Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

NASIONALISME DI INDONESIA

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Mhd. Nur, M.S.

OLEH :

KELOMPOK 4

1. Diyanah Fadhilah 1611216001


2. Mutia Rahmi 1611216006
3. Ge Ningratie Patalangi 1611216008
4. Muthiah Winalyan. A 1611216011

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “ Nasionalisme di Indonesia” ini . Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Dr. Mhd Nur, M.S. selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar
Universitas Andalas yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Disamping itu kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Nasionalisme di Indonesia. Kami menyadari bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan
saran demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Padang, Juli 2018

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ................................................................................................. 1


1.2.Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3.Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nasionalisme di Indonesia ........................................................... 3

2.2. Sejarah Nasionalisme di Indonesia ................................................................ 4


2.3. Faktor-faktor Nasionalisme di Indonesia ....................................................... 5
2.4. Karakteristik Nasionalisme di Indonesia ....................................................... 5
2.5. Nilai-nilai yang terkandung dalam Nasionalisme .......................................... 8
2.6. Perwujudan Nasionalisme dalam kehidupan ................................................. 10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 12
3.2. Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah

kemiskinan, pengangguran, terorisme dan lain sebagainya. Menimbulkan suatu

ataupun banyak permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa Nasionalisme

Bangsa Indonesia. Memang itu tidak bisa dipungkiri, karena masyarakat lebih

memilih untuk kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan hal-hal seperti itu

yang dianggapnya tidak penting. Padahal rasa nasionalisme itu sangat penting

sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang

modern , bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.

Berbanding terbalik dengan situasi yang terjadi pada sejarah bangsa Indonesia

di masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia mencapai puncak kejayaan rasa

nasionalime pada masa tersebut. Dimana pejuang-pejuang terdahulu kita bersatu

dari sabang sampai merauke untuk membebaskan diri dari tirani. Yang mana itu

bisa terwujud jika adanya rasa nasionalisme yang tinggi di masyarakat Indonesia.

Dan telah terbukti kita bisa memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia

dengan semangat juang yang tinggi. Tapi bagaiman dengan saat ini? Hal tersebut

pun berpengaruh pada ketahanan nasional bangsa ini. Dapat kita lihat aksi bom-

bom di Negara Indonesia ini seakan menjawab bahwa rendah sekali rasa

nasionalisme kita hingga kita bisa-bisanya merusak bangsa dan Negara kita

sendiri.

Sehubungan dengan globalisasi dan berkembangnya teknologi informasi telah

mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara(baik secara politik, ekonomi,

1
maupun sosial), masalah nasionalisme dan patriotisme tidak lagi dapat dilihat

sebagai masalah sederhana yang dapat dilihat dari satu perspektif saja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Nasionalisme

2. Sejarah Nasionalisme di Indonesia

3. Faktor-faktor Nasionalisme di Indonesia

4. Karakteristik Nasionalisme Indonesia

5. Nilai-nilai yang terkandung dalam Nasionalisme

6. Perwujudan Nasionalisme dalam kehidupan

1.3 Tujuan Masalah

1. Menjelaskan Pengertian Nasionalisme

2. Menjelaskan sejarah nasionalisme di Indonesia

3. Menjelaskan faktor-faktor Nasionalisme di Indonesia

4. Menjelaskan karakteristik Nasionalisme Indonesia

5. Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Nasionaklisme

6. Menjelaskan pewujudan nasionalisme dalam kehidupan

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme adalah semacam etnosentrisme atau pandangan yang berpusat

pada bangsanya. Gejala seperti semangat nasional, kebangsaan nasional,

patriotisme dan sebagainya terdapat pada semua bangsa, sebagai suatu gejala

umum untuk mensolidarisasikan diri dengan suatu kelompok yang senasib

(Ensiklopedia Politik dan Pembangunan 1988:219).

Nasionalisme (dalam arti negatif ) adalah suatu sikap yang keterlaluan, sempit

dan sombong. Apa yang menguntungkan bangsa sendiri begitu saja dianggap

benar, sampai kepentingan dan hak bangsa lain diinjak-injak. Jelas nasionalisme

seperti itu mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa lainnya.

Nasionalisme (dalam arti positif ) adalah sikap nasional yang

mempertahankan kemerdekaan dan harga diri bangsa dan sekaligus menghormati

bangsa lain. Nasionalisme dalam pengertian ini sangat berguna untuk membina

rasa persatuan antara penduduk negara yang heterogen karena perbedaan suku, ras

dan golongan serta berfungsi untuk membina rasa identitas dan kebersamaan

dalam negara dan bermanfaat untuk mengisi kemerdekaan yang sudah diperoleh.

Menurut Dean A. Mix dan Sandra M. Hawley, nation-state merupakan sebuah

bangsa yang memiliki bangunan politik seperti ketentuan-ketentuan perbatasan

teritorial pemerintah sah, pengakuan bangsa lain dan sebagainya.

Menurut Koerniatmante Soetoprawiro secara hukum peraturan tentang

kewarganegaraan merupakan suatu konsekuensi langsung dari perkembangan

nasionalisme. Nasionalisme merupakan ekspresi hubungan antara darah dan

3
tanah. Nasionalisme adalah sebuah ideologi dalam pengertian seperangkat

keyakinan yang berorientasi pada tingkah laku dan perbuatan. lambat laun,

nasionalisme mengalami dinamika, setiap generasi nasionalisme muncul dalam

dimensi yang khas.

Pada masa penjajahan, nasionalisme tampil sebagai ideologi untuk mengusir

penjajah. Pada masa kemerdekaan nasionalisme mewujudkan dirinya dalam usaha

untuk melepaskan diri dari cengkeraman ekonomi kolonial. Ancaman raksasa

ekonomi yang melilit kehidupan bangsa-bangsa di negara sedang berkembang

termasuk Indonesia. Paham nasionalisme mengajarkan bahwa suatu bangsa

bernegara dapat dibangun dari masyarakat yang majemuk, jika masyarakat

tersebut benar-benar bertekad kuat untuk membangun masa depan bersama,

terlepas dari perbedaan agama, ras, etnik atau ikatan primordial lainnya.

2.2 Sejarah Nasionalisme di Indonesia

Bagi dunia abad ke-20 dapat dianggap sebagai abad nasionalisme, tidak lain

karena menyaksikan timbulnya nation state (Negara bangsa), setelah berakhirnya

Perang Dunia II. Fungsi nation state dianggap menjumpai konsep bangsa

Indonesia. Apa yang diucapkan pada Sumpah Pemuda 1928 adalah kelengkapan

dan pembulatan konsep tersebut. Secara implisit Manifesto itu memuat paham

nasionalisme sebagai anti kolonialisme dan sekaligus memuat prinsip-prinsipnya,

ialah: kesatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian. Prinsip-prinsip beserta nilai-

nilai nasionalisme tersebut sejak awal pergerakan nasional diperjuangkan, secara

simbolis, konseptual, fisik revolosioner dan dalam periode pasca revolusi

mengkonsolidasi.

4
Apabila kita melacak pertumbuhan naionalisme Indonesia sejak kebangkitan

nasional 1908, melalui Manifesto Politik 1925 serta Sumpah Pemuda 1928, maka

tidak dapat diingkari bahwa meskipun masih dalam bentuk embrional, keempat

prinsip nasionalisme tersebut sudah hadir. Meskipun Budi Utomo belum dapat

dipandang sebagai organisasi nasional dalam arti harfiah, namun pada hakekatnya

ideologinya menunjuk pada kesadaran diri akan kemandirian, kebebasan,

kesamaanserta penemuan identitas dirinya.

Selama pergerakan keempat prinsip itu menjadi tujuan perjuangan kemudian

melalui jaman Jepang semangat nasionalisme meluas ke segala lapisan rakyat

sehingga revolusi Indonesia dapat dilancarkan. Sesungguhnya pada masa pasca

revolusi, ideologi nasionalisme masih tetap memiliki relevansi bagi

pembangungan bangsa. Permasalahannya sekarang, mampukah nasionalisme

Indonesia yang lahir dari rasa senasib,karena dijajah oleh penjajah yang sama,

mampu menahan tekanan separatism di berbagai daerah? Jawabannya tentu saja

apakah perasaan senasib itu terus menerus diciptakan. Rasa senasib tersebuthanya

bisa dipertahankan bila ada keadilan, pemerataan pembangunan, serta perlakuan

yang sama terhadap seluruh daerah dan komponen bangsa. Jika hal tersebut tidak

bisa diwujudkan maka nasionalisme Indonesia akan tinggal kenangan dan

perpecahan bangsa menjadi tidak bisa terelakkan.

Pertanyaan berikutnya adalah, apakah dalam era globalisasi ini, nasionalisme

mampu menahan lajunya arus globalisasi (internasionalisasi) pada semua segi

kehidupan, dimana antar negara saling bergantung. Huntington menyatakan

bahwa ketergantungan antar Negara bukan merupakan gerakan internasional yang

akan menciptakan negara global serta akan melebur konsep nation state. Bahkan

5
Huntington merasa yakin bahwa internasionalisme telah menemui jalan buntu,

karena pretense organisasi internasional sendiri. Pernyataan tersebut didukung

oleh kondisi faktual yang mensyaratkan organisasi internasional membutuhkan

persetujuan dari negara-negara anggotanya dalam setiap keputusan penting dan

mendesak.

Bagi Indonesia, nasionalisme merupakan kunci untuk mengatasi keberagaman

adat istiadat, budaya agama serta etnis. Tanpa nasionalisme sebagai alat

pemersatu, sulit kiranya untuk mencari titik temu dari berbagai kebiasaan yang

berasal dari berbagai etnik. Nasionalisme dalam hal ini dapat dipandang sebagai

komitmen moral bangsa Indonesia untuk tidak memandang perbedaan itu sebagai

konflik, melainkan sebagai kenyataan yang tidak dapat ditolak, juga sebagai

kekayaan yang penuh dengan dinamika.

Pada sisi lain, identitas nasional perlu dipupuk pada generasi muda lewat

kesadaran nasional yang perlu dibangkitkan lewat kesadaran sejarah. Kesadaran

ini mencakup pengalaman kolektif dimasa lampau, atau nasib bersama dimasa

lampau yang mendidik negara. Tanpa kesadaran sejarah nasional tidak akan ada

identitas nasional dan tanpa identitas nasional seseorang tidak akan memiliki

kepribadian nasional. Kesadaran nasional menciptakan inspirasi dan aspirasi

nasionalis. Nasionalisme sebagai ideologi perlu menjiwai setiap warga negara dan

wajib secara moral dengan loyalitas penuh idealisme yang membendung kekuatan

materialisme, konsumerisme dan dampak globalisasi yang negatif.

2.3 Faktor-faktor Nasionalisme Indonesia

1. Faktor dari dalam (internal)

a. Kenangan kejayaan masa lampau

6
Bagi Indonesia kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan

adanya kenangan akan kejayaan padamasa kerajaan Majapahit dan

Sriwijaya. Dimana pada masa Majapahit, mereka menguasai daerah

seluruh Nusantara, sedangkan masa Sriwijaya mampu berkuasa

dilautan karena maritimnya yang kuat

b. Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan

kesengsaraan masa penjajahan

Penjajahan yang dilakukan bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa

Asia, Afrika mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita

sehingga mereka ingin menentang imperalisme barat.

c. Lahirnya golongan Cendekiawan

Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan

cendekiawan baik hasil dari pendidikan barat maupun pendidikan

Indonesia. Mereka menjadi penggerak dan pemimpin munculnya

organisasi pergerakan nasional Indonesia yang selanjutnya berjuang

untuk melawan penjajahan.

d. Paham nasionalisme yang berkembang dalam bidang politik, sosial,

ekonomi dan kebudayaan.

1) Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasional

menyuarakan aspirasi masyarakat pribumi yang telah hidup dalam

penindasan dan penyelewengan HAM.Mereka ingin

menghancurkan kekuasaan asing atau kolonial dari Indonesia.

2) Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan

eksploitasi ekonomi asing.Tujuannya untuk membentuk

7
masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan untuk

meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.

3) Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya yang melindungi,

memperbaiki dan mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang

hampir punah Karena masuknya budaya asing di Indonesia. Para

nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan menjaga serta

menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia.

2. Faktor dari luar (eksternal)

a. Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)

b. Perkembangan Nasionalisme di berbagai negara

1) Pergerakan Kebangsaan India

2) Gerakan Kebangsaan Filipina

3) Gerakan Nasional Rakyat Cina

4) Pergerakan Turki Muda

5) Pergerakan Nasionalisme Mesir

c. Lahirnya paham-paham baru

Munculnya paham-paham baru di luar negeri seperti nasionalisme,

liberalisme,sosialisme, demokrasi dan pan islamisme juga menjadi

dasar berkembangnya paham- paham yang serupa di Indonesia.

Perkembangan paham-paham tersebut terlihat pada penggunaan

ideologi-ideologi pada organisasi pergerakan nasional di Indonesia

2.4 Karakteristik N]asionalisme Indonesia

Paham Nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama

merebut kemerdekaan dari cengkraman colonial. Semangat Nasionalisme dipakai

8
sebagai metode perlawanan perlawanan, sebagaimana yang disampaikan oleh

Larry Diamond dan Marc F Platner bahwa para penganut nasionalisme dunia

ketiga secara khas menggunakan pretorika anti kolonialisme dan anti

imperialisme . Dengan demikian , bangsa merupakan suatu wadah yang

didalamnya terhimpun orang-orang yang mempunyai persamaan keyakinan yang

mereka miliki . unsur persamaan itu dijadikan identitas politik berdasarkan

geopolitik dan pemerintahan permanen (negara).

Negara merupakan bangsa yang memiliki bangunan politik. Menurut

penganutnya paham nasionalisme yang disampaikan oleh Soekarno bukanlah

nasionalisme yang berwatak sempit(chauvinisme) melainkan bersifat toleran dan

tidak memaksa.

2.5 Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme

1. Menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi

dan golongan;

2. Sanggup/rela berkorban untuk bangsa dan Negara;

3. Mencintai tanah air dan bangsa;

4. Bangga berbangsa dan bernegara Indonesia;

5. Menjunjung tinggi persatuaan dan kesatuan berdasarkan prinsip Bhineka

Tunggal Ika;

6. Memajukan pergaulan untuk meningkatkan persatuan bangsa dan Negara.

9
2.6 Perwujudan Nasionalisme dalam Kehidupan

Perwujudan nasionalisme bagi bangsa Indonesia dapat dilihat dari perjalanan

sejarah bangsa Indonesia antara lain :

1. Sebelum Masa Kebangkitan Nasional

Perjuangan bangsa Indonesia untuk membela tanah air atau jiwa

patriotisme sebelum kebangkitan nasional, masih bersifat kedaerahan,

tergantung pada pemimpin, belum terorganisir dan tujuan perjuangan

belum jelas.

2. Masa Kebangkitan Nasional

Perjuangan bangsa Indoensia tidak lagi bersifat kedaerahan, tapi bersifat

nasional. Perjuangan dilakukan dengan cara organisasi modern, dimana

sejak berdirinya Budi Utomo merupakan titik awal kesadaran

nasionalisme. Masa ini disebut angkata nperintis, sebab disamping

merintis kesadaran nasional juga merintis berdirinya organisasi.

