Anda di halaman 1dari 13

4.

Gas Metal Arc Welding (GMAW)

1. Penjelasan

GMAW (Gas Metal Arc Welding) merupakan proses penyambungan dua buah
logam atau lebih yang sejenis dengan menggunakan bahan tambah yang berupa
kawat gulungan dan gas pelindung melalui proses pencairan. Gas pelindung
dalam proses pengelasan ini berfungsi sebagai pelindung dari proses oksidasi,
yaitu pengaruh udara luar yang dapat mempengaruhi kualitas las. Gas yang
digunakan dalam proses pengelasan ini dapat menggunakan gas argon, helium,
argon+helium dsb. Penggunaan gas juga dapat mempengaruhi kualitas la itu
sendiri.

Proses pengelasan GMAW merupakan pengelasan dengan proses pencairan


logam. Proses pencairan logam ini terbentuk karena adanya busur las yang
terbentuk diantara kawat las dengan benda kerja. Ketika kawat las didekatkan
dengan benda kerja maka terjadilah busur las ( menghasilkan panas) yang
mampu mencairkan kedua logam tersebut (kawat las + benda kerja), sehingga
akan mencair bersamaan dan akan membentuk suatu sambungan yang tetap.
Dalam proses ini gas pelindung yang berupa gas akan melindungi las dari udara
luar hingga terbentuk suatu sambungan yang tetap.
Proses pengelasan GMAW menggunakan arus searah (DC) dengan posisi
elektroda pada kutub positif, hal ini sering disebut sebagai polaritas terbalik.
Polaritas searah jarang digunakan dalam proses pengelasan dikarenakan dalam
proses ini transfer logam tidak terjadi secara sempurna.

2. Karakter Mesin

GMAW atau MIG/MAG welding process tergantung dari beberapa parameter


las sebagai berikut :

 Voltage
 Wire feed speed
 Welding speed
 Type of shielding gas

LAS GMAW yang kita miliki ada 2 yaitu las mig dengan nama mesin
Migmatic 221 dengan nomor mesin 228802dengan elektroda berbentuk kawat.
Pada MIG digunakan gas pelindung berupa gas Inert seperti Argon (Ar) dan
Helium (He), dan mesin las TIG dengan jenis elektroda Backum. MAG
digunakan gas-gas seperti Ar + CO2, Ar + O2 atau CO2 .Las di bengkel
fabikasi las Mig dan Tig menggunakan sumber arus DC(direct current) dengan
reverse polarity untuk menaikkan penetrasi lasan. Metode ini juga digunakan
untuk mengelas logam yang reaktif terhadap oksigen. GMAW digunakan untuk
mengelas bagian yang tebal, karena slag yang terjadi ketika pengelasan
multipass tidak akan terjadi.

Proses Las MAG adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas
pelindung CO2 saat proses pengelasan berlangsung. Namun kelemahan gas ini
tidak dapat digunakan untuk jenis pengelasan GMAW spray transfer, jika ingin
menggunakan jenis spray transfer maka harus dilakukan pencampuran gas CO2
dengan gas Helium atau gas Argon.

Proses Las MIG adalah jenis pengelasan GMAW yang menggunakan gas
pelindung Argon dan Helium, karena penggunaan gas inert atau mulia ini maka
disebut dengan Las MIG (Metal Inert Gas). Untuk jenis pengelasan ini biasanya
digunakan untuk material non logam seperti Alumunium, stainless steel, paduan
nikel tinggi dan beberapa material lainnya.
3. Komponen-komponen Mesin
 Mesin las

Mesin utama yang digunakan untuk proses pengelasan GMAW, terdapat


banyak komponen listrik yang berguna untuk mengkonfersi energi listrik
menjadi panas serta banyak lagi fungsi lainnya.

 Tabung Gas.
Berfungsi sebagai tempat penampung dari gas pelindung (CO2, Ar, He).
 Welding Gun
Alat keluarnya gas dan kawat las untuk mengelas, jika ditekan dan
didekatkan pada benda kerja maka busur las akan menyala.

 Gulungan kawat las


Tempat kawat las digulung, biasanya gulungan ini dimasukkan kedalam
alat yang bernama wire feeder. Pada wire feeder terdapat pengatur
motor penarik, ampere dan voltase yang berfungsi untuk mengatur
kecepatan keluarnya kawat las.
Jenis & Fungsi Gas Pelindung pada Las GMAW:

1. Gas CO2.
Untuk penggunaan gas pelindung ini biasanya untuk aplikasi pengelasan
logam atau baja karbon rendah. Gas pelindung CO2 ini tidak dapat
digunakan untuk metal transfer jenis spray, pada penggunaannya harus
dilakukan pencampuran dengan gas pelindung yang lain seperti Argon
dan Helium.
2. Gas Inert (Helium dan Argon).
Untuk pengelasan GMAW dengan gas argon dan helium biasanya untuk
pengelasan bahan non logam seperti stainless steel dan alumunium.
Pada penggunaan gas ini dapat menghasilkan las lasan dengan sifat
mekanik yang baik dan penetrasi yang lebih dalam jika dibandingkan
dengan shielding gas CO2.

Metal Transfer Pada Pengelasan GMAW :


Pada pengelasan GMAW terdapat empat macam yaitu Spray, Globular, Short
Circuit dan Pulsed. Untuk lebih jelasnya Anda dapat melihat gambar yang lebih
detail dibawah ini, pada gambar tersebut dapat terlihat perbedaan perpindahan
metal pada GMAW. Untuk merubahnya Anda dapat menyetting pada mesin las.
Elektroda merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang geraknya diatur
oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motor listrik. Gerakan dapat
diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam
untuk menghubungkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas melalui
slang gas. Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja.
Argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja
tahan karat.

 Argon adalah gas mulia (inert gas)

Hampir seluruh pengelasan menggunakan shielding gas ini Mechanicalnya


baik, penstabil arc, productivity juga lebih besar Gas Argon pada umumnya
untuk material non Ferrous seperti Aluminium; Nickel alloys; Copper alloys;
dan Stainless Steel Untuk material Ferrous biasanya menggunakan campuran
atau gabungan beberapa gas seperti Argon dgn helium; Argon dgn CO2 Argon
dgn Oxygen dengan prosentase tertentu.

 Gas CO2

Gas CO2 merupakan gas aktip (active gas),Gas CO2 saja tidak dapat digunakan
untuk pengelasan dengan Spray transfer. Spray transfer menggunakan Mix
gasGas CO2 hanya digunakan pada pengelasan Globular transfer dan Short Arc
transfer.

 Helium

Helium adalah gas Inert, pada umumnya digunakan sebagai shielding untuk
pengelasan yang membutuhkan tembusan yang lebih dalam dan kecepatan
tinggi Thermal conductivity gas helium lebih tinggi di bandingkan dengan
Argon, sehingga di butuhkan pengelasan dengan voltage yg lebih lebih besar.
Gas helium di sarankan hanya untuk pengelasan material Aluminium utk
ketebalan yang lebih besar.

Berikut adalah penamaan dalam elektroda GMAW

ER XXS – X

 ER – Electrode or welding rod


 XX – Tensile strenght x 1000 psi
 S – Solid wire
 X – Chemical composition
AWS Class Carbon Manganese Silicon
ER 70S-2ER 70S-3 0,070,06-0,15 0,90-1,400,90-1,40 0,40-0,700,45-0,70

