Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

“Georeferencing”

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Penginderaan Jauh

ABKA532

Dosen Pengampu:

Muhammad Muhaimin, S.Pd, M.Sc

Aswin Saputra, S.Pd., M.SE

Dibuat oleh:

NOR’AISYAH (1810115220012)

Kelas B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, Oktober 2019

Nor’Aisyah
DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATARBELAKANG

Penginderaan jauh adalah pengumpulan informasi tentang suatu objek atau daerah dari
kejauhan, biasanya menggunakan data yang diambil dari satelit, pesawat, atau kendaraan bawah
air. Pada sistem penginderaan jauh, metode yang digunakan kebanyakan meliputi fotografi, radar,
spektroskopi, dan magnet.
Penginderaan jauh biasa disingkat dengan "inderaja" dan dalam bahasa Inggris biasa disebut
"remote sensing". Menurut American Society of Photogrammetry, penginderaan jauh merupakan
pengukuran atau perolehan informasi berupa data dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan
menggunakan alat perekam dan tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena yang
dikaji. Pengambilan data dari jarak jauh biasanya dengan menggunakan sensor buatan.
Data penginderaan jauh memberikan gambaran yang jelas tentang muka bumi. Fenomena yang ada
pada muka bumi terekam seperti apa adanya, dengan distorsi yang sangat kecil. Dengan
kemampuannya merekam dengan berbasis pada panjang gelombang pendek (sekitar 0.3 µm – 0.4
µm) hingga gelombang panjang (sekitar 1 m) memungkinkan menjelaskan berbagai fenomena
yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Dengan kemampuannya ini, data penginderaan jauh
dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan pembangunan seperti zonasi lahan kritis, analisis
banjir, analisis kerapatan hutan, penilaian sumber daya dan lain-lain
Pemanfaatan penginderaan jauh dirasa dapat meningkatkan efisiensi waktu, biaya dan juga
tenaga dalam mempermudah pekerjaan, penginderaan jauh juga dapat menjangkau wilayah lebih
luas dan data yang didapat cukup akurat serta dapat diteliti kebenarannya. Penting bagi kita untuk
dapat memahami penginderaan jauh mengingat kita sebagai mahasiswa pendidikan geografi
memerlukan skill lebih dalam bidangnya, seperti pada laporan ini akan dibahas mengenai citra
yang dihasilkan dari penginderaan jauh serta pemanfaatan citra tersebut dan juga memahami
metadatanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pembuatan GCP pada google earth
2. Memasukkan data ke ArcGIS
3. Mengklarifikasi kebenaran koordinat dilapangan
4. Menentukan objek yang bisa dijadikan patukan saat proses penentuan GCP pada
google earth

1.3 Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah sekaligus belajar membuat GCP di Google Earth dan
memastikan atau mengklarifikasi di lapangan apa benar koordinat yang ada di google earth
serta membuat nya di ArcGIS.

1.4 Alat dan bahan


1. Laptop
2. Handphone
3. Wifi id
4. ArcGIS
5. Google Earth
6. Kompas
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Georeferincing
Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi dari objek berupa raster
atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat dan
proyeksi tertentu. Proses ini diperlukan ketika akan melakukan input data berupa data
raster(hasil scan) ke dalam SIG (ARCGIS). proses untuk menetapkan koordinat dunia nyata
untuk setiap pixel pada layer. Sering koordinat-koordinat ini didapatkan dengan melakukan survey
lapangan - mengumpulkan koordinat dengan alat GPS untuk mengidentifikasi fitur pada sebuah
gambar atau peta.

2.2. Arcgis
ArcGIS adalah salah satu software yang di kembangkan oleh ESRI (Environment Sience &
Reaserch Institute) yang merupakan himpunan beberapa fungsi dan berbagai software GIS yang
berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis WEB. ESRI mulai merintis Software ArcGIS
tahun 2000.

2.3. Google Earth

Google Eearth merupakan aplikasi yang diciptakan oleh perusahaan Keyhole Inc pada
2004, sebelumnya aplikasi tersebut bernama Earth Viewer dan pada tahun 2005 terjadi perubahan
nama. Saat ini Google Earth merupakan salah satu perekaman citra dengan resolusi hingga 15 x 15
m, google earth merupakan salah satu aplikasi gratis yang bisa dimanfaatkan oleh setiap orang
untuk melihat datum bumi dari udara, dengan bantuan google earth kita bisa melihat lokasi rumah
kita, bentuk bangunan, morfologi suatu daerah, lokasi geografis ataupun mencari tempat dengan
menggunakan fitur search lokasi, dengan berkembangnya zaman Google Earth selalu memperbarui
fitur-fitur yang ada untuk memberikan informasi terbaik yang bisa diberikan kepada penggunanya,
adapun salah satu fitur ialah dengan membuka Primary Database dan melihat Photos, pada
beberapa lokasi kita bisa melihat kondisi daerah tersebut berupa panorama ataupun dengan melihat
360 derajat bila ada pengguna yang mengupload ke google earth
Adapun keunggulan dari aplikasi Google Earth diantarnya:

