Anda di halaman 1dari 6

TUGAS EKOLOGI PANGAN GIZI

OLEH :
WAHIDIL PUTRI
NIM: 1913201083

PROGRAM S1 KESEHATAN MASYARAKAT


TAHUN 2019

Pertanyaan :
1. Jelaskan dengan mengunakan bahasa sendiri, apa hubungan antara nutrisi dan kesehatan
ivdividu.
2. Bagaiman masalah gizi yang terjadi pada kelompok khusus.
a. Ibu hamil.
b. Bayi
c. Anak
d. Remaja

Jawaban :
1.) Tubuh yang sehat jelas merupakan impian setiap orang. Impian ini dapat diwujudkan
dengan menerapkan pola hidup sehat. Salah pola hidup sehat yang paling mudah untuk
diterapkan yaitu mengkonsumsi makan-makanan bergizi dan kaya nutrisi. Makanan
bergizi sebenarnya amat mudah untuk ditemui karena terdapat disekitar kita. Namun,
masih ada saja sebagian orang termasuk kita yang malas mengkonsumsi makanan fast
food. Agar kesadaran kita akan pentingnya mengkonsumsi makanan bernutrisi.

Nutrisi adalah kandungan zat dalam makanan sehat yang berfungsi untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh secara optimal. Nutrisi sendiri sering
disebut dengan istilah gizi. Cara perolehan nutrisi yaitu melalui pemecahan sari-sari
makanan oleh sistem pencernaan. Nutrisi dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan,
yaitu mikronutrisi dan makronutrisi.
Jenis nutrisi :
a. Mikronutrisi
Mikronutrisi merupakan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit
dan hanya berfungsi untuk mendukung metabolisme tubuh. Terdapat tiga senyawa
yang dapat dikategorikan sebagai nutrisi, yaitu vitamin, mineral dan air.
b. Makronutrisi
Makronutrisi merupakan kebalikan dari mikronutrisi. Nutrisi ini biasanya
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar karena sebagai sumber energi.
Makronutrisi dapat diklasifikasikan menjadi tiga senyawa, yaitu karbohidrat,
protein dan lemak.
Manfaat Nutrisi
• Membantu mempertahankan Berat Badan Ideal
• Energi dan Vitalitas Untuk Hidup
• Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
• Melindungi Tulang dan Gizi
• Memperlambat Penuaan

Hubungan nutrisi dan kesehatan: Manusia membutuhkan makanan untuk kelangsungan


hidupnya. Dengan mengonsumsi makanan seimbang maka :
1) Pertumbuhan fisik, baik, sehat dan kuat.
2) Meningkatnya daya tahan tubuh.
3) Bertambahnya energi /tenaga. Bahan makanan juga dapat menjadi media untuk
berkembang biaknya bakteri patogen dan non patogen.
Aspek-Aspek yang perlu di perhatikan dari makanan :
1) Values ( Nilai) : Kandungan Gizi.
2) Whole Someness : Kemurnian dan Kesegaran.
3) Hygiene and Sanitation : Kebersihan.

2.) Masalah gizi pada kelompok khusus:


a. Ibu hamil
Status gizi pada ibu hamil penting untuk menentukan apakah seorang wanita dapat
melewati masa kehamilannya dengan baik tanpa gangguan. Gizi yang diterima ibu
hamil haruslah cukup, karena jika ibu hamil mengalami gizi kurang akan banyak
komplikasi yang mungkin terjadi saat masa kehamilan. Ibu hamil kurang gizi akan
menimbulkan dampak pada kesehatan janin dalam kandungannya.
Masalahnya, janin yang dikandung hanya akan mendapatkan asupan gizi dari ibunya.
Jadi jika ibu tidak mendapatkan gizi yang baik maka anak yang dikandungnya pun
tidak akan mendapatkan gizi yang baik juga. Ibu hamil dengan gizi buruk juga akan
mempengaruhi kesehatan dirinya sendiri. Gizi yang tidak cukup selama kehamilan
akan menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti anemia, merasa lelah dan
lesuh, produktivitas rendah, dan menurunnya sistem kekebalan tubuh sehingga mudah
terserang infeksi. Kekurangan kalsium dan vitamin akan mengakibatkan terganggunya
pertumbuhan tulang dan gigi janin. Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila seorang ibu
hamil terpenuhi semua nutrisinya tentu akan menjadikan pertumbuhan janin tercukupi
gizinya.

b. Bayi
Kekurangan gizi pada bayi secara berkesinambungan akan berujung pada masalah
gizi yang mempengaruhi kesehatan dan perkembangan tubuh. Bahkan saat bayi
masih berupa janin dalam kandungan. Dampaknya bisa membuat bayi memiliki
perkembangan tubuh yang tidak tepat, kondisi mental yang buruk dan kondisi-
kondisi lainny seperti kekurangan:
•Vitamin A yang dapat mengakibatkan gangguan penglihatan dan kebutaan dan
meningkatkan penyakit diare dan campak.
•Kekurangan iodium atau disebut juga (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium)
dapat mengakibatkan terjadinya pembesaran abnormal kelenjar tiroid yang dikenal
sebagai gondok.
•Zat besi yang tidak terpenuhi pada bayi dapat mengakibatkan penurunan fungsi
kekebalan tubuh.
c. Anak
Anak sangat membutuhkan makanan penuh zat gizi untuk menunjang kebutuhan
dan perkembangannya. Namun ternyata, masih ada beberapa anak-anak yang
justru mengalami kekurangan zat gizi, khususnya kekurangan zat gizi mikro.
Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil dalam tubuh
namun memiliki dampak yang sangat besar dalam menjalankan metabolisme,
anak-anak memiliki tiga masalah utama kurang gizi yakni kekurangan zat besi,
vitamin A, dan yodium. Meskipun sekarang 3 masalah ini sudah mulai membaik,
para orang tua harus tetap waspada. Serta, ada satu lagi yang sekarang ini juga
harus dipantau yakni kekurangan vitamin D.
Jenis kekurangan gizi yang perlu orangtua waspadai :
1). Kurang zat besi
Zat besi berfungsi untuk membawa oksigen ke semua sel-sel tubuh agar dapat
bekerja dengan baik.
Anemia defisiensi besi merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan zat besi
sehingga terjadi penurunan jumlah sel darah merah. Anemia defisiensi besi
memberikan dampak yang parah terhadap perkembangan kognitif dan fisik anak.
Studi menunjukan, dengan jumlah besi yang cukup di dalam tubuh anak, makan
anak akan mengalmi peningkatan konsentrasi, kinerja di sekolah dan prestasi
belajarnya.
Untuk membantu mengoptimalkan penyerapan zat besi dari sumber makanan
nabati seperti bayam, brokoli dan lain-lain, diperlukan juga konsumsi vitamin C
yang cukup untuk membantu penyerapannya optimal di dalam tubuh.
2. Kurang yodium
Kekurangan yodium (iodium) merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di beberapa negara berkembang. Tubuh tidak bisa memproduksi
yodium sendiri, sehingga yodium sangat penting didapatkan dari makanan sehari-
hari. Yodium bisa ditemukan di berbagai macam makanan, antara lain:
• Ikan
• Rumput laut
• Susu dan produk susu lainnya
• Telur
• Udang
Yodium adalah salah satu zat gizi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
produksi hormon tiroid. Ketika tubuh mengalami kekurangan yodium, maka
kelenjar tiroid mengalami pembesaran untuk menangkap yodium sebanyak-
banyaknya dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Pembesaran kelenjar tiroid
juga dikenal dengan istilah gondok.
Kondisi kekurangan yodium yang semakin parah bisa menyebabkan
keterbelakangan mental dan kelainan perkembangan pada anak-anak yang disebut
dengan kreatinisme. Anak mungkin memiliki perawakan pendek dan mengalami
gangguan kemampuan mendengar dan berbicara.
3. Kurang vitamin A
Kekurangan vitamin A merupakan penyebab kebutaan utama yang dapat dicegah
pada anak-anak. Jenis kekurangan gizi ini juga menyebabkan gangguan fungsi
kekebalan tubuh, metabolisme zat besi yang buruk, dan infeksi saluran pernapasan
akut.
