Anda di halaman 1dari 3

Pola Pengeluaran Pemerintah

Anggaran belanja negara atau pemerintah terdiri dari anggaran untuk pemerintah pusat dan
anggaran untuk pemerintah daerah, anggaran untuk pemerintah pusat sekitar dua kali dari anggaran
untuk pemerintah daerah. Dalam kurun waktu enam tahun Pemerintah telah mampu meningkatkan
anggaran belanja lebih dari dua kali lipat dari sebesar Rp 322 triliun pada tahun 2002 menjadi lebih dari
Rp 752 triliun pada tahun 2007.

Anggaran Belanja Pemerintah, 2002-2007 (Milliar rupiah)

2002 2003 2004 2005-P 2006-P 2007-P


Belanja Negara 322.180 376.505 374.351 565.070 699.099 752.373
Pemerintah Pusat 233.976 256.191 255.309 411.667 478.250 498.172
Pemerintah Daerah 98.204 120.314 119.042 153.402 220.850 254.201

Anggaran belanja untuk pemerintah pusat, demikian juga keadaaan untuk pemerintah Daerah,
dibedakan menjadi untuk pengeluaran rutin (administrasi pemerintah) dan untuk pengeluaran
pembangunan. Anggaran rutin pemerintah pusat relatif tetap untuk 2002,2003, dan 2004, sekitar 180an
triliun rupiah kemudian melonjak tajam ke tahun 2005-P ( perubahan yang teleah disetujui DPR) menjadi
di atas 325 triliun Rupiah dan pada anggaran 2007-P menjadi di atas 426 triliun rupiah. Perubahan
dengan kecepatan yang hampir sama juga terjadi pada anggaran belanja untuk pembangunanya.

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat, 2002-2007 ( Milliar Rp)

2002 2003 2004 2005-P 2006-P 2007-P


Anggaran belanja pusat 223.976 256.191 255.309 411.667 478.250 498.172
- Rutin 186.651 186.944 184.438 326.924 408.470 426.488
- Pembangunan 37.325 69.247 70.871 84.743 69.780 71.684

Jumlah pembayaran bunga hutang ini sekitar 90 triliun rupiah dari anggaran rutin sejumlah 186 triliun
pada tahun 2002, mengalami penurunan untuk tiga tahun berturut-turut (2003,2004,dan 2005) menjadi
sekitar 60 an triliun rupiah dari anggaran rutin 2005-P sekitar 326 triliun untuk kemudian meningkat ke
level semula untuk tahun 2007-P , menjadi lebih dari 83 triliun rupiah. Terjadi perubahan pembayaran
bunga hutang dari hutang luar negeri (makin menurun) diganti dengan untuk hutang dalam negeri
(makin meningkat).

Komponen lain yang perlu mendapat perhatian dalam anggaran rutin pemerintah pusat adalah
untuk pembayaran subsidi (BBM dan non BBM) yang selalu mengalami peningkatan dari sekitar 44
triliun rupiah pada anggaran 2002 menjadi sekitar 120 triliun rupiahmuntuk anggaran 2005-P dan terus
berada diatas 100 triliun sampai 2007-P. anggaran untuk pembayaran bunga hutang dan untuk subsidi
menelan sebagian besar anggaran rutin.
Anggaran Belanja Pengeluaran Rutin (miliar rupiah)

2002 2003 2004 2005-P 2006-P 2007-P


Pengeluaran Rutin 186.651 186.94 184.438 326.924 408.470 426.488
- Belanja Pegawai 39.480 47.662 56.738 61.167 79.075 97.983
- Belanja Barang 12.777 14.992 17.280 42.312 55.992 61.824
- Pembayaran Bunga 87.667 65.351 65.651 60.982 82.495 83.555
-Utang Dalam Negeri 25.406 46.356 41.276 42.307 58.155 58.803
- Utang Luar Negeri 62.621 18.955 24.375 18.675 24.340 24.752
- Subsidi 43.628 43.899 26.362 119.089 107.628 105.073
- BBM 31.162 30.038 14.527 89.194 80.609 55.604
- NON BBM 12.466 9.901 10.995 23.643 21.367 46.469
- Pajak ditanggung pemerintah - 3.960 840 6.253 5.651 0
- Bantuan Sosial - - - - 41.018 52.272
- pengeluaran Rutin Lainnya 3.099 15.042 18.407 43.374 42.262 25.781

Anggaran Belanja Pengeluaran Pembangunan , 2002-2007

2002 2003 2004 2005-P 2006-P 2007-P


Pengeluaran Pembangunan 37.325 69.247 70.871 84.743 69.780 71.684
Pembiayaan Rupiah 25.608 47.510 50.500 54.747 55.258 70.826
Pembiayaan Proyek 11.717 21.737 20.371 29.997 25.475 23.205

Anggaran belanja negara untuk pembiayaan pemerintah Daerah terdiri Dana Perimbangan dan
Dana Otonomi Khusus. Dana Perimbangan terdiri dari Dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana
alokasi khusus.

Anggaran Belanja untuk Pemerintah Daerah ( milliard rupiah)

2002 2003 2004 2005-P 2006-P 2007-P


Pengeluaran Pembangunan 37.325 69.247 70.871 84.743 69.780 71.684
Pembiayaan Rupiah 25.608 47.510 50.500 54.747 55.258 70.826
Pembiayaan Proyek 11.717 21.737 20.371 29.997 25.475 23.205

Anggaran belanja negara untuk pembiayaan Pemerintah Daerah diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia no 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Pembiayaan ini dibicarakan dengan rinci pada pasal 10 sampai pasal 42, pada prinsipnya menjelaskan
bahwa dana perimbangan terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus.
Dana alokasi umum menepati porsi terbesar yang diikuti oleh dana bagi hasil dan terakhir dana alokasi
khusus.

Anda mungkin juga menyukai