1
PENDALUHUAN Belajar Minimal (KBM) yang di tentukan
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan sekolah yaitu 75,00 dalam hal ini 45% siswa
yang sangat penting dan sangat berperan dalam yang mencapai KBM dan 55% yang belum
perkembangan dunia. Banyak ilmu-ilmu yang mencapai KBM .
penemuan dan pengembangannya bergantung Mengatasi masalah tersebut, maka perlu
dari matematika. Matematika dijuluki sebagai diterapkan model pembelajaran yang tepat,
ratu dan sumber dari ilmu yang lain. Matematika sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa
juga dipelajari disetiap jenjang pendidikan mulai dalam pembelajaran matematika. Karena pada
dari SD, SMP, SM dan sampai ke jenjang dasarnya model pembelajaran yang tepat
perguruan tinggi. Dengan perkataan lain, bertujuan untuk menciptakan kondisi
matematika tumbuh dan berkembang untuk pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
dirinya sendiri sebagai suatu ilmu, juga untuk belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga
melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi
pengembangan dan operasionalnya (Turmudi yang optimal. Salah satu model dalam
2003). pembelajaran yang dianggap penulis dapat
Garis-garis Besar Program Pengajaran memotivasikan siswa untuk berperan aktif dalam
(GBPP) matematika dalam (Turmudi 2003), proses belajar mengajar adalah model Discovery
mengatakan bahwa tujuan umum diberikannya Learning.
Matematika pada jenjang pendidikan dasar dan Model Discovery Learning merupakan
menengah meliputi dua hal, yaitu: (1) merupakan pembelajaran dimana ide atau
Mempersiapkan siswa agar siap menghadapi gagasan disampaikan melalui proses dan
perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di penemuan. Jadi siswa mengasah kemampuan
dunia yang selalu berkembang melalui latihan memahami konsep matematisnya dan
bertindak atas dasar pemikiran secara logis, menemukan sendiri pola-pola dan struktur
kritis, cermat, jujur, efektif dan efesien. (2) matematika melalui diskusi teman kelompok,
Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan menggunakan pengalaman siswa sebelumnya
matematika dan pola pikir matematika dalam dan bimbingan dari guru. Selama proses
kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari pembelajaran guru akan berperan sebagai
berbagai ilmu pengetahuan. Tapi pada fasilitator yang membimbing siswa untuk
kenyataannya, pembelajaran matematika masih memahami konsep-konsep matematika.
belum memenuhi harapan untuk mencapai tujuan
tersebut. METODE
Hal di atas juga dialami oleh siswa-siswi di Jenis
SMP Negeri 2 Modoinding. Hasil wawancara Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai
penulis dengan guru matematika, diperoleh penelitian eksperimen semu. Dalam rancangan
informasi bahwa siswa kurang tertarik dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang
belajar matematika apalagi saat mengerjakan ditetapkan secara acak. Kedua kelompok tersebut
soal-soal latihan khususnya pada materi peluang. meliputi satu kelas eksperimen dan satu kelas
Guru mengatakan bahwa para siswa tidak bisa kontrol dan mendapat materi yang sama baik dari
menyelesaikan soal latihan jika soal tersebut segi tujuan dan isi bahan pelajaran. Perbedaan
berbeda dengan contoh yang diberikan. Para terletak pada kelas eksperimen menggunakan
siswa juga malu bertanya baik kepada guru atau model Discovery Learning dan untuk kelas
temannya jika tidak mengerti materi yang kontrol menggunakan model PBL.
diajarkan. Para siswa juga merasa bosan selama
proses pembelajaran karena hanya guru yang Tempat dan Waktu
berperan aktif dan tidak ada interaksi antara guru Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2
dan siswa. Hal tersebut mengakibatkan Modoinding pada tanggal 22 Juli 2019 sampai 1
rendahnya hasil belajar siswa dalam Agustus 2019 di kelas VIII A dan VIII B
pembelajaran matematika khususnya pada materi semester genap tahun ajaran 2018/2019. Waktu
peluang, sehingga belum mencapai Ketuntasan
2
penelitian disesuaikan dengan jam kegiatan Tabel 1. Hasil Analisis Data Posttest Kelas Eksprimen
belajar mengajar matematika disekolah. dan kontrol
Nilai
No Statistik Kelas Kelas
Subjek Eksperimen Kontrol
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas 1. Skor Minimum 60 45
VIII A yang mana merupakan kelas eksperimen 2. Skor Maksimum 100 85
yang terdiri atas 16 siswa dan siswa kelas VIII B 3. Sum (∑) 1250 1080
sebagai kelas kontrol yang terdiri juga atas 16 4. Mean (𝑥̅ ) 78,125 67,5
siswa. 5. Varians (𝑠 2 ) 162,91 116,66
6. Standar Deviasi (𝑠) 12,76 10,80