Anda di halaman 1dari 30

MANIFESTASI

PENYAKIT GINJAL
DI RONGGA MULUT

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gagal ginjal kronik

Penurunan fungsi ginjal


yang berlangsung lama,
menahun, dan umumnya
reversibel, dengan
kerusakan nefron yang
progresif
Nefron memburuk

Uremia

GGTA

Dialisis, transplantasi
Simtom khusus

Uremia

Gangguan gastrointestinal
Gangguan saraf
Hematologik
Sistem kardiovaskular
Osteodistrofi
Pemeriksaan laboratorium

BUN Kreatinin GFR


Perubahan di rongga mulut akibat
penyakit ginjal dapat terjadi karena

Penanggulangan medik
Penyakit ginjal kronik

Penanggulangan dental pasien


dengan PGK perlu modifikasi untuk
mencegah komplikasi
Kerusakan yang cepat
Gejala klinik
pada fungsi ginjal

Menyebabkan perubahan
fisiologis yang dapat Uremia
menyebabkan gejala oral

Uremic stomatitis  sakit


& ulser
Ulserative uremic
stomatitis  plak putih
Uremic Stomatitis
Etiologi:
• Etiologi tidak diketahui
• Hipotesis  stomatitis terjadi karena reaksi mukosa oral
karena toksin atau aksi amoniak
• Urease yang dihasilkan oleh mikroflora menurunkan sekresi
urea di rongga mulut
GAMBARAN KLINIS:
• Ulser yang sakit dilapisi pseudomembran nekrotik
• Pendarahan lokal dan ekimosis
• Plak hiperkeratotik  sakit
• Xerostomia dan sensasi rasa terbakar
• Halitosis
• Infeksi kandida, bakteri, dan virus
MANIFESTASI LAIN DI RONGGA MULUT:
• Mulut kering
• Ulserasi mukosa
• Plak bakteri dan jamur
• Mukosa pucat (anemia)
• Oral purpura
• Plak putih (uremic stomatitis)
• Giant cell lessions = osteolytic lession in jaws
hiperparathyroidisme
sekunder karena PGK
Giant cell lesions pada
atau karena lamanya
rahang  seperti pada
dialisis  meningkatkan
hiperparathyroidisme
lesi oral  osteolytic
lession pada tulang
PASIEN YANG MENJALANI DIALISIS

Akses ke sirkulasi pasien


terutama melalui
arteriovenous shunt  Mudah infeksi
lengan bawah

Memerlukan profilaksis
Bakteremia
antibiotik
Heparinisasi 
Pasien hemodialisa pencabutan gigi ditunda
sampai ± 12 jam

Pasien hemodialisa  Fatal  terjangkit diantara


membawa hepatitis B & C staf & pasien di renal unit
PENDERITA YANG MENJALANI TRANSPALANTASI

Efek samping
immunosuppressive Infeksi bakteri, candida,
regimens yang diberikan
untuk mencegah dan virus (herpes simplex
penolakan ginjal yang virus)
ditransplantasikan
Cyclosporine  gingival
overgrowth

Nifedipine  diberikan
seiring dengan adanya
hipertensi pada penderita
ginjal
Diagnosis:
• Riwayat penyakit
• Pemeriksaan urin
• Level urea dalam darah
Differential Diagnosis:
• Kandidiasis
• Cinnamon contact stomatitis
• Hairy Leukoplakia
• Drug reaction
• Allergic stomatitis
• Necrotizing ulcerative stomatitis
• Agranulocytosis
• Aplastic anemia
Perawatan:
• Dokter gigi bekerja sama dengan spesialis ginjal sebelum
perawatan lokal dan sistemik dari uremik stomatitis
• Lesi oral hilang setelah hemodialisis
• Perawatan oral higiene
• Berkumur hidrogen peroxide 3-4 x/hari selama 2 minggu
• Obat kumur chamomile 4-6 x/hari, biarkan dimulut selama 5
menit
• Antijamur lokal seperti miconazole oral gel 3-4 x/hari, atau
nystatin oral suspensi 5 ml
• Artificial saliva untuk xerostomia
• Perawatan sesuai
PENGELOLAAN GIGI DAN dengan komplikasi
MULUT • Evaluasi 3 bulan
terakhir
PASIEN DENGAN Konsultasi pada dokter
PERAWATAN
KONSERVATIF yang merawat

• Monitor ipertensi
Pemeriksaan darah:
• Kontrol infeksi
Jumlah platelet
• Konsultasi pemakaian
Bleeding time
obat
Hematokrit
• Prosedur perawatan
Hemoglobin
yang seksama
PASIEN DENGAN DIALISIS

Sama dengan konservatif dengan tambahan:


• Pencabutan/operasi 1 hari setelah dialisis
• Bila perlu  Protamin Sulfat 6 jam sesudah dialisis
• Kontrol perdarahan  obat kumur Traneksamik + Hemostatik
• Hemoglobin  Avintin, Desmopressin atau Estrogen
• Teknik operasi seksama  irigasi
• Profilaksis antibiotik
• Akses fistula arteriovena pada:
o Tangan  tidak boleh jadi tempat injeksi & pengukuran tensi
o Kaki  tidak boleh duduk lama dengan kaki tergantung
PASIEN DENGAN TRANSPLANTASI

• Mulut bebas infeksi sebelum transplantasi


• Pasien dengan imunosupresi mudah infeksi  antibiotik +
steroid
• Hindari operasi kecuali imunosupresi dapat dikendalikan
• Hindari obat nefrotoksik
MANIFESTASI
DEFISIENSI NUTRISI
DI RONGGA MULUT

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Keutuhan membran
mukosa oral dipengaruhi
GANGGUAN NUTRISI faktor kompleks, termasuk
nutrisi yang cukup/
memadai

Defisiensi nutrisi terjadi


karena tiga hal:
1. Pemasukan yang
kurang
2. Absorbsi yang gagal
3. Ekskresi meningkat
Penyakit kronik yang jarang
AMYLOIDOSIS
terjadi

Amiloidosis primer
Akumulasi dalam organ-
mengenai jantung, lidah,
organ atau jaringan
syaraf & saluran cerna 
amyloid menghasilkan
“tumor” terlokalisi dari
protein fibrous
amyloid

Purpura

Makroglossia
DEFISIENSI FOLIC ACID,
B 12 & IRON

Ulser

Atrofi papila filiformis

Angular cheilitis BMS


HYPOPHOSPHATEMIA &
DEFISIENSI VITAMIN D

Dental hypoplasia 
pembentukan enamel tidak
sempurna/mineralisasi
tidak sempurna

Pembesaran kamar pulpa


SCURVY
ASCORBIC ACID
DEFICIENCY

Biasanya terjadi pada


pasien tua & muda yang
mengabaikan makan/diet
ketat

Perawatan: Hyperplastic gingivitis


Vitamin C dosis tinggi  1 • Gingiva membengkak
gr/hari  respon • Rapuh
penyembuhan cepat  • Berwarna ungu
beberapa hari • Papila rapuh
• Pendarahan spontan
DEFISIENSI ZINK

Manifestasi rongga mulut 


BMS & geographic tongue

Anda mungkin juga menyukai