Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi kelayakan bisnis sangatlah diperlukan oleh banyak kalangan, terutama
bagi para investor atau para pengusaha yang akan menjalankan usahanya. Bank
selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan
hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk
mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk
mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran
pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi
tersebut secara makro baik bagi perekonomian,pemerataan kesempatan kerja, dll.
Dalam studi kelayakan bisanya biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang
berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu
berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada
keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan
dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Dalam perencanaan sebuah bisnis, baik bagi bisnis yang baru dirintis, atau pun
jenis bisnis perluasan dari usaha yang sudah ada, selain mempertimbangkan aspek-
aspek yang terkait dengan masalah pasar dan pemasaran, teknis, manajemen
termasuk amdal, juga perlu ditelaah manfaat bisnis tersebut bagi masyarakat luas
termasuk pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat sekitar maupun
perekonomian negara. Analisis pada aspek sosial ekonomi menekankan pada
penilaian sejauh mana proyek bisnis yang akan dijalankan mendapat dukungan
ataupun berkontribusi pada perilaku dan pola kehidupan masyarakat termasuk
manfaatnya terhadap perekonomian masyarakat sekitar lokasi bisnis maupun
perekonomian negara secara makro yaitu apakah bisnis itu akan membantu
pertumbuhan perekonomian ataukah justru sebaliknya, membebani perekonomian,
seberapa banyak bisnis dapat menyerap tenaga kerja, bagimana dampaknya
terhadap kesejahteraan masyarakat, penyediaan produk/jasa secara lokal, regional
maupun nasional, bahkan bagaiman pengaruh bisnis terhadap perubahan devisa
negara.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah, di antaranya:
1. Bagaimana definisi atau pengertian dari aspek ekonomi dan sosial dalam
studi kelayakan bisnis?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari aspek ekonomi dan sosial?
3. Bagaimana hubungan kedua aspek tersebut dengan pendapatan nasional?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial


Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan
negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak,
baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarkat luas. Dalam aspek
ekonomi dan sosial dampak yang di berikan dengan adanya investasi lebih
ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya.
Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan
memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Sedangkan bagi
pemerintah dampak positif yang diperoleh adalah dari aspek ekonomi memberikan
pemasukan berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.
Lebih dari itu yang terpenting adalah ada yang mengelola dan mengatur sumber
daya alam yang belum terjamah. Sebaliknya, dampak negative pun tidak akan
terlepas dari aspek ekonomi, misalnya eksplorasi sumber daya alam yang
berlebihan, masuknya pekerja dari luar daerah sehingga mengurangi peluang bagi
masyarakat sekitarnya.
Aspek sosial adalah mengelola dan mengatur sumber daya alam yang belum
ada campur tangan dari manusia.Aspek sosial memiliki 2 sisi, yaitu sisi negatif dan
sisi positif. Dari sisi negatif yaitu perubahan demografi, budaya dan kesehatan
masyarakat juga perubahan gaya hidup,adat istiadat dan struktur sosial lainnya.Dari
sisi positif yaitu adanya alat transportasi, listrik, air juga tersedianya jembatan bagi
masyarakat sekitarnya.
Aspek ekonomi dan sosial ini perlu diperhatikan karena dampak yang terjadi
saat terjadinya kesalahan sangat banyak. Diharapkan aspek ekonomi dan sosial ini
lebih banyak memberikan keuntungan dari kerugian apabila berdirinya sebuah
usaha atau proyek.
Jadi, dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu dtelaah apakah jika usaha atau
proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada
berbagai pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu
dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas
apabila salah dalam melakukan penilaian.