3. Masa sumpah pemuda

Sumpah pemuda merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan bangsa

Indonesia. Yang jelas dan tegas dalam menuntut kemerdekaan bagi bngsa

Indonesia. Sumpah pemuda mengandung nilai yang sangat tinggi yaitu

nilai persatuan dan kesatuan yan gmerupakan modal perjuangan untuk

mencapai kemerdekaan. Masa ini d sebut angkatan penegas, sebab

angkatan inilah yang menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan

bangsa dalam berjuang mencapai kemerdekaan.

4. Masa proklamsi kemerdekaan

10
Proklamasi kemerdekaan merupakan titik kulminasi (puncak) perjuangan

bangsa Indoensia, juga merupakan wujud perjuangan yan gberdasarkan

persatuan Indonesia. Oleh karena itu, semangat kebangsaan, semangat

persatuan dan kesatuan bangsa yang mengantarkan Indoensis mencapai

tonggak sejarah yang paling fundamental harus kita jaga dan kita

pertahankan. Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas yan

gakan mengantarkan bangsa Indoensia menuju cita-cita nasional yaitu

masyarakat yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nasionalisme adalah semacam etnosntrisme atau pandangan yang berpusat

pada bangsanya. Gejala seperti semangat nasional, kebangsaan nasional,

patriotisme dan sebagainya terdapat pada semua bangsa, sebagai suatu gejala

umum untuk mensolidarisasikan diri dengan suatu kelompok yang senasib.

Nasionalisme merupakan kunci untuk mengatasi keberagaman adat

istiadat, budaya agama serta etnis. Nasionalisme dalam hal ini dapat dipandang

sebagai komitmen moral bangsa Indonesia untuk tidak memandang perbedaan itu

sebagai konflik.

Identitas nasional perlu dipupuk pada generasi muda lewat kesadaran nasional

yang perlu dibangkitkan lewat kesadaran sejarah. Kesadaran nasional

menciptakan inspirasi dan aspirasi nasionalis. Nasionalisme sebagai ideologi perlu

menjiwai setiap warga negara dan wajib secara moral dengan loyalitas penuh

idealisme yang membendung kekuatan materialisme, konsumerisme dan dampak

globalisasi yang negatif.

3.2 Saran

1. Untuk menggerakkan pembangunan maka, nasionalisme sebagaimodal

awal pembangunan, karena yang akan membangun bangsa dan negara

Indonesia adalah warga negara Indonesia sendiri.

2. Nasinalisme hendaknya di tumbuhkan sejak dini lewat pembekalan

pembelajaran kewarganegaraan dan sejarah pada sector pendidikan baik

secara formal maupun informal

12
3. Warga negara khususnya generasi muda diharapkan lebih menjiwai,

menghargai dan melestarikan identitas nasional bangsa (bahasa, adat

istiadat, lagu kebangsaan dll) demi menumbuhkan semangat nasionalisme

dan tidak terbawa arus negative globalisasi yang mampu mengikis

semangat nasionalisme

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Kususma, Arum. SejarahLahirnyaNasionalisme di Indonesia. [Online].


Tersedia:https://www.academia.edu/10738523/Sejarah_Lahirnya_Nasionali
sme_di_Indonesia?auto=download [11 Juli 2018]
2. Sunarso dkk. 2006. PendidikanKewarganegaraan. Jakarta:
PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional
3. Sari, Maslan. 2017. Faktor Tumbuhnya Nasionalisme di Indonesia. [Online].
Tersedia:https://www.scribd.com/document/360052373/Faktor-
Tumbuhnya-Nasionalisme-Di-Indonesia [13 Juli 2018]

14

Anda mungkin juga menyukai