Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2088-9321

Universitas Syiah Kuala ISSN e-2502-5295


pp. 251 - 260

MODEL TARIKAN PERGERAKAN SEPEDA MOTOR PADA


PUSAT PERBELANJAAN (STUDI KASUS : DI KOTA BANDA
ACEH)

Alfi Salmannur 1, M. Isya 2, Renni Anggraini 3


1)
Mahsiswa Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
email: alfiesalmannoer@gmail.com
2,3)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111, ’email:
m_isya@unsyiah.ac.id2, renni.anggraini@unsyiah.ac.id 3

Abstract: Shopping Centre is one of land use utilization that will lead to trip attraction of
vehicles. Trip attraction of vehicles on shopping centre will cause on traffic towards highway
network system around it. Banda Aceh is the capital of the province of Aceh, which has several
shopping centre among others: Hermes Palace Mall, Suzuya Mall, Barata Shopping Centre,
komplek Sinbun, Pasar Aceh Baru dan Pante Pirak Sp. 5. A large number of shopping centre
in Banda Aceh will certainly increase the number of visitors who came, so did the number of
employee. The purpose of this study is to model the statistical relationship between the
magnitude of the vehicle towing the motorcycle and shopping centre parameter. The
parameters in this study is reflected by building area, land area, parking area, number of
shops, employees and cashiers. Processing data using multiple regression analysis methods,
models generated then tested statistically. the results showed a motorcycle towing equation Y1
= 59.587 + 0.323X6 with variable X6 is number of cashiers.
Keywords : Trip attraction, shopping center, motorcycle, regression model

Abstrak: Pusat Perbelanjaan merupakan salah satu jenis tata guna lahan yang akan
menimbulkan tarikan pergerakan kendaraan. Tarikan pergerakan kendaraan yang terjadi pada
pusat perbelanjaan di kota Banda Aceh akan menimbulkan dampak lalu-lintas terhadap sistem
jaringan jalan yang ada disekitarnya. Kota Banda Aceh merupakan Ibukota provinsi Aceh
yang memiliki beberapa pusat perbelanjaan antar lain : Hermes Palace Mall, Suzuya Mall,
Barata Shopping Centre, komplek Sinbun, Pasar Aceh Baru dan Pante Pirak Sp. 5. Banyaknya
jumlah pusat perbelanjaann di Kota Banda Aceh tentu akan meningkatkan jumlah pengunjung
yang datang, demikian pula dengan jumlah pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk
membuat model hubungan statistik antara besarnya tarikan kendaraan sepeda motor dengan
parameter pusat perbelanjaan. Parameter dalam penelitian ini dicerminkan oleh luas bangunan,
luas tanah, luas lahan parkir, jumlah gerai, jumlah karyawan dan jumlah kasir. Pengolahan data
menggunakan metode analisis regresi berganda, model-model yang dihasilkan kemudian di uji
secara statistik . hasil menunjukan persamaan tarikan sepeda motor Y1 = 59,587 + 0,323X6
dengan variabel X6 adalah jumlah kasir.

Kata kunci : Tarikan, pusat perbelanjaan, sepeda motor, model regresi.

Banda Aceh sebagai ibukota propinsi di Aceh Timur. Letak yang strategis ini menjadi salah
mempunyai banyak potensi yang bisa satu penyebab Kota Banda Aceh berkembang
dikembangkan. Secara geografis kota ini pesat, terutama dibidang ekonomi. Banyak
terletak 05° 16’ 15’’– 05° 36’ 16” Lintang pusat perdagangan dan bisnis didirikan untuk
Utara dan 95° 16’ 15”– 95° 22’ 35” Bujur mengimbangi permintaan masyarakat yang

Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 - 251


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

semakin meningkat dan beragam. pasar. Pasar modern tidak banyak berbeda
Salah satu tolak ukur pengembangan dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini
wilayah kota juga terlihat dari kemajuan dan penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara
perkembangan fasilitas pusat perbelanjaan langsung melainkan pembeli melihat label
untuk masyarakat kota tersebut. Kota Banda harga yang tercantum dalam barang (barcode),
Aceh memiliki 6 pusat perbelanjaan modern. 6 berada dalam bangunan dan pelayanannya
pusat perbelanjaan modern ini diperkirakan dilakukan secara mandiri (swalayan) atau
memiliki potensi dampak lalu lintas. Tujuan dilayani oleh pramuniaga. Pergerakan orang
penelitian ini adalah untuk membuat model dan barang di kota, menunjukkan pada arus
hubungan statistik antara besarnya tarikan lalu lintas, adanya hubungan konsekuensi
kendaraan sepeda motor dengan fasilitas pusat antara aktivitas lahan dan kemampuan sistem
perbelanjaan. Fasilitas dalam penelitian ini transportasi untuk menangani arus lalu lintas
dicerminkan oleh luas bangunan, luas tanah, ini. Secara alami, ada interaksi langsung antara
luas lahan parkir, jumlah gerai, jumlah tipe dan intensitas tata guna lahan dan
karyawan dan jumlah kasir. penyediaan fasilitas transportasi yang tersedia.
Satu tujuan utama perencanaan tata guna lahan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
dan sistem transportasi adalah untuk
Dalam kajian pustaka ini diuraikan
memastikan bahwa ada keseimbangan yang
beberapa teori yang mendukung penelitian
efisien antara tata guna lahan dan kemampuan
yang dikutip dari beberapa referensi yang ada
transportasi (Black, 1981).
kaitan dengan penelitian.
Bangkitan atau tarikan perjalanan dapat
Dasar Teori Secara Teknis diartikan sebagai banyaknya jumlah
Pasar adalah salah satu dari berbagai pergerakan atau lalu lintas yang dibangkitakan
sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan oleh suatu zona (kawasan) per satuan waktu.
infrastruktur di mana usaha menjual barang, Tamin (2008) juga menyatakan bahwa
jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang bangkitan pergerakan adalah tahapan
dengan imbalan uang. Menurut jenis transaksi permodelan yang memperkirakan jumlah
pasar dibedakan menjadi dua jenis yaitu Pasar pergerakan yang berasal dari suatu zona tata
Tradisional dan Pasar Modern. Pasar guna lahan dan jumlah pergerakan yang
tradisional merupakan tempat bertemunya tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona.
penjual dan pembeli serta ditandai dengan Pergerakan lalu lintas merupakan fungsi tata
adanya transaksi penjual pembeli secara guna lahan yang menghasilkan pergerakan lalu
langsung dan biasanya ada proses tawar- lintas. Bangkitan lalu lintas ini mencakup lalu
menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios- lintas yang meninggalkan suatu lokasi dan lalu
kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang lintas yang menuju atau tiba ke suatu lokasi.
dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola Bangkitan dan tarikan pergerakan dapat

252 - Volume 6, Nomor 3, Mei 2017


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

terlihat secara diagram pada Gambar 1.


Jumlah Trip (Qtrip) = f (TGL) (1)
Dimana :

Qtrip = Jumlah perjalanan yang timbul dari suatu


tata guna lahan (zona) persatuan waktu;
f = fungsi matematik;
TGL = karakteristik-karakteristik dan sosio
ekonomi tata guna lahan (zona) dalam
lingkup wilayah kajian.

Menurut Santoso (2010) secara spesifik,


Gambar 1. Bangkitan dan tarikan pergerakan
Sumber : Wells (1975) dalam Tamin (2008) tujuan analisis korelasi adalah ingin
mengetahui apakah di antara dua variabel
Menurut Tamin (2008) Tujuan dasar terdapat hubungan, dan jika ada hubungan,
bangkitan pergerakan adalah menghasilkan bagaimana arah hubungan dan seberapa besar
model hubungan yang mengaitkan parameter hubungan tersebut.
tata guna lahan dengan jumlah pergerakan Koefisien korelasi r adalah suatu ukuran
yang menuju ke suatu zona atau jumlah relatif dari asosiasi diantara dua variabel.
pergerakan yang meninggalkan suatu zona. Koefisien ini bervariasi dari -1 sampai dengan
Model ini sangat dibutuhkan apabila efek tata +1 ( -1 < r < +1 ). Koefisien korelasi 0 (nol)
guna lahan dan pemilik pergerakan terhadap berarti tidak ada korelasi, dan koefisien
besarnya bangkitan dan tarikan pergerakan korelasi +1 menunjukkan adanya korelasi
berubah sebagai fungsi waktu. Tahapan ini sempurna (Perfect Competition). Bila
biasanya menggunakan data berbasis zona koefisien korelasi lebih besar dari nol, maka
untuk memodel besarnya pergerakan yang kedua variabel itu mempunyai korelasi positif.
terjadi (baik bangkitan maupun tarikan), Sebaliknya bila koefisien korelasi tersebut
misalnya tata guna lahan, pemilikan kendaraan, lebih kecil dari nol maka, kedua variabel itu
populasi, jumlah pekerja, kepadatan penduduk, mempunyai korelasi negatif. Apabila variabel
pendapatan dan juga moda transportasi yang independennya lebih besar dari satu maka
digunakan. dihitung koefisien korelasi dan koefisien
Menurut Miro (2005) secara sederhana determinasi masing-masing variabel secara
dapat diartikan bahwa jumlah perjalanan terpisah (parsial). Angka koefisien korelasi
adalah fungsi dari tata guna lahan/kawa- Product Moment dihitung rumus sebagai
san/zona yang mengahasilkan perjalanan berikut :
tersebut dan dapat pula kita bentuk model rxy=
sederhananya seperti fungsi pada Rumus 1 nå XY - (å X )(å Y )
berikut :
{nå X 2
- (å X )
2
} {nå Y 2
- (å Y )
2
}
Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 - 253
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

dipergunakan dengan metode analisa regresi


berganda atau multi regresi.
Keterangan : Bentuk umum persamaan hasil analisa
rxy = Koefisien korelasi Product Momen berganda adalah :
n = Jumlah pengamatan
∑X = Jumlah dari pengamatan nilai X
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + ...bixi. (3)
∑Y = Jumlah dari pengamatan nilai Y

Angka koefisien penentu /determinasi


Metode analisis regresi digunakan untuk
dihitung dengan dasar mengkuadratkan nilai
menghasilkan hubungan antara dua variable
koefisien korelasi yang rumusnya adalah :
atau lebih dalam bentuk numerik, dan untuk
melihat bagaiman dua atau lebih peubah saling ^ _

berkait, dimana telah diketahui variabel mana 2


R =
å ( yi - y) 2

(4)
yang variasinya dipengaruhi oleh variabel å ( yi - y) 2

lainnya dan variabel mana yang


mempengaruhinya. Persamaan regresi ini Uji ini digunakan untuk mengetahui
merupakan persamaan garis yang paling apakah variabel bebas (X1, X2, … Xn)
mewakili hubungan antara dua variabel secara bersama-sama berpengaruh secara
tersebut. signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Hubungan tersebut dianggap linier dan F hitung dapat dicari dengan persamaan
akan memberikan suatu persamaan linier berikut ini :
dengan bentuk sebagai berikut :
Fhitung= (4)
Y = a + bx (2)
Dimana :
Dimana : R2 = koefisien determinasi
N = jumlah data atau kasus
Y = variabel tak bebas;
k = jumlah variabel bebas
X = variabel bebas;
a = Konstanta regresi atau intersep:
b = Koefisien variable Uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah dalam model regresi variabel bebas (X1,
Apabila variabel independen lebih dari
X2, … Xn) secara parsial berpengaruh
satu dimana beberapa variabel independen
signifikan terhadap variabel terikat (Y).
tersebut secara bersama-sama mempengaruhi
Persamaan t hitung pada analisis
variabel dependen, untuk menggambarkan
regresi adalah sebagai berikut :
hubungan antara variabel dependen dengan
lebih dari satu variabel independen atau thitung = (5)
memprediksi nilai variabel dependen atas
dasar lebih besar dari satu variabel independen Dimana :

254 - Volume 6, Nomor 3, Mei 2017


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

bi = koefesien regresi variabel i terhadap peubah tidak bebasnya


bi = standar error variabel i
v Tahap 2 : lakukan analisis regresi linear
berganda dengan semua peubah bebas
Tamin (2008) menyatakan dalam
terpilih untuk mendapatkan nilai
melakukan analisis bangkitan pergerakan
koefisien serta nilai konstanta dan
dengan menggunakan model analisis-korelasi
koefisien regresinya.
berbasis zona terdapat 3 (tiga) metode analisis
v Tahap 3 : Tentukan parameter yang
yang dapat digunakan :
mempunyai korelasi terkecil terhadap
1. Metode analisis langkah demi langkah tipe
peubah tidak bebasnya dan hilangkan
1
parameter tersebut. Lakukan kembali
2. Metode analisis langkah demi langkah tipe
analisa regresi linear berganda dan
2
dapatkan kembali nilai koefisien
3. Metode coba-coba
determinasi serta nilai konstanta dan
Metode ini secara bertahap mengurangi
koefisien regresinya.
jumlah peubah bebas sehingga didapatkan
v Tahap 4 : Lakukan kembali tahap (3) satu
model terbaik yang hanya terdiri atas beberapa
demi satu sampai hanya tertinggal satu
peubah bebas.
parameter saja.
v Tahap 1 : Tentukan parameter
v Tahap 5 : Kaji nilai koefisien determinasi
sosioekonomi yang akan digunakan
serta nilai konstanta dan koefisien regresi
sebagai peubah bebas. Pertama, pilihlah
setiap tahap untuk menetukan model
parameter (peubah bebas) yang
terbaik dengan kriteria berikut :
berdasarkan logika saja sudah
• Semakin banyak peubah bebas yang
mempunyai keterkaitan (korelasi) dengan
digunakan semakin baik model tersebut;
peubah tidak bebas. Kemudian lakukan
• Tanda koefisien regresi (+/-) sesuai dengan
uji korelasi untuk mengabsahkan
diharapkan;
keterkaitannya dengan peubah tidak
bebas (bangkitan atau tarikan • Nilai konstanta regresi kecil (semakin

pergerakanya). mendekati nol, semakin baik)

Dua persyaratan statistik utama yang • Nilai koefisien determinasi (R2) besar

harus dipenuhi dalam memilih peubah bebas (semakin mendekati satu semakin baik)

adalah : Menurut Santoso (2010) sebuah model

• Peubah bebas harus mempunyai korelasi regresi akan dapat dipakai untuk prediksi jika

tinggi dengan peubah tidak bebas; memenuhi sejumlah asumsi, yang disebut
dengan asumsi klasik. Dalam praktik, sebuah
• Sesama peubah bebas tidak boleh saling
model akan sulit untuk memenuhi semua
berkorelasi. Jika terdapat dua peubah bebas
asumsi yang ada; walaupun demikian
yang saling berkorelasi, pilih salah satu
pelanggaran yang signifikan terhadap asumsi
yang mempunyai korelasi lebih tinggi
Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 - 255
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

yang ada akan mengakibatkan prediksi sekunder. Data primer ( Y) adalah jumlah
menjadi bias. tarikan pergerakan yang menuju masing-
Menurut Suliyanto (2011) Pengujian masing pusat perbelanjaan yang menggunakan
lineritas ini perlu dilakukan untuk mengetahui moda transportasi yaitu sepeda motor,
model yang dibuktikan merupakan model sedangkan data sekunder (X) yang digunakan

linear atau tidak. Hasil dari uji linearitas ini meliputu luas bangunan (X1), luas tanah (X2),

adalah informasi apakah model empiris luas lahan parkir (X3), jumlah gerai (X4),

sebaiknya linier, kuadrat atau kubik. Untuk jumlah karyawan (X5) dan jumlah kasir (X6)

mendeteksi apakah model sebaiknya Metode pengolahan data kendaraan

menggunakan persamaan linear atau tidak, adalah sebagai berikut :

maka digunakan metode analisis grafik dan Data jumlah kendaraan

metode statistik. a. Data diurutkan berdasarkan waktu

Menurut Suliyanto (2011) Uji normalitas kedatangan

dimaksudkan untuk menguji apakah nilai b. Data kedatangan dikelaskan dalam

residual yang telah terstandarisasi pada model interval waktu 15 menit dan

regresi berdistribusi normal atau tidak. Tidak dikelompokkan menurut jenis

terpenuhinya normalitas pada umumnya kendaraannya

disebabkan karena distribusi data yang c. Data yang sudah dikelaskan kemudian di

dianalisis tidak normal, karena terdapat nilai jumlahkan sehingga menjadi kendaraan

ektrem pada data yang diambil. Nilai eksterm /11 jam kemudian di konversi menjadi

ini dapat terjadi karena adanya kesalahan kendaraan/ jam.

dalam pengambilan sampel, bahkan karena d. Data yang sudah dikonversi kemudian

kesalahan dalam melakukan input data atau ditampilkan dalam bentuk tabel.

memang karena karateristik data tersebut Pada penelitian ini variabel terikat (Y)

sangat jauh dari rata-rata. adalah Tarikan Sepeda Motor Sedangkan


variabel bebas yang digunakan dalam
METODE PENELITIAN penelitian ini adalah luas bangunan (X1), Luas
Lokasi penelitian berada dikawasan Kota tanah (X2), luas lahan parkir (X3), jumlah gerai
Banda Aceh dengan objek penelitian berupa (X4), jumlah karyawan (X5), jumlah kasir (X6).
bangunan pusat perbelanjaan, untuk masing-
masing fasilitas diambil di 6 (lima) lokasi yang HASIL PEMBAHASAN

berbeda. enam lokasi tersebut yang di ambil Rekapitulasi data primer dan sekunder
adalah Hermes Palace Mall, Suzuya Mall, diperlihatkan pada Tabel 1. Dengan Y adalah
Barata Shopping Center, komplek Sinbun, Tarikan pergerakan kendaraan sepeda motor;
Pasar Aceh Baru dan Pante Pirak Sp. 5. X1 adalah luas bangunan (m2); X2 adalah luas
Data yang digunakan dalam penelitian ini tanah (M2); X3 adalah luas lahan parkir (M2);
dibagi menjadi dua jenis data primer dan data X4 adalah jumlah gerai unit); X5 adalah jumlah
256 - Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

karyawan (orang) dan X6 adalah jumlah kasir Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada
(orang). tabel 2.

Tabel 1 Data primer dan data sekunder


Tarikan Luas Jumlah
Luas Luas Jumlah Jumlah
Sepeda Lahan Pegawa
Banguna Tanah Gerai Kasir
n Pusat Motor Parkir i
n (M2) (M2) (unit) (orang)
o Perbelanjaan (Kend/jam) (M2) (Orang)
Y X1 X2 X3 X4 X5 X6
Hermes Palace
1 85 15000 7500 360 22 340 30
Mall
2 Pante Pirak Sp. 5 27 2700 3400 120 1 10 4
3 Barata 61 5200 7800 720 1 10 2
4 Komplek Sinbun 56 1400 3200 880 27 81 27
5 Suzuya Mall 56 20740 7860 411 12 220 35
6 Pasar Aceh Baru 234 5660 3900 322 641 854 641
Tabel 2. Hasil analisis korelasi
Y1 X1 X2 X3 X4 X5 X6

Y1 1 -0,020 -0,196 -0,199 0,979 0,967 0,982

X1 1 0,754 -0,254 -0,172 0,153 -0,142

X2 1 0,075 -0,366 -0,138 -0,349

X3 1 -0,240 -0,318 -0,251

X4 1 0,925 0,999

X5 1 0,932

X6 1

Tabel 3 Hasil analisis Regresi dan nilai R2


No Model R2 Kesimpulan
1 Y1 = 14,744 - 0,001X1 + 0,005X2 + 0,019X3 + 0,105X5 + 0,217X6 1 -
2 Y1 = 24,983 + 0,004X1 + 0,001X2 + 0,022X3 + 2,771X4 – 2,449X6 1 -
3 Y1 = 15,289 + 0,006X2 + 0,015X3 – 0,129X4 + 0,216X6 0,992 Baik
4 Y1 = 41,016 + 0,025X3 - 0,874X4 + 1,2126X6 0,974 Baik
5 Y1 = 55,261 – 0,611X4 + 0,940X6 0,968 Baik
6 Y1 = 59,587 + 0,323X6 0,964 Baik

Tabel 4 Rekapitulasi uji F


No Model Fhitung Ftabel Kesimpulan
1 Y1 = 14,744 - 0,001X1 + 0,005X2 + 0,019X3 + 0,105X5 + 0,217X6 - -
2 Y1 = 24,983 + 0,004X1 + 0,001X2 + 0,022X3 + 2,771X4 – 2,449X6 - -
3 Y1 = 15,289 + 0,006X2 + 0,015X3 – 0,129X4 + 0,216X6 29,171 225 H0 diterima
4 Y1 = 41,016 + 0,025X3 - 0,874X4 + 1,2126X6 24,764 19,16 H0 ditolak
5 Y1 = 55,261 – 0,611X4 + 0,940X6 45,574 9,55 H0 ditolak
6 Y1 = 59,587 + 0,323X6 107,763 2,776 H0 ditolak

Keterangan :
Fhitung < Ftabel → H0 diterima
Fhitung>Ftabel→H0ditolak

Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 - 257


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Tabel 5. Uji t
No Model thitung ttabel Kesimpulan
1 Y1 = 14,744 - 0,001X1 + 0,005X2 + 0,019X3 + 0,105X5 + 0,217X6 - - -
2 Y1 = 24,983 + 0,004X1 + 0,001X2 + 0,022X3 + 2,771X4 – 2,449X6 - - -
3 Y1 = 15,289 + 0,006X2 + 0,015X3 – 0,129X4 + 0,216X6 1,444 12,706 H0 diterima
0,472 12,706 H0 diterima
0,109 12,706 H0 diterima
0,182 12,706 H0 diterima
4 Y1 = 41,016 + 0,025X3 - 0,874X4 + 1,2126X6 0,657 4,302 H0 diterima
-0,736 4,302 H0 diterima
1,008 4,302 H0 diterima
5 Y1 = 55,261 – 0,611X4 + 0,940X6 -0,608 3,182 H0 diterima
0,925 3,182 H0 diterima
6 Y1 = 59,587 + 0,323X6 10,381 2,776 H0 ditolak

Pengujian model
a. Uji Linearitas

Gambar 3. Uji Linearitas Y1 = 43,845 + 0,001X1


+ 0,290X6
Gambar 1. Uji Linearitas Y1 = 9,541 + 0,0001X1
+ 0,006X2 + 0,020X3 + 0,309X6

Gambar 2. Uji Linearitas Y1 = 25,530 + 0,001X1


+ 0,031X3 + 0,299X6 Gambar 4. Uji Linearitas Y1 = 51,267 + 0,286X6

258 - Volume 6, Nomor 3, Mei 2017


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

b. Uji Normalitas

Gambar 8. Uji Normalitas Y1 = 51,267 + 0,286X6

Gambar 5. Uji Normalitas Y1 = 9,541 + 0,0001X1


+ 0.006X2 + 0,020X3 + 0,309X6 Pemilihan model
Dari hasil analisis statistik dan pengujian
model, Model tarikan pergerakan sepeda
motor yang terbaik yang didapatkan pengujian
regresi linear berganda dan sudah memenuhi
syarat uji statistik adalah Y1 = 59,587 +
0,323X6, dengan nilai determinasi (R2) sebesar
0,964 atau (96,4%). Hal ini menunjukan
bahwa persentase sumbangan pengaruh
variabel bebas X6 (jumlah kasir) terhadap
variabel terikat (tarikan pergerakan kendaraan
Gambar 6. Uji Normalitas Y1 = 25,530 + 0,001X1
+ 0.031X3 + 0,299X6 sepeda motor) sebesar 96,4% atau variansi
variabel bebas yang digunakan dalam model
(jumlah kasir) mampu menjelaskan sebesar
96,4% variansi variabel bebas (jumlah kasir).
Sedangkan sisanya sebesar 3,6% dipengaruhi
atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dari proses analisis terhadap tarikan
pergerakan kendaraan pada rumah sakit di
Gambar 7. Uji Normalitas Y1 = 43,845 + 0,001X1 Kota Banda Aceh kesimpulan sebagai berikut:
+ 0.290X6
Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 - 259
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

1. Model yang memenuhi persyaratan hasil Teori dan Aplikasi dengan SPSS,
uji statistik dan pengujian model adalah : Penerbit CV. Andi Offset,
Y1 = 59,587 + 0,323X6 Yogyakarta
Keterangan : Tamin, O.Z, 2008, Perencanaan,
• Y1= Tarikan pergerakan kendaraan Permodelan dan Rekayasa
sepeda motor (kend/jam). Transportasi, Penerbit ITB, Bandung.
• X6 = Jumlah Kasir (Orang)
2. Faktor yang paling mempengaruhi jumlah
tarikan pergerakan kendaraan sepeda
motor pada pusat perbelanjaan di Kota
Banda Aceh adalah variabel pusat per-
belanjaan (X6), artinya bila jumlah kasir
bertambah, makan akan bertambah pula
tarikan sepeda motornya.

Saran
Perlunya penganalisaan dengan metode
yang berbeda agar model yang didapatkan
dapat menjelaskan lebih menyeluruh terhadap
objek penelitian

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Black, J.A., 1981, Urban Transport
Planning : Theory and
Practice,London.
Morlok, E.K., 1988, Pengantar Teknik
Dan Perencanaan Transportasi,
Erlangga, Jakarta.
Ortuzar JD & Willumsen LG. 2003.
Modelling Transport Third Edition,
Department of Transport
Engineering Pontificia Universidad
Catolica’ de Chile’ Santiago, Chile
Priyatno, D., 2008, Mandiri Belajar SPSS,
Mediakom, Yogyakarta
Suliyanto, 2011, Ekonometrika Terapan –

260 - Volume 6, Nomor 3, Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai