Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang mempunyai
tiga fungsi utama promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal ini wajib
diupayakan oleh rumah sakit yang melaksanakan tugas pelayanan Puskesmas,
sedangkan tugas pokok fungsi Rumah Sakit sebagai kuratif dan rehabilitative.
Keperawatan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan di rumah sakit dan mempunyai peran utama dalam mendukung pelayanan
kesehatan bagi pasien dengan memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
selama 24 jam. Mutu pelayanan keperawatan sangat didukung manajemen dibidang
keperawatan, yang secara umum bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan
keperawatan yang meliputi manajemen asuhan keperawatan dan manajemen
pelayanan keperawatan. Management keperawatan mempunyai lima fungsi, yaitu :
Perencanaan, Pengorganisasian, Kepegawaian, Pengarahan dan kontroling.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan Praktik manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan
menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP), secara
bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan yang profesional
serta langkah-langkah manajemen keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajemen keperawatan
selama 3 minggu di ruang Amarylis RS Sentra Medika cibinong, mahasiswa
mampu :
a. Melaksanakan pengkajian di Ruang Rawat Inap Keperawatan
b. Melaksanakan analisis situasi dan identifikasi masalah manajemen
keperawatan
c. Melakukan kegiatan implementasi manajemen pelayanan keperawatan
d. Melakukan evaluasi pelayanan keperawatan
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumber informasi khususnya bagi mahasiswa program profesi
Ners dalam aplikasi konsep kepemimpinan dan manajemen keperawatan secara
langsung.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi perawat khususnya di Ruang Amarylis RS
Sentra Medika cibinong untuk meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan yang mengacu kepada model praktek keperawatan professional.
BAB II

TINJAUAN LAHAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Dan Ruang Amarylis


