Anda di halaman 1dari 25

SIFAT KEPERIODIKAN

UNSUR

KIMIA KELAS X

PRAMITA C. M
SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR

 Sifat Keperiodikan Unsur adalah sifat-sifat unsur


yang berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikan nomor atom unsur.

 Sifat keperiodikan unsur dalam sistem periodik


unsur modern antara lain jari-jari atom, energi
ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, sifat
logam, titik leleh serta titik didih.
JARI-JARI ATOM
JARI-JARI ATOM

 A. Dalam satu golongan


JARI-JARI ATOM

 A. Dalam satu golongan

KULIT BERTAMBAH

JARI JARI SEMAKIN BESAR

dari atas ke bawah, jari-jari atom semakin


besar
JARI-JARI ATOM

 B. Dalam satu periode


JARI-JARI ATOM

 B. Dalam satu periode

jml kulit sama, muatan inti & jumlah e


semakin banyak  tarik menarik inti dgn
elektron kuat

JARAK RAPAT/JARI-JARI KECIL

dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil


JARI-JARI ATOM
ENERGI IONISASI

 Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan oleh


suatu atom untuk melepaskan satu elektron valensi
membentuk ion positif.

 Na (g) + energi ionisasi → Na+ (g) + e-


ENERGI IONISASI

 A. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah


energi ionisasi semakin berkurang

Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari


atom bertambah sehingga daya tarik inti terhadap
elektron terluar semakin kecil. Elektron semakin
mudah dilepas dan energi yang diperlukan untuk
melepaskannya makin kecil
ENERGI IONISASI

 B. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan


energi ionisasi cenderung bertambah

Dari kiri ke kanan dalam satu periode, jari-jari atom


semakin pendek sehingga daya tarik inti terhadap
elektron semakin besar akibatnya elektron semakin
sukar dilepas. Energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron tentunya semakin besar.
ENERGI IONISASI
ENERGI IONISASI

 Bila kalian perhatikan tabel di atas, terdapat


beberapa pengecualian,
yaitu ternyata Golongan IIA, VA, dan VIIIA ternyata
mempunyai energi ionisasi yang sangat besar,
bahkan lebih besar daripada energi ionisasi unsur di
sebelah kanannya, yaitu IIIA dan VIA.
Hal ini terjadi karena unsur-unsur golongan IIA, VA,
dan VIIIA mempunyai konfigurasi elektron yang
relatif stabil, sehingga elektron sukar dilepaskan.
ENERGI IONISASI

A. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah energi ionisasi semakin


berkurang
B. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung
bertambah
AFINITAS ELEKTRON

 Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan oleh


suatu atom dalam wujud gas untuk menangkap
elektron dari luar membentuk ion negatif.

 F (g) + e- → F- (g) + energi

 Berbeda dengan energi ionisasi, afinitas elektron


dapat berharga + atau -
 - jika melepas energi
 + jika menerima energi
AFINITAS ELEKTRON

 Makin negatif nilai afinitas elektron, maka makin


besar kecenderungan unsur tersebut dalam
menangkap elektron (kecenderungan membentuk
ion negatif).
AFINITAS ELEKTRON

Afinitas elektron terbesar ialah golongan halogen (VIIA).


Artinya, unsur-unsur golongan VIIA paling mudah
menangkap elektron dan terbentuk ion negatif yang
stabil.
AFINITAS ELEKTRON

 A. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah afinitas elektron


semakin kecil
B. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan afinitas elektron
semakin besar
KEELEKTRONEGATIFAN

 Keelektronegatifan adalah kemampuan atau kecenderungan suatuatom


untuk menangkap atau menarik elektron dari atom lain. Misalnya,
fluorin memiliki kecenderungan menarik elektron lebih kuat daripada
hidrogen.
 Konsep keelektronegatifan ini pertama kali diajukan oleh Linus
Pauling pada tahun 1932

 Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan


besarnya daya tarik elektron. Semakin besar daya tarik elektron
semakin besar energi ionisasi, juga semakin besar (semakin negatif)
afinitas elektron. Jadi, suatu unsur yang mempunyai energi ionisasi
dan afinitas elektron yang besar akan mempunyai keelektronegatifan
yang besar.
KEELEKTRONEGATIFAN

 Dari tabel keelektronegatifan di atas perlu diingat bahwa unsur


golongan VIIIA tidak mempunyai keelektronegatifan karena sudah
memiliki 8 elektron pada kulit terluar.
 Jadi keelektronegatifan terbesar berada pada unsur golongan VIIA.
KEELEKTRONEGATIFAN

 A. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah


keelektronegatifan semakin kecil
B. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan keelektronegatifan
semakin besar
SIFAT LOGAM

 Unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi unsur logam,


semilogam (metalloid), dan nonlogam. Kelogaman unsur terkait
dengan energi ionisasi dan afinitas elektron. Unsur logam
mempunyai energi ionisasi kecil sehingga mudah melepas elektron
membentuk ion positif. Unsur nonlogam mempunyai afinitas elektron
besar sehingga mudah menarik elektron membentuk ion negatif.

 sifat logam juga berhubungan dengan kereaktifan suatu unsur.


Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem periodik
unsur makin ke bawah semakin reaktif (makin mudah bereaksi) karena
semakin mudah melepaskan elektron. Sebaliknya, unsur-unsur bukan
logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang reaktif (makin
sukar bereaksi) karena semakin sukar menangkap elektron.

 Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali)
dan unsur nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen).
SIFAT LOGAM

 A. Dalam satu golongan sifat logam unsur bertambah dari atas


ke bawah

Dari atas ke bawah energi ionisasi unsur berkurang sehingga makin mudah
melepas elektron, sifat logam bertambah. Demikian juga nilai afinitas
elektron makin berkurang sehingga makin sulit bagi unsur untuk
menangkap elektron. Sifat nonlogam berkurang.

B. Dalam satu periode sifat logam berkurang dari kiri ke kanan

Energi ionisasi unsur bertambah dari kiri ke kanan, sehingga makin sulit
bagi unsur untuk melepas elektron. Berarti sifat logam makin berkurang.
Nilai afinitas elektron bertambah dari kiri ke kanan, sehingga makin
mudah bagi unsur untuk menarik elektron. Akibatnya sifat nonlogam
makin berkurang. Kecenderungan ini tidak berlaku bagi unsur-
unsur transisi.
TITIK DIDIK DAN TITIK LELEH

 1. Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan
sampai golongan IVA, kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih
terendah dimiliki oleh unsur golongan VIIIA.

2. Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan yaitu


(1) unsur-unsur golongan IA – IVA, titik cair dan titik didih makin
rendah dari atas ke bawah,
(2) unsur-unsur golongan VA – VIIIA, titik cair dan titik didihnya makin
tinggi dari atas ke bawah.
TUGAS

 HAL 87 No 98-104
 HAL 89 No 113-115

 MINGGU DEPAN…. ULANGAN

Anda mungkin juga menyukai