Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengertian Cerdas Cermat


Cerdas cermat adalah teknik pembelajaran yang dikemas dalam
perlombaan di dalam kelas. Teknik ini merupakan salah satu teknik
pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan berbicara siswa, khususnya
dalam menyampaikan pendapat. Dalam pembelajaran dengan menggunakan
teknik cerdas cermat tentunya akan ada sejumlah pertanyaan yang
disampaikan oleh guru pada siswa. Pertanyaan pertanyaan itu dibuat dan
disesuaikan dengan materi yang akan dijelaskan dalam pembelajaran dan
dilombakan dengan rentang waktu yang telah ditentukan saat pembelajaran
berlangsung. Siswa harus menjawab dengan cepat dan benar agar mendapat
point/ skor yang sempurna diakhir pembelajaran.
Dengan diadakan lomba pertanyaan cepat tepat, secara otomatis semua
siswa berusaha untuk menjawab. Hal itu tentunya mendorong siswa untuk
aktif berbicara guna menyampaikan jawaban/ pendapat yang dimilikinya.
Pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan yang memerlukan jawaban
berupa alasan dan pendapat.
Dengan kata lain, strategi merupakan pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Jadi, strategi merupakan konseptual atau perencanaan
dalam proses pembelajaran.
Cerdas Cermat adalah strategi pembelajaran yang mengadopsi
(mengambil) model kompetisi lomba cerdas cermat. Unsur pendidikan
ditekankan adalah unsur kecerdasan.
Cerdas Cermat adalah strategi pembelajaran yang menekankan peran
aktif peserta didik untuk belajar mandiri didalam maupun luar sekolah. Objek
dasar kurikulum dan garis-garis besar pembelajaran diberikan pada awal
proses belajar mengajar.

31
Cerdas Cermat merupakan suatu kegiatan evaluasi yang diadakan oleh
lembaga pendidikan tertentu, dilakukan dengan kerjasama kelompok dan
menunjukkan adu kepintaran secara kompetitif. Kegiatan ini bertujuan bagi
peningkatan kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa guna menciptakan
generasi yang berkualitas dalam pendidikan dan menumbuhkembangkan
minat bakat siswa untuk mencetak siswa yang kompetitif dan sportif.

2. Teknis Pelaksanaan Cerdas Cermat


Teknis pelaksanaaan Cerdas Cermat (C2) berbeda-beda antara satu
penyelenggara dengan penyelenggara yang lain bergantung dengan lembaga
yang menyelenggarakannya. Penelitian ini mengadopsi salah satu contoh
ketentuan Cerdas Cermat (C2) di kelas 6.2 SDN Pakujajar CBM.
Adapun langkah-langkah strategi C2 (Cerdas, Cermat) yaitu:
a. Guru menyiapkan materi pelajaran yang harus diberikan dalam jangka
waktu tertentu, umpanya materi pelajaran untuk 2-3 bulan sesuai acuan
kurikulum yang berlaku.
b. Guru menyiapkan soal dan pertanyaan sebanyak mungkin sesuai materi
pelajaran yang harus diberikan kepada murid serta menyeleksi
berdasarkan tingkat kesulitan yang dimiliki.
c. Guru secara marathon menyampaikan garis-garis besar semua materi
pelajaran tersebut dalam jangka waktu hari.
d. Guru meminta siswa belajar di rumah.
e. Hari berikutnya, dilakukan proses cerdas, cermat (C2). C2 berlaku untuk
seluruh murid di kelas tersebut.

Adapun teknis pelaksanaannya sebagai berikut:


a. Babak Penyisihan Pada babak penyisihan ini hanya akan diujikan 1 tipe
soal tertulis yang akan dikerjakan oleh seluruh peserta. Aturan yang
berlaku pada soal tersebut adalah sebagai berikut:
 Peserta terbagi menjadi 6 kelompok. Salah satu anggota tiap
kelompok memilih satu amplop soal yang telah disediakan

32
 Seluruh peserta menjawab pertanyaan sesuai dengan bagiannya
masingmasing pada lembar kertas yang tersedia di dalam amplop
 Ada tiga kode soal A B C dan ada 2 kelompok yang memiliki kode
soal yang sama. Masing-masing amplop berisi satu kode dan terdapat
3 soal dalam setiap kodenya
 Waktu mengerjakan soal 15 menit 5. Keseluruhan jawaban benar
diberi nilai 100 dan apabila jawaban salah atau tidak menjawab nilai
akan dikurangi.
b. Babak semifinal. Pada babak semifinal setiap kelompok akan
mendapatkan satu tipe soal (benar-salah) beserta alasannya secara lisan.
Peserta diberi waktu maksimal satu menit. Pertanyaan dari kelompok
yang menjawab salah akan dilempar ke kelompok lain. Jawaban benar
dengan skor 100 dan jawaban salah skor 0.
c. Babak final. Pada babak ini hanya akan diikuti oleh tiga kelompok yang
lolos dari babak semifinal. Pada babak ini akan diterapkan sistem rebutan
dengan ketentuan sebagai berikut :
 Soal dibacakan maksimal 2 kali oleh guru, waktu menjawab maksimal
1 menit.
 Jumlah soal untuk babak rebutan adalah 10 soal.
 Kelompok yang berhak menjawab adalah yang pertama kali
mengangkat papan angka kelompok dan meneriakkan jargon
kelompoknya masingmasing dengan kompak.
 Apabila kelompok pertama menjawab salah, maka kelompok lain
berhak untuk menjawabnya dengan cara mengangkat tangan dan
menyebutkan jargonnya.
 Tiap soal yang benar akan diberi skor nilai 100, jika salah akan
dikurangi.

Pada penelitian ini model Cerdas Cermat (C2) akan diterapkan di kelas
eksperimen, siswa sebagai peserta lomba dan guru sebagai pembaca soal
sekaligus sebagai juri. Kelompok siswa sesuai dengan kelompok expert

33
group. Soal yang diujikan disesuaikan dengan indikator dan standar
kompetensi.

3. Kekurangan Cerdas Cermat ( C2 )


a. Membutuhkan banyak soal dan pertanyaan.
b. Membutuhkan kerja keras guru untuk membagi dan mengklasisfikasikan
jenis soal serta tingkat kesulitannya pada tiap tahap penerapan (C2).
Contoh, Strategi C2 direncanakan dilakukan 3 tahap, jenis soal dan tingkat
kesulitannya juga harus dibagi menjadi 3 kelompok. Tingkat kesulitan soal
tersebut adalah jenis soal yang mudah, sedang, dan berat.
c. Cukup memberi beban psikologis bagi siswa, terutama mereka memiliki
motivasi belajar rendah.
d. Bersifat teoritis dan terlalu mengandalkan kemampuan retoriks
(olahvokal).
e. Terlalu focus pada kemampuan menjawab soal dan pemecahan masalah,
bukan pembuktian nyata objek yang dipelajari.

4. Kelebihan Cerdas Cermat ( C2 )


a. Melatih dan meningkatkan rasa percaya diri siswa.
b. Melatih mental dan semangat belajar.
c. Melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan
guru.
d. Merupakan bentuk aplikasi dan pengembangan diri metode belajar
mandiri.
e. Materi pelajaran dapat berkembang dan dikembangkan oleh kedua pihak,
pihak guru sebagai subjek belajar.
f. Banyak melibatkan unsur pendidikan mulai dari kognitif, afeksi, motorik,
dan psikomotor.

34

Anda mungkin juga menyukai