MOU Rumah Sakit Sigli
MOU Rumah Sakit Sigli
ANTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TGK. CHIK DITIRO SIGLI
DENGAN
PUSKESMAS TRIENGGADENG
TENTANG
RUJUKAN PASIEN
Nomor : / /PKS/RSUD-TCD/VI/2019
Nomor : 445/ 874 / PKM-TRG / 2019
Pada hari Selasa Tanggal Dua puluh lima bulan Juni tahun Dua Ribu Sembilan Belas yang
bertanda tangan ini dibawah ini:
1. drg. Mohd. Riza Faisal, MARS : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tgk. Chik Ditiro
Sigli yang beralamat di Jalan Prof. A. Majid Ibrahim -
Sigli, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya
tersebut berdasarkan keputusan Bupati Pidie
Nomor : Peg. 800/130 Tahun 2016 untuk dan atas
nama Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tgk.
Chik Ditiro Sigli, yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA .
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK
dan secara sendiri-sendiri disebut PIHAK.
Selanjutnya kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian Kerja sama dalam hal
Pelayanan Kesehatan di RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli Pemerintah Kabupaten Pidie dengan
ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut :
PASAL 1
DASAR PERJANJIAN
Pasal 2
PENGERTIAN
1. Perjanjian adalah ikatan kerja sama antara RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli Pemerintah
Kabupaten Pidie dengan Puskesmas Trienggadeng Kecamatan Trienggadeng
Kabupaten Pidie Jaya dalam hal pemberian pelayanan kesehatan.
2. Rawat jalan adalah semua jenis pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA dalam upaya pemulihan kesehatan yang diperuntukkan bagi pasien yang
berobat di poliklinik tanpa harus menginap.
3. Kartu berobat adalah kartu yang diterbitkan olah PIHAK KEDUA yang berisi nama
peserta, nama peserta, alamat peserta, nomor berobat dan jenis kelamin.
4. Pasien adalah pasien PIHAK KEDUA yang terdiri dari suami/istri/anak dan seluruh
anggota keluarganya sebagaimana tertera dalam kartu keluarga (KK) yang sudah
terdaftar kesuatu intansi pelayanan kesehatan untuk melakukan rawat jalan
5. Tanda kepesertaan adalah kartu kepesertaan jaminan kesehatan pasien
kewarganegaraan Indonesia yang masih berlaku sebagai bukti hak atas jaminan
kesehatan yang ditanggung oleh Pemerintahan Indonesia.
PASAL 3
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan perjanjian kerja sama ini adalah dalam rangka melakukan rujukan pasien
sebagai pelayanan berjenjang.
Masing-masing pihak terlebih dahulu menerangkan bahwa :
1. PIHAK KEDUA menunjuk kepada PIHAK PERTAMA sebagai Rumah sakit rujukan
dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi peserta di lingkungan Puskesmas
Trienggadeng
2. PIHAK PERTAMA sebagai pusat pelayanan kesehatan menerima pasien dari PIHAK
KEDUA sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan atau ketentuan yang telah
disepakati.
3. Pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah rawat jalan
Pasal 4
LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN
1. PIHAK PERTAMA menerima pasien dengan menunjukkan kartu berobat dan/ surat
rujukan dari pemberi pelayanan kesehatan dari PIHAK KEDUA
2. Pasien akan diberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan dan atau surat rujukan
dari dokter PIHAK KEDUA
3. Apabila pasien atas permintaan pribadi minta tambahan pelayanan kesehatan diluar
yang telah ditentukan, maka selisih biaya atas pelayanan tersebut ditagih langsung
oleh PIHAK PERTAMA kepada Pasien yang bersangkutan.
Pasal 6
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
1. Biaya rawat jalan yang diberlakukan adalah berdasarkan ketentuan yang berlaku yaitu
Peraturan Daerah, Keputusan Bupati Pidie dan atau Keputusan direktur RSUD Tgk.
Chik Ditiro Sigli.
2. Jika terjadi perubahan tarif/ biaya maka PIHAK PERTAMA akan memberitahukan
secara tertulis kepada pasien PIHAK KEDUA
Pasal 7
KEADAAN MEMAKSA ( FORCE MAJEURE)
1. Dalam hal terjadi force majeure seperti bencana alam, kebanjiran, kebakaran,
peperangan, pemberontakan, huru-hara, pemogokan umum, demonstrasi, dan
kebijaksanaan pemerintah dibidang keuangan (moneter) maka salah satu pihak wajib
memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis paling lambat 7x24 jam setelah
terjadinya keadaan force majeure tersebut.
2. Segala akibat dari force Majeure ini bukan merupakan beban salah satu pihak.
Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan perjanjian ini maka terlebih dahulu
diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat
Pasal 9
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku 1 tahun terhitung sejak tanggal 23 April 2019 sampai dengan 23
April 2020
2. Selama perjanjian ini sedang berjalan, kemudian salah satu pihak memutuskan
perjanjian ini maka harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis paling
lambat 2 bulan kelender sebelumnya dengan disertai alasan-alasannya
3. Pengakhiran perjanjian ini tidak membebaskan kedua belah pihak untuk
menyelesaikan kewajiban-kewajibannya yang sedang berjalan
4. Perjanjian dapat diperpanjang kembali, apabila disetujui oleh kedua belah pihak
dengan ketentuan sebelum berakhirnya perjanjian kerjasama ini, maka PIHAK KEDUA
harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA tentang
perpanjangan perjanjian kerjasama tersebut selambat-lambatnya 1 bulan sebelumnya,
apabila keterlambatan permohonan melebihi 1 bulan dianggap perjanjian kerjasama ini
berakhir, Dengan demikian maka pada tanggal 2 bulan berikutnya pemberian
pelayanan kesehatan bagi peserta kesehatan dilingkungan PIHAK KEDUA
diberhentikan.
Pasal 10
ADDENDUM
1. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur kemudian secara
musyawarah
2. Hasil musyawarah sebagaimana ayat (1) pasal ini disetujui oleh masing-masing pihak
secara tertulis dan dijadikan ketentuan tambahan (addendum) yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari perjanjian ini
Demikian perjanjian kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), keduanya bermaterai cukup
yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.