Anda di halaman 1dari 3

Banyak orang secara umum menganggap airtanah itu sebagai suatu danau atau sungai

yang mengalir di bawah tanah. Padahal, hanya dalam kasus dimana suatu daerah yang
memiliki gua dibawah tanahlah kondisi ini adalah benar. Secara umum airtanah akan
mengalir sangat perlahan melalui suatu celah yang sangat kecil dan atau melalui butiran
antar batuan

Batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan airtanah ini kita sebut dengan akifer.
Bagaimana interaksi kita dalam penggunaan airtanah? Yang alami adalah dengan
mengambil airtanah yang muncul di permukaan sebagai mataair atau secara buatan.
Untuk pengambilan airtanah secara buatan, mungkin analogi yang baik adalah apabila
kita memegang suatu gelas yang berisi air dan es. Apabila kita masukkan sedotan, maka
akan terlihat bahwa air yang berada di dalam sedotan akan sama dengan tinggi air di gelas.
Ketika kita menghisap air dalam gelas tersebut terus menerus pada akhirnya kita akan
menghisap udara, apabila kita masih ingin menghisap air yang tersimpan diantara es maka
kita harus menghisapnya lebih keras atau mengubah posisi sedotan. Nah konsep ini
hampirlah sama dengan teknis pengambilan airtanah dalam lapisan akifer (dalam hal ini
diwakili oleh es batu) dengan menggunakan pompa (diwakili oleh sedotan)

Hal yang menarik, jika kita tutup permukaan sedotan maka akan terlihat bahwa muka air
di dalam sedotan akan berbeda dengan muka air didalam gelas. Perbedaan ini akan
mengakibatkan pergerakan air. Sama dengan analog ini, airtanahpun akan bergerak dari
tekanan tinggi menuju ke tekanan rendah. Perbedaan tekanan ini secara umum
diakibatkan oleh gaya gravitasi (perbedaan ketinggian antara daerah pegunungan dengan
permukaan laut), adanya lapisan penutup yang impermeabel diatas lapisan akifer, gaya
lainnya yang diakibatkan oleh pola struktur batuan atau fenomena lainnya yang ada di
bawah permukaan tanah. Pergerakan ini secara umum disebut gradien aliran airtanah
(potentiometrik). Secara alamiah pola gradien ini dapat ditentukan dengan menarik
kesamaan muka airtanah yang berada dalam satu sistem aliran airtanah yang sama.

Mengapa pergerakan atau aliran airtanah ini menjadi penting? Karena disinilah kunci dari
penentuan suatu daerah kaya dengan airtanah atau tidak. Perlu dicatat : tidak seluruh
daerah memiliki potensi airtanah alami yang baik.

Model aliran airtanah itu sendiri akan dimulai pada daerah resapan airtanah atau sering
juga disebut sebagai daerah imbuhan airtanah (recharge zone). Daerah ini adalah wilayah
dimana air yang berada di permukaan tanah baik air hujan ataupun air permukaan
mengalami proses penyusupan (infiltrasi) secara gravitasi melalui lubang pori tanah/batuan
atau celah/rekahan pada tanah/batuan.

Proses penyusupan ini akan berakumulasi pada satu titik dimana air tersebut menemui
suatu lapisan atau struktur batuan yang bersifat kedap air (impermeabel). Titik akumulasi
ini akan membentuk suatu zona jenuh air (saturated zone) yang seringkali disebut sebagai
daerah luahan airtanah (discharge zone). Perbedaan kondisi fisik secara alami akan
mengakibatkan air dalam zonasi ini akan bergerak/mengalir baik secara gravitasi,
perbedaan tekanan, kontrol struktur batuan dan parameter lainnya. Kondisi inilah yang
disebut sebagai aliran airtanah. Daerah aliran airtanah ini selanjutnya disebut sebagai
daerah aliran (flow zone).

Dalam perjalananya aliran airtanah ini seringkali melewati suatu lapisan akifer yang
diatasnya memiliki lapisan penutup yang bersifat kedap air (impermeabel) hal ini
mengakibatkan perubahan tekanan antara airtanah yang berada di bawah lapisan
penutup dan airtanah yang berada diatasnya. Perubahan tekanan inilah yang didefinisikan
sebagai airtanah tertekan (confined aquifer) dan airtanah bebas (unconfined aquifer).
Dalam kehidupan sehari-hari pola pemanfaatan airtanah bebas sering kita lihat dalam
penggunaan sumur gali oleh penduduk, sedangkan airtanah tertekan dalam sumur bor yang
sebelumnya telah menembus lapisan penutupnya.

Airtanah bebas (water table) memiliki karakter berfluktuasi terhadap iklim sekitar, mudah
tercemar dan cenderung memiliki kesamaan karakter kimia dengan air hujan.
Kemudahannya untuk didapatkan membuat kecenderungan disebut sebagai airtanah
dangkal (Padahal dangkal atau dalam itu sangat relatif lho).

Airtanah tertekan/ airtanah terhalang inilah yang seringkali disebut sebagai air sumur artesis
(artesian well). Pola pergerakannya yang menghasilkan gradient potensial, mengakibatkan
adanya istilah artesis positif ; kejadian dimana potensial airtanah ini berada diatas
permukaan tanah sehingga airtanah akan mengalir vertikal secara alami menuju
kestimbangan garis potensial khayal ini. Artesis nol ; kejadian dimana garis potensial khayal
ini sama dengan permukaan tanah sehingga muka airtanah akan sama dengan muka
tanah. Terakhir artesis negatif ; kejadian dimana garis potensial khayal ini dibawah
permukaan tanah sehingga muka airtanah akan berada di bawah permukaan tanah..

Jadi, kalau tukang sumur bilang bahwa dia akan membuat sumur artesis, itu artinya dia
akan mencari airtanah tertekan/airtanah terhalang ini.. belum tentu airnya akan muncrat
dari tanah ;p

Lalu airtanah mana yang akan dicari?

Itulah yang pertama kali harus kita tentukan. Tiap jenis airtanah memerlukan metode
pencarian yang spesifik. Tapi secara umum bisa kita bagi menjadi :
Metode berdasarkan aspek fisika (Hidrogeofisika) : Penekanannya pada aspek fisik yaitu
merekonstruksi pola sebaran lapisan akuifer. Beberapa metode yang sudah umum kita
dengar dalam metode ini adalah pengukuran geolistrik yang meliputi pengukuran tahanan
jenis, induce polarisation (IP) dan lain-lain. Pengukuran lainnya adalah dengan
menggunakan sesimik, gaya berat dan banyak lagi.

Metode berdasarkan aspek kimia (Hidrogeokimia) : Penekanannya pada aspek kimia yaitu
mencoba merunut pola pergerakan airtanah. Secara teori ketika air melewati suatu media,
maka air ini akan melarutkan komponen yang dilewatinya. Sebagai contoh air yang telah
lama mengalir di bawah permukaan tanah akan memiliki kandungan mineral yang berasal
dari batuan yang dilewatinya secara melimpah.

Metode manakah yang terbaik?

Kombinasi dari kedua metode ini akan saling melengkapi dan akan memudahkan kita
untuk mengetahui lebih lengkap mengenai informasi keberadaan airtanah di daerah kita.

Selamat mencari airtanah… untuk kehidupan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai