Anda di halaman 1dari 2

A.

Definisi Pengendalian Keuangan


a) Umpan Balik Mekanikal VS Respons Perilaku

Fokus utama dalam subsistem pengendalian keuangan adalah pada perilaku dari orang-
orang yang ada di dalam organisasi. Oleh sebab itu, pengedalian keuangan dapat dipahami
melalui penekanan pada asumsi-asumsi keperilakuan. Sasaran perilaku utama dari
pengendalian keuangan dapat dijelaskan menggunakan definisi pengendalian secara
umum. Pada umumnya, pengendalian didefinisikan sebagai suatu inisiatif yang dipilih ,
yang akan mengubah kemungkinan dari pencapaian hasil yang diharapakan. Pada
pengendalian keuangan hasil yang diinginkan merupakan peristiwa-peristiwa perilaku dan
aplikasi dari masalah-masalah keuangan.

Definisi pengendalian telah didasarkan pada konsep “kepercayaan” dan


“kemungkinan”. Para manajer membutuhkan suatu keyakinan tentang cara dunia mereka
bekerja dan dampak-dampak yang diharapkan dari suatu inisiatif dipilih. Para manajer
secara khusus memiliki peluang untuk dapat mendeteksi hasil-hasil keperilakuan.
Organisasi yang benar-benar nyata adalah memahami hubungan sebab-akibat, karena
penjabaran secara nyata menjadi sulit sebagai akibat dari kompleksitas lingkungan.

b) Perluasan Konsep-konsep Tradisional

Konsep-konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi bahwa hasil dari informasi


akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan,Informasi dapat dipandang sebagai
suatu intermediasi dari langkah akhir. Informasi akuntansi adalah bagian dari proses
penandaan yang dirancang untuk meningkatkan manfaat dari organisasi awal dengan cara
mempengaruhi perilaku anggota-anggotanya. Tujuan pengendalian didasari oleh keinginan
untuk memilih suatu inisiatif yang akan mengubah pencapaian hasil keperilakuan yang
diharapkan.

Sistem pengendalian dirancang untuk menghasilkan informasi akuntansi yang


akurat dan andal, maka secara tradisional, fokus sistem pengendalian terletak pada 7 faktor:

(1) Memperkerjakan karyawaan yang akan melaksanakan tanggung jawabnya


dengan kompeten dan penuh integritas.
(2) Menghindari fungsi-fungsi yang tidak harmonis dengan cara memisahkan tugas
dan tanggung jawab.
(3) Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan suatu posisi sehingga
kesesuaian dari suatu transaksi dilaksanakan dan dapat dievakuasi
(4) Menetapkan metode yang sistematis guna memastikan bahwa transaksi telah
dicatat dengan akurat.
(5) Memastikan bahwa dokumentasi memadai.
(6) Menjaga aktiva dengan mendesain prosedur yang membatasi akses terhadap
aktiva.
(7) Mendesain pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi.

Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan desain pengendalian internal mencerminkan


pengalaman dari profesi audit. Pengalam yang tidak ternilai tersebut dapat digunakan untuk
merancang dan mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan melalui perluasan tujuan
yang dimilikidari informasi akuntansi guna mencakup proses administratif. Istilah ‘’ pengendalian
akuntansi” telah dihubungkan dengan pengamanan aktiva dan peningkatan akurasi serta keandalan
akuntansi. Sementara, istilah “pengendalian administratif” dihubungkan dengan peningkatan
efisiensi operasi dan kepatuhan kepada kebijakan-kebijakan manajemen.

Anda mungkin juga menyukai