1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong
Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong berdiri di atas lahan seluas 2,5 ha
dengan luas bangunan sekitar 24.000 meter persegi, pada bangunan berlantai
lima beralamat di Jl. Mayor Oking Jaya Atmadja No. 9 Cibinong Bogor, Jawa
Barat. RS Sentra Medika Cibinong dibuka untuk melayani masyarakat umum,
mitra kerja perusahaan, dan asuransi kesehatan pada tanggal 10 Januari 2011.
Perjalanan pengembangan (milestone) RS Sentra Medika Cibinong, 5
(lima) tahun ke depan, terhitung sejak 10 Januari 2012 ketika rumah sakit mulai
operasional, hingga akhir tahun 2011 dengan perluasan kapasitas pelayanan
mencapai 230 tempat tidur, dan awal tahun 2012 ditetapkan sebagai rumah sakit
kelas B untuk RS Swasta Non Pendidikan yang berada di wilayah Kabupaten
Bogor, langkah selanjutnya upaya diarahkan untuk memiliki izin operasional
tetap hingga 5 (lima) tahun ke depan serta tercapai sertifikasi akreditasi mutu
pelayanan secara paripurna oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit Nasional
(KARS). Pada tahun 2013, RS Sentra Medika Cibinong mempunyai pelayanan
unggulan berupa Pelayanan Terpadu Jantung, Pembuluh darah dan Otak,
Cathlab, Hemodialisa dan ESWL.
3. Falsafah, Motto, Visi, Misi, dan Tujuan
a. Falsafah Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong
1) Keselamatan pasien (patient safety), kepuasan pelanggan (customer
satisfaction) dan loyalitas pelanggan (customer loyalty) adalah tujuan
utama karya kami, agar tercapai visi RS. Sentra Medika Cibinong
sebagai jaringan Pemberi Layanan Kesehatan yang terdepan di
Indonesia.
2) Memberikan pelayanan secara profesional, melalui kerjasama tim, dalam
suasana ramah dan bersahabat, tulus ikhlas, dan sepenuh hati serta
dilandasi nilai keimanan pada setiap karyawan
3) Senantiasa belajar dan berkembang untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan setiap karyawan dalam upaya peningkatan kinerja
maupun pengembangan karier yang bermuara pada peningkatan
kualitas pelayanan rumah sakit yang lebih baik dan lebih maju.
b. Motto Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong
“Kesehatan anda adalah prioritas kami”
c. Visi Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong
Menjadi Rumah sakit unggulan dan pilihan yang memberikan pelayanan
terbaik di wilayah bogor raya dan sekitarnya.
d. Misi Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong
1) Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dengan mengutamakan
keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan dengan biaya terjangkau.
2) Menyediakan fasilitas pelayanan yang lengkap terpadu, terpelihara dan
siap guna.
3) Menyediakan tim medik profesional dan karyawan yang memiliki etos
kerja dan berdedikasi tinggi, serta dikelola oleh tim manajemen yang
kapabel, kolaboratif, solid didukung sistem kelola rumah sakit yang
baik.
e. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
f. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada meliputi pelayanan medik, penunjang medik,
keperawatan, rehabilitasi medik, farmasi dan gizi. Jenis pelayanan yang
diselengarakan adalah :
1) Pelayanan Gawat Darurat 24 jam, dengan trauma center dan pelayanan
PONEK.
2) Pelayanan rawat jalan (poli umum, gigi dan mulut, anak, penyakit dalam,
bedah, kebidanan, syaraf, jiwa, kulit kelamin.
3) Pelayanan rawat inap dengan kapasitas 219 tempat tidur
4) Pelayanan Laboratorium lengkap
5) Pelayanan radiologi lengkap
6) Pelayanan farmasi
7) Pelayanan ruang operasi dengan jumlah 4 ruang OK untuk tindakan
operasi
8) Pelayanan perinatologi
9) Pelayanan kamar bersalin dan ruang bayi sehat
10) Ruang ICCU, ICU, PICU
11) Pelayanan Brain dan Cardiovaskuker
B. Pengumpulan Data
1. Data Umum ruangan (Analisa SWOT)
No Faktor Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman
(strength) (weakness) (Opportunity) (threath)
1. Man SDM : PK 1 A : 7 orang Adanya kebijakan Banyaknya rumah
Perawat : 15 orang perawat dari kepala ruangan sakit yang baru berdiri
ASPER : 2 orang PK 1 B : 2 orang untuk memotivasi di sekitar RSSM
Usia : perawat kepada setiap perawat Kebijakan dari
Berada pada rentang Struktur organisasi untuk melanjutkan pemerintah untuk
produktif, yi 20 – 40 th ruangan belum sesuai pendidikan, pelatihan, setiap perawat D3
Pendidikan : dengan fungsi metode dan seminar wajib di lanjutkan ke
Ners : 9 orang penugasan keperawatan. jenjang pendidikan S1
D3 Keperawatan : 6 keperawatan Adanya Kebijakan pada tahun 2020
SMK : 2 orang professional, rumah sakit untuk
JENJANG KARIR : Perawat yang belum peningkatan jenjang
PK 2 : 5 orang memahami visi dan karir setiap perawat.
PK 3 : 1 orang misi ruangan Setiap minggunya
PELATIHAN : sebanyak 4 orang selalu diadakan diklat
BTCLS : 15 orang (22%) keperawatan dari
Manajemen bangsal : komite keperawatan
Karu Kepatuhan perawat
PPI : 17 orang dalam penerapan hand
Pasien safety : 17 hygiene dan 5
orang moment cuci tangan
Manajemen resiko : 17 belum optimal.
Perawat belum patuh
dalam pelaksanaan
management resiko
jatuh hanya
memasang klip
kuning dari gelang
pasien

2. Money Ruang Amarilis Setiap tindakan atau Masyarakat di sekitar Tertundanya


merupakan ruang pemeriksaan tidak RSSM lebih banyak Pelayanan akibat
perawatan klas VIP bisa segera dilakukan menggunakan BPJS menunggu konfirmasi
Total pasien pada ( waktu tunggu) dan asuransi dari BPJS
bulan januari 2019 : karena memerlukan
235 pasien persetujuan dari
Sumber pendanaan penjamin/BPJS
bulan januari 2019 : /Asuransi,
BPJS : 145 pasien
Tunai : 42 orang
Asuransi : 48 orang
3. Material Sarana yang dimiliki di Posisi balkon ruang Banyaknya minat Kurang Efektifitasnya
ruang Amarilis : VIP deluxe sering masyarakat untuk waktu saat
Troley emergency dan dilalui petugas pantry dirawat di ruang pengambilan alkes
Dc Syock sehingga mengurangi amarilys
Jumlah bed di ruang kenyamanan pasien .
Amarilys : 18 tempat Untuk ruangan
tidur sekelas vip pasien
Kelengkapan alat belum menggunakan
kesehatan: pakaian khusus dari
Infus pump : 1 rumah sakit
Syringe pump : 1 Penempelan Etiket
Nebulizer : 1 nama stok alkes pada
Suction portable : 5 lemari penyimpanan
Humidifier oksigen : alkes menggunakan
10 tulisan tangan dengan
Saturasi O2 : 1 kertas tipis, tampak
kertas etiket sudah
Tersedianya ruang ada yg sobek
kamar yang cukup luas
dengan furniture yang
lengkap dan
pemandangan
pegunungan sehingga
menambah
kenyamanan pelanggan

