannya agar tanah undisturbed yang telah diambil
tidak terganggu oleh lingkungan dan tetap dalam keadaan undisturbed.
Praktikum ini dilakukan tiga kali dengan titik yang berbeda dan
berjauhan untuk mendapatkan tiga sampel tanah undisturbed pada tempat
pengeboran. Pengeboran pada titik-titik lain diperoleh dengan cara yang sama
dengan titik pertama. Setelah mendapatkan ketiga tabung praktikan melihat
secara visual warna tanah yang menjadi hasil praktikum yang akan dijelaskan
pada analisa hasil.

IV.2 Analisa Data dan Hasil


Praktikum ini mengahasilkan tiga sampel tanah undisturbed yang
diperoleh dari hand boring. Dari ketiga sampel dapat disimpulkan tanah yang
didapat adalah tanah lempung karena dilihat dari warna tanah dan tekstur tanah.
Pada kedalaman 0 m sampai 0.3 m tanah terlihat coklat kemerahan
dengan tekstur kasar. Pada kedalaman 0.3 m sampai 0.7 m tanah terlihat coklat
lebih tua dari pada kedalaman 0.3 m sampai 0.7 m dan mempunyai tekstur lebih
halus. Warna dan tekstur dipengaruhi salah satunya oleh kondisi
lingkungannya. Dengan kondisi lingkungan yang panas pada praktikum tanah
yang berada pada kedalaman 0 m sampai 0.3 m mempunyai kadar air yang
lebih sedikit daripada pada kedalaman selanjutnya maka dari itu tekstur lebih
kasar dan warna lebih kemerahan.
IV.3 Analisa Kesalahan

5
Modul Praktikum – Hand Boring
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada praktikum ini antara lain pada


saat pemberian beban untuk pengeboran dengan mengangkat beban pada alat
dan dijatuhkan secara bebas, pada saat dijatuhkan terkadang praktikum
memberi gaya yang lebih sehingga dapat merusak baut yang terpasang pada
socket.
Selain itu proses pengeboran yang tidak tegak lurus dapat menyebabkan
rusaknya tanah sekitar dan menyulitkan proses pengangkatan serta proses
pengeboran. Oli yang di oleskan tidak merata juga menjadi penyebab sulitnya
proses pengangkatan tabung.

V. KESIMPULAN
1. Hand Boring digunakan untuk memeriksa karakteristik tanah secara visual
mengenai warna, ukuran butiran dan jenis tanah.
2. Jenis tanah pada pemboran ini umumnya adalah tanah lempung.
3. Kondisi lingkungan menentukan warna dan tekstur tanah.
4. Semakin dalam tanah yang didapat mengandung kadar air yang lebih tinggi.
5. Tanah yang mengandung kadar air lebih tinggi mempunyai warna yang
lebih tua.
6. Kesalahan yang terjadi umumnya karena :
1. Proses pengeboran tidak tegak lurus
2. oli yang dioleskan tidak merata pada tabung

VI. REFERENSI
1. Bardet, Jean-Pierre. 1997. Experimental Soil Mechanics. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
2. Bowles, Joseph E. 1989. Sifat-Sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah. Edisi
Kedua. trans. Johan K. Hainim. Jakarta: Erlangga.
3. Craig, R.F. 1994. Mekanika Tanah. Edisi Keempat. trans. Budi Susilo S.
Jakarta: Erlangga.
4. Punmia B.C..1981. Soil Mechanic and Foundation. Delhie: Standard Book
House.

6
Modul Praktikum – Hand Boring
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

5. Lambe T. W.. 1951.Soil Testing for Enginners. New York: John Willey and
Sons.

LAMPIRAN

7
Modul Praktikum – Hand Boring
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Gambar1. Proses pembuatan lubang Gambar2. Tabung yang berisi contoh tanah

Gambar3. Tabung hand boring Gambar4. Proses pemukulan tabung

Gambar8. Lubang hand boring Gambar9. Alat bor `

8
Modul Praktikum – Hand Boring

Anda mungkin juga menyukai