2) Resiko likuditas pendanaan dimana resiko yang timbul karena bank tidak
mampu mencairkan assetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana
lain. Contohnya Bank Zulfikar Syariah pada saat membutuhkan likuditas, Bank
Zulfikar Syraiah tidak mampu menjual obligasi yang dimilikinya walaupun sudah
diberikan discount cukup besar.
Selain itu Peristiwa risiko likuiditas yang sering kali terjadi meliputi : Tingkat
dimana dibutuhkan penambahan dana dengan biaya tinggi dan atau menjual aset
dengan harga discount, Ketidaksesuaian jatuh tempo (maturing mismatch)
anntara eraning assets dan pendanaan, Pinjaman jangka pendek (borrow short)
dan pembiayaan jangka panjang (lend long) dengan spread yang lebar, dan
Kontrak mudharabah mengijinkan nasabah untuk menarik dananya setiap saat
tanpa pemberitahuan. Selain peristiwa tersebut, juga terdapat faktor atau
penyebab meningkatnya risiko likuiditas yaitu : Penurunan kepercayaan terhadap
sistem perbankan, Penurunan kepercayaan terhadap suatu Bank, Ketergantungan
kepada deposan inti, Berlebihnya dana jangka pendek atau long term asset,
Keterbatasan secara Syariah pada asset securization karena pembatasan untuk
menjual utang (sale of debt).
barang yang diperjualbelikan di pasar dan berperan sebagai bahan baku untuk