B. Dampak yang Timbul


Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau
investasi, misalnya pendirian suatu pabrik, antara lain:
1. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui:
a. Peningkatan tingkat pendapatan keluarga. Dengan adanya suatu
investasi akan memberikan peningkatan pendapatan kepada masyarakat,
terutama bagi mereka yang dapat diterima bekerja di lokasi pabrik
maupun mereka yang bekerja di luar lokasi pabrik dengan cara
berdagang atau lainnya.
b. Perubahan pola nafkah. Di beberapa wilayah kehadiran pabrik atau
suatu usaha akan mengubah pola hidup masyarakat. Misalnya, semula
masyarakat hidup dengan pertanian, dengan kehadiran pabrik banyak
yang beralih profesi menjadi karyawan pabrik.
c. Adannya pola nafkah ganda. Bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha
disamping tetap mempertahankan pekerjaan semula seperti bertani,
mereka juga bekerja sebagai karyawan, sehingga memperoleh
penghasilan ganda.
d. Tersedianya jumlah dan ragam produk barang dan jasa di masyarakat,
sehingga masyarakat punya banyak pilihan untuk produk yang
diinginkan. Banyak produk dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan
persaingan, sehingga para produsen berusaha untuk meningkatkan
kemasan, harga, mutu produk dan jasa. Sehingga hal ini akan
berpengaruh terhadap harga jual di pasaran.
e. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekaligus mengurangi
pengangguran, karena setiap proyek atau usaha baru yang didirikan pasti
akan membutuhkan tenaga kerja tambahan dan hal ini tentu saja akan
membuka peluang bgi tenaga kerja yang belum mnedapatkan pekerjaan
atau yang masih menganggur.
f. Tersedianya sarana dan prasarana dengan dibukanya suatu proyek atau
usaha dapat pula memberikan fasilitas bagi masyarakat luas maupun
pemerintah seperti dibangunanya:
 Jalan raya
 Sarana hiburan
 Sekolah
 Rumah ibadah
 Rumah sakit
 Pusat perbelanjaan
 Listrik.
 Telepon
2. Menggali, mengatur, dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
melalui :
a. Pemilikan dan penguasaan SDA yang teratur.
b. Penggunaan lahan yang efisien dann efektif.
c. Peninggakatan nilai tambah SDA.
d. Peningkatan SDA lainnya yang belum terjamah.
3. Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional
melalui :
a. Menambah peluang dan kesempatan kerja dan berusaha bagi
masyarakat.
b. Memberikan nilai tambah proses manufaktur.
c. Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal di masyarakat.
d. Pemerataan pendistribusian pendapatan.
e. Menimbulkan efek ganda ekonomi.
f. Meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
g. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
h. Menambah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu.
i. Menyediakan fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakat.
j. Menghemat devisa apabila produk dan jasa yang dihasilkan dapat
mengurangi pemakaian impor barang dan jasa dari luar negeri.
k. Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang
dikelola oleh perusahaan, baik dari pendapatan penjualan maupu dari
pajak lainya
4. Pengembangan wilayah
a. Meningkatkan pemerataan pembangunan (dengan prioritas
pembanguan di daerah tertentu).
b. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu
wilayah.
d. Membuka isolasi wilayah dan cakrawala bagi penduduk.
Sedangkan dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi antara lain
meliputi:
1. Adanya perubahan demografi melalui terjadinya:
a. Perubahan struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin,
mata pencaharian, dan agama.
b. Perubahan tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan penduduk, tingkat kelahiran, tingkat kemtian bayi, dan
pola migrasi.
d. Perubahan komposisi tenaga kerja baik tingkat partisipasi angkatan
kerja maupun tingkat pengangguran
2. Perubahan budaya yang meliputi terjadinya:
a. Kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adat istiadat,
nilai, dan norma budaya setempat.
b. Terjadi proses sosial baik proses asosiatif/ kerjasama, proses disosiatif
konflik sosial, akulturasi, asimilasi, dan integrasi maupun sosial lain.
c. Perubahan pranata sosial / kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi.
d. Perubahan warisan budaya seperti perusakan situs perbakala maupun
cagar budaya.
e. Perubahan pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan
dan kekuasaan.
f. Perubahan kekuasaan dan kewenangan melalui kepemimpinan formal
dan informal.
g. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan
atau kegiatan.
h. Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antara warga
asli dengan pendatang.
i. Perubahan adaptasi ekologis
3. Perubahan kesehatan masyarakat meliputi terjadinya:
a. Perubahan parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak
rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Perubahan proses dan potensi terjadinya pencemaran.
c. Perubahan potensi besarnya dampak timbulnya penyakit.
d. Perubahan karakteristik spesifik penduduk yang berisiko terjadi
penyakit.
e. Perubahan sumber daya kesehatan masyarakat.
f. Perubahan kondisi sanitasi lingkungan.
g. Perubahan status gizi masyarakat.
h. Perubahan kondisi lingkungan yang dapat mempermudah proses
penyebaran penyakit.
Dapat disimpulkan bahwa dalam aspek ekonomi komponen yang penting untuk
ditelaah diantaranya :
1. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah dan pola nafkah
ganda).
2. Ekonomi sumber daya alam (pola penggunaan lahan, nilai tanah sumber
daya alam dan sumber daya lainnya).
3. Perekonomian lokal dan regional (memberikan nilai tambah, jenis dan
jumlah aktivitas ekonomi nonformal, distribusi pendapatan, efek ganda
ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Asli
Daerah (PAD), pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum dan
fasilitas sosial, aksesibilitas wilayah).
4. Pengembangan wilayah.
Sedangkan komponen sosial yang penting untuk ditelaah diantaranya meliputi
sebagai berikut :
1. Komponen Demografi.
a. Struktur penduduk.
b. Tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan penduduk.
d. Tenaga kerja.
2. Komponen Budaya.
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya).
b. Proses sosial.
c. Warisan budaya (situs purbakala, cagar budaya).
d. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.
3. Kesehatan masyarakat.
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan pengaruh terhadap kesehatan.
b. Proses dan potensi terjadinya pencemaran.
c. Potensi besar dampa timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka
kematian).
d. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran
penyakit.

