Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap
manusia yang ada di bumi ini. Pada dasarnya pengertian pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ).
Indonesia kini menjadi salah satu Negara berkembang yang selalu
berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia guna menjadi Negara yang
maju. Sehingga, pemerintah Indonesia senantiasa berusaha untuk meningkatkan
setiap bentuk pendidikan dari tingkat yang rendah sampai pada tingkat perguruan
tinggi. Namun demikian membahas pendidikan tentu tidak lepas dari
infrastruktur yang mendukungnya yaitu sebuah bangunan sebagai prasarana
tempat belajar para siswa/mahasiswa. Bangunan ini mempunyai fungsi yang
sangat penting dalam pengembangan pendidikan. (K Febriani, 2015)
Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) yang merupakan salah satu
perguruan tinggi swasta yang berada di Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara, turut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yang
berkompetisi dan berdaya saing tinggi berdasarkan akhlak mulia. UMK telah
berkembang cukup pesat, hal tersebut dapat dilihat dari pembangunan gedung-
gedung baru sebagai penunjang aktivitas kampus. Hingga saat ini UMK telah
memiliki 8 fakultas dan 14 program studi dan menerima rata-rata 1600
mahasiswa baru pertahun untuk semua jurusan (Detiksultra, 2018). Dengan
adanya jumlah mahasiswa yang cukup besar maka dibutuhkan fasilitas yang

1
dapat melancarkan kegiatan civitas UMK baik untuk mahasiswa, dosen maupun
tenaga kependidikan.
Adapun fasilitas yang sangat dibutuhkan civitas UMK saat ini salah
satunya adalah auditorium dengan harapan bahwa gedung tersebut dapat
berfungsi sebagai central atau pusat kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang
banyak, misalnya: kegiatan seminar, upacara wisuda, pertunjukan kesenian dan
masih banyak kegiatan mahasiswa yang lainnya.
Meski UMK telah memiliki gedung Islamic Center sebagai tempat
kegiatan kampus, namun keberadaan gedung ini masih kurang memadai untuk
mendukung kegiatan-kegiatan civitas akademika saat ini. Sehingga, untuk
menggelar kegiatan wisuda serta kegiatan yang berkaitan dengan kemahasiswaan
sebagian besar kegiatan tersebut diselenggarakan di hotel karena tidak adanya
gedung yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, hal ini
dianggap menjadi kurang representatif karena letak kampus dan hotel yang
berjauhan. Adapun aula gedung Islamic Center UMK saat ini memiliki daya
tampung sekitar 200 kursi, sementara itu untuk penyelenggaraan wisuda selama
ini dibutuhkan gedung yang bisa menampung kurang lebih 1.500 orang (Analisa
penulis, 2019). Dibandingkan dengan Universitas lainnya yang letaknya juga
berada di Kota Kendari seperti Auditorium Mokodompit Universitas Halu Oleo
yang memiliki kapasitas 4.000 kursi (MIPA UHO, 2017) dan Auditorium Institut
Agama Islam Negeri dengan kapasitas sekitar 1.200 kursi, kedua gedung ini
dapat menampung ribuan orang. Dengan kondisi tersebut maka diperlukan
pengembangan sarana auditorium yang lebih memadai dan komprehensif untuk
mendukung kegiatan-kegiatan civitas kampus.
Selain itu, sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang berada di bawah
Yayasan Muhammadiyah diharapkan dapat mengatur segala keperluan, baik
dari pemasukan maupun pengeluarannya dan sekaligus dapat mencari alternatif
pembiayaan dan penyelenggaraan pendidikannya. Oleh karena itu, keberadaan

