Anda di halaman 1dari 4

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PROBLEM

BASED LEARNING DAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND


LEARNING TENTANG MATERI GARIS DAN SUDUT

Putri M. J. Pontororing, John R. Wenas dan Santje M. Salajang


Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Manado
putripontororing@gmail.com

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan ABSTRACT. This research aims to


untuk mengetahui apakah hasil belajar determine whether the student learning
siswa yang menggunakan model outcomes using the Discovery Learning
Discovery Learning lebih dari hasil model are more than the student learning
belajar siswa yang menggunakan model outcomes using the PBL model on
PBL pada materi peluang. Penelitian ini material probability. This research was
dilaksanakan di SMP Negeri 2 conduct at SMP Negeri 2 Modoinding in
Modoinding pada semsester genap tahun the even semester of the 2018/2019
ajaran 2018/2019. Subjek dalam academic year. Subjects in the research
penelitian adalah siswa kelas VIII A were students of class VIII A as the
sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII experimental class and students of class
B sebagai kelas kontrol. Pengumpulan VIII B as the control class. Data
data dalam penelitian ini menggunakan collection in this research used a test.
tes. Sedangkan teknik analisis data yang While the data analysis technique used is
digunakan yakni uji-t terhadap rata-rata the t-test on average of two different
dua kelompok yang berbeda. Hasil groups. The results of data analysis
analisis data, diperoleh skor rata-rata obtained an average posttest score in the
posttest pada kelas eksperimen sebesar experimental class of 78,125 with a
78.125 dengan simpangan baku 12.76 dan standard deviation of 12.76 and a
varians 162.91. Sedangkan skor rata-rata variance of 162.91. While the posttest
posttest pada kelas kontrol diperoleh average score in the control class was
sebesar 67.5 dengan simpangan baku 67.5 with a standard deviation of 10.80
10.80 dan varians 116.66. Hasil pengujian and a variance of 116.66. The Hypothesis
hipotesis, diperoleh thitung=2.54 dan test, obtained tcount=2.54 and ttable=1.746.
ttabel=1.746. Nilai thitung<ttabel, maka tolak tcount<ttable, then reject H0, that means the
H0, artinya rata-rata hasil belajar siswa average of the student learning outcomes
yang menggunakan model Discovery using the Discovery Learning model are
Learning lebih dari hasil belajar siswa more than the average of the students
yang menggunakn model PBL pada learning outcomes who use the PBL
materi peluang. model on probability material.