4. Metode Ruang Amarilys sudah Pada saat hand over Penanggung awab Pelayanan terhadap
melakukan serah diagnose keperawatan shift diikutsertakan pasien belum
terima dinas pada belum menjadi point untuk mengikuti maksimal sehingga
setiap shiftnya. serah terima. pelatihan manajemen pasien kurang puas
Tersedianya uraian Belum dilakukannya bangsal dan komplain
tugas sesuai dengan pre dan post meningkat
metode yang conference secara
digunakan di ruangan rutin (saat ini jika ada
Metode yang dipakai pasien istimewa)
di ruangan adalah Dari Hasil wawancara
metode Tim karu menggunakan
Terdapat 360 SPO di metode TIM tetapi
ruang Amarylis masih kombinasi
dengan metode
fungsional terutama
pada shift sore dan
malam karena
keterbatasan tenaga
perawat
Diagnosa
keperawatan setiap
pasien rata-rata hanya
ada satu diagnosa dari
awal masuk hingga
pulang
Dari Hasil observasi
belum semua perawat
patuh dalam
melaksanakan SPO
reisko pasien jatuh
krn ada pasien yang
belum menggunakan
gambar resiko jatuh
sesuai dengan SPO
klasifikasi resiko
jatuh sedang.
2. Data khusus ruangan (Fungsi manajemen keperawatan di ruangan)
a. Fungsi Perencanaan
1) Visi, Misi Organisasi
a) Visi : “Menjadi rawat inap kelas unggulan dan pilihan yang
memberikan pelayanan terbaik “
b) Misi : “Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan
mengutamakan keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan”
c) Motto : “Pulang Dengan Senyum”
d) Tagline : RCTI (Ramah, Cepat, Teliti, Informatif), Hati, Bertanggung
Jawab
2) Standar operasional Prosedur
Di ruang Amarylis terdapat berbagai macam SPO dengan jumlah 360
SPO
3) Standar Asuhan Keperawatan
Di ruang Amarylis Asuhan keperawatan yang diberikan sudah mengacu
pada Standar Asuhan keperawatan (SAK) berdasarkan 10 diagnosa
terbanyak yang sudah di tetapkan.
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
Di ruang Amarylis terdapat struktur organisasi dimana terdapat kepala
ruang, Penanggungjawab shift, perawat pelaksana, dan asisten perawat.
Wadir Medis

