Anda di halaman 1dari 8

14.

General market Risk


General market risk adalah resiko terjadinya pengaruh buruk bagi bank sebagai
akibat dari perubahan harga suatu instrumen moneter tertentu yang secara
umum berpengaruh terhadap harga pasar sejumlah insterumen sekruitas.
Sebagai contoh, naik-turunnya tngkat suku bunga bank resmi atau offical tentu
akan berpengaruh pada tingkat suku bunga perbankan lainnya dan berpengaruh
pula pada nilai pasar instrument atau sekruitas lainnya, khususnya seluruh
interest rate-related instrument.
15. Jenis-jenis Risiko Pasar dan Jelaskan
a. Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah risiko yang di alami akibat dari perubahan sukubunga
yang terjadi di pasaran yang mampu memberi pengauh bagi
pendapatanperusahaan. =ntuk pembahasan yang lebih dalam tentang interest
rate risk ini dapatdilihat pada bab khusus membahas tentang risiko suku bunga.
b. Equity Position Risk
Equity Position Risk / perubahan modal adalah suatu kondisi dimana
kekayaan perusahaan stock and share mengalami perubahan dari biasanya
sehingga perubahan tersebut memberi dampak pada keuntungan dan kerugian.
c. Political Risk
stabilitas politik adalah sesuatu sangat pening bagi suatu negara. Stabilitas
politik menjanjikan terciptanya pembangunan yang berkelanjutan, namun jika
pemimpin dan pihak terkait di suatu negara tidak mampu menciptakan iklim
kondusif dalam bidang politik maka artinya seluruh pemimpin dan aparatur
di negara tersebut tidak memiliki semangat kemimpinan. Jika kondisi ini terus
terjadi maka yang terjadi adalah krisis kepemimpinan. Krisis kepemimpinan akan
berakibat pada pencarian
kepemimpinan di luar lembaga resmi, yaitu memungkinkan orang-orang yang
berasal dari masyarakat atau oposisi akan muncul sebagai pemimpin dan
berusaha mengambil alih kepemimpinan.
D. Commodity Risk
ommodity position risk / risiko perubahan nilai komoditi adalah suatu situasi dan
kondisi dimana terjadinya kerugian akibat perubahan harga barang komoditi
dipasar yang disebabkan oleh factor-faktor tertentu, dimana kondisi ini akan
semakin parah pada saat barang komoditi tersebut telah terikat kontrak dalam
suatu kontrak perjanjian (commodity contract ) serta informasi tersebut telah
sampai ke
pasar. Adapun pengertian commodity position risk dalam perspektif perbankan
Masyhud Ali mengatakan Commodity position risk adalah risiko terjadinya
potensial kerugian bagi bank sebagai akibat dari perubahan yang memberi
pengaruh burukdari commodity price terhadap posisi bank yang terkait dengan
kontrak komoditas.Lebih jauh Masyud Ali memberi contoh pada perbankan
adalah dimana kerugian yang di
derita oleh investment bank yang melakukan trading product sebagai akibat dari
terjadinya volatility atas harga dari suatu commodity tertentu.
E. Risiko Mata Uang
Risiko nilai tukar atau risiko mata uang adalah suatu bentuk risiko yang muncul
karena perubahan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang yang lain.
Suatu perusahaan atau pemodal yang memiliki aktiva atau operasi bisnis lintas
negara akan memperoleh risiko ini jika tidak menerapkan lindung nilai (hedging).
Risiko nilai tukar yang terkait dengan instrumen mata uang asing penting
diperhatikan dalam investasi asing. Risiko ini muncul karena perbedaan kebijakan
moneter dan pertumbuhan produktivitas nyata, yang akan mengakibatkan
perbedaan laju inflasi.
16. Jenis2 Risiko Likuiditas
1) Resiko likuiditas pasar dimana resiko yang timbul karena bank tidak mampu
melakukan offsetting tertentu dengan harga karena kondisi likuditas pasar yang
tidak memadai atau terjadi gangguan dipasar. Contohnya Bank XXX Syariah
memberikan bagi hasil yang tidak wajar misalkan 80% (eq.rate 12 %) agar nasabah
dana mau menyimpan dananya padahal pada saat yang bersamaan pasar hanya
eq. rate 8.5 %.

2) Resiko likuditas pendanaan dimana resiko yang timbul karena bank tidak
mampu mencairkan assetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana
lain. Contohnya Bank Zulfikar Syariah pada saat membutuhkan likuditas, Bank
Zulfikar Syraiah tidak mampu menjual obligasi yang dimilikinya walaupun sudah
diberikan discount cukup besar.

Selain itu Peristiwa risiko likuiditas yang sering kali terjadi meliputi : Tingkat
dimana dibutuhkan penambahan dana dengan biaya tinggi dan atau menjual aset
dengan harga discount, Ketidaksesuaian jatuh tempo (maturing mismatch)
anntara eraning assets dan pendanaan, Pinjaman jangka pendek (borrow short)
dan pembiayaan jangka panjang (lend long) dengan spread yang lebar, dan
Kontrak mudharabah mengijinkan nasabah untuk menarik dananya setiap saat
tanpa pemberitahuan. Selain peristiwa tersebut, juga terdapat faktor atau
penyebab meningkatnya risiko likuiditas yaitu : Penurunan kepercayaan terhadap
sistem perbankan, Penurunan kepercayaan terhadap suatu Bank, Ketergantungan
kepada deposan inti, Berlebihnya dana jangka pendek atau long term asset,
Keterbatasan secara Syariah pada asset securization karena pembatasan untuk
menjual utang (sale of debt).

17. Jelaskan RISIKO KOMODITAS


Jawaban ada di nomor 15
18. Future Trading / Commodity Trading

Commodity dalam bahasa Indonesia disebut juga Komoditas, yaitu barang-

barang yang diperjualbelikan di pasar dan berperan sebagai bahan baku untuk

pembuatan barang lainnya. Konsep dasar Commodity disini mengacu pada

barang-barang yang tidak memiliki banyak perbedaan meskipun dihasilkan


oleh produsen berbeda. Umpamanya satu batang emas 24 karat akan sama
karakteristiknya meski dibuat oleh produsen di Indonesia atau di Australia.
Akan tetapi, televisi atau ponsel merupakan barang jadi yang punya
karakteristik berbeda bila dibuat oleh perusahaan lain, sehingga tidak bisa
dianggap sebagai Commodity.

Berdasarkan jenisnya, Commodity biasanya digolongkan menjadi tiga:


1. Komoditas Energi, misalnya minyak mentah dan gas. Termasuk komoditas
energi juga adalah hasil pengilangan minyak seperti Gasoline dan Heating
Oil.
2. Komoditas Logam, yang bisa dibagi dua lagi menjadi Logam Mulia dan
Logam Industri. Logam Mulia meliputi Emas, Perak, Platinum, dan lain-lain.
Sedangkan Logam Industri diantaranya tembaga, besi, dan nikel.
3. Komoditas Agri, mencakup komoditas pertanian (gandum, jagung, dll),
komoditas hutan (kayu, karet, dll), dan komoditas peternakan.

19. Risiko Operasional

Anda mungkin juga menyukai