1. Melihat perubahan relief suatu daerah pada masa lalu, hal tersebut dapat dilakukan dengan
memeriksa tahun perekaman yang dilakukan oleh Google Earth dengan cara mengklik
toolbars “Show Historical Imagenary” kemudian kita bisa menentukan tahun berapa yang
ingin dimunculkan
2. Mendapat informasi uptodate, dengan mengaktifkan fitur yang ada di Primary Database
yang berada pada sisi kiri bawah jendela google earth, kita bis melihat informasi-informasi
seperti foto, tempat-tempat umum, jalan,
BAB III

HASIL PRAKTIKUM

3.1 Google Earth

Dapat kita lihat dari gambar diatas bahwa dilingkungan universitas lambung mangkurat
Banjarmasin dapat kita petakan menggunakan google earth dan disana kita bisa membuat tanda
yaitu ground control point atau yang sering kita panggil GCP dan disana kita dapat melihat
koordinat nya dan gambar diatas menggunakan ketinggian 2000 ft/ kaki.

Setelah sudah diGCP maka peta tadi di masukkan dalam aplikasi ArcGIS 10.5 setelah itu kita
menentukan dititik mana saja kita menandai gcp itu terus kita lapangan untuk memastikan
koordinat yang sebenarnya. Setelah sudah mendapatkan koordinat yang dilapangan maka kita
langsung mengganti koordinat yang berada di google earth menjadi koordinat yang sebenarnya.
Sebelum memasukkan koordinat yang kita lapangan maka kita terlebih dahulu mengganti
koordinat yang awal menjadi koordinat UTM.

Setelah itu kita langsung ke ArcGIS untuk di buat menggunakan Georeferencing, terlebih dahulu
kita mengganti satuan nya menjadi meter.
a. GCP 1 FEB

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa saya berada di GCP 1 yang berada di EFB
tepatnya di samping tiang listrik depan moshola dan koordinat disana berada di koordinat yang ada
pada gambar dibawah ini.
Ini adalah gambar kompas dengan koordinat lapangan sebenarnya yang dilakukan di FEB
dan koordinat nya berada pada 3⁰17'48'' LS dan 114⁰35'20'' BT.
Ini adalah gambar koordinat yang sudah diganti menjadi konversi koordinat yang
berada di GCP 1tepatnya di FEB luar. Koordinat ini sudah diubah menjadi koordinat
UTM yaitu X = 231579.21456311393 dan Y = 9635269.137197701, dan di daerah ini
memiliki Zona UTM 50. Dan memiliki Latitude = -3.2968527777777776, Longitude =
144.58451388888888.

b. GCP 2 GERBANG ULM

Pada gambar diatas bisa kita lihat bahwa saya berada pada titik kedua GCP pada gerbang ULM
Banjarmasin yang berada di tengah gerbang, yang berpatokan dengan trotoar ujung dalam gerbang.
Ini adalah gambar kompas dan sekaligus koordinat yang lapangan atau sebenarnya. Bisa kita lihat
bahwa koordinat pada GCP 2 yaitu 3⁰17'57'' LS dan 114⁰35'4'' BT.
Dan bisa kita lihat koordinat yang sudah di ubah menggunakan konversi koordinat, pada
titik GCP 2 pada gerbang ulm Banjarmasin yaitu memiliki Latitude = -
3.296683333333333, longitude = 144.58911666666665 dan koordinat UTM pada GCP 2
yaitu X = 232090.9550071918, Y = 9635289.12349829 dan memiliki Zona UTM.

c. GCP 3 KLINIK LAMA

Dan pada gambar diatas menunjukkan bahwa titik GCP 3 di Klinik ULM lama.
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa koordinat sebenarnya yang dilapangan adalah
3⁰17'58'' LS dan 114⁰35'5'' BT. Itu adalah koordinat yang dititik GCP 3 depan klinik lama
ULM banjarmasin.

