Bab Ii
Bab Ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan oleh Iriani.S (2015). Dengan judul “Penerapan Metode
Backward Chaining Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tulang Manusia”. Sistem
pakar untuk mendiagnosa penyakit tulang pada manusia perupakan aplikasi yang
berguna untuk mengetahui jenis penyakit pada tulang manusia, beserta gejala yang
dialami pemakai. Pembahasan utama dalam sistem ini adalah perancangan dan
informasi mengenai penyakit tulang, gejala – gejala pada penyakit tersebut serta cara
pembuatan system pakar ini adalah penalaran mundur (Backward Chaining) sedangkan
teknik pencaraian menggunakan Depth First Search. Penetuan diagnosa dalam sistem
pakar ini dilakukan melalui proses konsultasi antara sistem dan pemakai. Jawaban
disesuaikan dengan aturan yang berada dalam sistem, jika jawaban yang dimasukkan
sesuai dengan aturan yang berlaku, maka sistem ini akan memberikan hasil diagnosa
sampai pada kesimpulan atau goal tercapai. Konsep backward chaining ini diterapkan
sudah banyak dilakukan dan beberapa contoh penerapan Metode Backward Chaining
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sudiyanto, Suarna (2011), yang
kerusakan komputer yang dialami oleh user dan solusinya, perangkat lunak ini
menuntun user untuk mengidentifikasi kerusakan yang pada umumnya sering terjadi
pengembangan sistem pakar dan bahasa pemrograman yang digunakan adalah Borland
Delphi 7.0. Berdasarkan analisis hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan aplikasi
Contoh lain metode Backward Chaining dalam bidang penelitian yang dilakukan.
Lunak yang dirancang dengan rule-based expert system digunakan untuk mengetahui
7
kerusakan monitor komputer. Sehingga dapat membantu para teknisi komputer dalam
system pakar diagnosa kerusakan notebook, dan Implementasi termasuk uji coba
penanganan kerusakan notebook secara cepat dan tepat. Sehingga dapat menjadi bahan
memperbaikinya. Termasuk juga menjadi media informasi bagi pihak manapun yang
ingin mengetahui cara mendiagnosa dan memahami kerusakan yang ada pada
Factor (CF), dimana penentuan nilai CF dilakukan oleh pakar dari domain yang
Andryana (2009).
Pada penelitian ini saya akan membuat sistem pakar yang menggunakan metode
backward chaining. Perbedaan penelitian ini dengan kelima penelitian yang sudah ada
adalah aplikasi yang akan dibuat berbasis Web dan Bahasa pemrograman yang
digunakan didalam penelitian ini adalah PHP, sedangkan Database yang digunakan
adalah MySQL. Kelebihan Aplikasi ini adalah karena aplikasi yang dibuat berbasis
Web sehingga tidak perlu menggunakan banyak source code yang rumit, dan pengguna
solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. Sampai saat ini sudah
banyak sistem pakar yang dibuat, seperti untuk diagnosis penyakit, mengidentifikasi
structural molekul campuran yang tak dikenal, untuk membantu konfigurasi sistem
geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit, untuk memberikan bagi
seorang manajer dalam stok investasi, untuk pemeliharaan lokomotif listrik diesel, dan
Sistem Pakar adalah sebuah program komputer yang mencoba meniru atau
pada area tertentu. Selanjutnya sistem ini akan mencoba memecahkan suatu
Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu,
masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam
pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya
hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Kusrini (2006).
Sistem pakar bekerja berdasarkan pengetahuan yang dimasukkan oleh seorang atau
beberapa orang pakar dalam rangka mengumpulkan informasi hingga sistem pakar
Sistem pakar mempunyai 3 bagian utama, yaitu user Interface, Interface engine
1. User Interface
User interface adalah perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara
user dengan sistem. User interface memberikan berbagai fasilitas informasi dan
2. Inference Engine
Inference Engine adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran
dengan menggunakan isi daftar rule berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama
proses konsultasi antara sistem dengan user, inference engine menguji aturan-
aturan satu demi satu sampai kondisi rules itu benar. Secara umum ada dua metode
inference engine yang penting dalam sistem pakar, yaitu runut maju (forward
3. Knowledge Base
Knowledge base merupakan inti program sistem pakar. Pengetahuan ini merupakan
sistem berbasis aturan (ruled-based system). Knowledge base tersusun atas fakta
yang berupa informasi tentang obyek dan rules yang merupakan informasi tentang
cara bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang telah diketahui.
Gambaran konsep dasar Sistem Pakar, dimana pengguna menyampaikan fakta atau
informasi kepada Sistem Pakar,kemudian fakta dan informasi tersebut akan di simpan
ke basis pengetahuan, dan diolah dengan mekanisme inferensi, sehingga sistem dapat
pengetahuan yang dimilikinya. Konsep dasar Sistem Pakar ditunjukkan pada gambar
2.1.
Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu,
yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak
Knowledge pada sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau knowledge
yang umumnya terdapat dalam buku, majalah, dan orang-orang yang mempunyai
berdasarkan konsep berpikir dari expert penyedia knowledge. Inference engine beserta
informasi yang didapat dari sebuah masalah, berpasangan dengan knowledge yang
disimpan pada knowledge base, berusaha untuk mencari/ menarik kesimpulan, jawaban
berulang-ulang
5. Pengetahuan dari seorang pakar dapat dikombinasikan tanpa ada batas waktu
untuk dikombinasikan.
(Transferring Expertise) dari seorang pakar atau sumber kepakaran yang lain ke dalam
komputer dan kemudian memindahkannya dari komputer kepada pengguna yang tidak
mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.
komputer. Pengetahuan berupa fakta dan aturan disimpan dalam komputer sebagai
berikut :
2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.
14
3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat
dipahami.
Sistem Pakar terdiri oleh 2 (dua) bagian pokok yaitu lingkungan pengembangan
Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari segi
berkonsultasi.
1. Antarmuka Pemakai
2. Basis Pengetahuan
penyelesaian masalah. Komponen ini disusun oleh 2 (dua) elemen dasar yaitu fakta
dan aturan.
3. Akuisisi Pengetahuan
terhadap suatu masalah dari sumber pengetahuan (berasal dari ahli atau media
4. Mekanisme Inferensi
Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan
bagian dari Sistem Pakar yang melakukan penalaran mengenai informasi yang ada
pelacakan dimulai dari tujuan (hipotesa) dan selanjutnya dicari aturan-aturan yang
5. Workplace
Workplace digunakan untuk merekam hasil - hasil antara dan kesimpulan yang
dicapai.
6. Fasilitas Penjelasan
Pakar yang memberikan penjelasan atas kesimpulan yang dicapai tentang suatu
7. Perbaikan Pengetahuan
dapat diterapkan dalam program Sistem Pakar sehingga Sistem Pakar tersebut
inferensi dengan mekanisme pelacak mundur (Backward Chaining) dan pelacak maju
akan terjadi (hipotesis) dan kemudian mencari bukti yang mendukung (atau
berlawanan) dengan harapan kita. Sering hal ini memerlukan perumusan dan pengujian
hipotesis sementara. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup
Tujuan
IF (kondisi) .
Lampu 1 rusak,
IF lampu 1 dinyalakan
AND Lampu 1 tidak menyala
AND Lampu 1 dihubungkan dengan sekering
AND sekering masih utuh
19
kaidah diatas sistem menduga terlebih dahulu bahwa lampu 1 rusak. Kebenaran
praduga ini dibuktikan dengan menanyakan apakah ada fakta lampu 1 mati, apakah ada
fakta lampu 1 dihubungkan dengan sekering dan sekering masih utuh; bila keduanya
dipenuhi maka praduga sistem benar, dan system mengeluarkan kesimpulan bahwa
lampu 1 rusak.
Data Flow Diagram (DFD) adalah teknis grafis yang menggambarkan aliran
data dan informasi serta transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari
system.
informasi.
DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional system untuk
satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini
20
sering disebut juga dengan nama Bubble Chart, Bubble Diagram, Model Proses,
1. Entitas
Entitas adalah segala sesuatu baik abstrak ataupun nyata seperti orang, tempat,
objek, kejadian, ataupun konsep yang datanya dikumpulkan untuk disimpan dan
dikelola di dalam sebuah database. Simbol entitas dapat dilihat pada gambar 2.4.
Menunjukan arus data, yang dapat berupa masukan kedalam suatu proses atau
output dari suatu proses. Simbol arus data diperlihatkan pada gambar 2.5.
21
3. Proses
Gambar 2.6 menunjukkan symbol dari proses. Proses adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk
kedalam proses , untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
4. Data Store
Gambar 2.7 merupakan simbol data store. Data Store Digunakan sebagai sasaran
untuk mengumpulkan data, penyimpanan data ini direpresikan dengan dua garis
paralel, penyimpanan data ini biasanya dihubungkan dengan penyimpanan file - file
basis data.