Makalah Teori Neo Klasik
Makalah Teori Neo Klasik
Oleh :
NIM : 135030100111043
Kelas : A
No urut : 06
Universitas Brawijaya
Malang
2014
i
Kata Pengantar
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “ Teori Neo Klasik” ini dapat
diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat pada waktunya tanpa ada halangan apapun.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah
Teori-teori Pembangunan pada semenster ganjil tahun 2014-2015. Selain itu, dalam makalah
ini diuraikan tentang Latar Belakang Teori Neo Klasik, Konsep, Isi dan Tokoh yang
mengemukakan Teori Neo Klasik serta Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik.
Dengan penuh kesadaran penulis mengakui bahwa dalam menyelesaikan makalah ini,
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas terselesaikannya penulisan
makalah ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Allah SWT karena telah memberikan penulis kemudahan dalam penulisan makalah
ini sehingga dapat terselesaikan tanpa ada halangan apapun
2. Bapak Prof. Dr. Agus Suryono, MS selaku Dosen matakuliah Teori-teori
Pembangunan yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam
penyusunan makalah ini sehingga terselesaikan sesuai dengan rencana
Dalam penyusunan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin akan tetapi
penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan sedikitnya
pengalaman penulis, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna dari
semua pihak yang telah membaca makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca dan
masyarakat pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang .......................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
c. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
a. Latar Belakang Teori Neo Klasik ............................................................. 3
b. Tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik .............................. 4
c. Konsep dan Isi Teori Neo Klasik .............................................................. 5
d. Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik ........................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
a. Kesimpulan ............................................................................................... 10
b. Saran ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia diikuti juga oleh perkembangan pemikiran disemua
bidang kehidupan, tidak terkecuali dibidang ekonomi. Perkembangan awal
mengenai teori ekonomi klasik dilanjutkan oleh munculnya teori neoklasik.
Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam
teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai
tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal
(marginal utility).
Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori
organisasi Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas
teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai
kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan
pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, faktor-faktor ekonomi
dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasik banyak menekankan pentingnya
aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis
(emosi).
Jadi berdasarkan kesimpulan diatas, penulis tertarik untuk mengangat Teori
Neo Klasik sebagai judul dari sebuah makalah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang dari Teori Neo Klasik?
2. Siapa saja tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik?
3. Apa Konsep dan Isi dari Teori Neo Klasik?
4. Apa Kelemahan dan Kelebihan dari Teori Neo Klasik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai
Latar Belakang Teori Neo Klasik
2. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai
Tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik
1
3. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai
Konsep dan Isi Teori Neo Klasik
4. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai
Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Langkah ketiga dari ekonomi politik untuk ekonomi adalah
pengenalan marginalisme dan dalil bahwa para pelaku ekonomi membuat
keputusan berdasarkan margin . Sebagai contoh, seseorang memutuskan untuk
membeli sandwich kedua berdasarkan seberapa penuh mereka setelah yang
pertama, perusahaan mempekerjakan karyawan baru berdasarkan kenaikan
diharapkan dalam keuntungan karyawan akan membawa. Hal ini berbeda
dengan pengambilan keputusan agregat ekonomi politik klasik dalam hal ini
menjelaskan bagaimana barang vital seperti air bisa murah, sedangkan
kemewahan bisa mahal. Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang
ekonomi baik dalam teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi
didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah beralih pada
kepuasan marjinal (marginal utility). Pendekatan ini merupakan pendekatan
yang baru dalam teori ekonomi. Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu
Gossen, dia telah memberikan sumbangan dalam pemikiran ekonomi yang
kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I
menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan
yang diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen
mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang
diperlukannya.
4
Klasik mengatakan bahwa faedah suatu komoditas akan semakin menurun
dengan semakin banyak terpenuhinya kebutuhan akan komoditas itu. Teori
nilai kerja Marx menerangkan bahwa nilai komoditas selalu sama dengan input
labor. Namun teori marginal utility mengatakan bahwa nilai suatu komoditas -
selalu dikaitkan dengan faedah ( utility ) - selalu berubah sejalan dengan
bertambahnya kuantitas yang kita konsumsi. Bila individu meminta suatu
komoditas tertentu maka utility yang diterima bertambah. Tambahan kuantitas
komoditi akan menambah besar utility total yang diterima. Namun meski utility
total terus meningkat, pada titik tertentu utility total akan mencapai titik jenuh
dan utility marginal menjadi nol.
3. Heindrich Gossen
Pencetus teori ini adalah Heindrich Gossen yang akhirnya menjadi
Hukum Gossen I. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang
yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan dalam
hukum Gossen II dikatakan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu
terbatas secara relatif terhadap kebutuhan - kebutuhan manusia yang beraneka
ragam dan hampir tak terbatas dan bagaimana konsumen mengalokasikan
pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya.
4. Schumpeter (Aliran Neo Klasik)
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha
dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha merupakan
golongan yang akan terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam
ekonomi. Hal ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian jika
para pengusaha terus-menerus mengadakan inovasi dan mampu pengadakan
kombinasi baru atas investasinya atau proses produksinya.
Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut.
a) Penggunaan teknik d) Penggunaan manajemen
produksi e) Penggunaan teknik
b) Penemuan bahan dasar pemasaran.
c) Pembukaan daerah
pemasaran
5
Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod – Domar,
menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat
mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth) dalam jangka panjang.
Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam teori pertumbuhan
ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal berikut.
a) Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment
b) Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor
perusahaan (produsen)
c) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan
proporsional dengan pendapatan.
d) Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap.
Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan
mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tingkat investasi. Pengeluaran
investasi mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran.
6. Sollow–Swan (Aliran Neo Klasik)
Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam
menjelaskan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 1817, David
Ricardo menerbitkan buku yang berjudul The Principles of Political Economy
and Taxation. Bukunya mempunyai pengaruh besar dalam pemikiran ekonomi,
karena kecakapannya menganalisis masyarakat dengan istilah-istilah yang
abstrak. Sollow Swan berkesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan
oleh pertumbuhan penduduk, akumulasi modal, kemajuan teknologi.
7. Robert Sollow – Trevor Swan
Anggapannya bahwa:
- Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu
- Ada kecenderungan menabung dari masyarakat
- Seluruh tabungan diinvestasikan4. dan fungsi produksi Q = f (K.L).
Artinya bahwa hasil produksi itu dihasilkan dari kombinasiantara faktor modal
dan tenaga kerja.
8. W.W Rostow
Membagi tahap pertumbuhan ekonomi terdiri dari :
- Masyarakat tradisional, masih mementingkan diri sendiri
- Prasyarat lepas landas (transisi)
6
- Lepas landas (take off)
- Tingkat kematangan
- Masa konsumsi tinggi
Teori Positivis, yaitu hak kepemilikan bersifat politik. Jadi hak kepemilikan ini
bisa digugat.
Teori hak kepemilikan tidak statis, yaitu hak kepemilikan yang bisa berubah
sewaktu-waktu dan berkembang.
Di dalam teori ini juga terdapat eksternalisasi yaitu pihak ketiga atau pihak
luar yang tidak terlibat dalam suatu proses perekonomian tetapi mereka terkena
dampak dari proses tersebut. Jadi, pemerintah harus bisa melindungi pihak ketiga
atau eksternalisasi tersebut. Kemudian didalam teori neo klasik juga terdapat
kegagalan pasar seperti pada teori klasik. Kegagalan pasar yang dimaksud tersebut
adalah barang publik. Bahwa dalam neo klasik, pasar terkadang tidak bisa
menyediakan barang yang dibutuhkan sehingga menjadi barang publik. Dalam neo
klasik juga terdapat istilah monopoli dan oligopoli. Pasar Monopoli merupakan
pasar yang mempunyai hanya satu barang atau homogen dan banyak yang
membutuhkan, produsen atau perusahaannya juga hanya satu sehingga mereka
bebas dalam mengatur segalanya dan tidak ada pesaing. Sedangkan pasar oligopoli
adalah pasar yang barangnya homogen, sedangkan dalam pasar terdapat dua atau
lebih perusahaan yang menjualnya.
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan
“Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori
klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan
7
pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun
kelompok kerja”.
Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik,
dan secara sederhana sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi. Teori
neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah,
menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori neoklasik adalah
menekankan pentingnya aspek psikologi dan sosial karyawan sebagai individu
maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.
Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni
seperti yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang
membahas kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi tidak
menentang seluruh teori klasik.
1. Pokok Pikiran Teori Neoklasik
Ekonomi neoklasik adalah istilah yang digunakan untuk berbagai
pendekatan untuk ekonomi berfokus pada penentuan harga, output, dan
pendapatan distribusi di pasar melalui penawaran dan permintaan , sering
dimediasi melalui maksimalisasi hipotesis utilitas dengan pendapatan terbatas
individu dan dari keuntungan dengan biaya terbatas perusahaan yang
menggunakan informasi yang tersedia dan faktor-faktor produksi, sesuai
dengan teori pilihan rasional.
Ekonomi neoklasik bertumpu pada tiga asumsi, meskipun cabang-
cabang tertentu dari teori neoklasik mungkin memiliki pendekatan yang
berbeda:
- Orang-orang memiliki preferensi rasional antara hasil yang dapat
diidentifikasi dan terkait dengan nilai
- Individu memaksimalkan utilitas dan perusahaan memaksimalkan
keuntungan
- Orang bertindak independen atas dasar informasi yang lengkap dan relevan.
2. Perkembangan Teori Organisasi Neo Klasik
Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori
organisasi Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas
teori klasik. Teori organisasi Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi
sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak
menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal,
8
factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasik banyak
menekankan pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi informal
dan aspek psikologis (emosi).
Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-
percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg.
Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan
manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human Ralation in Industry dan
sebagainya.
Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg
menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial
EfficiencyI,pada tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara
manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang
berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan
adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasi-
organisasi.
Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik
perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago, dan disponsori
oleh National Research Council (Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne
memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu sistem terbuka dimana
segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat . Studi tersebut juga
menekankan pentingnya sikap karyawan dalam era dimana insentif upah dan
kondisi kerja phisik sering dipandang sebagai satu-satunya faktor yang
menetukan produktivitas. Akhirnya percobaan Hawthorne menunjukan
bagaimana kegiatan kelompok-kelopmpok kerja kohesif sangat berpengaruh
pada operasi organisasi.
Penemuan-penemuan Hawthorn, bagaimanapun juga telah menambah
dimensi-dimensi baru esensial bagi teori organisasi. Akhirnya percobaan-
percobaan Hawthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok
kerja kohesif sangar berpengaruh pada organisasi.
Oleh karena itu teori neoklasik mengemukan perlunya:
- Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan
keputusan
- Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
9
- Management bottom-up yang member kesempatan kepada para junior
untuk berpasitipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak
- Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen pokok dalam organisasi
yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul
sebagai tanggapan akan kebutuhan sosial manusia, kebutuhan untuk
berhungan dengan orang lain.
10
Penentuan rentang sangat tergantung pada pebedaan individu dalam
kemempuan manajemennya, tipe orangnya, efektivitas komunikasi, fungsi
pengawasan formal, serta derajat sentralisasi, dimana neoklasik mengusulkan
pengawasan bebas demokratis, sedang klasik memilih pengawasan ketat.
Rentang yang pendek mengakibatkan pengawasan yang ketat, rentang yang
luas memerlukan pendelegasian yang baik dengan mengurangi pengawasan.
Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang-kadang yang satu lebih baik
daripada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.
6. Teori Neoklasik Administrasi
Dalam bukunya Administrative Behavior, Herbert Simon mengemukakan
tiga tema utama dalam proses pengambilan keputusan dalam organisasi yaitu
sebagai berikut.
- Keputusan adalah kegiatan sentral dari organisasi
- Instrumental reason atau alasan-alasan instrumental adalah bersifat sentral
di dalam perbuatan keputusan administratif dan pemahaman organisasi
- Konsep satisfying atau memuaskan yang merupakan pembatalan yang
signifikan terhadap rasionalitas dan dampaknya terhadap perilaku
organisasi merupakan kondisi utama di dalam pembuatan keputusan.
