kantilever. Untuk membuat tip rasio aspek tinggi, produsen probe kantilever biasanya
menggunakan teknik etsa dinamis yang memodifikasi bentuk dan dimensi ujung dan
balok. Sebagian besar metode yang digunakan untuk menentukan kekakuan balok
mengasumsikan penampang persegi panjang meskipun etsa yang biasa digunakan
menghasilkan balok dengan penampang lintang trapesium. Kami menyajikan di sini
metode yang ditingkatkan untuk menentukan kekakuan balok yang
memperhitungkan geometri kantilever yang sebenarnya. Atomic force microscopy
(AFM) telah menjadi alat metrologi yang sangat berharga untuk sains dan teknologi
yang memungkinkan para peneliti untuk mengkarakterisasi topologi permukaan pada
skala nanometer dan memvisualisasikan orientasi dan distribusi spasial dari molekul-
molekul yang teradsorpsi ke permukaan.1 AFM juga telah digunakan untuk mengukur
sifat mekanik molekul tunggal, ansambel molekul, dan struktur permukaan serta
interaksi perekat antara ujung yang dimodifikasi secara kimia dan substrat.
Pengetahuan tentang kekakuan balok kantilever (konstanta pegas) diperlukan untuk
interpretasi yang tepat dari gambar yang diperoleh di bawah gaya konstan dan untuk
mengekstraksi sifat mekanik sampel dari data kurva gaya.
di mana k adalah konstanta pegas, E adalah modulus Young dari balok, dan w, l, dan t
masing-masing adalah lebar balok, panjang, dan ketebalan. Kesederhanaan metode
ini berfungsi sebagai dasar untuk popularitasnya yang luas. Metode keempat
melibatkan pengukuran spektrum resonansi termal kantilever dan menyesuaikan
model osilator harmonik sederhana untuk itu.6,7 Metode kelima memodelkan
defleksi dinamis kantilever beresonansi secara bebas di ruang.8 Dua metode terakhir
memberikan perkiraan dari konstanta pegas balok, k, dan faktor kualitas, Q, dari
resonansi balok di bawah kondisi eksperimental (dalam ruang hampa udara, udara,
atau fluida). Fondasi teoretis dari tiga metode ini mengasumsikan balok penopang
dengan penampang persegi panjang. Pembaca dirujuk ke review oleh Burnham et al.
untuk perincian lebih lanjut.2