Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI SENSORI PADA PASIEN HALUSINASI

1. Topik :
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori mencium macam-macam bau.
2. Latar Belakang :
Pengertian gangguan jiwa menurut Depkes RI (2010) adalah suatu perubahan
pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa yang
menimbulkan penderitaan pada individu dan hambatan dalam melaksanakan peran
sosial. Gangguan jiwa adalah kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang karena
hubunganya dengan orang lain, kesulitan karena persepsinya tentang kehidupan dan
sikapnya terhadap dirinya (Budiman 2010). Tanda dan gejala gangguan jiwa menurut
Yosep (2007) yaitu ketegangan, rasa putus asa dan murung, gelisah, cemas, gangguan
kognisi pada persepsi (merasa mendengar suatu bisikan yang menyuruh melakukan
sesuatu). Gangguan kemauan gangguan emosi (klien merasa senang, gembira yang
berlebihan). Gangguan psikomotor (hiperaktivitas)
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu pencerapan panca indra tanpa ada
rangsangan dari luar (Maramis, 1998). Halusinasi merupakan salah satu respon
maladaptif individu yang berada dalam rentang respon neurobiologist. (Stuart dan
Laraia, 2005)
Pasien gangguan persepsi sensori : halusinasi dilakukan tindakan terapi
modalitas salah satunya Terapi Aktivitas Kelompok. Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama. Aktivitas
digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Tindakan
keperawatan yang ditunjukan pada sistem klien, baik secara individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat merupakan upaya yang menyeluruhdalam menyelesaikan
masalah klie. Pravelensi pasien Halusinasi di Wisma Dwarawati 70% dari 100%
jumlah pasien di Wisma Dwarawati.

3. Tujuan
a.Tujuan Umum
Klien mampu mempersepsikan macam-macam bau.
b.Tujuan Khusus
 Klien mampu memberikan respon yang tepat terhadap bau bauan
 Klien mampu menceritakan bau yang diciumnya.
 Klien mampu menceritakan makna terhadap bau yang diciumnya dan
hubungannya dengan pengalaman halusinasi klien mampu memberikan
tanggapan tentang bau yang dicium klien lain.
4. Seleksi Klien
a.Kriteria pasien
Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK di ruang Jiwa RS Prof. Dr.Soerojo
Magelang.
 Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya.
 Klien dengan halusinasi yang sudah kooperatif dan tidak mudah marah atau
tersinggung.

b. Jumlah Peserta TAK

Jumlah peserta TAK 6 pasien dengan gangguan persepsi sensori : Halusinasi

c. Nama Peserta TAK

Ny. S

Ny. KJ

Ny. SR

Ny. SQ

Ny. M

Ny. S

d. Proses Seleksi

 Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat.


 Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat
ruangan.
 Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan.

5. Jadwal Kegiatan
a. Tempat Pelaksanaan TAK
Ruang tamu Wisma Dwarawati
b.Lama Pelaksanaan TAK
30 menit
c.Waktu Pelaksanaan TAK
Selasa, 23 Juli 2019

6. Metode
a.Ceramah
b.Tanya Jawab
c.Demonstrasi
7. Media dan Alat
a. Kopi
b. Kunyit
c. Bunga
d. Lotion
e. Sabun mandi
f. Buku tulis
g. Bolpoint
h. Jadwal harian klien
i. Musik

8. Pengorganisasian
a. Jumlah terapis : 5 anggota
b. Pembagian peran :
 Leader : Aulia Kurnia Insani
 Co-Leader : Sulis Setyowati
 Fasilitator : Linda Puspita Dewi, Indah Nur Afifah
 Observer : Annisa Aulia
c. Pembagian tugas :
a). Leader
 Menyusun rencana TAKS
 Mengarahkan kelompok dalam mengarahkan tujuan
 Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan
perasaan, mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik.
 Sebagai role model
 Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

b). Co leader

 Membantu leader dalam mengorganisasikan kelompok.


 Mengingatkan leader jika kehiatan menyimpang
c). Fasilitator
 Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk
brperan aktif dan memotivasi anggota
 Memfokuskan kegiatan
 Membantu mengkoordinir anggota kelompok
 Duduk disela sela pasien
 Menghidupkan situasi permainan atau menyemangati pasien dalam
bermain
d). Observer
 Mengobservasi semua respon klien
 Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku
klien
 Memberikan umpan balik pada klien dan pada kelompok
 Duduk tidak dilingkungan permainan atau diluar
 Mengevaluasi setiap kegiatan kelompok
 Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator.

9. Setting Tempat

Leader
Co leader
Fasilitator
Observer
Klien

10. Langkah kegiatan


a. Fase Orientasi
1.) Salam Terapeutik
a) Salam dari perawat misalnya dengan selamat pagi atau selamat siang
b) Perkenalkan nama perawat dan nama panggilan (diberi papan nama)
c) Memberi kesempatan pada klien untuk memperkenalkan nama masing-
masing (diberi papan nama)
2.) Validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan masalah perasaan klien
c) Menanyakan penerapan TAK stimulasi sensori yang lalu
3.) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mencium macam-macam bau
b) Menjelaskan aturan permainan :
 Jika ada angota kelompok yang ingin meninggalkan kelompok harus
minta ijin
 Mengikuti kegitan sampai selesai
 Mempersilahkan klien untuk minum atau kencing dulu sebelum acara
dimulai
b. Fase Kerja
1) Berikan pujian atas kemampuan klien dalam memberikan pendapat terhadap
bau benda yang dicium dengan mengatakan “bagus”.
2) Ulangi langkah 3,4,5 sampai semua klien mendapat kesempatan yang sama,
usahakan jenis benda yang diberikan berbeda-beda untuk setiap pasien.
3) Perawat memberikan kesimpulan tentang bau dari benda-benda yang telah
dicium oleh klien.
4) Perawat menjelaskan makna dari terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori
mencium macam-macam bau.
c. Fase Terminasi
1.) Evaluasi
a) Perawat menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi altivitas
kelompok.
b) Perawat memberikan pujian atas keberhasilan kelompok dengan
mengucapkan kata “bagus”
2.) Tindak lanjut
a) Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan mencium macam-macam bau
dan mendiskusikan dengan klien atau perawat lain.
b) Membuat jadwal mencium macam-macam bau.
3.) Kontrak terapi kelompok yang akan datang
a) Bersama dengan klien membuat rencana untuk terapi aktivitas kelompok
selanjutnya yaitu merasakan macam-macam rasa.
b) Bersama klien menentukan waktu dan tempat terapi aktivitas kelompok yang
akan datang.

4.) Program Antisipasi Masalah


Antisipasi Masalah
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
- Memanggil klien
- Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau
klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
- Panggil nama klien
- Tanya alasan klien meninggalkan permainan
- Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien
bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
-Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih
-Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh
klien tersebut
-Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran
pada permainan tersebut

12. Melakukan evaluasi :


a. Proses
 90 % klien berpartisipasi aktif.
 90 % Klien dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang sesuai
dengan Stimulus external.
 90% Klien mampu bekerja sama dalam kelompok.
 100% klien mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
b.Hasil

 90 % Klien mampu menyebutkan bau bauan yang diberikan


 80 % Klien mampu memperkenalkan diri atau menyebutkan nama serta
mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
 50 % Klien mampu mengungkapkan manfaat kegiatan TAK.
 Terakhir leader menyimpulkan manfaat seluruh kegiatan dan memotifasi
kepada klien untuk melakukan kegiatan serupa/yang lain bersama klien lain.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat Budi A. (2014). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC.
Muhith Abdul. (2015).Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Andi Offset.
Standar Prosedur Opeasional Terapi Aktivitas Kelompok dan Pendidikan Kesehatan. RSJ
Prof. Dr Soerojo Magelang

Anda mungkin juga menyukai