Terbitan : NO. Referensi : SOP Tgl mulai berlaku : Halaman :
UPTD Puskesmas Sei Apung
UPTD PUSKESMAS Ttd Dr.SUSY IRMAYANI
SEI APUNG NIP : 19700426 200604 2 004
1. Pengertian Tindakan perbaikan dalah tindakan untuk mrnghilangkan penyebab
ketidaksesuaian agar tidak terulang lagi. Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya suatu persyaratan. Persyaratan (requirement) adalah harapan atau kebutuhan yang dapat berupa ketetapan, kebiasaan, atau kewajiban. Tindakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian yang teridentifikasi melalui : a. Proses penanganan keluhan pelanggan. b. Proses penanganan ketidaksesuaian layanan c. Proses hasil audit internal. d. Proses monitoring. e. Proses analisis data. f. Temuan/laporan lainnya yang ada kaitannya ketidaksesuaian layanan. 2. Tujuan Untuk menerangkan mekanisme tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian, supaya setiap tindakan perbaikan yang diambil dapat menghilangkan penyebab ketidaksesuaian serta mencegah berulang kembali. 3. Kebijakan Permasalahan yang ditemukan di puskesmas untuk segera ditindak lanjuti agar tidak menimbulkan permasalahan mutu puskesmas semakin meluas. 4. Referensi Sistem menejemen mutu ISO 901-2008 5. Prosedur A. Identifikasi ketidaksesuaian 1. Seluruh karyawan mengidentifikasi ketidaksesuaian yang berasal dari : a. Hasil prose pengukuran kepuasan pelanggan. b. Hasil proses audit internal. c. Hasil proses monitoring. d. Hasil proses analisis data. e. Hasil proses penanganan ketidaksesuaian layanan. f. Temuan/laporan lainnya. 2. Seluruh karyawan menyampaikan ketidaksesuaian kepada koordinator bagian terkait. 3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya puskesmas mencatat ketidaksesuaian pada formulir laporan ketidaksesuaian dan penyelesaiannya(LKP). 4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya puskesmas dan pelaksanaan membahas dan menganalisis penyebab ketidaksesuaian. 5. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya puskesmas menetapkan rencana dan jadwal tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian. B. Tindakan Perbaikan 1. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemendan koordinator upaya puskesmas beserta pelaksana/karyawan terkait. 2. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemendan koordinator upaya puskesmas melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan tindakan perbaikan yang sudah ditetapkan. 3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemendan koordinator upaya puskesmas memantau aktifitas tindakan perbaikan yang sedang dilakukan oleh staf terkait. 4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemendan koordinator upaya puskesmas menginformasikan aktifitas tindakan perbaikan yang tidak mencapai target kepada ketua tim mutu. 5. Ketua tim mutu melapor kepada kepala puskesmas hasil aktifitas tindakan. 6. Ketua tim mutu dan kepala puskesmas membahas hasil aktifitas tindakan untuk di tindak lanjuti. 7. Ketua tim mutu dan kepala puskesmas memberikan pengarahan kepada koordinator bagian dan pengelola terkait tentang langkah-langkah yang perlu diambil. 8. Karyawan terkait, jika sudah selesai maka menandatangani formulir laporan ketidaksesuaian dan penyelesaiannya (LKP) pada kolom yang sudah disediakan. 9. Melaporkan kepada koordinator bagian atas tindakan perbaikan yang telah dilakukan. C. Verifikasi 1. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemendan koordinator upaya puskesmas menerima laporan hasil tindakan perbaikan dari staf terkait. 2. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemendan koordinator upaya puskesmas memeriksa hasil tindakan perbaikan. 3. Jika sudah sesuai maka mebubuhkan tandatangan pada kolom verifikasi melakukan close out, sebagai penjelasan status tindakan perbaikan sudah selesai dilakukan 4. Jika belum selesai, kembali atau membuat formulir laporan ketidaksesuaian dan penyelesaiannya (LKP) yang baru dan mngulangi prosedur ini. 5. Melaporkan hasil tindakan perbaikan yang telah selesai kepada kepala puskesmas atau ketua tim mutu. 6. Unit terkait Semua Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemendan koordinator upaya puskesmas. 7. Bagan Alir