ER 70S-4 0,07-0,15 1,00-1,50 0,65-0,85

ER 70S-5 0,07-0,19 0,90-1,40 0,30-0,60

ER 70S-6 0,07-0,15 1,40-1,85 0,80-1,15

ER 70S-7 0,07-0,15 1,50-2,00 0,50-0,80

Proses Pegelasan GMAW

Dasar dari proses pengelasan jenis ini adalah proses pencairan logam. Proses
tersebut akan terjadi dari adanya busur las yang terbentuk antara kawat las dan
benda kerja. Pada saat kawat las diarahkan ke benda kerja, akan terjadi busur las
yang menghasilkan panas dan kemudian akan mencairkan logam kawat las dan
logam benda kerja sehingga mencair bersama dan akan membentuk sambungan
permanen, dalam posisi tersebut gas pelindung yang berupa gas dapat
melindungi las dari udara luar sehingga bisa membentuk suatu sambungan yang
permanen. Arus yang digunakan pada proses pengelasan GMAW adalah arus
searah (DC) dan posisi elektroda kutub positif atau disebut dengan polaritas
terbalik agar transfer logam bisa sempurna.

Prinsip Kerja
Pada proses GMAW seperti pada proses-proses las busur listrik lainnya,
Busur listrik yang terjadi di antara elektroda dan logam intuk akan
mecairkan logam induk setempat dan ujung elektroda, bercampur
membentuk logam las cair.
Untuk melindungi logam las cair terhadap pengaruh atmosfer
dipergunajkan gas pelindung yang disemburkan melalui nozel yang
terdapat pada ujung torch, yang diatur laju alirnya (flow rate) sesuai
dengan ketentuan kebutuhan tertentu. Sebagai gas pelindung
dipergunakan gas argon, CO2, atau campuran argon + CO2.
Pengumpanan dilaksanakan secara terus menerus (kontinyu), yang
dilakukan dengan suatu mekanisme pengumpan yang dapat diatur
kecepatannya.

Proses pengelasan GMAW ini terjadi karena adanya perpindahan ion anoda dan
katoda pada base metal dan logam pengisi sehingga menyebabkan timbulnya
energi panas yang menyebabkan logam induk dan filler metal mencair.
Pada GMAW ini salah satu jenis proses pengelasan yang menggunakan busur
api listrik sebagai sumber panas untuk mencairkan logan dan gas sebagai
pelindung proses. Selain untukmembangkitkan busur elektroda juga berfungsi
sebagai bahan pengisi (umpan) oleh karenanya termasuk las busur listrik
elektroda terumpan.
Jika gas pelindung yang dipakai adalah gas mulia (inert gas ) , argon misalnya,
proses sering disebut MIG. Pada proses yang menggunakan gas campuran, batas
sebutan MIG ialah pada penggunaan gas mulia 85% atau lebih.

Aplikasi
Penggunaan las metode GMAW ini dapat digunakan pada penelasan ferrous dan
non ferrous proses ini cocok di pergunakan pada pengelasan untuk membuat
lapisan anti karat pada stainles stell, nickel alloys, dan paduan paduan tembaga
seperti alumunium bronze.

Polaritas listrik
GMAW banyak dioperasikan dengan arus rata polaritas balik
(DCRP=DCEP), karena dengan polaritas ini akan dihasilkan busur yang
stabil, perpindahan logam yang halus, rendah percikan, permukaan las
yang rata dan penetrasi yang dalam.
Berdasarkan besar kecilnya arus dan jenis gas yang dipakai, maka
terjadilahn perbedaan cara perpindahan logam cair dari elektroda ke
logam induk, yang dibedakan sbb. :
 Perpindahan secara “spray arc”
 “Globular Metal Transfer “
 “Short Circuiting Metal Transfer
 “Pulsed Transfer
Keuntungan
Proses pengelasan GMAW dapat dikerjakan secara semi-otomatis atau
otomatis. Asap dan percikan
las pada GMAW hubungan singkat lebih sedikit dibandingkan dengan SMAW,
juga tidak ada slag
yang harus dibersihkan setelah pengelasan selesai. Kecepatan pengelasan dan
laju pengisian sama
atau bisa lebih besar dari pada SMAW. Larutan logam las umumnya lebih
rendah karena penetrasi
GMAW lebih dangkal. Dengan panas masukan rendah dan penetrasi yang
dangkal, logam-logam tipis
lebih mudah disambung dan sambungan yang memiliki celah root lebih lebar
akan lebih mudah dilas.
Pada fabrikasi pipa-pipa di bengkel, root pass bermutu tinggi dapat dikerjakan
lebih cepat pada
berbagai posisi dan pada umumnya dengan biaya lebih rendah.
GMAW spray transfer dan globular transfer mempunyai kawah las yang lebih
mudah dilihat, sama
halnya dengan las busur teknik hubungan singkat (short circuiting arc) tetapi
tanpa slag. Karena tidak
ada flux dan relatif sedikit jumlah deoxidizer yang diberikan pada kawat, lebih
sedikit pekerjaan
membersihkan yang diperlukan setelah pengelasan selesai. Keseragaman
panjang busur
dipertahankan dengan cara membuat sumber listrik memiliki tegangan konstan.
Proses las GMAW
mempunyai laju pengisian lebih besar pada pengelasan paduan-paduan ferrous
dan non-ferrous.
Proses ini cocok dipergunakan pada las kampuh dan pengelasan untuk membuat
lapisan anti karat
pada stainless steel, nickel based alloys dan paduan-paduan tembaga seperti
aluminum bronze
Kelemahan.
Peralatan las GMAW lebih mahal, dan lebih rumit dalam pemasangan dan
perawatan, dibandingkan
dengan SMAW. Biaya kawat las dan shielding gas bisa menjadi lebih mahal
dibandingkan dengan
elektroda terbungkus, tetapi hal ini bisa diimbangi karena produktivitas yang
tinggi dan sedikitnya
pemborosan.
Shielding gas pada pengelasan GMAW dapat terganggu karena pengaruh tiupan
angin, sehingga
harus diambil tindakan pencegahan apabila kecepatan angin lebih dari 5 mph.
Pelindung angin atau
tirai khusus dapat dipakai untuk menahan atau mengurangi tiupan angina,
sehingga kecepatannya
cukup rendah untuk menjaga shielding gas secara memadai. Memperbesar
aliran gas untuk
mengimbangi pengaruh tiupan angin yang berlebihan, akan menimbulkan
masalah lain yang lebih
buruk, karena akan timbul turbulensi disekitar busur yang akan menarik udara
disekitarnya.
GMAW memerlukan ruang gerak yang lebih besar terhadap benda kerja karena
pengaruh ukuran
welding gun dan nozzle. Pada umumnya alat pengumpan kawat harus
ditempatkan sedekat mungkin
dengan benda kerja.
Short-circuiting welding dapat dipakai untuk mengelas root pass dengan cara
butt weld atau
sambungan bercabang tetapi harus dikontrol ketat saat melakukan fill pass,
karena ada resiko non-
fusion atau cold lap. Ketika melakukan fill pass pada pengelasan pipa dengan
cara butt weld,
pengelasan hanya dilakukan dengan cara las naik yaitu antara posisi jam 10 dan
jam 2, dimana pipa
bisa ditahan tetap oleh kuda-kuda penyangga (posisi 5G) atau diputar (1G).
Proses pengelasan ini
tidak cocok dikerjakan pada fillet weld apabila tebal logam lebih dari 1/4 inch,
dan pada umumnya
tidak digunakan untuk fabrikasi pressure vessel, tangki atau palang-palang
struktur.
Lack of fusion yang terletak diantara lapisan-lapisan las sukar dideteksi dengan
radiography dan
karena pengaruh kontrol yang buruk dari proses hubungan singkat ini, masalah
LOF menjadi cukup
berat, sehingga membuat beberapa fabrikator meninggalkan proses pengelasan
ini. Dibandingkan
dengan proses las SMAW, pengelasan short-circuiting butuh kebersihan, dan
kelurusan sambungan
serta penggerindaan tack weld yang lebih baik guna mendapatkan hasil
pengelasan root pass

Anda mungkin juga menyukai