APLIKASI TRANSISTOR
I. TUJUAN
listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Salah satu fungsi
transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua daerah kerjanya yaitu
daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor akan mengalami
Cooper,1985:180).
berubahlah sinyal-sinyal itu dalam levelnya, bentuknya atau dalam hal kedua-
duanya (level dan bentuknya). Transistor dibuat dari bahan dasar yang bersifat
pendeteksi (detector).
adalah ia beroperasi dalam tegangan atau daya yang lebih rendah dibandingkan
dengan tabung vakum, bentuknya pun jauh lebih kecil. Dalam perkembangannya
peran transistor menjadi semakin lengkap dan meluas sehingga muncul jenis-
jenis transistor baru dengan fungsi yang semakin baik dan semakin beragam. Di
Transistor sebagai penguat, sudah bukan barang yang tabu lagi di dunia
macam keperluan salah satunya sebut saja salah satu fungsinya yaitu transistor
yang digunakan sebagai penguat. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita
temui pada rangkaian Pree-Amp Head , Pree-Amp Mic, Mixer, Echo, Tone
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E)
dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat
dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input
Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor Transistor
dan penguat sinyal radioi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian
rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-
sehingga ada 3 terminal. Ketiga terminal tersebut adalah Emiter (E), Kolektor (C),
dan Basis (B). Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis
dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal
elektronik.
sangat tipis bila dibandingkan dengan emitter (doping paling banyak) maupun
seperti itu, terdapat dua jenis BJT. Tipe pertama terdiri dari dua daerah n yang
dipisahkan oleh daerah p (npn), dan tipe lainnya terdiri dari dua daerah p yang
tipe npn dan pnp. Istilah bipolar digunakan karena adanya elektron dan hole
penguat, contohnya seperti penguat sinyal radio, pengeras suara, dan sumber
transistor tersebut berada dalam kondisi cut off (saklar terbuka, arus tidak
mengalir) atau saturasi (saklar tertutup, sehingga arus mengalir). Prinsip kerja
dari komponen ini yang difungsikan sebagai saklar ialah dengan mendapatkan
manfaat dari cut-off dan kondisi jenuh dari transistor itu sendiri, yang mana kedua
keadaan tersebut bisa didapat dgn mengatur besarnya arus yg melewati basis
dari transistor. Saturasi atau disebut juga kondisi / keadaan jenuh akan didapat
bila basis transistor dikasih arus yang cukup besar hingga transistor menjadi
jenuh dan fungsinya menjadi saklar yang menutup. Sedangkan keadaan cut-off
didapatkan apabila arus basisnya dilewati dengan arus yg amat kecil bahkan
membuka.
Bila dikaji lebih dalam lagi maka tiap jenis dan seri transistor mempunyai
cut-off dan jenuh. Walaupun berbeda, pada dasarnya sih tidak sangat jauh
adalah salah satu dari fungsi-fungsinya, salah duanya adalah sebagai penguat.
Transistor yang digunakan sebagai penguat akan bekerja dititik Q atau juga
dan kondisi jenuhlah, titik Q itu berada dan membuat transisor berfungsi sebagai
Transistor adalah alat yang berfungsi sebagai alat penguat arus, penguat
tegangan, dan saklar elektronik. Ada dua jenis transistor, yaitu jenis PNP dan
NPN. Jika sebuah transistor berada dalam keadaan saturasi maka transistor
tersebut akan seperti saklar tertutup antara elektor dan emitor, sedangkan
transistor dalam keadaan cut off transistor tersebut akan berlaku seperti saklar
terbuka.
(type P). Terbentuknya lubang-lubang ini adalah karena adanya elektron yang
terbebas akibat diberi atom akseptor.Sedangkan pada kutub yang satunya lagi
positif yang terikat (tidak bisa bergerak) sedangkan padanya juga telah terbebas
1984:178).
Transistor bi-polar terdiri dari dua jenis, yaitu PNP dan NPN. Pada
transistor PNP, dua lapisan bahan semikonduktor (germanium atau silikon) tipe P
semikonduktor tipe P itu terhubung dengan satu elektroda dan berfungsi sebagai
kolektor (C), sedangkan satu lapisan lagi terhubung dengan satu elektroda dan
satu elektroda yang lainnya lagi dan berfungsi sebagai basis (B). Dengan
satu elektroda dan berfungsi sebagai kolektor, sedangkan satu lapisan tipe N
yang lainnya terhubung dengan satu elektroda dan berfungsi sebagai emitor.
Lapisan semikonduktor tipe P terhubung dengan satu elektroda dan berfungsi
sebagai basis.
terhadap emitor, sedangkan pada transistor NPN kolektor diberi tegangan positif
terhadap emitor. Tegangan antara kolektor dengan emitor ini disebut VCE.Basis
transistor NPN basis diberi tegangan positif terhadap emitor. Tegangan antara
Besarnya VCE bisa variatif, tetapi tidak boleh melampaui tinggi VCEO yang telah
Besar tegangan antara basis dengan emitor (VBE) adalah tetap dan tidak
bisa lebih besar dari nilai tetapnya, yaitu sekitar 0,2V bagi transistor yang dibuat
dari bahan germanium (transistor produksi lama) dan sekitar 0,6V bagi transistor
seolah akan didapat hubungan singkat antara kaki kolektor dan emitor. Dengan
PNP dan transistor NPN. Tanpak TR3 PNP dan TR4 PNP dipakai menghidupkan
Emitter.
follower) karena tegangan sinyal keluaran pada emiter hampir sama dengan
tegangan sinyal masukan pada basis. Penguatan tegangan penguat ini selalu
lebih kecil dari 1, tetapi mempunyai penguatan arus yang tinggi dan biasanya
(RE). Resistor tersebut menghasilkan bentuk dari umpan balik negatif yang dapat
audio).
5. Memiliki resistansi input (Ri) dan resistansi output (Ro) yang besar, dan
tetap.
7. Arus masukan (Ii) dan arus keluaran (IO) memiliki arus yang disebut
groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki
kariyanto,2012:1).
3.1 ALAT
disebut avometer.
yang sempurna
elektronika.
sinyal listrik.
3.2 BAHAN.
nilainya tetap.
2. LED :Untuk menunjukkan status dari perangkat
monocromatik.
diatur.
tinggi
dibutuhkan.
hambatan terukur
Komponen
ketentuan Terukur
Transistor 2n 222
C1,C2,C3 4.7 µF
membaca beberapa artikel dan buku mengenai trasnsistor sebagai sakelar, kita
dapat mengetahui ternyata bila transistor dijadikan saklar arus beban dapat
bertahan disaklar tersebut jumlahnya kecil. Maka dari itu pilihlah beban yang
proteus. Setelah skema dirasa berhasiluntuk di jalankan maka skema di print out
gunakan plastik khusus untuk mempres. Pada praktikum ini yang di gunakan
adalah kertas kalender sehingga terjadi beberapa kali pengulangan karena hasil
yang tidak maksimal. Contoh dari hasil yang takmaksimal disini seperti hasil
dengan larutan pelekat agar hasil tidak mudah hilang. Kemudian di amplas dan
di beri pelindung berupa semprotan cat pengkilat agar tidak terjadi kerusakan.
papan project board atau pcb polos, komponen tersebut di cek terlebih dahulu.
Kemudian menghubungkan rangkaian yang ada tersebut dengan catu daya yang
berfungsi sebagai sumber tegangan dan juga pada osiloskop untuk melihat
yang sama pula dengan pada langkah-langkah percobaan pertama.. Tak hanya
itu, di osiloskop pun akan tertera besarnya tegangan puncak ke puncak serta
Dari grafik di atas dapat di ketahui bahwa antara frekuensi awal dan
frekuensi osiloskop terjadi hubungan linear tak setara pada awal sebelum pada
akhirnya menemui puncak frekuensi yang mana di sini grafik aka mengalami
50 Hz, frekuensi osiloskop ada di titik 70 Hz. Ini juga sama pada penaikan
penaikan selanjutnya.
Dalam pengamatan dapat di lihat pada gambar
Pada gambar di atas terlihat perbedaan antara gelombang yang di hasilkan oleh
frekuensi 100 Hz dengan frekuensi 400 Hz. Pada frekuensi 100 Hz gelombang
yang di hasilkan lebih kecil pada sumbu x. Pada osiloskop sumbu x ini
chanel. Hal ini agar dapat membuktikan antara chanel 1 dengan chanel 2
adalah 113,63 chanel 1 dan 96,15 chanel 2. Ini terlihat perbedaan yang sangat
jauh namun jika di intervalkan jarak antara frekuensi chanel1 melebihi 100 Hz
dengan range 13,63 Hz sedangkan pada chanel 2 kekurangan 3.85 Hz. Disini
dapat di lihat bahwa chanel 2 lebih mendekati masukan frekuensi dari pada
chanel 1. Halini terjadi mungkin bisa jadi kesalahan pembacaan oleh praktikan.
Hal ini jauh berbeda dengan frekuensi pada 400Hz yang mana antara
chanel 1 dan chanel 2 memiliki frekuensi yang saman yaitu 370,4 Hz. Ini
sama. Jadi praktikum yang di lakukan itu betul walaupun frekuensimasukan tidak
Namun jika hasildari generator nada masukan tidak sama dengan osiloskop hal
Disini yang di cari ada dua tabel pengamatan yaitu hambatan yang
keluar lebih kuat dan bahkkan melebihi tegangan masukan ini terbukti pada
Pada praktikum aplikasi transisitor kali ini di dapat bahwa transistor dapat
terkadang tegangan keluarang yang tidak stabil juga di stailkan oleh transistor
tersebut.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 KESIMPULAN
Amp Mic, Mixer, Echo, Tone Control, Amplifier, dll. Penguatan yang
terjadi sebesar 2 kali atau lebih, penguatan yang terjadi bisa langsung
7.2 SARAN
atau diganti.
akan mudah putus jika sering bolak balik memutar scara cepat.
DAFTAR PUSTAKA
penguat-common-emittercollectorbases .html.
Erlangga.
Jakarta: Erlangga.