Anda di halaman 1dari 3

Analisis Cemaran dan Identifikasi Bahaya Kesehatan Pengelolaan Makanan

“Law Of The Jungle In Manado”

Makanan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap saat dan
memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Sanitasi
makanan merupakan salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan
tindakan yang perlu membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang
dapat mengganggu kesehatan. Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin
keamanan dan kemurnian makanan.
Law Of The Jungle adalah salah satu acara televisi Realitas Documentar yang
ditayangkan oleh stasiun televisi Korea, SBS. Berbeda dengan acara televise Korea
lainnya, Law Of The Jungle selalu melakukan pengambilan gambar di banyak negara.
Sudah lebih dari 28 negara yang telah disinggahi, salah satunya Indonesia yaitu Manado
sebagai destinasi berikutnya. Tepatnya di Pulau Mahoru, Provinsi Sulawesi Utara.
Sebagai variety show yang mengambil lokasi di pedalaman dimana program ini
membatasi penggunaan beberapa fasilitas. Menuntut untuk hidup mandiri tanpa
peralatan modern, menyebabkan mereka bertahan hidup dengan fasilitas seadanya.
Sehingga mereka kurang memperhatikan hygiene, termasuk hygiene makanan dan
minuman.
Cemaran yang terjadi saat persiapan dan pengelolaan bahan makanan, pada
makanan sashimi sotong, sup cumi dan ikan yang menjadi santapan mereka. Sebagai
penjamah makanan, anggota Low Of The Jungle kurang memperhatikan kebersihan dari
alat dan cara pengolahan makanan. Alat yang digunakan saat mengelolah sashimi
sotong yaitu pisau dan talenan. Sotong yang telah dibersihkan isi perutnya, dipotong di
atas kaki katak atau Godive Fin Full Heel dan langsung disantap.
Makanan yang kedua adalah sup cumi-cumi, saat mengolah cumi alat yang
digunakan seperti pisau, panci kecil, talenan dan sarung tangan. Pisau dan sarung tangan
yang digunakan untuk membersihkan cumi-cumi, juga digunakan untuk membersihkan
sotong. Cumi-cumi dibersihkan dan dipotong di atas rakit kayu sebagai talenan. Cumi-
cumi yang sudah dipotong dimasukkan ke dalam panci berisi air untuk merebus cumi
dan pisau multifungsi digunakan juga untuk mengaduk rebusan cumi.

Makanan berikutnya yaitu ikan bakar. Alat yang digunakan untuk membersihkan
ikan juga masih sama dengan alat sebelumnya yaitu pisau, sarung tangan, dan talenan.
Ikan yang dibersihkan isi perutnya di atas rakit kayu sebagai talenan dan mencuci
ikannya menggunakan air laut. Lalu ikan langsung dibakar di atas bara api dan
bersentuhan langsung dengan arangnya.
Talenan yang digunakan untuk mengolah makanan yaitu kaki katak atau Godive
Fin Full Heel dan rakit kayu yang merupakan pijakan untuk bertahan hidup selama di
laut. Talenan tersebut tidak layak digunakan karena menjadi sumber cemaran seperti
bakteri Salmonella, debu, rambut, dan kotoran lainnya. Seperti yang kita tahu, rakit
kayu tersebut digunakan sebagai pijakan, tempat untuk bertahan hidup sehingga dapat
menjadi sumber cemaran bila digunakan sebagai talenan tanpa dialasi lagi, dan bakteri
Salmonella dapat meresap ke dalam kayu dan mengendap di dalamnya.
Sarung tangan, pisau dan panci yang digunakan tanpa dibersihkan juga menjadi
sumber cemaran seperti debu, bakteri, dan kotoran lainnya. Pisau yang digunakan untuk
membersihkan bahan makanan dapat tercemar oleh bakteri Salmonella dan bakteri
E.coli yang terbawa dari bahan makanan mentah, dan bila digunakan kembali tanpa
dicuci terlebih dahulu dapat terjadi kontaminasi silang. Sarung tangan adalah salah satu
media penyebaran bakteri pathogen, penggunaan sarung tangan ketika sedang
menyiapkan makanan juga secara tidak sadar sering untuk memegang segala sesuatu (di
luar bahan makanan) lalu tetap menggunakan sarung tangan yang sama ketika
melanjutkan proses pengolahan makanan, sehingga penyebaran bakteri dari benda asing
berpindah kemakanan,
Dampak yang ditimbulkan dari cemaran bakteri salmonella dalam makanan
dapat menyebabkan gastroenteritis. Pada cemaran bakteri E.Coli dapat menyebabkan
keracunan makanan dan infeksi yang cukup serius, dan bakteri panthogen dapat
menyebabkan penyakit pada inangnya.

Cemaran yang terjadi saat persiapan dan pengelolaan bahan makanan, pada makanan
sashimi sotong dan sup cumi yang akan menjadi santapan mereka. Saat akan
mengelolah sashimi sotong, hal pertama yang dilakukan yaitu menangkap sotong
dengan menggunakan jaring dan pisau, kemudian sotong di keluarkan dari dalam air
dalam keadaan sudah mati. Lalu sotong tersebut di bersihkan mulai dari mengeluarkan
tulang dan isi perut sotong termasuk tintanya. Selanjutnya sotong tersebut di potong
diatas kaki katak atau Godive Fin Full Heel sebagai talenannya. Pada proses
mengelolah sotong tersebut menjadi sashimi mereka menggunakan sarung tangan yang
sudah dipakai untuk kegiatan yang lainnya. Pisau yang digunakan untuk memotong
sotong tersebut merupakan pisau multifungsi atau pisau yang digunakan untuk
memotong benda lainnya. Makanan yang kedua adalah sup cumi-cumi, saat mengolah
cumi alat yang digunakan antara lain pisau, panci kecil, talenan dan sarung tangan. Saat
akan mengolah cumi tersebut para member masih menggunakan sarung tangan dan
pisau yang sama seperti saat membersihkan sotong. Cumi-cumi yang mereka dapatkan
dibersihkan dan di potong-potong diatas rakit kayu sebagai talenannya. Lalu member
yang lain akan menyiapkan hal lainnya seperti air yang digunakan untuk merebus cumi,
membuat api dan merebus air hingga mendidih, kemudian masukan cumi yang sudah
dipotong ke dalam air yang sudah mendidih. Alat pengaduk yang digunakan para
member adalah pisau multifungsi. Sampai dirasa cumi-cumi tersebut sudah dirasa cukup
matang, cumi tersebut diangkat lalu disantap bersama-sama.
Makanan selanjutnya adalah ikan bakar, ikan yang akan dibakar ditangkap
dengan menggunakan kail. Lalu dibersihkan dengan menggunakan sarung tangan dan
pisau yang sama saat membersihkan sotong dan cumi-cumi. Talenan yang di pakai
menggunakan rakit kayu. Proses membersihkan perut ikan dilakukan menggunakan
talenan kayu rakit, lalu dicuci menggunakan air laut. Pada saat membersihkan ikan,
banyak member yang ikut membersihkan ikan itu. Ada yang menggunakan sarung
tangan dan ada yang tidak menggunkan sarung tangan. Setelah dicuci ikan tersebut
langsung dibakar di atas bara api/arang, setelah ikan matang ikan siap disantap para
member.

TAMBAHIN DAMPAK UNTUK KE KESEHATAN


SAMA CEMARANNYA YAW….. HEHE ^__^

Anda mungkin juga menyukai