C. Peningkatan Pendapatan Nasional


Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu kelayakan usaha atau dapat dilihat dari
kemampuan investasi tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasional atau
daerah melalui peningkatan PDB dan PAD. Artinya, dengan adanya investasi akan
berpengaruh terhadapt penigkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan
daerah di mana investasi tersebut dilakukan. Kemudian kelayakan lain adalah
naiknya income per kapita masyarakat melalui peningkatan pendapatan seiring
dengan tumbuhnya sektor ekonomi, demikian pula sebaliknya.
Untuk menghitung pendapatan nasional dapat dilakukan dengan melalui tiga
pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan produksi (Production approach)
2. Pendekatan pengeluaran (Expenditure approach)
3. Pendekatan pendapatan (income approach)
Yang dimaksud dengan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi
adalah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu
tahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi
adalah dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai
lapangan usaha (sektor ekonomi) dalam perekonomian.
Pada umumnya lapangan usaha (sektor ekonomi) untuk menghitung pendapatan
nasional ada 11 sektor, yaitu:
1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan.
2. Pertambangan dan penggalian.
3. Industry pengolahan.
4. Listrik, jasa dan air minum.
5. Bangunan.
6. Perdagangan, hotel dan restoran.
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
9. Sewa rumah
10. Pemerintah dan pertahanan
11. Jasa-jasa lainnya.
Kemudian yang dimaksud dengan pendapatan nasional dengan pendekatan
pengeluaran adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan
seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat dalam
perekonomian. Pengeluaran yang dimaksud adalah:
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga.
2. Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah.
3. Pengeluarann pengusaha untuk investasi
4. Ekspor impor.
Selanjutnya yang dimaksud dengan pendapatan nasional dengan pendekatan
pendapatan adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan
balasan jasa yang diterima oelh factor produksi. Jenis-jenis pendapatan yang
diterima, yaitu:
1. Gaji dan upah.
2. Sewa, bunga dan pedapatan lainnya.
3. Pajak tidak langsung.
4. Penyusutan.
5. Laba (keuntungan).
Dalam praktiknya, pendapatan nasional di negara maju biasanya menggunakan
pendekatan pengeluaran dan pendapatan. Adapun di negara yang sedang
berkembang menggunakan pendekatan produksi dan pengeluaran. Metode atau
pendekatan mana yang digunakan tergantung pada mudah tidaknya memperoleh
data di lapangan dan tingkat validitas data tersebut.
Dengan metode perhitungan tersebut, maka kegiatan proyek atau investasi yang
dilaksanakan dapat diketahui sumbangan atau perannya dalam pendapatan nasional,
seperti meningkatnya produksi/output di berbagai sektor, di mana investasi tersebut
ditanam pada khususnya dan sektor lain pada umumnya.
Dari segi pendapatan dengan adanya investasi tersebut dapat dihitung seberapa
besar peningkatan pendapatan yang diterima oleh berbagai golongan masyarakat,
sehingga dapat meningkatkan tingkat kesejahteraannya. Begitu juga di sisi
pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat, sehingga dapat
mendongkrak multiplier effect kegiatan ekonomi lainnya.
Untuk memudahkan pemahaman perhitungan pendapatan nasional akan
diberikan kasus berikut ini. Sebagai contoh: PT ABC ingin melaksanakan investasi
di bidang hutan tanaman industry di kabupaten Belitung, Provinsi Babel, dengan
areal seluas 76.000 ha. Dari investasi tersebut diperkirakan dapat meningkatkan
pendapatan atau penghasilan masyarakat sebagai berikut:
Komponen Pendapatan Tahap Pembangunan Tahap Produksi
Nasional (rupiah/th.) (rupiah/th.)
1. Gaji 2.351,30 3.476,70
2. Upah 940,50 12.420,50
3. Pajak 0 13.200,00
4. Penyusutan 1.145,20
5. Laba setelah pajak 0 30.116,00
Total Pendapatan nasional 4.437,00 61.653.50