11
bahwa metode matematika berpotensi baik bahkan jika metode kontemporer
memiliki masalah.
a. Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie
adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada dan disiplin diri menjadi kurang.
b. Neoklasik menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat dikompensasikan,
karena bukan merupakan satu-satunya hubungan
c. Tentang struktur irganisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan
penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara orang-
orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda
d. Hubungan interaksi antara manajer dan bawahan yang perlu dibina ,jika tidak
dilakukan akan berpengaruh pada moral dan efisiensi kerja yang akan memburuk
dan hubungan manusiawi dalam organisasi jiga memburuk.
12
neoklasik adalah bahwa hal ini membantu untuk menjelaskan bagaimana
menetapkan harga dan kuantitas yang dihasilkan tiba di dalam
perekonomian.. Dengan memperkenalkan individu sebagai utilitas
memaksimalkan agen dalam perekonomian, teori ini dapat menjelaskan
mengapa harga naik kekurangan atau bagaimana monopoli membatasi
suplai untuk memaksimalkan keuntungan.
b. Menekankan hubungan informal dan motivasi-motivasi non ekonomis yang
beroperasi di dalam organisasi
c. Manajemen dapat merancang hubungan dan peraturan yang formal dan
sebagainya, namun diciptakan juga pola hubungan status, norma, dan
hubungan informal yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sosial para
anggota organisasi
d. Memiliki perspektif sistem kerjasama dalam karyanya, menjadi pijakan
bagi organisasi yang dibangun dan memotivasi para manajer dalam
organisasi dalam berusaha agar tidak gagal dalam sistem kerjasama
e. Titik tekanan teori neoklasik ini yaitu pada dua elemen pokok dalam
organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja.
Kelemahan dan Kelebihan dari teori Neo Klasik : Kelebihannya adalah meningkatkan
keuntungan penjual atau pembeli secara individual, pencapaian kemajuan ekonomi dengan
kepentingan pribadi, keuntungan bersama yang diperoleh dari perdagangan internasional.
Untuk kelemahannya adalah Jika pasar neo klasik terlalu kaku, maka akan terdapat campur
tangan dari pemerintah, masih dalam lingkup monopoli, campur tangan ini jika dalam
kinerja pasar tidak bisa mengendalikan dengan baik.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori ekonomi neoklasik adalah pengembangan dari teori ekonomi klasik
yang dirumuskan dan diolah menjadi rumusan matematis yang rumit. Teori
neoklasik digunakan untuk berbagai pendekatan untuk ekonomi berfokus pada
penentuan harga, output, dan pendapatan distribusi di pasar melalui penawaran dan
permintaan , sering dimediasi melalui maksimalisasi hipotesis utilitas dengan
pendapatan terbatas individu dan dari keuntungan dengan biaya terbatas
perusahaan yang menggunakan informasi yang tersedia dan faktor-faktor produksi,
sesuai dengan teori pilihan rasional. Maka muncullah pemikiran bahwa konsumen
cenderung mencari kepuasan dalam kegiatan ekonomi. Rumusan ini didukung
dengan penelitian ahli dan teorinya serta gambar grafik untuk memudahkan
pemahaman kita.
Di perjalanan teori neoklasik mncul juga teori organisasi neoklasik. Teori
organisasi neoklasik menitik beratkan pada pentingnya aspek sosial dalam
pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi). Dalam organisasi
terdapat perilaku-perilaku anggota yang harus bisa diarahkan dan diantisipasi
apabila ada masalah yang terjadi. Sehingga perlu pemahaman aspek sosial yang
baik bagi atasan untuk mengerti bawahannya.
B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.materisma.com/2014/09/teori-teori-pertumbuhan-ekonomi-aliran.html
https://www.academia.edu/4169952/Teori_ekonomi_klasik_dan_neoklasik
www.ekonomikontekstual.com
15