Anda di halaman 1dari 3

1.

Fase demam

Fase demam adalah fase pertama demam berdarah yang terjadi segera setelah virus mulai menginfeksi.

Gejala paling khas yang muncul pada fase ini adalah demam tinggi lebih dari 40 ºCelsius yang muncul
tiba-tiba. Demam tinggi biasanya berlangsung selama 2-7 hari.

Gejala yang harus diperhatikan:

Berbarengan dengan demam tinggi, gejala DBD pada fase pertama sering meliputi munculnya ruam
kemerahan pada sekujur badan dan kulit wajah. Di fase ini akan muncul juga keluhan nyeri persendian
dan otot di seluruh tubuh serta sakit kepala.

Pada beberapa kasus ditemukan gejala berupa nyeri dan infeksi tenggorokan, sakit di sekitar bola mata,
penurunan nafsu makan, hingga mual dan muntah.

Gejala-gejala awal inilah yang menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit yang akan
mengarahkan dokter pada diagnosis demam berdarah. Apabila demam berlangsung selama lebih dari 10
hari, kemungkinan demam tersebut bukanlah karena demam berdarah.

Sementara pada anak kecil yang terkena DBD, fase demam berdarah di awal dapat ditandai dengan
dengan kejang dan demam tinggi.

Yang bisa dilakukan selama fase DBD ini:

Berbagai gejala DBD awal dapat membuat penderita kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.
Kebanyakan orang mungkin jadi harus cuti sakit atau absen sekolah karena badan terasa sangat lemah.
Maka selama fase pertama ini, pasien demam berdarah dianjurkan untuk memperbanyak minum air
putih. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dapat membantu menurunkan demam dan mencegah
terjadinya dehidrasi.

Ketika demam cepat mereda kemungkinan besar berarti penyakit demam berdarahnya tidak begitu
parah. Namun pasien juga harus terus dipantau karena fase ini rentan berubah menjadi kritis.

2. Fase kritis

Setelah melewati fase demam, orang yang sakit demam berdarah rentan mengalami fase kritis yang
mengecoh.

Fase kritis disebut mengecoh karena di tahap ini demam akan turun drastis hingga ke suhu tubuh normal
(sekitar 37 ºC) sehingga penderita merasa sudah sembuh. Beberapa orang bahkan ada yang sudah
kembali beraktivitas seperti biasa.

Padahal, justru di fase inilah kondisi Anda bisa berubah fatal jika menghentikan pengobatannya. Jika fase
ini diabaikan dan tidak ditangani dengan tepat, trombosit darah akan semakin turun. Penurunan
trombosit secara drastis dapat menyebabkan perdarahan yang terlambat disadari.

Gejala yang harus diperhatikan:

Selama masa peralihan dari fase demam ke kritis, pasien akan berisiko tinggi untuk mengalami
kebocoran plasma darah dari pembuluh, kerusakan organ tubuh, dan perdarahan hebat.

Dalam 3 sampai 7 hari pertama setelah lewat dari fase demam, pasien DBD sangat berisiko mengalami
kebocoran pembuluh. Mulai dari sinilah tandanya Anda sudah memasuki fase demam berdarah kritis.

Gejala kebocoran pembuluh darah pada fase demam berdarah ini dapat dilihat secara jelas. Tanda-
tandanya, penderita demam berdarah bisa terus-menerus mimisan dan muntah-muntah, hingga
merasakan sakit perut yang tidak tertahankan. Pemeriksaan di laboratorium juga menunjukkan pasien
mengalami pembesaran organ hati.
Perlu diketahui juga bahwa fase kritis juga bisa terjadi tanpa kebocoran plasma yang disertai perdarahan
luar. Jadi meski dari tampak luar Anda tidak mengeluarkan darah, sebetulnya tubuh Anda sedang
mengalami perdarahan internal yang lebih parah.

Yang bisa dilakukan selama fase DBD ini:

Orang yang sedang berada di tahap ini sebetulnya harus tetap melanjutkan pengobatan meski tampak
sehat. Pasalnya, kondisi tubuh orang tersebut belum sembuh sempurna.

Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, trombosit pasien akan terus menurun secara drastis dan
dapat mengakibatkan perdarahan yang sering tidak disadari.

Oleh sebab itu, pasien harus cepat ditangani oleh tim medis karena fase kritis ini berlangsung tidak lebih
dari 24-38 jam.

3. Fase penyembuhan

Apabila pasien demam berdarah sudah berhasil melewati fase kritis, ia umumnya akan kembali
mengalami demam. Namun, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Fase ini justru menandakan ia akan
segera sembuh.

Pasalnya seiring demam naik lagi, trombosit juga akan perlahan ikut naik ke taraf normal. Cairan tubuh
yang tadinya turun selama dua fase pertama juga pelan-pelan mulai kembali normal pada 48-72 jam
setelahnya.

Masa penyembuhan juga dapat dilihat dari peningkatan nafsu makan, sakit perut yang mereda, serta
rutinitas berkemih yang juga kembali normal.

Secara umum, orang yang sakit DBD bisa dikatakan akan sembuh jika jumlah trombosit dan sel darah
putihnya kembali normal setelah dites.

Anda mungkin juga menyukai