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sumbangan proyek atau investasi hutan
tanaman industri yang dilaksanakan oleh PT ABC sebesar 4.437.000.000/tahun
pada tahap pembangunan tanaman dan meningkat lagi menjadi
Rp61.653.500.00/tahun pada tahap mantap atau produksi, sehingga bisa
disimpulkan bahwa dari segi peningkatan pendapatan daerah proyek atau usaha
tersebut layak untuk dilaksanakan.
Cara perhitungan pendapatan nasional bagi dunia usaha untuk pertanian X.
Output
Hasil Penjuaan Biaya Produksi
(beras dan jagung) Rp.1000 Upah Rp 800
Sewa Rp 100
Bunga Rp 25
Keuntungan Rp 75
Total Rp.1000 Total pendapatan nasional Rp.1000

Table di atas menggambarkan output yang dihasilkan oleh suatu usaha


pertanian X dan biaya produksi yang harus dikeluarkannya.

Arus perputaran modal Arus perputaran pengasilan


Hasil Penjualan output akhir
10xRp.1000 = Rp.10.000 Upah 10 x Rp 800 = Rp.8000
Sewa 10 x Rp 100 = Rp.1000
Bunga 10 x Rp 25 = Rp. 250
Keuntungan 10 x Rp 75 = Rp. 750
Total Rp.1000 Total pendapatan nasional Rp.10.000

Tabel di atas mengambarkan 10 petani yang serupa. Jadi semakin banyak petani
maka semakin meningkat pendapatan nasional.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan
memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Sedangkan bagi
pemerintah dampak positif yang diperoleh adalah dari aspek ekonomi memberikan
pemasukan berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Aspek sosial adalah mengelola dan mengatur sumber daya alam yang belum
ada campur tangan dari manusia.Aspek sosial memiliki 2 sisi, yaitu sisi negatif dan
sisi positif. Dari sisi negatif yaitu perubahan demografi, budaya dan kesehatan
masyarakat juga perubahan gaya hidup,adat istiadat dan struktur sosial lainnya.Dari
sisi positif yaitu adanya alat transportasi, listrik, air juga tersedianya jembatan bagi
masyarakat sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai