2nd October 2017 Best Practice
2nd October 2017 Best Practice
B. Permasalahan
Dari uraian di atas terutama yang menyangkut pentingnya penyampaian materi serta
dengan pertimbangan supaya pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan, maka penulis
seputarduniaedukasi.blogspot.com/2017/10/best-practice.html 1/12
10/23/2019 BEST PRACTICE | seputarduniaedukasi
merasa perlu untuk mengkaji tentang pembelajaran lompat jauh dengan judul “Peningkatan
pembelajaran lompat jauh melalui pendekatan bermain pada siswa SMA Negeri 8 Muaro Jambi.
Adapun yang menjadi permasalahan yaitu saat pembelajaran pendidikan jasmani ditemui kegiatan
belajar mengajar yang hasil pembelajarannya kurang maksimal. Hal ini disebabkan rendahnya
tingkat minat dan kemampuan dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh siswa kelas XI SMA
Negeri 8 Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2015/2016, di antaranya pengaruh lingkungan, yakni
lingkungan pedesaan yang sebagian besar orangtuanya dari golongan menengah kebawah dan
berprofesi sebagai petani yang dituntut untuk memenuhi kebutuhan primer sehingga kurang
memperhatikan kemajuan belajar siswa. Akibatnya, siswa tidak terbiasa untuk melakukan aktifitas
jasmani dan lebih tertarik untuk membantu orangtuanya. Jika kondisi pembelajaran semacam itu
dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin kemampuan aktifitas jasmani dikalangan siswa akan
terus berada pada tataran yang rendah. Para siswa akan terus-menerus mengalami kesulitan
dalam mengekspresikan kemampuan dan minatnya, siswa kurang aktif dalam bergerak
khususnya saat mengikuti materi lompat jauh. Dengan berbagai alasan kalau melompat kakinya
sakit, takut kena terpeleset, bisa melukai lutut, sehingga dalam proses pembelajaran lompat jauh
guru penjas mengalami kesulitan jika tidak mengemas materi lompat jauh dengan cara yang
efektif dan menyenangkan.
seputarduniaedukasi.blogspot.com/2017/10/best-practice.html 2/12
10/23/2019 BEST PRACTICE | seputarduniaedukasi
2. Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan membiarkan siswa berlatih
mengkombinasikan keterampilan tanpa tekanan untuk menguasai strategi.
3. Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih dikuasai sehingga
siswa dapat konsentrasi belajar strategi bermain.
4. Guru dapat meningkatkan kompetensi diri (membaca, berlatih, browsing)
5. Guru dapat mengembangkan metode pembelajaran
6. Guru dapat berdiskusi, MGMP dan bimtek
Petunjuk seperti di atas harus dipahami dan dimengerti oleh seorang guru. Jika dalam
pelaksanaan permainan kurang menarik karena teknik yang masih rendah, maka seorang guru
harus dengan segera mampu mengatasinya. Selama pembelajaran berlangsung seorang guru
harus mencermati kegiatan pembelajaran sebaik mungkin. Kesalahan-kesalahan yang dibiarkan
selama pembelajaran berlangsung akan mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai.
BAB II
IMPLEMENTASI
seputarduniaedukasi.blogspot.com/2017/10/best-practice.html 3/12
10/23/2019 BEST PRACTICE | seputarduniaedukasi
Dalam hal ini, penulis membuat RPP sebagai dasar skenario pembelajaran dengan
indikator pembelajaran lompat jauh melalui pendekatan bermain.
b. Persiapan sarana dan sumber pembelajaran.
Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran berupa peluit, stopwatch,
cangkul, meteran, bak lompat, dan buku panduan lompat jauh.
2. Tindakan (Action)
a. Guru mempersiapkan siswanya di halaman sekolah dan siswa dibariskan, kemudian
mempresensi siswa.
b. Guru memimpin doa sebelum memulai pembelajaran, kemudian menyampaikan materi yang
akan diberikan.
c. Guru memberikan pemanasan berupa permainan beberapa menit kemudian dilanjutkan
dengan streatching.
d. Di bagian pertama, guru memberikan contoh model permainan kepada siswa.
1) Model permainan melewati beberapa kardus
Tujuan dari pembelajaran ini untuk meningkatkan koordinasi gerakan lari dan lompat serta
untuk membuat siswa merasa senang dan termotivasi untuk melaksanakan gerakan.
Tujuan yang paling penting adalah untuk meningkatkan proses hasil belajar lompat jauh.
Alat yang digunakan: 20 buah kardus, cara melaksanakan permainannya: siswa
melakukan lari dan lompat melewati kardus yang tersusun sedemikian rupa, dipasang
dengan jarak antar kardus 1,50 m, jumlah kardus yang dipasang 5 buah kardus/baris.
Model permainannya dapat dilakukan secara individu atau perorangan dan dapat pula
dilakukan dengan sistem kompetisi atau perlombaan dan dilaksanakan secara
berkelompok. masing-masing siswa harus melakukan lari melewati kardus sebanyak 3-5
kali, setelah itu istirahat 1-2 menit, selanjutnya dapat dilakukan permainan seperti yang
telah dilakukan tadi. Alokasi pembelajaran ini 10-15 menit.
2) Model permainan koordinasi
Tujuan pembelajaran untuk mencapai gerakan yang harmonis dan untuk mendapatkan
gerakan yang otomatis, artinya gerakannya dapat dilakukan dengan kontinyu tidak
terputus-putus. Untuk pembelajaran lompat jauh permainan ini dapat melatih koordinasi
antara awalan, tolakan, saat di udara dan pendaratan.
Alat yang digunakan: 20 buah kardus, cara melakukan permainanya hampir sama
dengan permainan yang pertama, perbedaannya pada permainan ini kardus yang
dipasang menjadi 4 baris dan dipasang 5 banjar jarak antar banjar 1,5 cm. Model
permainannya siswa lari melewati kardus secara bersama-sama 4 orang/seri, dapat
dilakukan secara berulang-ulang. Alokasi waktu pembelajaran 10-15 menit.
3) Model permainan sistem sirkuit
Tujuan pembelajaran untuk kekuatan koordinasi dan kekuatan otot kaki, serta untuk
membuat siswa merasa senang dan tidak monoton dengan yang selalu sama. Model
dengan sistem sirkuit ini, dapat meningkatkan kecepatan, kekuatan otot tungkai bagian
bawah.
Alat yang digunakan: 14 buah kardus, cara melaksanakannya kardus yang telah dipasang
menjadi 5 pos, pos pertama 2 buah kardus, pos kedua 3 buah kardus, pos ketiga 3 buah
kardus, pos keempat 4 buah kardus, dan pos kelima 2 buah kardus. Model permainannya
seputarduniaedukasi.blogspot.com/2017/10/best-practice.html 4/12
10/23/2019 BEST PRACTICE | seputarduniaedukasi
siswa berlari melewati kardus disetiap pos dengan beberapa bagian kaki, seri pertama
dengan langkah biasa, seri kedua dengan salah satu kaki, dan seri ketiga dengan kedua
kaki secara bersama-sama.
Alasan mengapa menggunakan kardus sebagai rintangan dalam pembelajaran lompat
jauh melalui pendekatan permainan. Rintangan yang dijadikan alat harus sesuai dengan
tingkat kesulitan anak atau siswa, yaitu tinggi rendahnya agar diciptakan yang lebih
mudah untuk melompatinya, supaya terhindar dari sentuhan yang dapat membahayakan.
Kardus merupakan alat yang tidak membahayakan dan bersifat lembut, apabila bagian
tungkai atau kaki siswa bersentuhan tidak akan merasa sakit. Kardus juga bersifat ringan
apabila tersentuh akan cepat bergeser dan terjatuh hal ini tidak akan membahayakan
siswa apabila melompatinya. Oleh sebab itu menggunakan kardus sebagai alat bantu
untuk pendekatan permainan dalam pembelajaran lompat jauh, karena tidak akan
membahayakan siswa.
seputarduniaedukasi.blogspot.com/2017/10/best-practice.html 5/12
10/23/2019 BEST PRACTICE | seputarduniaedukasi
kegiatan, maka guru pendidikan jasmani, sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu
kepada siswanya majinasi tentang permainan yang akan dilakukannya.
Proses pendidikan dapat berjalan dan berhasil dengan baik seperti yang diharapkan juga
ditentukan oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal yang harus didukung oleh semua
pihak baik sekolah, pemerintah, maupun masyarakat, terutama dalam penyampaian materi yang
diberikan oleh pendidik terhadap anak didiknya dengan baik. Sesuai dengan hal tersebut bahwa
seorang pendidik (guru) setidaknya harus menggunakan suatu metode pembelajaran pendidikan
jasmani yang tepat agar peserta didik yang memerlukan pembinaan serta bimbingan dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat karakteristiknya.
F. Alternatif Pengembangan
Sebelum diadakan tindakan dengan pendekatan bermain banyak anak yang cenderung
pasif, tetapi setelah penggunaan metode pembelajaran dengan pendekatan bermain anak lebih
termotivasi untuk beraktivitas jasmani. Hal ini disebabkan karena mereka dapat melaksanakan
aktivitas jasmani sambil bermain. Apabila pada setiap kegiatan dibuat metode pembelajaran
dengan pendekatan bermain pada aspek-aspek yang lain tentunya akan lebih baik dan
menguntungkan baik untuk pengajar maupun siswa. Karena dengan demikian stamina akan tetap
terjaga sehingga tingkat kesegaran jasmaninya juga akan lebih meningkat.
Selain metode pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh guru juga
dapat mengembangkan alternatif lain dalam rangka peningkatan hasil belajar lompat jauh
misalnya penggunaan media yang lebih menarik siswa untuk belajar.
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting menciptakan suatu kondisi atau suatu
proses yang mengarahkan siswa supaya bersemangat melakukan aktifitas belajar. Dengan proses
pembelajaran yang bervariasi dan menumbuhkan daya tarik pada siswa maka diharapkan pada
akhirnya juga akan berkorelasi positif terhadap hasil belajar siswa.
seputarduniaedukasi.blogspot.com/2017/10/best-practice.html 6/12
10/23/2019 BEST PRACTICE | seputarduniaedukasi
seputarduniaedukasi.blogspot.com/2017/10/best-practice.html 7/12
10/23/2019 BEST PRACTICE | seputarduniaedukasi
Daftar Pustaka
Lutan, R., 1999, Komponen Umum Kondisi fisik, Aneka Cipta, Semarang
Mansur Muslich. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT.Remaja
Rosdakarya
Nasution. S. 2004. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Nyoman Sumaryadi. 2008. Efektivitas Implementasi Bebijakan Otonomi Daerah. Jakarta: Citra
Utama
Poerwadaminta. W. J. S. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi Ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.
Pupuh Fathurrohman. dan M. Sobry Sutikno. 2010. Strategi belajar Mengajar, Bandung, PT. Refika
Aditama.
Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Surawan Martinus. 2008. Kamus Kata Serapan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Tim Penyusun Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES. 2011. Buku Panduan Penulisan Skripsi FIK
UNNES. Semarang: Percetakan UNNES.
Dadan Heryana. 2010. Olahraga dan Kesehatan SD/MI. Jakarta: Acarya Media Utama
Uno. H. B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Yudha M. Saputra (2010).”Pendidikan Jasmani dan Olahraga”Jakarta: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat mengikuti Olimpiade Guru Nasional (OGN) Tingkat
Nasional Tahun 2017
Diajukan Oleh
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penulisan Best Practice dalam rangka mengikuti Olimpiade Guru
Nasional (OGN) tingkat nasional ini.
Dalam penulisan Best Practice ini saya mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada:
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi
Kepala SMA Negeri 8 Muaro Jambi yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan
OGN.
Rekan-rekan guru dan karyawan serta semua siswa SMA Negeri 8 Muaro Jambi yang telah
memberikan dorongan semangat dan doanya sehingga saya sampai lolos OGN tingkat Nasional
Istri dan anak-anakku tercinta yang selalu memberi dukungan do’a dan memberikan kekuatan dalam
setiap langkah
Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berupa
apapun dalam menyelesaikan risalah akademik ini.
Semoga Best Practice ini bermanfaat bagi pembaca. Saya menyadari bahwa tulisan ini masih
jauh dari sempurna, sehingga saya selalu menantikan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Penulis
Anifral Hendri, S.Pd, M.Pd
DAFTAR ISI
Halaman
seputarduniaedukasi.blogspot.com/2017/10/best-practice.html 9/12
10/23/2019 BEST PRACTICE | seputarduniaedukasi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Fakta Integritas
Lembar Pengesahan
Daftar Lampiran
Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………..…… 1
B. Permasalahan …………………………………………… 2
C. Strategi pemecahan Masalah …………………………… 3
BAB II IMPLEMENTASI
A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah ……... 5
B. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah ………..… 6
C. Hasil yang dicapai ……………………….………………. 8
D. Kendala-kendala yang dihadapi ………….……………. 8
E. Faktor-faktor Pendukung …………………….…………. 9
F. Alternatif Pengembangan ………………………..………. 10
Daftar Pustaka
Lampiran
Gambar
FAKTA INTEGRITAS
JUDUL:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 8 MUARO
JAMBI TP 2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 8 MUARO
JAMBI TP 2015/2016
Karya tulis ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mengikuti Lomba Olimpiade Guru Nasional
(OGN) Tingkat Nasional
Yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
seputarduniaedukasi.blogspot.com/2017/10/best-practice.html 11/12
10/23/2019 BEST PRACTICE | seputarduniaedukasi
1 Lihat komentar
patimahiis565@ Logout
seputarduniaedukasi.blogspot.com/2017/10/best-practice.html 12/12