Pada gambar diatas menunjukan bahwa koordinat sudah dirubah menggunakan


konvensi koordinat. Dan yang kita lihat adalah latitude = -3.2993805555555555, longitude
= 114.58930833333334 sedangkan koordinat UTM X = 232112.98923191347, Y =
9634990.776988082. dan memiliki Zona UTM = 50.

d. GCP 4 BELAKANG KASUBAG


Pada gambar diatas menunjukkan bahwa titik GCP 4 berada di belakang gedung kasubag
tepatnya diatas tandun air.

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa koordinat lapangan yang sebenar nya adalah
3⁰17'58'' LS dan 114⁰35'5'' BT. Itu adalah koordinat yang dititik GCP 4 tepatnya dibelakang
gedung kasubag depan asrawa.
Pada gambar yang diatas menunjukkan bahwa koordinat yang sudah diubah ke
konvensi koordinat adalah latitude = -3.299469444444444, longtitude =
114.58468888888889 sedangkan koordinat UTM yaitu X = 231599.3754662946 dan Y =
9634979.697302254 dan ZOna UTM nya adalah 50.

3.2 ArcGIS

ArcGIS adalah salah satu software yang di kembangkan oleh ESRI (Environment
Sience & Reaserch Institute) yang merupakan himpunan beberapa fungsi dan berbagai
software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis WEB. ESRI mulai
merintis Software ArcGIS tahun 2000.
Setelah di GCP di google Earth peta dipindahkan ke ArcGIS dan disana kita mengubah
satuan nya menjadi meter setelah itu kita ubah koordinatnya di ArcGIS dengan koordinat
UTM yang sudah kita ubah di konvensi koordinat. Dan setelah itu kita georiferencing
Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi dari objek berupa raster
atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat dan
proyeksi tertentu. Proses ini diperlukan ketika akan melakukan input data berupa data raster
(hasil scan) ke dalam SIG (ARCGIS).
A. Georeferencing menggunakan koordinat yang tertcantum dalam peta analog.
1. Buka Program Arc Map dari start menu > Program > ArcGis > ArcMap, ataubuka
Arc Catalog dan klik ikon .
2. Untuk menampilkan peta yang akan diregistrasi pilih icon Add Dataatau drag file
peta tersebut lewat Arc Catalog menuju layer pada ArcMap
3. Aktifkan georeferincing
4. Setelah itu mengganti koordinat latitude ke koordinat UTM
5. Setelah itu mencek risudual

Karena prinsipnya ialah kita membuat X and Y source = X and Y map, maka perhatikan
nilai source pada :
X pada link 1 dan 3 Y pada link 1 dan 2
X pada link 2 dan 4 Y pada link 3 dan 4

Bandingkan dengan link table sebelumnya. Dengan sedikit merubah angka-angka yang ada
di X and Y source (menyamakan dengan menggeser titik atau mengedit angka tersebut
langsung di dalam link table) sehingga nilai Total RMS Erorr menjadi lebih baik
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan bahwa MenGCP di wilayah ULM Banjarmasin terdapat beberapa koordinat
yang berbeda- beda dan bisa kita katakan tidak sama. Dan kita biasanya menggunkan google earth sebagai
mencari data biasa tetapi pada kali ini. Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi
dari objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem
koordinat dan proyeksi tertentu. Proses ini diperlukan ketika akan melakukan input data berupa data
raster(hasil scan) ke dalam SIG (ARCGIS). proses untuk menetapkan koordinat dunia nyata untuk setiap
pixel pada layer. Sering koordinat-koordinat ini didapatkan dengan melakukan survey lapangan -
mengumpulkan koordinat dengan alat GPS untuk mengidentifikasi fitur pada sebuah gambar atau peta.

Penginderaan jauh biasa disingkat dengan "inderaja" dan dalam bahasa Inggris biasa disebut "remote
sensing". Menurut American Society of Photogrammetry, penginderaan jauh merupakan pengukuran atau
perolehan informasi berupa data dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan menggunakan alat
perekam dan tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji. Pengambilan data
dari jarak jauh biasanya dengan menggunakan sensor buatan.

Data penginderaan jauh memberikan gambaran yang jelas tentang muka bumi. Fenomena yang ada pada
muka bumi terekam seperti apa adanya, dengan distorsi yang sangat kecil. Dengan kemampuannya
merekam dengan berbasis pada panjang gelombang pendek (sekitar 0.3 µm – 0.4 µm) hingga gelombang
panjang (sekitar 1 m) memungkinkan menjelaskan berbagai fenomena yang tidak dapat dilihat oleh mata
manusia. Dengan kemampuannya ini, data penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan pembangunan seperti zonasi lahan kritis, analisis banjir, analisis kerapatan hutan, penilaian
sumber daya dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai