Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEBIDANAN PADA Disahkan oleh Kepala

ABORTUS SPONTAN KOMPLIT Puskesmas


No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
Ns. H.Ashar Mahri S.Kep
NIP.19740723 200501 1009

1. Definisi  Abortus spontan komplit adalah perdarahan sedang hingga banyak


yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dimana
sebagian hasil konsepsi sudah keluar, serviks terbuka dan tinggi
fundus uteri tidak sesuai dengan usia kehamilan.
 Asuhan Kebidanan pada abortus spontan komplit adalah asuhan
kebidanan yang diberikan secara menyeluruh kepada ibu hamil
dengan abortus spontan dan komplit.
2. Tujuan Untuk mencegah terjadinya perdarahan berlebihan sehingga
menghindari terjadinya syok.
3. Kebijakan Sebagai pedoman dalam pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan abortus spontan komplit.
4. Ruang Lingkup Ibu hamil dengan abortus spontan komplit di Puskesmas,
Poskesdes,
Posyandu sewilayah Puskesmas Kari.
5. Referensi  Prawirohardjo, Sarwono.2000.Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:YBP-SP.
 Varney,H.2007.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4.Jakarta:EGC.
6. Prosedur a. Petugas memberikan informasi kepada ibu tentang tindakan /
pemeriksaan yang akan dilakukan.
b. Petugas mencuci tangan secara efektif.
c. Petugas melakukan anamnesa / pengkajian data subjektif secara
lengkap, yang meliputi :
1) Identitas klien
2) Alasan kunjungan dan keluhan utama
3) Riwayat kesehatan yang lalu, sekarang dan riwayat kesehatan
keluarga.
4) Riwayat Obstetri : riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang
lalu dan riwayat kehamilan sekarang
d. Petugas melakukan pemeriksaan umum meliputi
1) Keadaan umum.
2) kesadaran.
3) Mengukur tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan
4) Berat badan
5) Tinggi Badan
6) LILA
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, meliputi :
1) Rambut : kebersihan, mudah rontok / tidak.
2) Mata : edema, konjungtiva merah muda / pucat, sclera ikterik
/ tidak, pandangan kabur / tidak.
3) Hidung : polip, edema mukosa, secret.
4) Mulut : gigi ( kebersihan, caries ), stomatitis, gingivitis, lidah,
tonsil/faring.
5) Telinga :simetris / tidak, serumen, tanda-tanda infeksi termasuk
pengeluaran secret.
6) Leher : pembesaran kelenjar limfe, pembesaran kelenjar tyroid,
pembesaran vena jugularis.
7) Dada dan mamae :sesak nafas, retraksi otot pernafasan,
pembesaran kelenjar limfe di ketiak, benjolan pada
mamae, nyeri tekan.
8) Abdomen :luka bekas operasi, pembesaran hepar, limpa, nyeri
daerah ginjal.
9) Ekstremitas
a) Atas : oedema, sianosis di bawah kuku, bekas – bekas
suntikan jarum.
b) Bawah :oedem, varises, sianosis di bawah kuku, human sign.
10) Genetalia eksterna dan anus : ada tidaknya lecet, memar dan lesi
lain ( herpes, kondiloma / kutil) pada kulit genetalia,
edema vulva, abses kelenjar bartolini dan skene, anus
hemoroid.
f. Petugas melakukan pemeriksaan obstetrick meliputi
1) Inspeksi
a) Muka : cloasma gravidarum
b) Mammae : tegang, hiperpigmentasi areola, papilla menonjol /
datar / masuk.
c) Abdomen : membesar sesuai umur kehamilan / tidak,
melintang / memanjang, linea nigra, linea alba,
striae livida, striae albicans.
d) Genetalia : pengeluaran pervaginam , catat karakteristiknya (
warna, bau)
2) Palpasi
a) Leopold I – IV
b) TFU
3) Pemeriksaan Dalam : vulva / uretra , porsio, pembukaan.
4) Perkusi : reflek patela
g. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan meliputi
pemeriksaan USG dan laboratorium.
h. Petugas melakukan identifikasi terhadap diagnosa yang benar
berdasarkan data - data yang telah dikumpulkan.
i. Petugas memberikan informasi kepada ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan serta hasil identifikasi diagnose
abortus spontan dan komplit pada ibu
j. Petugas merencanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan abortus
spontan komplit:
1) Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa abortus spontan
komplit tidak dapat ditangani di Puskesmas Kari, ibu harus
dirujuk ke RS PONEK atau RSIA sesuai pilihan keluarga.
2) Melakukan rujukan dengan penanganan perdarahan ( pasang infus
RL dan O2 bila pasien sesak nafas).
k. Petugas melakukan evaluasi apakah ibu dan keluarga sudah benar –
benar mengetahui tentang apa yang telah disampaikan oleh petugas.
l. Petugas melengkapi dokumentasi kebidanan dan pencatatan .