Ka. Bid
Keperawatan Ka. Bid YanMed

Ka. Instalasi rawat Dokter jaga


Inap Ruangan

Kepala Ruangan

Penanggung jawab Shift

Perawat Pelaksana

Asisten Perawat
Masalah yang ditemukan : Di ruang Amarylis sudah terdapat struktur
organisasi tetapi belum sesuai dengan tugas dan fungsinya
2) Uraian Tugas
Setiap perawat sudah mempunyai RKK ( rincian kewenangan klinis )
sesuai dengan PK ( perawat klinis ) dan jabatan structural selain RKK
ditambah uraian tugas jabatan.
3) Sistem perhitungan tenaga keperawatan
Rumus : Total jam /hari x jumlah total ps x 365
( 365 – jml hari tidak efektif) x jml jam/shift
4,5 x 20 x 365 = 32,850 = 16, 82
(365 – 86) x7 1953
Jumlah perawat yang dibutuhkan/ hari
Rumus : Jumlah pasien/ hari x jam perawatan ps/ hari
Jumlah jam / shift
18 X 4,5 = 11
7
Loss Day
0,3 X 11 = 3
Koreksi
0,25 x (11 + 3) = 3
Total tenaga yang dibutuhkan : 11 + 3 + 3 = 18
Jumlah tenaga perawat yang ada sudah sesuai dengan BOR pasien
amarilys.
4) Metode Penugasan
Metode penugasan yang dilakukan diruang amarillys adalah metode TIM
moduler.
c. Fungsi pengarahan
1) Hand Over :
Berdasarkan hasil observasi di minggu pertama, didapat hand over yang
dilakukan belum optimal karena masalah keperawatan tidak disampaikan
saat hand over.
Masalah yang ditemukan : Diagnose keperawatan, intervensi dan
evaluasi yang sudah dilakukan tidak disampaikan.
2) Pre dan Post conference
Berdasarkan hasil wawancara maupun observasi, pre dan post
converence belum dilakukan secara rutin, dilakukan hanya jika ada
masalah saja.
3) Supervisi :
Supervisi keperawatan bagi perawat orientasi dilakukan oleh preceptor
ruangan dan kepala ruang.
4) Ronde Keperawatan :
Ronde keperawatan di ruang amarilys sudah dilakukan tapi belum sesuai
standart MAKP yang melibatkan pasien, keluarga dan PPA lain.
d. Pengendalian
1) Indikator Mutu
a) BOR ( Bed Occupancy Rate)
Hasil pengkajian didapatkan jumlah bed diruangan Amarylis di RS.
Sentra Medika Cibinong adalah 18 bed, rata- rata jumlah BOR
periode bulan januari tahun 2019 di Ruangan Amarylis yaitu : 76,3%.
Dengan rumus DepKes, (2005) :
Rumus : (Jumlah hari perawatan di RS) x 100%
Jumlah tt x jml dalam 1 periode
= (663) x 100% = 663 x 100% = 76,3%
28x31 868
Menurut DepKes (2005) Nilai BOR yang ideal antara 60- 85%,
yang berarti hasil BOR Ruang Lily dengan hasil 76,3% dikatakan
sudah Ideal
b) LOS ( Length Of Stay)
Rumus : Jumlah lama rawat z
Jml ps keluar (hidup+ mati) = 663 = 3 hari
241
c) TOI ( Turn Over Interval)
Rumus Toi : (Jumlah tt x periode) – Hari perawatan
Jml ps keluar (hidup+ mati)
(28x31) - 663 = 868 – 663 = 0,85 hari
241
d) BTO (Bed Turn Over)
Rumus : Jml ps keluar (hidup+ mati) X 100%
Jml tt
= 241 = 86
28
e) GDR ( GROSS DEATH RATE) :
Rumus : Jml Ps Meninggal X 100%
Jml ps keluar (hidup+ mati)
1 x 100% = 0,41
241
2) Keselamatan Pasien (Patient Safety) :
a) Ketepatan Identifikasi pasien
Sudah dilakukan dengan menyebutkan nama pasien dan tanggal
lahir, setiap melakukan tindakan yang beresiko, antara lain :
sebelum pemberian obat, sebelum pengambilan sampel darah,
sebelum tranfusi darah, tindakan invasive dan tindakan
pembedahan.
b) Peningkatan Komunikasi efektif
Sudah dilakukan dengan tehnik SBAR dan TULBAKON.
c) Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai (High Alert
Medication)
Sudah dilakukan dengan tehnik double cek oleh perawat setiap
memberikan obat yang diwaspadai (High Allert medication) dengan
cara double check dengan dua orang perawat dan menandatangani
form daftar obat
d) Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur tepat pasien operasi
Sudah dilakukan dengan tehnik pemberian tanda lingkaran oleh
operator pada daerah yang akan dioperasi.
e) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sudah dilakukan dengan indikator mutunya hand higyene dan 5
Moment.
f) Pengurangan risiko pasien jatuh
Setiap pasien yang dirawat dilakukan pengkajian resiko jatuh lalu
diklasifikasi : ringan, sedang dan berat lalu diberikan tindakan
sesuai klasifikasinya, hanya dalam observasi tanggal 25 februari
2019 dari 13 pasien yang dirawat ada 1 pasien dengan resiko jatuh
sedang tidak tergantung gambar pasien jatuh sesuai SPO yang
berlaku.
3) Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan diperoleh
informasi bahwa kegiatan audit dilakukan untuk memeriksa rekam
medik pasien yang telah pulang atau meninggal. Kepala ruangan dan
penanggung jawab shift melakukan pemeriksaan dan melengkapi berkas
rekam medik pasien setiap hari sebelum status rekam medis diambil oleh
petugas RM 1 x 24 jam.
Masalah yang ditemukan :Diagnosa keperawatan yang diangkat baru
satu atau dua masalah belum mewakilih kondisi pasien saat itu. Diagnose
keperawatan merupakan masalah dari dating sampai pulang.

C. Analisa Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Inventarisasi Masalah
1) Struktur organisasi belum sesuai dengan metode TIM.
2) Hand over belum menyebutkan masalah keperawatan : Diagnosa
keperawatan, intervensi dan evaluasi.
3) Pre dan post converence belum dilakukan secara rutin.
4) Ronde Keperawatan belum melibatkan pasien, keluarga dan PPA lain.

b. Penentuan prioritas masalah manajemen di ruang Amarilys


No Masalah Mg Se Mn Nc Af Skor Prioritas
1 Struktur organisasi 5 3 3 4 3 540 6
belum sesuai dengan
metode TIM.
2 Hand over belum 5 5 5 5 5 3125 1
menyebutkan masalah
keperawatan : Diagnosa
keperawatan, intervensi
dan evaluasi.
3. Pre dan post converence 3 3 3 3 3 243 7
belum dilakukan secara
rutin.
4 Ronde Keperawatan 5 4 3 3 5 900 5
belum melibatkan pasien,
keluarga dan PPA lain.
5. Pentingnya melakukan 5 5 5 5 3 1875 2
dokumentasi setelah
melakukan tindakan
keperawatan.
6 Kurang efektifitas waktu 5 4 4 4 3 960 4
pada saat pengambilan
alkes

Prioritas masalah sesuai dengan hasil penghitungan


1) Hand over belum menyebutkan masalah keperawatan : Diagnosa
keperawatan, intervensi dan evaluasi.
2) Pentingnya melakukan dokumentasi setelah melakukan tindakan
keperawatan.
3) Kurang efektifitas waktu pada saat pengambilan alkes
4) Ronde Keperawatan belum melibatkan pasien, keluarga dan PPA lain.
5) Struktur organisasi belum sesuai dengan metode TIM.
6) Pre dan post converence belum dilakukan secara rutin.
c. Alternatif pemecahan masalah
Dari masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi, dengan
mempertimbangkan sumber daya, waktu, kewenangan dan kemampuan
untuk mengatasi masalah yang ada, maka masalah yang diatasi hanya 4
masalah dan berdasarkan prioritas masalah diatas maka skor tertinggi akan
dilakukan rencana tindak lanjut. Tindak lanjut yang akan diambil
mempertimbangkan keterbataasan waktu, sumber daya, dana keuangan dan
kemampuan.

d. Seleksi Alternatif Pemecahan Masalah


No Alternatif pemecahan masalah C A R L Skor
1 Memotivasi perawat amarilys untuk melakukan 4 4 4 4 256
hand over sesuai MAKP, dengan melakukan role
play hand over di ruang amarylis

2 melakukan dokumentasi setelah melakukan 4 3 4 3 144


tindakan keperawatan.
3 Mereview tata laksana/ SPO resiko jatuh kepada 4 4 4 4 256
semua perawat Amarilys

4 Kurang efektifitas waktu pada saat pengambilan 4 4 4 4 256


alkes

e. Perencanaan operasional intervensi manajemen keperawatan


PLAN OF ACTION ( POA )
No Kegiatan Tujuan Metode Sasaran Waktu & Penanggung
Tempat Jawab
1 Berkolaborasi Agar sosialisasi Perawat Senin 11/03/19 Yvonne grace
dengan kepala perawat ruang Jam 13.30 Ratri Wulansari
ruang untuk mampu amarylis
melakukan role melakukan
play hand over di operan
ruang amarilys sesuai
standar
2 Pendokumentasia Agar Membuat Perawat Jumat 15 maret Imam Nurhuda
n Asuhan perawat daftar ruang 2019
keperawatan dapat diagnosa amarylis Jam 10.00
mendokume keperawatan
ntasikan berdasarkan
asuhan 10 penyakit
keperawatan terbanyak
dengan baik
3 Memperbaiki Memudahka Menempelka Perawat Selasa, 12/03/19 Haryanti
penulisan etiket n perawat n etiket ruang Jam 13.00
stok alkes ruang untuk alkessesuai amarylis
amarilys mengambil dengan
stok alkes tempat
penyimpana
n alkes
BAB III

