Bank memiliki berbagai jenis risiko yang terdiri atas 8 (delapan) risiko yaitu Risiko
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum,
Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi.
Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam
memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit pada umumnya terdapat pada
seluruh aktivitas Bank yang kinerjanya bergantung pada kinerja pihak lawan
(counterparty), penerbit (issuer), atau kinerja peminjam dana
Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk
transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan
harga option. Risiko Pasar meliputi antara lain Risiko suku bunga, Risiko nilai
tukar, Risiko ekuitas, dan Risiko komoditas. Risiko ini dapat berasal baik dari
posisi trading book maupun posisi banking book.
Risiko Hukum adalah Risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan
aspek yuridis. Risiko ini juga dapat timbul antara lain karena ketiadaan peraturan
perundang-undangan yang mendasari atau kelemahan perikatan, seperti tidak
dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau agunan yang tidak memadai.
Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan Bank dalam mengambil
keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Sumber Risiko Stratejik antara lain
ditimbulkan dari kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam
perumusan strategi, ketidaktepatan dalam implementasi strategi, dan kegagalan
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Risiko Kepatuhan adalah Risiko yang timbul akibat Bank tidak mematuhi dan/atau
tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Sumber Risiko Kepatuhan antara lain timbul karena kurangnya pemahaman
atau kesadaran hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku
umum.
Risikoperbankan adalah
berfokus pada masalah
financial karena bisnis
perbankan adalah bisnis yang
bergerak di bidang jasa
keuangan. Bank menyediakan
fasilitas yang mampu
memberikan kemudahan
kepada public sebagai
nasabahnya untuk
memperlancar segala
urusan-urusan yang
menyangkut dengan masalah
keuangan.
Karena fungsinya sebagai
mediasi, bank harus mampu
menyediakan atau memberikan
kemudahan itu, seperti
keamanan simpanan,
kemudahan menarik kembali
dana dalam jumlah yang
disesuaikan, kemudahan dalam
urusan mencairkan kredit
termasuk rendahnya biaya
administrasi yang ditanggung,
suku bunga kredit yang rendah
dan diperhitungkan yang
dilakukan secara cepat dan
akurat.
C. TindakanPemerintah
dalam Mengatasi Perbankan
Bermasalah
Pada saat pemerintah melihat
suatu perbankan bermasalah
maka secara umum ada tiga
tindakan yang diambil, yaitu :
a. Pembinaan
c. Likuiditas Bank
D. KebijakanPerbankan
dalam Menghindari Risiko
Bank Indonesia sebagai
“The Last of Resort”
berkewajiban penuh untuk
menjaga dan melindungi
perbankan dalam negeri dari
berbagai risiko yang timbul.
Dalam hal ini ada 4 (empat)
risiko yang perbankan yang
ditetapkan atau diisyaratkan
oleh Bank Indonesia untuk
di-manage (dikelola) yaitu :
1. a. Risiko Kredit
b. Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan
risiko yang disebabkan karena
adanya pergerakan pasar dari
kondisi normal ke kondisi di
luar prediksi atau yang tidak
normal sehingga kondisi
tersebut menyebabkan pihak
perbankan mengalami
kerugian. Risiko pasar secara
umum disebabkan karena dua
hal :
Risiko operasional
merupakan risiko yang timbul
karena faktor internal bank
sendiri yaitu seperti kesalahan
pada system computer, human
error, dan lainnya sehingga
kejadian seperti itu telah
menyebabkan timbulnya
masalah pada bank itu sendiri.
d. Risiko Likuditas
a. Pengawasan yang
dilakukan oleh internal
perbankan
Pengawasan internal
dilakukan oleh Direktur
Kpatuhan, Satuan Kerja Audit
Intern, dan system pengawasan
melekat
b. Pengawasan yang
dilakukan oleh eksternal
perbankan
a) Pemeriksaan umum
Pengawasan langsung
(pemeriksaan umum)
dilakukan oleh pemeriksaan
terhadap semua aspek bank
yakni keadaan keuangan,
kegiatan usaha, manajemen
dan kepatuhan bank terhadap
ketentuan yang berlaku serta
sejauhmana bank mengelola
risiko yang ada. Hasil
pemeriksaan umum ini
nantinya akan disampaikan
kepada pihak bank sentral (BI)
b) Pemeriksaan khusus
F. Antisipasi Perbankan
dalam Menghadapi Tindak
Pidana Perbankan
b) Good understanding
Mencantumkan kemungkinan
terjadinya kejahatan pada
penilaian risiko bisnis (fraud
risk assessment). Pedoman
pengawasan untuk mencegah
terjadinya risiko harus ada
pada operasional perbankan
sehari-hari sampai dengan
perumusan action
plan dan strategic
operational yang dimulai dari
para manajer/officer yang
berada di garis depan (front
office)
d) Dynamic prevention
e) Proactive detection
Suatu organisasi perlu
memahami kejahatan, risiko
yang akan timbul secara
proaktif dalam hal terjadi suatu
kejahatan dan bagaimana
kejahatan dapat ditangani.
f) Investigasi
Penggunaan data
fundamental sebagai acuan
dalam menganalisis berapa
besar angka-angka yang harus
diperhitungkan atau
diposisikan untuk dianalisis
sangat mempengaruhi
terbentuknya sebuah
rekomendasi nantinya.
I. Program Penguatan
Struktur Perbankan Nasional
a. Struktur perbankan
domestic yang sehat yang
mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat dan mendorong
pembangunan ekonomi
nasional yang
berkesinambungan;
d. Terciptanya good
corporategovermence (GCG) di
perbankan sehingga
memperkuat kondisi internal
perbankan nasional.
e. Infrastruktur yang lengkap
untuk mendukung terciptanya
industry perbankan yang sehat
f. Terwujudnya
pemberdayaan dan
perlindungan konsumen jasa
perbankan
Dalam rangka
menindaklanjuti konsep
penguatan struktur perbankan
nasional Bank Indonesia
sebagai otoritas moneter telah
melakukan beberapa
penegasan keputusan yaitu “BI
telah menegaskan perihal
persyaratan modal nominal
minimum bagi bank umum
(termasuk BPD) menjadi
sebesar minimum Rp. 100
milyar. Sementara untuk
pendirian bank baru, hingga 1
Januari 2011 tetap
dipertahankan persyaratan
modal nominal sebesar Rp. 3
triliun.
J. Aplikasi Manajemen
Risiko Perbankan
Kebangkrutan yang
terjadi pada Lehman Brother
membuktikan manajemen
risiko pada lembaga keuangan
menjadi tantangan besar pada
suatu lembaga keuangan.
Kejadian ini diharapkan tidak
terjadi pada dunia perbankan
sekarang ini. Salah satu hal
untuk mengelola manajemen
risiko pada suatu bank
diterapkan aturan bernama
Basel yang dikeluarkan The
Basel Committee on Banking
Supervision (BCBS) secara
internasional.
"Apabila (kegiatan
finansial) terjadi
penyimpangan, maka akan
terdeteksi dan memberikan
alert (peringatan). Sebenarnya,
perbankan nasional telah
menerapkan pengawasan
terhadap kegiatan money
laundering. Namun, hal ini
tidak dilakukan secara real
time oleh perbankan. "Ini
(CTMS) dapat di-broadcast
(kirimkan, red) berbentuk SMS
dan e-mail kepada pejabat dan
petugas bank. Fitur-fitur lain
yang terdapat dalam CTMS
adalah Pop Up Screen pada
bagian front office apabila data
nasabah kurang lengkap dan
kadaluarsa pada saat transaksi,
capture profi l keuangan
nasabah.
Sistem CTMS
menggabungkan core banking
dan AML Server ke message
server dan document server.
Bing meneruskan investasi
CTMS berbeda antarbank satu
dengan lain sesuai skala bank.
Aplikasi ini telah diterapkan
pada Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) Karyajatnika Sadaya
(KS). "Investasi CTMS
berkisar 100-200 ribu dollar
AS.
Risiko Kredit.
Kegiatan perbankan lain
yang perlu mendapat perhatian
khusus adalah pemberian
kredit kepada nasabah. Ini
harus dilakukan secara
hati-hati oleh bank bisa dengan
cara penerapan Information
Technology (IT) Credit Scoring
for Banking untuk
menganalisis data nasabah
untuk memberikan atau
persetujuan pemberian kredit.
"Program ini dapat
menentukan batas kredit,
pembayaran awal, dan
pembayaran cicilan.
b. Tindakan Pemerintah
dalam Mengatasi Perbankan
Bermasalah
- Pembinaan
- Tindak lanjut
Pengawasan Bank
- Likuiditas Bank
c. Kebijakan Perbankan
dalam Menghindari Risiko
- Risiko Kredit
- Risiko Pasar
- Risiko Operasional
- Risiko Likuditas
d. Secara umum pengawasan
pada lembaga perbankan ada 2
yaitu :
- Pengawasan yang
dilakukan oleh internal
perbankan
- Pengawasan yang
dilakukan oleh eksternal
perbankan
DAFTAR PUSTAKAFahmi
Irham, S.E.,M.Si.
2010.Manajemen Risiko Teori,
Kasus, dan Solusi. Bandung:
Alfabeta
BAB II PEMBAHASAN
SHARE
12 COMMENTS
READ MORE
Pengertian Valuta Asing dan Risiko Valuta Asing
SHARE
16 COMMENTS
READ MORE
Pengertian Risiko Keuangan