7. Diagram Alir
Memberikan
informasi tentang Mencuci tangan secara Melakukan anamnesa /
tindakan / efektif pengkajian data subjektif
pemeriksaan yang secara lengkap
akan dilakukan

Melakukan pemeriksaan Melakukan pemeriksaan


Melakukan pemeriksaan
umum meliputi keadaan umum
fisik
umum,
kesadaran,mengukur
tanda vital

Melakukan Melakukan pemeriksaan Melakukan identifkasi


pemeriksaan obstertrik penunjang terhadap diagnosa
(laboratorium )

Melakukan evaluasi Merencanakan asuhan Memberikan informasi


apakah ibu dan keluarga kebidanan pada ibu kepada ibu dan keluarga
sudah benar – benar dengan abortus spontan tentang diagnosa dan hasil
mengerti tentang komplit pemeriksaan
informasi yang diberikan - Beritahu keluarga
ibu harus dirujuk
- Lakukan infus RL
dan pasang O2 jika
sesak

Melengkapi dokumentasi
kebidanan dan pencatatan

8. Hal yang 
diperhatikan
9. DokumenTerkait  RM pasien
 Buku register pasien KIA
 Buku rujukan
 Surat rujukan
10. Distribusi Puskesmas Kari

11. RekamanHistorisPerubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulaidiberlakukan
ABORTUS SPONTAN KOMPLIT
No. Kode :
UPTD Terbitan :
PUSKESMAS DAFTAR No. Revisi :
PAYUNG Tgl. Mulai Berlaku :
SEKAKI
TILIK
Halaman : 1/3

Tidak
No KEGIATAN Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas memberikan informasi kepada ibu tentang
tindakan/pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Apakah Petugas mencuci tangan secara efektif.
3. Apakah Petugas melakukan anamnesa / pengkajian data subjektif
secara lengkap.
a. Identitas klien.
b. Alasan kunjungan dan keluhan utama.
c. Riwayat kesehatan yang lalu, sekarang dan
riwayatkesehatankeluarga.
d. Riwayat Obstetri : riwayat kehamilan ,persalinan,nifas
yang lalu dan riwayat kehamilan sekarang
4. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan umum meliputi
a. keadaan umum.
b. kesadaran.
c. mengukur tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan.
d. Berat badan.
e. Tinggi Badan.
f. LILA.
5. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Rambut : kebersihan,mudah rontok/tidak.
b. Mata : edema, konjungtiva merah muda / pucat,
skleraikterik/tidak, pandangankabur/tidak.
c. Hidung : polip, edema mukosa, secret.
d. Mulut : gigi ( kebersihan, caries ), stomatitis,
gingivitis, lidah, tonsil/faring.
e. Telinga : simetris/tidak, serumen, tanda-tanda infeksi
termasuk pengeluaran secret.
f. Leher : pembesaran kelenjar limfe, pembesaran
kelenjar tyroid, pembesaran vena jugularis.
g. Dada dan mamae : sesak nafas, retraksi otot
pernafasan, pembesaran kelenjar limfe di ketiak,
benjolan pada mamae, nyeri tekan.
h. Abdomen : luka bekas operasi, pembesaran hepar,
limpa, nyeri daerah ginjal.
i. Ekstremitas
1) Atas : oedema, sianosis dibawah kuku, bekas –
bekas suntikan jarum.
2) Bawah : oedem, varises, sianosisdibawah kuku,
homansign.
j. Genetalia eksterna dan anus : adatidaknyalecet,
memardanlesi lain ( herpes,kondiloma/kutil)
padakulitgenetalia, edema vulva,
abseskelenjarbartolinidanskene, anus hemoroid.
6. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan obstetrik meliputi
a. Inspeksi
1) Muka : cloasma gravidarum
2) Mammae : tegang, hiperpigmentasi
areola,papillamenonjol/datar/masuk.
3) Abdomen : membesar sesuai umur kehamilan /
tidak, melintang/memanjang, linea nigra,linea alba,
striae livida, striae albicans.
4) Genetalia : pengeluaran pervaginam , catat
karakteristiknya ( warna,bau)
b. Palpasi
1) Leopold I – IV
2) TFU
c. Pemeriksaan Dalam : vulva/uretra , porsio, pembukaan.
d. Perkusi : reflek patela
7. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan
meliputi pemeriksaan laboratorium.
8. Apakah Petugas melakukan identifikasi terhadap diagnosa yang
benar berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan
9. Apakah Petugas memberikan informasi kepada ibu dan keluarga
tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan serta hasil
identifikasi diagnosa abortus spontan komplit pada ibu.
10. Apakah petugas merencanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan
abortus spontan komplit:
a. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa abortus
incompletus tidak dapat ditangani di Puskesmas I
Selomerto ,ibu harus dirujuk ke RS PONEK atau RSIA
sesuai pilihan keluarga.
b. Melakukan rujukan dengan penanganan perdarahan (
pasang infus RL dan O2 bila pasien sesak nafas).
11. Apakah Petugas melakukan evaluasi apakah ibu dan keluarga sudah
benar-benar mengetahui tentang apa yang telah
disampaikan oleh petugas.
12. Apakah Petugas melengkapi dokumentasi kebidanan dan
pencatatan .

CR = …………….%
Kari ,……………………..
Pelaksana / Auditor

(………………….)

Anda mungkin juga menyukai