PEMBAHASAN

A. Rencana Kegiatan
1. Bekerjasama dengan kelompok managemen lainnya untuk mempersiapkan
Diklat Ruang Rawat Inap tentang Hand Over
2. Membuat jadwal rutin sosialisasi PAK (Panduan Asuhan Keperawatan) 10
diagnosa medis terbanyak dirumah sakit sentra medika cibinong, selama satu
bulan yaitu dilakukan dua kali dalam seminggu (selasa dan jumat) dan dapat
dijadwalkan kembali satu bulan berikutnya sesuai kebutuhan.
3. Membuat daftar stok Alkes yang ada di lemari Alkes ruang Amarylis dengan
diketik, kemudian dilaminating, setelah itu ditempelkan di setiap Box Alkes
yang sudah tersedia.

B. Melaksanakan dan mengevaluasi tindakan sesuai rencana kegiatan


1. Intervensi keperawatan yang telah kami lakukan untuk mengatasi masalah hand
over diruang amaryllis rumah sakit sentra medika cibinong adalah dengan
dilakukannya diklat mengenai hand over yang sesuai dengan SPO yang berlaku
dirumah sakit sentra medika cibinong. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari
kamis, 14 maret 2019 pada pukul 13.00 - 14.00. setelah dilakukan diklat,
perawat mampu melakukan role play mengenai hand over yang sesuai dengan
spo yang berlaku, dengan harapan mampu dilakukian dan disosialisasikan
kepada rekan perawat yang ada diruangan. Menurut Manopo (2013), dalam
penelitiannya yang berjudul “hubungan antara penerapan timbang terima pasien
dengan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RSU GMIM Kalooran
Amurang 2013” menunjukan adanya hubungan antara penerapan timbang terima
pasien dengan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana. Sedangkan menurut
penelitian yang dilakukan oleh Morika (2017) mengenai “hubungan beban kerja
perawat dengan timbang terima (operan) pasien diruang rawat inap RS Islam
Ibnu Sina 2017” adalah ada hubungan beban kerja perawat dengan pelaksanaan
beban terima. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Goraph (2018)
mengenai “hubungan timbang terima (operan shift) dengan kinerja perawat
pelaksana diruang rawat inap bangsal RSU GMIM pancaran kasih manado
tahgun 2018” yaitu menunjukan adanya hubungan antara timbang terima
(operan shift) dengan kinerja perawat pelaksana.
Hand over merupakan suatu rangakain kegiatan untuk memastikan bahwa
pelayanan asuhan keperawatan terintegrasi dan berkesinambungan, guna
tercapainya pasien safety.
2. Untuk mengatasi masalah kepatuhan pendokumentasian asuhan keperawatan
diruang amaryllis rumah sakit sentra medika cibinong adalah dengan cara
Membuat jadwal rutin sosialisasi PAK (Panduan Asuhan Keperawatan) 10
diagnosa medis terbanyak dirumah sakit sentra medika cibinong, selama satu
bulan yaitu dilakukan dua kali dalam seminggu (selasa dan jumat) dan dapat
dijadwalkan kembali satu bulan berikutnya sesuai kebutuhan. Kegiatan ini kami
lakukan pada tanggal 11 maret 2019. Menurut penelitian mangole (2015) yang
berjudul “Hubungan perilaku perawat dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan di cardiovascular and brain centr RSUP Prof Dr R. D. Kandou
Manado tahun 2015” menunjukan adanya hubungan yang signifikan perilaku
perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan. Sedangkan menurut
Fatmawati (2014) yang berjudul “gambaran factor kinerja perawat dalam
mendokumentasikan asuhan keperawatan di RSUD Syekh Yusuf gowa tahun
2014” mendapatkan hasil penelitian tingkat pengetahuan perawat mengenai
dokumentasi asuhan keperawatan masuk dalam kategori cukup, motivasi,
dukungan pimpinan, dukungan rekan dan fasilitas tergolong tingggi dan untuk
kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan masuk kedalam kategori
kelengkapan 51%-75%. Sedangkan menurut Putara (2016) dalam penelitiannya
yang berjudul “hubungan persepsi perawat tentang karakteristik pekerjaannya
dengan kepatuhan dalam pendokumentasian askep kajian di instalasi rawat inap
RSUD Kota Mataram NTB tahun 2016. Menunjukkan bahawa persepsi perawat
tentang karakteristik pekerjaannya berhubungan dengan kepatuhannya dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
Hal ini menunjukan bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan harus
dilakukan monitoring dan evaluasi oleh kepala ruang agar pendokumentasian
sesuai dengan SPO yang ada. Dengan harapan pendokumentasian asuhan
keperawatan menjadi habbit atau kebiasaan yang dilakukan dalam proses asuhan
keperawatan yang bermutu.
3. Untuk mencegah medication error kami melakuakan memberikan etiket pada
stok alkes diruang amaryllis rumah sakit sentra medika cibinong. Kegiatan ini
terlaksana pada tangggal 12 maret 2019 dan etiket sudah terpasanga dengan
rapih. Menurut Permenkes RI No. 269/ Menkes/ Per/ III/ 2008 pasal 1 ayat 1,
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain. Yang
digunakan untuk melindungi formulir-formulir rekam medis yang ada di
dalamnya agar tidak tercecer. Map ini digunakan untuk menyatukan semua
lembar rekam medis pasien sehingga menjadi satu wilayah utuh, melindungi
lembar-lembar rekam medis didalamnya agar tidak mudah rusak, robek, terlipat
dan mempermudah penyimpanan, pencarian, dan pemindahan berkas rekam
medis. Menurut penelitian yang dilakukan oleh kenedi (2017) dengan judul
“Analisis pengadaan alat kesehatan di rumah sakit umum daerah padang
pariaman 2017” menunjukan untuk mendapatkan alat kesehatan yang sesuai
kebutuhan, memenuhi standar dan optimal dalam pemanfaatan maka diperlukan
manajemen logistic alat kesehatan yang baik dengan proses pengelolaan yang
strategis terhadap penyimpanan barang.
Salah satu action of pasien safety adanya penataan alat kesehatan yang tertata,
terpantau dan terorganisisr dengan baik untuk mencegah terjadinya human error.
DAFTAR PUSTAKA

