LATAR BELAKANG
tidak bisa dilepaskan dari prinsip otonomi daerah, suatu daerah mempunyai
masyarakat, salah satu rasionalitas yang penting dari pelaksanaan otonomi daerah
adalah untuk memperbaiki kinerja pemerintahan kabupaten dan kota. Otonomi daerah
merupakan konsep kajian aktual yang memberikan porsi lebih kepada daerah untuk
menyalurkan segala urusan dan kepentingan daerah agar mampu dikelola sendiri
sesuai dengan potensi masing-masing daerah yang sangat berbeda-beda semua itu
otonomi daerah (Yunianti, 2015). Desa adalah kategori daerah otonom mulai dari
tingkat teratas sampai terbawah yang memiliki kewenangan untuk mengurus rumah
tangganya sendiri (Dewanti, 2015), Berkaitan dengan peran tersebut, diatur dalam
Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang desa yang menjelaskan bahwa desa
merupakan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul atau hak tradisional yang diakui dan
maka dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2014 tentang
Perencanaan Desa yaitu pengaturan pada aspek perencanaan diarahkan agar seluruh
prioritas dan penetapan alokasi, serta distribusi sumber daya dengan melibatkan
partisipasi masyarakat. Akan tetapi keuangan desa merupakan hal yang strategis bagi
desa maupun bagi pemerintahan, apa yang terjadi di desa sebenarnya menunjukan
bagaimana pola keuangan di desa yang dilakukan oleh perangkat desa yang mana
transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.
Pengelolaan keuangan desa merupakan suatu sub sistem dari pengelolaan keuangan
melakukan evaluasi apakah pemerintahan desa melakukan tugasnya secara efektif dan
efisien, dengan melakukan hal yang benar terhadap pencapaian tujuan dan sasaran
Dengan telah disahkannya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa diberikan
kerangka NKRI”. Sebagai tindak lanjutnya, dalam APBN-P 2015 telah dialokasikan
Dana Desa sebesar ± Rp 20,776 triliun untuk 74.093 desa yang tersebar di Indonesia,
dan pada tahun-tahun berikutnya akan terus bertambah bahkan akan mencapai lebih
Selain Dana Desa tersebut, sesuai UU Nomor 6 tentang Desa pasal 72, desa juga
mengelola keuangan yang berasal dari Pendapatan Asli Desa dan Pendapatan
Transfer lainnya berupa Alokasi Dana Desa (ADD), Bagian dari Hasil Pajak dan
dalam mengelola pemerintahan dan berbagai sumber daya alam yang dimiliki,
BPKP pada bulan Mei 2015. Aplikasi ini telah diimplementasikan secara perdana di
Terhitung mulai tanggal 13 Juli 2015 pengembangan aplikasi keuangan desa ini telah
Berdasarkan hal di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
keuangan desa, peneliti juga akan melihat terdapat kemajuan yang signifikan atau
tidak dalam pengelola keuangan desa dengan judul “Pengaruh Akuntabilitas Dan