2.3 Gejala
Para ahli menjelaskan bahwa Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang
terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang
khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan
tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang
terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya
menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk
mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang
merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.
2.4 Penularan
HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa
seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan,
penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang,
penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah
bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Cara penularan HIV/AIDS:
1. Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, ataupun anal dengan seorang
pengidap. Ini adalah cara yang paling umum terjadi,. Lebih mudah terjadi penularan
bila terdapat lesi penyakit kelamin dengan ulkus atau peradangan jaringan seperti
herpes genitalis, sifilis, gonorea, klamidia, kankroid, dan trikomoniasis. Resiko
pada seks anal lebih besar disbanding seks vaginal dan resiko juga lebih besar pada
yang reseptive dari pada yang insertive.
2. Kontak langsung dengan darah / produk darah / jarum suntik.
a) Transfusi darah yang tercemar HIV
b) Pemakaian jarum tidak steril/pemakaian bersama jarum suntik dan
sempritnya pada para pencandu narkotik suntik.
c) Penularan lewat kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan.
3. Secara vertical dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama hamil,
saat melahirkan ataupun setelah melahirkan.
2.6 Pencegahan
Mencegah lebih baik dari mengobati. Dalam hal apapun itu. Termasuk penularan
dan penjangkitan HIV/AIDS. Remaja yang merupakan usia dimana mereka ingin
mengetahui segalanya, sangat baik jika mereka dibekali pengetahuan tentang pencegahan
HIV/AIDS dikalangan remaja. Pencegahan AIDS difokuskan terhadap tiga cara penularan
yang utama: (1) kontak seks, (2) penggunaan jarum suntik, dan (3) transfusi darah. Upaya-
upaya yang telah dilakukan untuk menjamin adanya suplai darah yang aman dengan cara
menguji calon-calon donor darah yang telah menghilangkan kemungkinan infeksi melalui
transfusi darah. Namun upaya-upaya untuk mengurangi infeksi melalui hubungan seksual
dan penggunaan jarum suntik masih belum memberikan hasil yang maksimal.