Kata Kunci: Discovery Learning, Hasil Key Words: Discovery Learning,


Belajar, PBL Learning Outcomes, PBL

1
PENDALUHUAN Belajar Minimal (KBM) yang di tentukan
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan sekolah yaitu 75,00 dalam hal ini 45% siswa
yang sangat penting dan sangat berperan dalam yang mencapai KBM dan 55% yang belum
perkembangan dunia. Banyak ilmu-ilmu yang mencapai KBM .
penemuan dan pengembangannya bergantung Mengatasi masalah tersebut, maka perlu
dari matematika. Matematika dijuluki sebagai diterapkan model pembelajaran yang tepat,
ratu dan sumber dari ilmu yang lain. Matematika sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa
juga dipelajari disetiap jenjang pendidikan mulai dalam pembelajaran matematika. Karena pada
dari SD, SMP, SM dan sampai ke jenjang dasarnya model pembelajaran yang tepat
perguruan tinggi. Dengan perkataan lain, bertujuan untuk menciptakan kondisi
matematika tumbuh dan berkembang untuk pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
dirinya sendiri sebagai suatu ilmu, juga untuk belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga
melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi
pengembangan dan operasionalnya (Turmudi yang optimal. Salah satu model dalam
2003). pembelajaran yang dianggap penulis dapat
Garis-garis Besar Program Pengajaran memotivasikan siswa untuk berperan aktif dalam
(GBPP) matematika dalam (Turmudi 2003), proses belajar mengajar adalah model Discovery
mengatakan bahwa tujuan umum diberikannya Learning.
Matematika pada jenjang pendidikan dasar dan Model Discovery Learning merupakan
menengah meliputi dua hal, yaitu: (1) merupakan pembelajaran dimana ide atau
Mempersiapkan siswa agar siap menghadapi gagasan disampaikan melalui proses dan
perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di penemuan. Jadi siswa mengasah kemampuan
dunia yang selalu berkembang melalui latihan memahami konsep matematisnya dan
bertindak atas dasar pemikiran secara logis, menemukan sendiri pola-pola dan struktur
kritis, cermat, jujur, efektif dan efesien. (2) matematika melalui diskusi teman kelompok,
Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan menggunakan pengalaman siswa sebelumnya
matematika dan pola pikir matematika dalam dan bimbingan dari guru. Selama proses
kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari pembelajaran guru akan berperan sebagai
berbagai ilmu pengetahuan. Tapi pada fasilitator yang membimbing siswa untuk
kenyataannya, pembelajaran matematika masih memahami konsep-konsep matematika.
belum memenuhi harapan untuk mencapai tujuan
tersebut. METODE
Hal di atas juga dialami oleh siswa-siswi di Jenis
SMP Negeri 2 Modoinding. Hasil wawancara Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai
penulis dengan guru matematika, diperoleh penelitian eksperimen semu. Dalam rancangan
informasi bahwa siswa kurang tertarik dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang
belajar matematika apalagi saat mengerjakan ditetapkan secara acak. Kedua kelompok tersebut
soal-soal latihan khususnya pada materi peluang. meliputi satu kelas eksperimen dan satu kelas
Guru mengatakan bahwa para siswa tidak bisa kontrol dan mendapat materi yang sama baik dari
menyelesaikan soal latihan jika soal tersebut segi tujuan dan isi bahan pelajaran. Perbedaan
berbeda dengan contoh yang diberikan. Para terletak pada kelas eksperimen menggunakan
siswa juga malu bertanya baik kepada guru atau model Discovery Learning dan untuk kelas
temannya jika tidak mengerti materi yang kontrol menggunakan model PBL.
diajarkan. Para siswa juga merasa bosan selama
proses pembelajaran karena hanya guru yang Tempat dan Waktu
berperan aktif dan tidak ada interaksi antara guru Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2
dan siswa. Hal tersebut mengakibatkan Modoinding pada tanggal 22 Juli 2019 sampai 1
rendahnya hasil belajar siswa dalam Agustus 2019 di kelas VIII A dan VIII B
pembelajaran matematika khususnya pada materi semester genap tahun ajaran 2018/2019. Waktu
peluang, sehingga belum mencapai Ketuntasan
2
penelitian disesuaikan dengan jam kegiatan Tabel 1. Hasil Analisis Data Posttest Kelas Eksprimen
belajar mengajar matematika disekolah. dan kontrol
Nilai
No Statistik Kelas Kelas
Subjek Eksperimen Kontrol
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas 1. Skor Minimum 60 45
VIII A yang mana merupakan kelas eksperimen 2. Skor Maksimum 100 85
yang terdiri atas 16 siswa dan siswa kelas VIII B 3. Sum (∑) 1250 1080
sebagai kelas kontrol yang terdiri juga atas 16 4. Mean (𝑥̅ ) 78,125 67,5
siswa. 5. Varians (𝑠 2 ) 162,91 116,66
6. Standar Deviasi (𝑠) 12,76 10,80

