Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Besaran dan Satuan Fisika

Besaran adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai dan dapat dinyatakan dengan angka. Misal
panjang penggaris itu adalah 30cm. nah panjang merupakan besaran karena memiliki nilai. Didalam
ilmu fisika, Besaran terdiri dari dua macam taitu Besaran pokok dan Besaran turunan. Mau tahu apa
Pengertian Besaran Pokok dan Besaran Turunan? simak penjelesannya dibawah ini.

Besaran Pokok dan Satuannya


Pada dasarnya, terdapat dua macam sistem satuan yang sering kita gunakan didalam ilmu fisika dan
ilmu teknik, yaitu:

Sistem Inggris dan,

Sistem Metrik.
1. Sistem Inggris
Sistem satuan ini didasarkan pada gaya (F), Panjang (L) dan Waktu (T). Sistem Inggris ini biasanya
dipakai di negara - negara yang berbahasa inggris pada kehidupannya sehari - hari. Selain itu, Sistem
ini dipakai juga untuk bahasa mesin.

a. Satuan Gaya

Untuk satuan gaya, menurut Sistem Inggris satuan gaya adalah Pound, dimana satu pound = 0,45
kilogram.

b. Satuan Panjang

Menurut Sistem Inggris, satuan panjang adalah Foot (kaki), dimana satu kaki = 0,3 meter. Standard
ini tidak diakui secara resmi, nemun telah dipakai secara luas dalam industri dan perdagangan.

c. Satuan Massa

Satuan dari massa dalam sistem Inggris adalah Slug, dimana 1 slug sama dengan 14,6 kilogram.
2. Sistem Matrik
sistem metrik atau disebut juga dengan sistem metrik absolut didasarkan pada panjang (L), Massa
(M), dan waktu (T). Sistem ini Secara resmi digunakan pertama kali pada tahun 1866 di prancis.
Sistem Metrik ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Sistem MKS (meter - kilogram - sekon), dan

Sistem CGS (centimeter - gram - sekon).

a. Sistem MKS

Sistem MKS disebut juga dengan sistem satuan absolut. mengapa disebut demikian? Karena meter,
kologram, dan sekon didefinisikan menurut cara yang tidak dipengaruhi medan gravitasi bumi.
Satuan - satuan yang digunakan dalam sistem MKS adalah sebagai berikut:

# Panjang menggunakan satuan meter (m).

# Massa menggunakan satuan Kilogram (kg).

# Waktu menggunakan satuan sekon atau detik (s atau det).

b. Sistem CGS

Berbeda dengan sistem MKS. Perbedaannya terletak pada pemakaian centimeter dan gram yang
merupakan satuan kelipatan dari meter dan kilogram. Satuan - satuan yang digunakan dalam CGS
adalah sebagai berikut:

# Panjang menggunakan satuan Centimeter (cm).

# Massa menggunakan satuan gram (gr).

# Waktu menggunakan satuan sekon atau detik (s atau det).


vektor
Pernahkah Anda mengarungi lautan menggunakan perahu layar? Ketika perahu layar mencoba
untuk bergerak lurus, tiba-tiba angin dan ombak lautan menghambat perjalanan sehingga Anda tidak
dapat mencapai tujuan dengan tepat. Untuk dapat sampai di tempat tujuan, Anda harus mengubah
arah pergerakan perahu layar Anda dan memperkirakan arah gerak angin dan ombak tersebut.

Begitu pun jika Anda berenang di sungai yang memiliki aliran yang kuat,Anda perlu berjuang
melawan arus aliran sungai agar dapat mencapai tujuan yang Anda inginkan. Besarnya kecepatan
arus aliran sungai dapat menentukan seberapa jauh penyimpangan Anda ketika berenang. Mengapa
hal tersebut dapat terjadi? Semua yang Anda alami tersebut berhubungan dengan vektor. Untuk
lebih memahami materi mengenai vektor, pelajarilah bahasan-bahasan berikut ini dengan saksama

Materi Fisika SMA Kelas X tentang Vektor


Ketika seseorang bertanya di mana letak sekolah Anda dari tempat Anda berada saat itu, apa
jawaban Anda? Cukupkah dengan menjawab, "Sekolah saya berjarak 2 km dari sini?". Tentu saja
jawaban Anda belum lengkap. Tempat yang berjarak 2 km dari posisi Anda sangatlah banyak, bisa ke
arah timur, barat, selatan, atas, dan bahkan ke bawah. Oleh karena itu wajar jika orang tadi
melanjutkan pertanyaannya sebagai berikut "ke arah mana?". Jawaban yang dapat menyatakan
letak atau posisi sekolah Anda secara tepat adalah "Sekolah saya berjarak 2 km dari Jogja ke timur".
Pernyataan ini memperlihatkan bahwa untuk menunjukkan posisi suatu tempat secara tepat,
memerlukan data jarak (nilai besaran) dan arah. Besaran yang memiliki nilai dan arah disebut
besaran vektor.

Baca Juga

Materi Fisika Kelas X : Dinamika Gerak

Materi Fisika Kelas X : Gerak Melingkar

Materi Fisika Kelas X : Gerak dalam Satu Dimensi

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak peristiwa yang berkaitan dengan besaran vektor. Ketika Anda
naik sebuah perahu di sungai Musi, Anda pasti menginginkan arahnya tegak lurus terhadap arus
sungai. Arah gerak perahu tidak akan lurus tiba di seberang, melainkan bergeser searah gerak aliran
air.

A. Definisi, Gambar, dan Notasi Vektor


Seperti telah disinggung sebelumnya, besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.
Dalam ilmu Fisika, banyak besaran yang termasuk vektor, di antaranya perpindahan, gaya,
kecepatan, percepatan, dan momentum. Selain besaran vektor, ada juga besaran yang hanya
memiliki nilai. Besaran seperti ini disebut besaran skalar. Besaran yang termasuk besaran skalar, di
antaranya massa, waktu, kuat arus, usaha, energi, dan suhu.

Sebuah vektor digambarkan oleh sebuah anak panah. Panjang anak panah mewakili besar atau nilai
vektor, sedangkan arah anak panah mewakili arah vektor. Notasi atau simbol sebuah vektor dapat
menggunakan satu atau dua huruf dengan tanda panah di atasnya, misalnya A atau AB . Akan tetapi,
dalam buku ini, vektor digambarkan oleh sebuah huruf yang dicetak tebal dan miring, misalnya A
atau B. Gambar 2.1 menunjukkan gambar beberapa vektor dengan notasinya. Titik A disebut titik
pangkal vektor dan titik B disebut ujung vektor.

Besar sebuah vektor dapat ditulis dengan beberapa cara, di antaranya

dengan memberi tanda mutlak (||) atau dicetak miring tanpa ditebalkan. Sebagai contoh, besar
vektor A ditulis |A|atau A dan besar vektor B ditulis |B|atau B. Arah sebuah vektor dinyatakan oleh
sudut tertentu terhadap arah acuan tertentu. Umumnya, sudut yang menyatakan arah sebuah
vektor dinyatakan terhadap sumbu-x positif. Gambar 2.2 memperlihatkan tiga buah vektor A, B, dan
C dengan arah masing-masing membentuk sudut 45°, 90°, dan 225° terhadap sumbu-x positif.

B. Penjumlahan Vektor Menggunakan Metode Grafis dan Analitis


Pernahkah Anda membayangkan jika Anda berenang di sungai searah dengan aliran sungai,
kemudian Anda tiba-tiba berbalik arah 90° dari arah pergerakan semula? Apakah posisi terakhir
Anda tepat sesuai keinginan

Anda? Tentu tidak, arah akhir posisi Anda tidak akan membentuk sudut 90° dari posisi semula
karena terdapat hambatan arus sungai yang membuat arah gerak Anda tidak tepat atau
menyimpang. Anda dapat menentukan posisi akhir Anda dengan cara menjumlahkan vektor gerak
Anda, baik perpindahannya maupun kecepatannya. Apakah Anda mengetahui cara menjumlahkan
dua buah vektor?

Penjumlahan vektor tidak sama dengan penjumlahan skalar. Hal ini karena vektor selain memiliki
nilai, juga memiliki arah. Vektor yang diperoleh dari hasil penjumlahan beberapa vektor disebut
vektor resultan. Berikut ini akan dibahas metode-metode untuk menentukan vektor resultan.

1. Resultan Dua Vektor Sejajar

Misalnya, Anda bepergian mengelilingi kota Palu dengan mengendarai sepeda motor. Dua jam
pertama, Anda bergerak lurus ke timur dan menempuh jarak sejauh 50 km. Setelah istirahat
secukupnya, Anda kembali melanjutkan perjalanan lurus ke timur sejauh 30 km lagi. Di lihat dari
posisi asal, Anda telah berpindah sejauh sejauh 50 km + 30 km = 80 km ke timur. Dikatakan, resultan
perpindahan Anda adalah 80 km ke timur. Secara grafis, perpindahan Anda seperti diperlihatkan
pada Gambar 2.3.

Sedikit berbeda dengan kasus tersebut, misalnya setelah menempuh jarak lurus 50 km ke timur,
Anda kembali lagi ke barat sejauh 30 km. Relatif terhadap titik asal, perpindahan Anda menjadi 50
km – 30 km = 20 km ke timur. Secara grafis, perpindahan Anda diperlihatkan pada Gambar 2.4.

Dari kedua contoh, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4, menjumlahkan dua
buah vektor sejajar mirip dengan menjumlahkan aljabar biasa. Secara matematis, resultan dua buah
vektor sejajar, yakni, sebagai berikut. Jika vektor A dan B searah, besar vektor resultan R, adalah
dengan arah vektor R sama dengan arah vektor A dan B. Sebaliknya, jika kedua vektor tersebut
berlawanan, besar resultannya adalah dengan arah vektor R sama dengan arah vektor yang terbesar.

Anda mungkin juga menyukai