Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

METODE PUSHOVER BANGUNAN


Dosen Pengampu : Algazt Aryad Masagala, ST., M.Eng

Disusun Oleh :

SITI HANDRIYANI YUNITA


5160811089

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2019
1. Pendahuluan

Analisis statik non linear pushover (ATC 40, 1997) merupakan salah satu
komponen Performance based design yang menjadi sarana dalam mencari
kapasitas dari suatu struktur. Dasar analisis dilakukan denganpeningkatan beban
statik tertentu dalam arah lateral yang nilainya ditingkatkan berangsur-angsur
(incremental) secara proporsional pada struktur hingga mencapai target
displacement atau mencapai mekanisme diambang keruntuhan. Prosedur
analisisnya akan menjelaskan bagaimana mengidentifikasikan bagian-bagian dari
bangunan yang akan mengalami kegagalan terlebih dahulu. Seiring dengan
penambahan beban akan ada elemen-elemen yang lain mengalami leleh dan
mengalami deformasi inelastic. Hasil akhir dari analisis ini berupa nilai-nilai gaya-
gaya geser dasar (base shear) untuk mengahasilkan perpindahan dari struktur
tersebut. Nilai-nilai tersebut akan digambarkan dalam bentuk kurva kapasitas yang
merupakan gambaran perilaku struktur dalam bentuk perpindahan lateral terhadap
beban (demand) yang diberikan. Selain itu, analisis pushover dapat menampilkan
secara visual elemen-elemen struktur yang mengalami kegagalan, sehingga dapat
dilakukan pencegahan dengan melakukan pendetailan khusus pada elemen struktur
tersebut.

Pada analisis pushover ini mode yang akan digunakan ialah mode pertama.
Analisis yang menggunakan mode-mode yang lebih tinggi menghasilkan analisis
yang lebih akurat dalam menggambarkan perilaku struktur, tetapi untuk
mendapatkanya dibutuhkan variabel dan data yang rumit, selain itu masih sangat
sedikit analisis yang bias digunakan untuk mendapatkan nilai ragam yang lebih
tinggi. Walaupun demikian, analisis static pushover masih dapat digunakan untuk
analisis gedung tidak beraturan yang mempunyai ragam yang tidak terlalu tinggi ,
berdasarkan analisis Benjamin Lumantara, Iksan Gunawan dan Eka Wijaya (2004).

2. Prosedur Perhitungan Analisa Pushover

Menurut Andri Affandi (2012) untuk prosedur perhitungan analisa pushover


adalah sebagai berikut
a. Pembuatan model computer structure yang akan di analisis secara dua dimensi
atau tiga dimensi.

b. Penentuan suatu kriteria performance, seperti batas ijin simpangan pada lantai
atap pada titik sendi tertentu, dan lain-lain.

c. Pembebanan struktur dengan gaya gravitasi sesuai rencana.

d. Pembebanan dengan pola beban statik tertentu yang didapatkan dari standar
yang berlaku di masing-masing negara.

e. Penentuan titik kendali tertentu untuk memantau perpindahan, biasanya titik


pada lantai atap.

f. Struktur didorong (push) dengan pola pembebanan yang ditentukan


sebelumnya secara bertahap hingga mencapai batas ijin simpangan atau
mencapai keruntuhan yang direncanakan.

g. Penggambaran kurva kapasitas yaitu kurva hubungan antar gaya geser dasar.

3. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Analisa Pushover

a. Hinges Properties

Perilaku leleh dan pasca leleh pada elemen struktur dapat dimodelkan dalam
hinges properties. Hinges properties hanya dapat dipakai dalam elemen
rangka saja. Adapun tipe hinges yang tersedia adalah geser, momen, aksial,
kombinasi aksial momen.

b. Load Aplication Control

Ada 2 macam bentuk load application control untuk analisa pushover yaitu a
load-controlled dan displacement-controlled. A load-controlled dipakai
apabila kita tahu pembesaran beban yang akan diberikan kepada struktur yang
diperkirakan dapat menahan beban tersebut, contohnya beban gravitasi. Pada
load-controlled semua beban akan ditambahkan dari nol hingga pembesaran
yang diinginkan. Displacement-controlled dipakai apabila kita mengetahui
sejauh mana struktur kita bergerak tetapi kita tidak tahu beban yang harus
dimasukkan. Ini sangat berguna untuk mengetahui perilaku struktur tidak
stabil dan mungkin kehilangan kapasitas pembawa beban selama analisa
dilakukan.

c. Hinge Unloading Method

Hinge unloading method adalah metode untuk mencari jalan untuk membawa
kembali beban yang diterima oleh sendi pada saat sendi mengalami fase
unload dan memungkinkan redistribusi beban tersebut kepada sisa struktur.
Hinge unloading terjadi ketika kurva tegangan-regangan (gaya deformasi atau
momen rotasi) menunjukan penurunan kapasitas.

d. Geometry Nonlinearity

Ketika beban bekerja pada struktur dan menghasilkan deformasi yang cukup
kecil maka hubungan beban-defleksi bersifat linear. Tetapi ketika beban yang
bekerja pada struktur menghasilkan deformasi yang cukup besar maka
hubungan beban-defleksi akan bersifat nonlinear.

e. Capacity Curve

Kurva kapasitas (capacity curve) merupakan kurva hubungan antara


perpindahan lateral lantai teratas/atap (displacement) dengan gaya geser dasar
(base shear) sebagai hasil dari analisis pushover. Kondisi inelastis struktur
yang hasilnya diplotkan kedalam format ADRS (acceleration
displacement response spectrum). Metode ini secara khusus telah built-in
dalam program SAP 2000, proses konversi kurva pushover dan kurva respon
spektrum yang direduksi dalam format ADRS dikerjakan otomatis dalam
program.
f. Performance Point

Perfomance point adalah titik untuk mengetahui kapasitas dari suatu


bangunan. Penentuan titik didapatkan berdasarkan perpotongan kurva respon
spektrum dengan kurva kapasitas (capacity curve) yang didapatkan setelah
melakukan analisis pushover. Metode spektrum kapasitas menyajikan secara
grafis tiga buah grafik yaitu spektrum kapasitas (capacity spectrum), respons
spektrum dan spektrum demand dalam format ADRS. Untuk mengetahui
perilaku dari struktur yang ditinjau terhadap intensitas gempa yang diberikan,
kurva kapasitas kemudian dibandingkan dengan tuntutan (demand) kinerja
yang berupa respons spektrum berbagai intensitas (periode ulang) gempa.

4. Input Analisis Pushover

Dalam SAP 2000 input untuk analisis pushover dilakukan menggunakan


metode B. Adapun idealisasi struktur untuk analisa pushover pada SAP 2000 adalah
sebagai berikut :

1. Tipe hinge properties yang dipakai untuk balok adalah momen M3, yang berarti
sendi plastis terjadi hanya karena momen searah sumbu lokal 3.

2. Pada analisis pushover dari SAP 2000 untuk memasukkan nilai batas momen
leleh balok ada 2 pilihan yaitu nilai batas momen leleh positif dan momen leleh
negatif. Nilai-nilai momen leleh positif dan negatif.

3. Tipe hinge properties untuk kolom bawah adalah PMM yang artinya sendi plastis
terjadi karena interaksi gaya aksial dan momen.

4. Beban untuk analisis statik pushover adalah berupa beban joint dalam arah lateral
yang diberikan di pusat massa masing-masing lantai, oleh karena itu pada statik
pushover dipilih push to load level defined by patern.

5. Efek non linier dari geometri struktur pada analisis pushover diberikan

melalui efek P-.


6. Metode perhitungan yang dipilih untuk dilakukan jika terjadi sendi plastis adalah
apply local redistribution.

7. Panjang sendi palstis pada analisis pushover hanya dapat dinyatakan sebagai
panjang relatif 0 dan 1, yang berarti sendi plastis terletak di joint. Joint
pertemuan balok dan kolom.

Anda mungkin juga menyukai