Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM VII

UJJI KUALITAS MINYAK KELAPA SAWIT


(ASAM LEMAK BEBAS)

Disusun Oleh:
Kelompok 3B:
Hayatun Nisa : 1802301009
Heni Sulastri : 1802301010
Husnul Khotimah : 1802301066
M. Ryan Setiawan : 1802301061
Saprina Dewi : 1802301023

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Minyak merupakan campuran dari ester asam lemak dengan gliserol.
Jenis minyak yangumum dipakai untuk menggoreng adalah minyak nabati
seperti minyak kelapa sawit, minyak kacang tanah, minyak wijen. Minyak
goreng jenis ini mengandung sekitar 80% asam lemak tak jenuh jenis asam
oleat dan linoleat, kecuali minyak kelapa Proses hidrolisis pada minyak akan
megakibatkan trigliserida berubah menjadi gliserol dan hasil lainnya adalah
asam lemak bebas. Asam lemak bebas berbahaya bagi kesehatan.Besaran
asam lemak bebas dalam minyak menunjukkan tingkat kerusakan asam lemak
tersebut. Asam lemak bebas (ALB) atau sering juga disebut dengan Free
Fatty Acid (FFA)adalah asam lemak yang diperoleh dari hasil degradasi
minyak ataupun lemak.

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menghitung asam lemak bebas pada
minyak kelapa sawit.
BAB III

METODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Oktober 2019 pukul
14.30 WITA bertempat di Laboratorium Pengujian Agro Industri Politeknik
Negeri Tanah Laut
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu neraca anlitik, gelas beaker ,gelas
ukur,buret&statif,pipet tetes,labu takar,erlenmeyer dan pengaduk.
Bahan yang di gunakan yaitu Aquadest,NaOH 0,1 m, CPO pabrik,CPO
ektraksi dan N-heksan ,indicator PP.
3.3 Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat & bahan
2. Dibuat larutan NaOH 0,1 m
3. Ditimbang CPO sebanyak 5 gram
4. Diukur N-heksan sebanyak 50 ml dan dimasukkan ke CPO
5. Ditetesi Indikator PP sebanyak 5 tetes
6. Dititrasi sampai berubah warna menjadi merah bata
7. Dihitung ALB
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
No. Sampel % ALB Rata-rata
1. CPO Pabrik 8,064
2. CPO Pabrik 6,912
3. CPO Pabrik 7,8
4. CPO Pabrik 8,96
5. CPO ekstraksi 63,02

4.2 Pembahasan
Minyak sawit adalah salah satu bahan yang digunakan dalam praktikum
ini. Minyak sawit mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak tidak
jenuh yang ikatan molekulnya mudah dipisahkan dengan alkali.Minyak sawit
merupakan minyak nabati yang dibuat melalui proses fraksinasi, rafinasi dan
hidrogenasi. Di dalam minyak sawit terdapat 40% asam oleat, 10% asam
linoleat, 44% asam palmitat dan 4,5% asam stearat. Kandungan asam lemak
linoleat yang rendah pada minyak kelapa sawit membuat minyak sawit lebih
tahan lama dan tidak berbau tengik. Hal ini sesuai dengan pernyaraan Fauzi
(2010) yang menyatakan bahwa minyak kelapa sawit pada pembuatannya
melalui proses fraksinasi, rafinasi, hidrogenasi. Kandungan asam linoleat dan
linolenatnya rendah sehingga minyak goreng yang terbuat dari minyak kelapa
sawit sebagai minyak goreng yang bersifat awet dan makanan yang digoreng
dengan minyak sawit tidak cepat tengik dan didukung oleh pernyataan
Hariyadi (2014) bahwa minyak sawit mempunyai komposisi asam lemak
jenuh dan tidak jenuh dengan proporsi yang seimbang. Komposisi asam
lemak minyak sawit terdiri dari sekitar 40% asam oleat (asam lemak tidak
jenuh tunggal), 10% asam linoleat (asam lemak tidak jenuh ganda), 44%
asam palmitat (asam lemak jenuh) dan 4,5% asam stearat (asam lemak jenuh).
Asam lemak bebas merupakan asam lemak yang terbentuk dari proses
hidrolisis dan oksidasi. Kandungan asam lemak bebas pada minyak goreng
merupakan parameter dari mutu suatu minyak goreng. Penentuan asam lemak
bebas dapat dilakukan dengan metode titrasi basa (NaOH). Pada prinsipnya,
metode ini menganalisis asam lemak bebas berdasarkan dengan jumlah
NaOH yang digunakan dalam titrasi hingga membentuk warna sampel
menjadi merah jambu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Maligan (2014) yang
menyatakan bahwa prinsip dari titrasi asam basa yaitu Analisis jumlah asam
lemak bebas dalam suatu sampel ekuivalen dengan jumlah basa (NaOH) yang
ditambahkan dalam titrasi yang ditandai dengan berubahnya warna sampel
menjadi warna merah jambu.
Rata-rata kadar asam lemak bebas yang diperoleh pada sampel CPO
Pabrik beragam dari kelompok 1 yaitu 8,064%, kelompok 2 adalah
6,912%, kelompok 3 7,8%, dan kelompok 4 yaitu 8,96%. Dan berbeda
dengan hasil rata-rata dari CPO ekstraksi yaitu 63,02%. Fungsi
penambahan indikator pp pada sampel dalam praktikum analisa asam
lemak bebas adalah pembuktian bahwa sampel tersebut bersifat asam atau
basa.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum Analisa Asam Lemak
Bebas adalah sebagai berikut :
1. Pengujian asam lemak bebas pada suatu bahan pangan dapat dilakukan
dengan metode pemanasan kemudian dititrasi lalu menghitung jumlah
kandungan asam lemak bebas bahan pangan tersebut.
2. Kandungan atau kadar asam lemak bebas pada suatu bahan pangan dapat
diketahui dengan menggunakan rumus asam lemak yaitu :
% FFA = x 100 %

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebaiknya para praktikan
dapat serius dalam mendengarkan setiap materi yang diberikan asisten agar
pada saat dilapangan praktikan dapat menerapkannya dengan benar dan baik
serta dapat disiplin dalam melaksanakan praktikum sehingga proses
praktikum ini berjalan dengan baik.
LAMPIRAN

Penyelesaian
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝑀 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑎𝑤𝑖𝑡
1. %𝐴𝐿𝐵 = × 100
1000 × 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
12,5 ×0,1 ×256
= × 100
1000×5

=6,4 %
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝑀 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑎𝑤𝑖𝑡
2. %𝐴𝐿𝐵 = × 100
1000 × 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
13×0,1×256
= × 100
1000×5

=6,656 %
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝑀 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑎𝑤𝑖𝑡
3. %𝐴𝐿𝐵 = × 100
1000 × 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
15×0,1×256
= × 100
1000×5

=7,68 %

Anda mungkin juga menyukai