Mengatasi kekurangan vitamin A sangat penting untuk kelangsungan hidup anak.
Pentingnya vitamin A bahkan di beberapa negara termasuk Indonesia memberikan
suplementasi vitamin A, bahkan sejak anak berusia 6 bulan. Vitamin A juga bisa
didapatkan dari berbagai sumber makanan.
Sumber vitamin A dapat diperoleh antara lain dari:
• Hati
• Ikan
• Minyak ikan
• Susu yang diperkaya vitamin A
• Telur
• Margarin yang diperkaya vitamin A
• Sayuran
4. Kurang vitamin D
Kurang vitamin D adalah salah satu jenis kekurangan gizi yang harus diperhatikan
pada anak dalam masa pertumbuhan. Sebab, kekurangan vitamin D pada masa ini
sangat berbahaya bagi pertumbuhan. Vitamin D sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan tulang. Bukan hanya itu, vitamin ini juga yang
membantu menyerap dan memertahankan kalsium dan fosfor di dalam tubuh agar
dapat membangun tulang yang kuat.
Jika anak kekurangan vitamin D, maka anak berisiko mengalami perkembangan
motorik yang tertunda atau terhambat, terjadi kelemahan otot, dan patah tulang.
Anak-anak yang memiliki risiko kekurangan vitamin D antara lain adalah anak
yang biasanya kulitnya selalu tertutup, memiliki kelainan organ tertentu seperti
penyakit hati atau ginjal, dan anak yang lebih menghabiskan sebagian besar waktu
mereka di dalam rumah serta sehingga tidak mendapatkan banyak paparan sinaar
matahari.
Sumber vitamin D dapat didapatkan dari:
• Keju
• Hati sapi
• Keju
• Kuning telur
d. Remaja
Saat remaja terjadi perubahan fisiologis yang bisa mempengaruhi kebutuhan gizi
termasuk untuk pertumbuhan yang cepat, biasanya pertumbuhan cepat lebih
banyak terlihat pada remaja laki-laki. Namun remaja kadang memilih makanan
yang tidak tepat sehingga mempengaruhi asupan gizi yang masuk ke tubuhnya.
Gizi yang banyak menyerang kaum remaja, seperti :
1. Kekurangan zat besi
Kondisi ini merupakan hal yang paling umum dijumpai. Pertumbuhan yang cepat
ditambah dengan gaya hidup dan pilihan makanan yang buruk bisa mengakibatkan
remaja mengalami anemia akibat kekurangan zat besi, terutama pada remaja putri
ketika ia sudah mengalami menstruasi.
Sumber makanan utama yang mengandung zat besi adalah daging merah, sereal,
buah kering, roti dan sayuran berdaun hijau. Sumber zat besi yang berasal dari
non-daging membutuhkan asupan nutrisi lain untuk meningkatkan penyerapannya
seperti makanan kaya vitamin C (jeruk, blackcurrant dan sayuran berdaun hijau).
2. Kekurangan kalsium
Survei menemukan sekitar 25 persen remaja memiliki asupan kalsium lebih
rendah dari yang direkomendasikan sehingga berdampak terhadap kesehatan
tulangnya di masa depan, salah satunya adalah osteoporosis yang membuat tulang
rapuh dan mudah patah.
Tulang akan terus tumbuh dan diperkuat sampai usia 30 tahun dan masa remaja
adalah waktu yang sangat penting untuk perkembangan ini. Nutrisi yang
diperlukan seperti vitamin D, kalsium dan fosfor.
3. Kekurangan gizi akibat salah diet
Berbagai studi melaporkan kaum remaja terutama perempuan banyak yang tidak
puas dengan berat badannya, sehingga melakukan diet dengan cara yang salah
seperti melewatkan waktu makan, menghindari daging merah, tapi mengonsumsi
makanan ringan dan bergula.
Sebaiknya konsumsilah makanan secara masuk akal, olahraga teratur, mengurangi
makanan bergula dan banyak lemak untuk mengurangi kelebihan kalori sambil
tetap mempertahankan nutrisi yang masuk. Selain itu masa-masa remaja
merupakan waktu yang banyak menyebabkan perkembangan gangguan makan.

Anda mungkin juga menyukai