- Morika (2017) “hubungan beban kerja perawat dengan timbang terima


(operan) pasien diruang rawat inap RS Islam Ibnu Sina 2017”
- Goraph (2018) “hubungan timbang terima (operan shift) dengan kinerja
perawat pelaksana diruang rawat inap bangsal RSU GMIM pancaran kasih
manado tahgun 2018”
- Manopo (2013), “hubungan antara penerapan timbang terima pasien dengan
keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RSU GMIM Kalooran Amurang
2013”
- mangole (2015) “Hubungan perilaku perawat dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan di cardiovascular and brain centr RSUP Prof Dr R. D. Kandou
Manado tahun 2015”
- Fatmawati (2014) “gambaran factor kinerja perawat dalam mendokumentasikan
asuhan keperawatan di RSUD Syekh Yusuf gowa tahun 2014”
- Putara (2016) “ hubungan persepsi perawat tentang karakteristik pekerjaannya
dengan kepatuhan dalam pendokumentasian askep kajian di instalasi rawat inap
RSUD Kota Mataram NTB tahun 2016
- Permenkes RI No. 269/ Menkes/ Per/ III/ 2008 pasal 1 ayat 1

- kenedi (2017) “Analisis pengadaan alat kesehatan di rumah sakit umum


daerah padang pariaman 2017”
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK MANAJEMEN RUANG
AMARILLYS RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CIBINONG
TAHUN 2019
Di Susun Oleh :

Kelompok I
Haryanti 010518334
Imam Nurhuda 010518312
Ratri Wulansari 010518324
Retno Ikawati 010518325
Yvonne Grace 010518331

PROGRAM STUDI NERS


INSTITUT MEDIKA DRG. SUHERMAN CIKARANG
2019

Anda mungkin juga menyukai