2
Auditorium UMK dapat menjadi sarana untuk mencari dana dengan cara
menyewakan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan di atas perlu direncanakan
Auditorium UMK dengan penekanan Arsitektur Islam. Arsitektur Islam dipilih
untuk menonjolkan sisi keislaman dan sebagai bagian dari identitas dari
Universitas Muhammadiyah Kendari sebagai salah satu Universitas berbasis
Islami yang mengajarkan tentang akhlaqul karimah.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan melihat kondisi Universitas Muhammadiyah Kendari saat ini
yang membutuhkan fasilitas berupa auditorium sebagai tempat menampung
segala aktivitas civitas kampus dengan lokasi dan tapak yang mudah diakses serta
dapat menampilkan desain Aritektur Islam pada bangunan sehingga dapat
menonjolkan sisi keislaman.
Maka Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang dapat di rumuskan
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merencanakan bangunan Auditorium yang bisa memenuhi
kebutuhan atau standar Auditorium?
2. Bagaimana menampilkan desain Arsitektur Islam dalam bentuk bangunan
auditorium Universitas Muhammadiyah Kendari?

1.3 Tujuan dan Sasaran Pembahasan


1.3.1 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari perencanaan Auditorium Universitas Muhammadiyah
Kendari adalah sebagai berikut :
1. Merencanakan bangunan Auditorium yang bisa memenuhi kebutuhan atau
standar Auditorium..
2. Menampilkan desain Arsitektur Islam dalam bentuk bangunan Auditorium
Universitas Muhammadiyah Kendari.

3
1.3.2 Sasaran Pembahasan
Menyusun proses dasar perencanaan dan perancangan Auditorium
Muhammadiyah Kendari berdasarkan panduan aspek-aspek perancangan untuk
dapat menciptakan suatu bangunan Auditorium yang ideal dan dapat mendukung
kegiatan yang ada didalamnya sesuai dengan yang diharapkan dengan penekanan
arsitektur Islam.

1.4 Batasan dan Lingkup Pembahasan


1.4.1 Batasan Pembahasan
Batasan pembahasan dibatasi pada aspek arsitektural untuk mendukung
perencaan pembangunan Auditorium Universitas Muhammadiyah Kendari
dengan pendekatan Arsitektur Islam yang dapat mewadahi seluruh aktifitas dan
kebutuhan pengguna.
1.4.2 Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan berdasarkan pada disiplin ilmu arsitektur yang berkaitan
dengan Auditorium Universitas Muhammadiyah Kendari dengan pendekatan
Arsitektur Islam. Sedangkan pembahasan diluar tema dilakukan dalam batas
logika sesuai dengan data situasi dan kondisi yang ada serta kaitannya dengan
disiplin ilmu arsitektur.

1.5 Metode dan Sistematika Pembahasan


1.5.1 Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deduktif, pembahasan
mengenai aspek-aspek yang menyangkut fasilitas Auditorium Universitas
Muhammadiyah Kendari hingga konsep arsitektural dengan metode studi
kompilasi data data priner dan sekunder.
a) Data primer

4
Observasi lapangan dengan cara melakukan wawancara dan pengamatan
langsung di lokasi dan tapak sebagai acuan dalam perencanaan Auditorium
Universitas Muhammadiyah Kendari dengan konsep Arsitektur Islam.
b) Data sekunder
Studi literatur melalui buku, jurnal, internet dan studi banding yang akan
menjadi referensi dalam perencanaan Auditorium Universitas
Muhammadiyah Kendari dengan konsep Arsitektur Islam.

1.5.2 Sistematika Pembahasan


Secara garis besar sistematika pembahasan dapat dikelompokkan dalam
beberapa tahap antara lain :
BAB I : Mengemukakan hal-hal yang melatar belakangi
permasalahan, mengemukakan permasalahan,
mengemukakan tujuan dan sasaran pembahasan,
mengemukakan lingkup pembahasan, serta metode dan
sistematika pembahasan.
BAB II : Membahas landasan teoritis mengenai tinjauan pustaka
Auditorium Universitas Muhammadiyah Kendari.
BAB III : Membahas pengungkapan tentang tinjauan terhadap
kondisi ril Universitas Muhammadiyah Kendari sebagai
lembaga pendidikan yang akan mengelola gedung
Auditorium.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai