1Isa
Ma’rufi, 1Irma Prasetyowati, 1Iken Nafikadini
1Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Abstract
Public Health Development Index is a composite indicator that describes the progress
of the health development in an area. The purpose of this research is to examine the
strategy of achievement of health behavior indicators Public Health Development Index in
Bondowoso. This type of research was descriptive, with variable parameters indicators of
health behavior are behavior of smoking, hand-washing behavior correctly, using toilets
for defecation, physical activity sufficiently, and brushing teeth properly. The analysis used
SWOT analysis and Public Health Development Index in 2013. Value index of indicators
for health behavior was 0,575. The highest proportion of value behavioral health is the
proportion of hand washing correctly (74,2) and lowest proportion is physical activity
sufficiently (71,4), with a value of the index parameter is the proportion of hand washing
correctly is 0.140 and proportion of brushing teeth properly is 0.135. Health behavior
index achievement strategies with the improvement of preventive and promotive
activities in accordance with BOK until the basic health access is convenient to be realized.
Keyword: health behavior, Public Health Development Index, the strategy of achievement
Abstrak
146
147 Jurnal IKESMA Volume 13 Nomor 2 September 2017
kesehatan yang bermutu, secara adil dan bersih di jamban, perilaku aktivitas fisik cukup
merata, serta memiliki derajat kesehatan dan perilaku menggosok gigi dengan
yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah benar.Berdasarkan sumber datanya, penelitian
Republik lndonesia. Sasaran pembangunan ini menggunakan data primer dan sekunder,
kesehatan yang akan dicapai pada tahun data primer berupa permasalahan dan strategi
2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan pencapaian indikator perilaku sehat, sedang
masyarakat yang ditunjukkan oleh data sekunder berupa perilaku kesehatan.
meningkatnya Umur Harapan Hidup, Analisis data yang digunakan adalah deskriptif
menurunnya Angka Kematian Bayi, dengan pendekatan analisis SWOT dan model
menurunnya Angka Kematian Ibu, IPKM 2013, data disajikan dalam bentuk tabel
menurunnya prevalensi gizi kurang pada dan narasi.
balita.6 Langkah-langkah dalam penghitungan
Berdasarkan latarbelakang tersebut, model IPKM 2013 adalah sebagai berikut:
penelitian ini diperlukan dalam upaya 1. Pada level kabupaten/kota dilakukan
penyusunan strategi dalam pencapaian analisis indikator untuk mendapatkan
perilaku kesehatan pada Indeks angka prevalensi/proporsi/cakupan,
Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) untuk selanjutnya disebut nilai indikator.
di Kabupaten Bondowoso, sehingga strategi 2. Nilai indikator yang mempunyai arti
yang telah disusun tersebut mampu negatif dilakukan penyetaraan sehingga
mencapai sasaran strategi kementerian indikator mempunyai arti positif. Sebagai
kesehatan secara umum dan sasaran contoh pada indikator prevalensi
kesehatan Kabupaten Bondowoso secara dilakukan penyetaraan dengan
khusus. menggunakan rumus (100-angka
prevalensi). indikator prevalensi tersebut
mempunyai arti yang setara dengan
METODE cakupan, bahwa semakin tinggi nilai
Jenis penelitian ini adalah penelitian indikator prevalensi yang sudah
deskriptif dimana peneliti melakukan disetarakan maka semakin baik.
penilaian terhadap indikatar perilaku 3. Masing-masing indikator ditentukan nilai
kesehatan dalam IPKM dan strategi bobotnya.
pencapainnya, hasil penilaian tersebut 4. Indikator dikelompokkan ke dalam 7
kemudian dipakai dalam menyusun kelompok indikator berdasarkan subtansi.
perencanaan dan strategi pemenuhan 5. Menetapkan nilai standar minimum dan
terhadap perilaku kesehatan di kabupaten maksimum berdasarkan nilai indikator
Bondowoso. Penelitian dilaksanakan di dan nilai ideal.
semua kecamatan di Kabupaten 6. Menghitung nilai indikator untuk masing-
Bondowoso.Informan penelitian berjumlah masing indikator dengan rumus:
20 orang yang diambil berdasarkan (nilai indikator–nilai standar minimum)
perwakilan dari instansi yang terkait Nilai Indeks Indikator =
terhadap perilaku kesehatan, yaitu dinas (nilai standar maksimum –
kesehatan kabupaten Bondowoso, nilai standar minimum)
Puskesmas, Rumah Sakit dan Lembaga
7. Menghitung proporsi bobot tiap indikator
Swadaya Masyarakat (LSM).
dalam satu kelompok, dengan cara:
Variabel pada penelitian ini
adalahperilaku kesehatan dengan sub Bobot indikator
variabel perilaku merokok, perilaku cuci Proporsi Bobot Indikator =
Total bobot kelompok
tangan dengan benar, perilaku buang air
indikator
149 Jurnal IKESMA Volume 13 Nomor 2 September 2017
Tabel 1. Hasil Proporsi, Indeks Parameter dan Indeks Indikator Perilaku Kesehatan
No Parameter Nilai Indeks Indeks
parameter kelompok
indikator
1 Proporsi Merokok 72.1 0.0917650
2 Proporsi Cuci tangan dengan 74.2 0.1403545
benar
3 Proporsi Buang air bersih di 64.3 0.1172679 0.575513
jamban
4 Proporsi Aktivitas fisik cukup 50.5 0.0904657
5 Proporsi Menggosok gigi 71.4 0.1356600
dengan benar
seseorang pada saat menderita penyakit dan pendekatan pimpinan (advocacy), bina
atau kecelakaan. Perilaku ini dimulai dari suasana (social support) dan pemberdayaan
mengobati sendiri sampai mencari masyarakat(empowerment). Masyarakat dapat
pengobatan keluar negeri. Ketiga, perilaku mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri,
kesehatan lingkungan, yaitu bagaimana dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
seseorang merespons lingkungan, baik dengan menjaga,memelihara dan
lingkungan fisik maupun sosial budaya, meningkatkan kesehatannya. 2
[3] Dinas Kesehatan Bondowoso. 2013. [7] Aula LE. 2010. Stop Merokok. Jogjakarta :
Profil Kesehatan kabupaten Bondowoso Garailmu.
2013. Bondowoso: Dinas Kesehatan [8] Notoatmodjo S. 2010. “Ilmu Perilaku
Kabupaten Bondowoso. Kesehatan”. Jakarta. Rineka Cipta.
[4] Dinas Kesehatan Bondowoso. 2012. [9] Sunaryo, (2004). Psikologi untuk
Profil Kesehatan Kabupaten Bondowoso Keperawatan. Jakarta : EGC.
2012. Bondowoso: Dinas [10] Samrotul F, Yoyok F. 2012. Faktor-
KesehatanKabupaten Bondowoso. faktor yang mempengaruhi perilaku
[5] Kementerian Kesehatan RI. 2015. merokok pada Mahasiswa Laki-Laki di
Rencana Strategis Kementerian Asrama Putra. Jurnal STIKES, Vol. 5 No.
Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta: 1.
Kementerian Kesehatan RI. [11] Soemirat, J., 2002. Kesehatan
[6] Departemen Kesehatan RI. 2009. Lingkungan, cetakan kelima. Yogyakarta
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : GadjahMada University Press.
Bidang Kesehatan 2005-2025. Jakarta: [12] John AP and Richard BR JR.
Departemen Kesehatan RI. 1998.Strategic Management, 3rd ed.USA
: Richard D. Irwin, Illions.
[14] Hitt MA. 2001. ManajemenStrategis: [15] Charles W. L. Hill and Gareth R. Jones.
Daya Saing dan Globalisasi. Jakarta: 2012. Strategic Manajement: An
Salemba Empat. Integred Approach, 9rd ed.. Canada:
Soth-Western Cengage Learning.