Variabel Dari tabel diatas terlihat bahwa rata-rata hasil


Dalam penelitian ini yang menjadi variabel posttest pada kelas eksperimen lebih dari rata-
ialah hasil belajar matematika siswa pada rata hasil posttest pada kelas kontrol. Pada kelas
peluang yang dicapai setelah diberikan eksperimen, rata-rata hasil posttest diperoleh
perlakuan. sebesar 78.125 dengan simpangan baku 12.76
dan varians 162.91. Sedangkan pada kelas
Teknik Pengumpulan Data kontrol, rata-rata hasil posttest diperoleh sebesar
Pengumpulan data dalam penelitian ini 67.5 dengan simpangan baku 10.80 dan varians
menggunakan tes. Tes yang diberikan berbentuk 116.66.
esai yang berjumlah 20 soal, yang diberikan Sebelum dilanjutkan untuk pengujian
setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan hipotesis, harus dilakukan uji prasyarat terlebih
kelas kontrol. dahulu, yaitu uji normalitas data dan uji
homogenitas varians. Data yang digunakan untuk
Teknik Analisis Data uji prasyarat adalah hasil posttest siswa kelas
Analisis data ayng digunakan dalam eksperimen dan kelas kontrol.
penelitian ini yakni uji-t (uji dua kelompok yang
berbeda). Pengujian Hipotesis
Rumus uji-t yang digunakan anatara lain: Uji normalitas Data
Pengujian normalitas pada kelas eksperimen,
𝑥1 − ̅̅̅
̅̅̅ 𝑥2
𝑡= diperoleh Lhitung=0.113 dan Ltabel=0.213. Nilai
1 1 Lhitung<Ltabel, maka terima H0, artinya data
𝑠√𝑛 + 𝑛
1 2 diambil dari populasi yang menyebar nomal.
dengan Sedangkan hasil pengujian normalitas pada
(𝑛1 − 1)𝑠1 2 + (𝑛2 − 1)𝑠2 2 kelas kontrol, diperoleh Lhitung=0.096 dan
𝑠2 = Ltabel=0.213. Nilai Lhitung<Ltabel, maka tolak H0,
𝑛1 + 𝑛2 − 2
artinya data diambil dari populasi yang menyebar
(Lolombulan, 2017) nomal.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji homogenitas


Deskripsi Data Pengujian homogenitas, diperoleh
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Fhitung=0.72 dan Ftabel=4.49 Nilai Fhitung<Ftabel,
Modoinding pada semester genap tahun ajaran maka terima H0, artinya ragam kedua kelas
2018/2019. Data dalam penelitian ini diambil tersebut adalah homogen.
dari siswa kelas VIII A yang terdiri atas 16 siswa
dan kelas VIII B yang terdiri atas 16 siswa. Uji hipotesis
Data dalam penelitian ini berupa skor rata- Hasil pengujian hipotesis, diperoleh
rata posstest siswa pada pembelajaran peluang. thitung=2.54 dan ttabel=1.746. Nilai thitung<ttabel,
Hasil analisis posttes kelas eksperimen dan kelas maka tolak H0, artinya rata-rata hasil belajar
kontrol dapat dilihat pada tabel berikut. siswa yang menggunakan model Discovery
Learning Lebih dari rata-rata hasil belajar siswa
3
yang menggunakan model PBL pada materi model pembelajaran Discovery Learning
peluang. memberikan pengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Hal ini ditunjukan dengan rata-rata hasil
Pembahasan belajar siswa yang diajarkan dengan
Setelah melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran DL lebih dari
dapat menyimpulkan bahwa penerapan model hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning memberikan pembelajaran PBL pada pembelajaran peluang.
dampak yang positif terhadap siswa. Salah satu
dampak positif dari penerapan model Discovery Kesimpulan
Learning kepada siswa adalah membantu siswa Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya. yang menggunakan model Discovery Learning
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rahman lebih dari hasil belajar siswa yang menggunakan
(2019), yang mengemukakan bahwa suatu model PBL pada materi peluang. Hal tersebut
penemuan ialah kegiatan atau pembelajaran yang dapat dilihat dari rata-rata hasil posttest yang
dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat diperoleh, dimana rata-rata posttest kelas
menemukan konsep dan prinsip-prinsip melalui eksperimen sebesar 78.125, sedangkan rata-rata
proses mentalnya sendiri. posttest kelas kontrol hanya sebesar 67.5. Data
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut juga didukung pengujian hipotesis
penelitian yang dilakukan dengan Uji Perbedaan dengan hasil yang signifikan, yang mana
Dua Rata-rata (Uji-t), dimana rata-rata hasil diperoleh thitung=2.54 sedangkan ttabel=1.746.
posttest kelas eksperimen adalah 78,125
sedangkan rata-rata hasil posttest kelas kontrol DAFTAR PUSTAKA
adalah 67,5. Dari hasil pengujian hipotesis Lolombulan, J. H. 2017. Statistika bagi Peneliti
penelitian ini dapat dikatakan bahwa hasil Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Turmudi, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika
penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMP Kontemporer. Edisi Revisi. Bandung: IMSTEP.
Negeri 2 Modoinding dengan menggunakan

Anda mungkin juga menyukai