Anda di halaman 1dari 9

Dasar-dasar Biologis Perilaku

Bagaimana Peran Nature dan Nurture terhadap Perilaku?

Dalam meneliti bagaimana perilaku individu dapat terbentuk terdapat dua kubu utama
yang dikenal sampai sekarang, yaitu nature (dasar) dan nurture (ajar). Nature adalah faktor
bawaan yang diwariskan orangtua melalui gen, sehingga kalimat ‘buah jatuh tak jauh dari
pohonnya’ menjadi cirikhas dari peran nature ini. Selain itu faktor nature juga dapat disebut alirn
nativism yang menggaris bawahi bahwa perkembangan individu semata-mata tergantung pada
faktor dasar/bawaan. Sedangkan nurture, menjelaskan bahwa segala perilaku individu
dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya atau pendidikan yang juga faktor ini disebut aliran
empirisme. Bagaimana perilaku seorang individu tergantung didikan orang sekitar dan
pengalaman hidup yang ia alami.

Lebih jauh tentang nature, hal ini sering disebut hereditas yaitu pewarisan atau
pemindahan biologis karakterisrik individu dari pihak orang tuanya. Faktor pembawaan atau
genetik adalah faktor yang dibawa oleh gen yang berasal dari orangtua sejak terjadinya konsepsi
melalui proses genetik. Proses genetis ini diawali dengan bertemunya kromosom ibu dan ayah
yang masing-masing berjumlah 23. Kromosom tersebut membawa karakteristik individu yang
berbeda-beda. Karakteristik ini meliputi karakteristik fisik (warna rambut, bentuk hidung, dan
sebagainya), temperamen, dan juga bakat. Dalam faktor nature, dijelaskan tiap anak dituruni
karakteristik kedua orangtuanya, sebagai contoh ayah yang berbakat di bidang musik dapat
menurunkan bakatnya pada si anak melalui gen. Dalam aliran ini faktor lingkungan tidak terlalu
diperhatikan, karena jika anak memiliki gen perilaku buruk seperti pemarah selamanya akan
seperti itu.

Sedangkan nurture berhubungan dengan faktor-faktor eksternal atau lingkungan di sekitar


individu seperti pola asuh, pendidikan, kebudayaan, kepercayaan yang dianut orang tua, kondisi
sosial-ekonomi, dan sebagainya. John Locke mengemukakan bahwa anak-anak lahir dalam
keadaan suci bersih atau polos, menjadi seperti apa dan bagaimana perilakunya saat tumbuh
dewasa sangat bergantung dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan utama disini adalah
keluarga. Latar belakang keluarga memmengaruhi tumbuh kembang individu,, seperti misalnya
anak yang lahir di kondisi keluarga serba sulit biasanya menjadi pribadi yang tangguh dan keras.
Pola asuh orangtua yang otoriter maupun demokratis juga memengaruhi perilaku individu ke
depannya. Anak yang terbiasa didengarkan pendapatnya akan menjadi pribadi yang menghargai
orang lain. Dalam aliran ini, nature atau sifat bawaan tidak terlalu diperhatikan.

Walau nature dan nurture saling bertolak belakang, dua faktor ini pada dasarnya sama-
sama berpengaruh terhadap perilaku individu. Tiap individu membawa identitas gen masing-
masing dari orangtuanya yang membuat tiap individu memiliki perbedaan karakteristik fisik dan
perilaku bahkan anak kembar sekalipun karena pertemuan kromosom kedua orangtua adalah hal
yang kompleks. Selain itu, lingkungan juga berpengaruh terhadap karakteristim individu.
Individu menerima banyak hal yang diajarkan orang sekitarnya dan hal itu memengaruhi
perilakunya dalam tumbuh dan berkembang. Untuk itulah pola asuh dan pendidikan adalah hal
penting yang harus diperhatikan saat membesarkan anak. Mereka akan tumbuh sesuai dengan
ajaran yang dibawa kedua orangtuanya, sehingga sangat benar bahwa kenakalan anak-anak
adalah tanggung jawab dari orangtua dan lingkungan sekitar yang mendidiknya.

Bagaimana cara meneliti untuk menentukan peran dasar/ajar (behavioral genetics)?

Seratus tahun lalu atau lebih telah dikembangkan teknik behavioral genetics yaitu studi
kembar (twins studies) dan studi adopsi (adoption studies). Studi kembar dan adopsi
memungkinkan seseorang untuk memisahkan efek dari gen dan lingkungan.

Studi kembar melibatkan dua jenis kembar. Satu persen dari semua kelahiran di dunia
adalah kembar. Sepertiga dari mereka adalah identik yang disebut monozigotik dan dua
pertiganya adalah dizigotik. Metode kembar terdiri dari membandingkan kedua kelompok ini
yang disebut eksperimen biologis. Segala sesuatu tentang perbedaan individu dalam biologi dan
perilaku secara substansial dipengaruhi oleh DNA yang diwariskan.

Sedangkan studi adopsi adalah seperti eksperimen sosial. Studi adopsi membandingkan
apakah anak adopsi lebih mirip secara perilaku dengan orang tua adopsi anak (dengan siapa
lingkungan, tetapi bukan gen, dibagikan) atau dengan orang tua kandung anak (dengan siapa gen,
tetapi bukan lingkungan, dibagikan). Teknik kembar dan adopsi telah digunakan untuk
menunjukkan bahwa hampir semua perilaku berada di bawah beberapa tingkat pengaruh genetik.
Alam dan pengasuhan berjalan dalam keluarga.. Persentase orang tua dan keturunan adalah 50%
serupa secara genetis.

Metode adopsi mengatakan mari kita mencari orang tua genetik dan orang tua lingkungan
karena meskipun anak-anak diadopsi sejak lahir, akan tetapi orang tua genetik masih memberi
mereka gen mereka sedangkan orang tua angkat terkait dengan lingkungan. Ini adalah tes
genetika yang kuat dan langsung karena meramalkan seberapa mirip anak-anak dengan orang tua
angkat mereka yang termasuk dalam ujian pengaruh lingkungan. Studi kembar dan adopsi telah
meyakinkan orang-orang bahwa genetika begitu penting sehingga ini adalah prinsip dasar bahwa
cara kerja gen adalah melalui korelasinya dengan lingkungan, bagaimana kita menggunakan
lingkungan kita.

Apa itu Gene Knockout?

Gene Knockout (KO) adalah teknik genetik yang dilengkapi dengan alat bioteknologi, di mana
organisme direkayasa untuk membawa gen yang telah dibuat untuk tidak berlaku
(dinonaktifkan). Gen-gen ini dikenal sebagai organisme knockout atau sistem knockout
sederhana, mereka digunakan dalam menentukan istilah pada gen tertentu yang fungsinya belum
diketahui secara berurutan dan berlawanan dengan teknik gen knock-in.

Pembagian Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi / perifer. Sistem saraf
pusat manusia memegang kendali dan pengaturan keseluruhan kerja dari bagian jaringan saraf
sampai ke sel saraf. Adapun bagian dari sistem saraf pusat, diantaranya :

1. Otak besar
Berfungsi sebagai pusat berpikir manusia. Bagian ini dilindungi oleh cairan serebrospinal
yang juga berfungsi sebagai penyedia makanan dan nutrisi bagi otak.

2. Otak kecil
Merupakan pusat keseimbangan tubuh.

3. Sumsum lanjutan (medula oblongata)


Adalah area sambungan antara bagian otak dengan bagian tulang belakang. Bagian ini
memiliki fungsi utama untuk membantu proses pengaturan suhu tubuh, gerakan refleks
fisiologis, serta sebagai pusat pernapasan.

4. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)


Bagian ini memiliki dua lapisan yaitu lapisan luar yang berwarna putih dan lapisan dalam
yang berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks.

Dalam sistem saraf pusat terdapat pula 3 bagian essensial yaitu materi kelabu (subtansi grissea),
materi putih (substansi alba), dan jaringan ikat (sel sel neuroglia). Antara otak kecil bagian kiri
dan kanan terdapat jembatan varol yang berfungsi untuk membantu menghantarkan rangsangan
impuls dari kedua bagian yang bernama cerebelum.

Sedangkan sistem saraf tepi manusia dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Sistem saraf somatis / kranial

Merupakan sistem saraf sadar yang terdiri atas saraf kepala sebanyak 12 pasang saraf hingga ke
saraf tulang belakang

2. Sistem saraf otonom

Merupakan sistem saraf yang bekerja secara tidak sadar. Sistem saraf ini pun dibedakan kembali
mrnjafi saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Adapun berikut perbedaan fungsi saraf simpatik
dan parasimpatik :

 Simpatik

- memperlebar pupil

- menghambat aliran air ludah

- mempercepat detak jantung

- mengerutkan bronkus

- menghambat peristaltik dan sekresi

- menstimulasi perubahan glikogen dan glukosa


- menyekresi hormon adrenalin dan nonadrenalin

- menghambat kontraksi kandung kemih

 Parasimpatik

- mengecilkan pupil

- menstimulasi aliran air ludah

- memperlambat detak jantung

- memperlebar bronkus

-menstimulasi gerak peristaltik dan sekresi

- mestimulasi pelepasan bilus

- mengerutkan/memicu kontraksi kandung kemih

Komponen yang dibutuhkan dalam komunikasi neural


1. Molekul sinyal

Sel tumbuhan dan sel hewan melakukan komunikasi dengan menggunakan molekul

sinyal ekstraseluler yang disebut ligan. Ligan digunakan oleh organisme untuk

mengontrol metabolisme sel, pertumbuhan, diferensiasi jaringan, sintetis dan sekrei

protein serta mengatur komponen cairan ekstraseluler. Cara komunikasi antar sel lainnya

adalah melalui reseptor yang terdapat di permukaan membran sel (reseptor membran).

Molekul ligan bekerja sebagai ligan yang berikatan dengan molekul komplemen pada

permukaan luar membran sel. Ikatan ini menyebabkan perubahan komponen reseptor di

dalam sel atau menginduksi respons seluler yang spesifik. Proses tersebut dikenal dengan

proses transduksi.

Salah satu kelompok reseptor pada permukaan membran yang mengaktivasi protein G

dikenal dengan G proteincoupled receptors (GPCRs). GPCRs di temukan pada semua sel
eukariotik, mulai dari yeast (ragi/sejenis jamur) hingga manusia. Manusia dapat

mengkode beberapa ribu GCPR. Termasuk di sini reseptor pada mata, peraba, perasa,

beberapa reseptor neurotransmiter dan reseptor hormon yang mengontrol metabolisme

karbohidrat dan asam amino pada umumnya.

2. Signalling otokrin

Sel-sel merespons molekul yang disekresinnya sendiri. Sinyal ini juga dapat ditemukan

pada sel-sel tumor yang mensekresi faktor pertumbuhan secara berlebihan sehingga dapat

menekan jaringan atau organ yang ada di sekitarnya.

3. Signalling parakrin

Merupakan komunikasi antar sel jarak pendek. Sel signal mensekresi molekul sinyal

targetnya pada sel-sel yang berekatan dengan sel sinyal.

4. Signalling endokrin

Merupakan komunikasi antar sel jarak jauh. Molekul sinyal dapat sampai ke sel target

karena ditransfer melalui darah atau cairan ekstraseluler lain.

Apa fungsi Amygdala, Hippocampus, Cerebellum dan Hypotalamus?

 Amygdala
- Mempersiapkan tubuh saat sedang keadaan darurat, contohnya seperti kaget.
- Untuk menyimpan kenangan-kenangan.
- Perkembangan emosi rasa takut dan penyebab ekspresinya (panik).
- Memainkan peran utama dalam hal kesenangan dan juga gairah generatif.
- Memberikan respon terhadap ekspresi yang membutuhkan emosi.
 Hippocampus
- Mengubah kenangan jangka pendek menjadi memori jangka panjang, contohnya dapat
memberikan stimulasi berupa rehearsal (pengulangan).
- Dapat berfungsi sebagai navigasi ruangan.
- Bekerja bersama dengan amygdala untuk penyimpanan memori.
 Cerebellum
- Mengontrol gerakan
Peran utama otak kecil adalah kontrol gerakan (motorik). Cerebellum tidak memulai atau
membuat gerakan, tapi menyokong fungsi koordinasi anggota gerak, ketepatan
pergerakannya, dan waktu gerak yang akurat. Cerebellum memastikan bahwa tubuh
benar-benar bergerak sesuai dengan apa yang diminta. Cerebellum akan menerima sinyal
dari pusat sensor utama di tulang belakang dan bagian otak lainnya, kemudian mengolah
sinyal tersebut untuk menyempurnakan aktivitas motorik tubuh.
- Menjaga keseimbangan dan postur tubuh
Cerebellum memiliki sensor khusus untuk mendeteksi keseimbangan dan mengirimkan
sinyal ke tubuh untuk menyesuaikan gerakan agar tidak jatuh. Maka ketika cerebellum
terganggu, misalnya akibat minum alkohol dalam jumlah banyak, maka akan lebih sulit
mengatur gerak dan menjaga keseimbangan tubuh.
- Mempelajari gerakan baru
Cerebellum membantu tubuh untuk mempelajari gerakan yang membutuhkan latihan
berulang dan teknik khusus. Misalnya, naik sepeda, melempar bola basket ke dalam ring,
atau berenang. Cerebellum akan menyimpan proses coba-coba yang sebelumnya sudah
dilakukan, untuk kemudian memberikan instruksi buat anggota tubuh yang perlu
digerakkan sesuai dengan memori tersebut.
- Mengatur gerakan bola mata
Di balik bola mata ada banyak sekali otot penggerak yang bisa untuk melirik ke kanan-
kiri dan atas-bawah. Semua otot dan saraf di bola mata tersebut diatur oleh
cerebellum agar gerakannya sesuai dengan yang diinginkan.

 Hypothalamus

Untuk bisa berfungsi normal, kondisi tubuh perlu tetap berjalan normal dan
seimbang. Tugas utama hipotalamus adalah untuk menjaga kondisi ini sebisa mungkin.
Caranya, hipotalamus bertindak sebagai penghubung antara endokrin dan sistem saraf.
Hipotalamus merangsang endokrin untuk memproduksi hormon lewat sinyal saraf dan
mengedarkannya ke seluruh tubuh. Hormon yang di produksi hypothalamus nantinya
berfungsi mengatur suhu tubuh, gairah seks, rasa haus juga lapar, emosi, siklus tidur,
tekanan darah, hingga produksi asam lambung.

Sinyal yang diterima oleh hipotalamus akan memberi tahunya apakah keseimbangan
sudah tercapai atau tidak. Apabila tidak, hipotalamus akan mengalirkan hormon yang
dibutuhkan pada aliran darah untuk membantu tubuh mengembalikan keseimbangannya.

Contohnya, apabila hipotalamus menerima pesan bahwa suhu tubuh terlalu panas,
hipotalamus akan memerintahkan endokrin untuk menghasilkan keringat guna
mendinginkan tubuh. Sebaliknya apabila suhu terlalu dingin, hipotalamus akan membuat
tubuh merinding untuk menghasilkan panas.

Hormon yang dilepaskan oleh hipotalamus meliputi:

 Hormon antidiuretik: untuk meningkatkan jumlah air yang diserap darah melalui ginjal
 Hormon pelepas kortikotropin: untuk membantu mengatur metabolisme dan respons
imun
 Hormon pelepas gonadotropin: untuk memberi tahu kelenjar pituitari memproduksi
hormon yang menjaga fungsi organ-organ seksual
 Oksitosin: yang terlibat dalam beberapa proses, termasuk produksi ASI, pengaturan suhu
tubuh dan kendali siklus tubuh
 Hormon pengendali prolaktin: yang memberi kelenjar pituitari untuk memulai atau
menghentikan produksi ASI pada ibu menyusui
 Hormon pelepas thyrotropin: yang mengaktivasi fungsi tiroid, menyebabkan
dilepaskannya hormon yang meregulasi metabolisme, kadar energi dan tumbuh kembang.
Daftar Referensi

Catilla. (2012, November 26). Nature dan Nurture. Diperoleh 25 Agustus 2019 dari
https://catilla.wordpress.com/teori-perilaku-manusia/

Gazzaniga M. S. (1992). Nature's mind: The biological roots of thinking, emotions, sexuality,
language, and intelligence. New York, NY, US: Basic Books.

Plomin, R. 2017. Behavioral Genetics. Diakses dari http://serious-science.org/behavioral-


genetics-7975

Baranwal, D., Kumar, R., Singh, K., & Solankey, S. (2013, Januari). Diambil dari
https://www.researchgate.net/publication/259018031_Gene_knockout_technology_and_its_appli
cation

Sistem saraf pusat dan saraf tepi manusia (2017). Diakses pada 25 Agustus 2019 melalui
https://www.google.nl/amp/s/dosenbiologi.com/manusia/sistem-saraf-pusat-dan-saraf-tepi/amp

Alim, T. (2012). Komunikasi Antar Sel. Retrieved from biologi-sel.com: https://www.biologi-


sel.com/2012/11/komunikasi-antar-sel.html

https://www.academia.edu/33288059/MAKALAH_SISTEM_LIMBIK
Setiaji, B. R. (2018, October 30). Diakses dari hellosehat:
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/cerebellum-otak-kecil-
manusia/amp/

Alessia, Tamara (2018, April 03). Diakses dari hellosehat tanggal 28 Agustus 2019 :

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/fungsi-hipotalamus-adalah-bagian-otak/

Anda mungkin juga menyukai