Anda di halaman 1dari 15

ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI


PADA MASYARAKAT DI DUSUN SLAWU KECAMATAN
PATRANG KABUPATEN JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Keperawatan

Disusun Oleh :
MOCH. HAIDIR ALI
1211011083

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2016
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Artikel Ini Telah Diperiksa Oleh Pembimbing dan Telah Disetujui Untuk
Melakukan Sidang Skripsi pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Agustus 2016

Pembimbing 1

Ns. M. Ali Hamid.,S.Kep.,M.Kes


NIDN.07 010776 04

Pembimbing 2

Ns. Susi Wahyuning Asih, S.Kep., M.Kep.


NIDN.07 20097502

Pembimbing 3

Ns. M. Shodikin, M.Kep., Sp.Kep., MB.CWCS.


NIP.196812121991031010

PENGESAHAN

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI


PADA MASYARAKAT DI DUSUN SLAWU KECAMATAN
PATRANG KABUPATEN JEMBER

MOCH. HAIDIR ALI


1211011083
Dewan Penguji Ujian Sidang Skripsi pada Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Agustur 2016

Penguji,

1. Ketua : Ns. M. Ali Hamid.,S.Kep.,M.Kes (...................)

2. Penguji 1 : Ns. Susi Wahyuning Asih, S.Kep., M.Kep. (...................)

3. Penguji 2 : Ns. M. Shodikin, M.Kep., Sp.Kep., MB.CWCS. (...................)

Mengetahui
Dekan

Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep.Mat.


NIP.19701213 200501 2001

PENGUJI SIDANG SKRIPSI

Dewan Penguji Sidang Skripsi Pada Program S1 Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Agustus 2016

Penguji 1
Ns. M. Ali Hamid.,S.Kep.,M.Kes
NIDN.07 010776 04

Penguji 2

Ns. Susi Wahyuning Asih, S.Kep., M.Kep.


NIDN.07 20097502

Penguji 3

Ns. M. Shodikin, M.Kep., Sp.Kep., MB.CWCS.


NIP.196812121991031010

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI


PADA MASYARAKAT DI DESA SLAWU KECAMATAN
PATRANG KABUPATEN JEMBER

Moch. Haidir Ali1, Ns. Susi Wahyuning Asih, S.Kep., M.Kep.2, Ns. M. Shodikin,
M.Kep., Sp.Kep., MB.CWCS.3
Jl. Karimata 49 Jember Telp (0331) 332240 Fax: (0331) 337957 Email:
fikes@unmuhjember.ac.id Website: http://fikes.unmuhjember.ac.id

ABSTRAK
Gaya hidup adalah pola perilaku individu sehari-hari yang terbentuk sejak dini
yang diekspresikan dalam aktifitas, minat dan opini dengan tujuan
mempertahankan hidup. Gaya hidup berperan sangat penting bagi kesehatan tubuh
manusia. Adanya gaya hidup yang tidak sehat akan menimbulkan berbagai
penyakit, salah satu contohnya penyakit hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi. Desain penelitian
ini menggunakan study cross sectional korelasional. Populasi penelitian ini adalah
masyarakat di dusun Slawu kecamatan Patrang kabupaten Jember dengan jumlah
sampel sebanyak 34 orang yang didapat dengan cara purposive sampling.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan pemeriksaan tekanan darah. Uji
statistik yang digunakan adalah uji regresi linier. Hasil penelitian yang didapat
bahwa ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan kejadian
hipertensi pada masyarakat di dusun Slawu kecamatan Patrang kabupaten Jember
(p value 0,00). Gaya hidup memiliki kaitan sangat erat dengan kejadian hipertensi.
Baik buruknya kesehatan individu dilihat dari bagaimana individu tersebut
mengatur gaya hidupnya. Gaya hidup sehat merupakan upaya untuk menurunkan
angka kejadian hipertensi. Rekomendasi untuk penelitian ini diharapkan setiap
individu memiliki gaya hidup sehat dengan pola makan sehat, berolahraga serta
mengatur stres, merupakan beberapa cara seseorang agar terhindar dari penyakit
hipertensi.

Kata kunci: Gaya hidup, Kejadian hipertensi, Masyarakat


Daftar pustaka 9 (1985-2015)

ABSTRACT
Lifestyle is a pattern of behavior everyday individual that formed early on
expressed in activities, interests and opinions with the aim of maintaining life.
Lifestyle plays a very important for the health of the human body. Their unhealthy
lifestyles will lead to various diseases, one example hypertension. The purpose of
this study to determine the relationship of lifestyle with hypertension. Design of
this study using cross sectional correlational study. The study population was
people in the hamlet Slawu districts Patrang Jember district with a total sample of
34 people were obtained by purposive sampling. The instrument used was a
questionnaire and blood pressure checks. The statistical test used is linear
regression. Results of research found that there is a significant relationship
between lifestyle with hypertension in the community in the village Slawu
Patrang districts Jember (p value 0.00). Lifestyle is closely linked with
hypertension. Both the poor health of the individual views of how these
individuals adjust his lifestyle. Healthy lifestyle is an effort to reduce the
incidence of hypertension. Recommendations for research is expected every
individual to have a healthy lifestyle with a healthy diet, exercise and manage
stress, are some of the ways a person to avoid hypertension.

Keywords: Lifestyle;Genesis hypertension;Society


Bibliography 9 (1985-2015)
PENDAHULUAN Gaya hidup individu, yang
A. Latar Belakang dicirikan dengan pola perilaku
Gaya hidup merupakan pola individu, akan memberi dampak
perilaku individu sehari-hari yang pada kesehatan individu dan
terbentuk sejak dini diekspresikan selanjutnya pada kesehatan orang
dalam aktifitas, minat dan opininya lain.
dengan tujuan untuk Gaya hidup memilki hubungan
mempertahankan hidup. dengan kejadian suatu penyakit salah
Pembentukan gaya hidup dapat satunya hipertensi. Hal ini
dibagi menjadi dua yaitu secara dikarenakan telah adanya transisi
demografis dan psikografis. Faktor epidemiologi masyarakat yang telah
demografis misalnya berdasarkan mengadopsi gaya hidup yang tidak
tingkat pendidikan, usia, tingkat sehat, seperti pola makan yang tidak
penghasilan dan jenis kelamin, baik, proporsi istirahat yang tidak
sedangkan faktor psikografis lebih seimbang dengan aktifitas yang
kompleks karena indikator dilakukan, kebiasan-kebiasaan tidak
penyusunnya dari karakteristik sehat dan stres. Perubahan gaya
individu. hidup seperti perubahan pola makan
yang menjurus ke makanan cepat saji
yang mengandung banyak lemak, bulan Januari sampai bulan Oktober
protein, dan garam tinggi tetapi 2015, jumlah pengidap penyakit
rendah serat pangan akan membawa hipertensi tahun 2015 berjumlah 734
konsekuensi sebagai salah satu faktor orang. Jumlah penderita hipertensi
berkembangnya penyakit hipertensi. terbanyak ke-2 terdapat pada
Hipertensi merupakan suatu kelurahan Slawu bagian utara,
keadaan dimana tingginya tekanan khususnya pada desa Slawu dengan
darah secara menetap dengan jumlah penduduk 341 orang.
tekanan sistolik diatas 140 mmHg (Laporan Buku Pengobatan PKM
dan tekanan diastolik diatas 90 Patrang,, 2015).
mmHg. B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Banyak faktor risiko yang dapat
Mengetahui hubungan gaya
memperbesar terjadinya hipertensi,
hidup dengan kejadian
diantaranya ciri-ciri individu seperti
hipertensi pada masyarakat
umur, jenis kelamin dan suku, faktor
di dusun Slawu kecamatan
genetik serta faktor lingkungan yang
Patrang kabupaten Jember.
meliputi obesitas, stres, konsumsi 2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi gaya
garam, merokok, konsumsi alkohol,
hidup pada masyarakat di
dan sebagainya.
dusun Slawu kecamatan
Faktor penyebab hipertensi tidak
Patrang kabupaten
hanya berupa faktor genetik, umur,
Jember.
serta jenis kelamin, individu yang
b. Mengidentifikasi kejadian
tidak memiliki urutan keturunan
hipertensi pada
pengidap hipertensi juga terancam
masyarakat di dusun
akan menderita hipertensi, tua atau
Slawu kecamatan Patrang
muda, baik laki-laki maupun
kabupaten Jember.
perempuan terancam apabila gaya
c. Menganalisis hubungan
hidup mereka tidak sehat.
gaya hidup dengan
Berdasarkan data awal yang
kejadian hipertensi pada
diambil tanggal 30 November 2015
masyarakat di dusun
di Puskesmas Patrang, Kecamatan
Slawu kecamatan Patrang
Patrang, Kabupaten Jember pada
kabupaten Jember.
di Desa Slawu Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember
METODOLOGI PENELITIAN
pada Mei 2016.
Penelitian ini menggunakan Gaya Frekuensi Persen
Hidup (%)
desain penelitian cross sectional Berisiko 29 85,3
korelasional pengukuran variabel Tidak 5 14,7
independen dan variabel dependen Berisiko
Total 34 100,0
dalam satu waktu atau satu kali,
dimana pengambilan data dilakukan Tabel 5.5. diatas menunjukkan
satu hari atau waktu yang sama dan bahwa distribusi responden
dilakukan harus satu kali saja. berdasarkan gaya hidup diketahui
Populasi dalam penelitian ini terdapat 29 responden (85,3%)
adalah seluruh masyrakat di dusun dengan gaya hidup berisiko.
2. Kejadian Hipertensi
Slawu kecamatan Patrang kabupaten Distribusi Frekuensi Karakteristik
Jember yang berjumlah 341 Responden Berdasarkan Kejadian
Hipertensi di Desa Slawu
penduduk. Sampel dalam penelitian Kecamatan Patrang Kabupaten
ini adalah semua responden Jember
pada Mei 2016.
berjumlah 34 responden yang dipilih Kejadian
Frekuensi Persen (%)
dengan menggunakan tehnik Hipertensi

purposive sampling dan memnuhi Hipertensi 18 52,9

kriteria inklusi. Tidak


16 47,1
Hipertensi
Pengumpulan data dilakukan
Total 34 100,0
dengan menggunakan kuesioner
Tabel 5.6. diatas menunjukkan
untuk variabel independen dan
bahwa distribusi responden
pengukuran tekanan darah untuk
berdasarkan kejadian hipertensi
variabel dependen.
diketahui terdapat 18 responden
Penelitian dilakukan di dusun Slawu
(52,9%) mengalami hipertensi.
kecamatan Patrang kabupaten 3. Hubungan Gaya Hidup
Jember pada bulan Agustus 2016. dengan Kejadian Hipertensi
Tabel 5.7.Hubungan Gaya Hidup
dengan Kejadian Hipertensi
HASIL PENELITIAN Pada Masyarakat di Dusun
1. Gaya Hidup Slawu Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember
Distribusi Frekuensi Karakteristik Pada Mei 2016
Responden Berdasarkan Gaya Hidup
Hipertensi Jumlah berlemak, jeroan, makanan yang
Pola Makan 0,003 46,9% diawetkan, minuman beralkohol

Rokok 0,313 8,7% dan minuman berkafein


(Aisyiyah, 2009).
Alkohol 0,178 16,3% Hal ini sejalan dengan
Stres 0,008 40,9% penelitian yang dilakukan oleh
Olahraga 0,011 38,9% Zulfitri (2011), yang
menyatakan hasil penelitiannya
PEMBAHASAN
1. Gaya Hidup bahwa gambaran gaya hidup
Berdasarkan hasil penelitian responden, menunjukkan bahwa
ini diketahui bahwa masyarakat mayoritas responden dengan
yang berisiko memiliki penyakit gaya hidup tidak sehat, dimana
hipertensi berjumlah 29 jumlah responden dengan gaya
responden atau 85,3%. hidup tidak sehat sebanyak 19
Responden berisiko dalam
responden (63,3%), dan
penelitian ini dicirikan sebagai
responden dengan gaya hidup
individu dwngan pola makan
sehat sebanyak 11 responden
yang tinggi kadar garam, tinggi
(36,7%).
kandungan lemak, tidak Peneliti berpendapat bahwa
memiliki menejemen stres yang gaya hidup merupakan penentu
baik, serta tidak memiliki baik buruknya kesehatan setiap
kebiasaan berolahraga secara individu. Gaya hidup dengan
rutin. mempertahankan tujuan
Aisyiyah berpendapat bahwa
kesehatan akan berdampak
gaya hidup yang diduga berisiko
positif dengan menghasilkan
memicu terjadi suatu penyakit
kesehatan tubuh yang prima dan
salah satunya yaitu hipertensi
mencegah resiko terjadinya
antara lain meliputi aktivitas
suatu penyakit serta melindungi
fisik, kebiasaan makan,
diri untuk sehat secara utuh,
kebiasaan merokok, dan stress.
sebaliknya gaya hidup tanpa
Kebiasaan makan yang diamati
mengetahui dampak buruk bagi
adalah kebiasaan konsumsi buah
kesehatan justru akan
dan sayur; makanan manis, asin,
menurunkan kekebalan bahkan
dapat merusak fungsi organ juga merupakan pengaruh yang
dalam tubuh sehingga kesehatan sangat besar terhadap kejadian
menurun dan mempermudah hipertensi. Responden dalam
bagi penyakit untuk menyerang penelitian ini sebagian besar
tubuh. Pada penelitian ini adalah penderita hipertensi.
didapatkan responden dengan kejadian hipertensi dalam
gaya hidup yang berisiko penelitian ini disebabkan karena
memicu terjadinya suatu wabah responden memilki gaya hidup
penyakit, khususnya penyakit yang mengarah pada faktor
hipertensi sebanyak 29 orang hipertensi. Terdapat hubungan
(83,5%). Hal ini dikarenakan yang bermakna antar gaya hidup
mereka memiliki kebiasaan dengan kejadian hipertensi.
Hal ini sejalan dengan
buruk seperti mengkonsumsi
penelitian yang dilakukan
makanan tinggi kadar garam dan
Syaifudin (2012), hasil
lemak, merokok, minum
penelitiannya bahwa dari 139
minuman beralkohol, kurangnya
responden terdapat 76 responden
aktifitas fisik, serta menejemen
(56,7%) diantaranya yang
stres yang buruk. Kebiasaan
menderita hipertensi. hal ini
tersebut yang memicu timbulnya
dihubungkan dengan cara hidup
suatu penyakit khususnya
responden yang berhubungan
penyakit hipertensi.
2. Hipertensi dengan risiko hipertensi.
Berdasarkan hasil penelitian Peneliti berpendapat bahwa
ini diketahui penderita hipertensi tingginya angka kejadian
pada masyarakat di Dusun hipertensi disebabkan karena
Slawu kecamatan Patrang individu tidak mampu untuk
kabupaten Jember berjumlah 18 mengontrol faktor risiko
responden atau 52,9%. Hal ini hipertensi. Selain umur, jenis
dikarenakan karena individu kelamin serta riwayat penyakit,
tidak mampu untuk mengontrol gaya hidup juga merupakan
faktor risiko hipertensi. Selain pengaruh yang sangat besar
umur, jenis kelamin serta terhadap kejadian hipertensi.
riwayat penyakit, gaya hidup Responden dalam penelitian ini
sebagian besar adalah penderita dengan kesetabilan tekanan
hipertensi. kejadian hipertensi darah. Tingginya asupan
dalam penelitian ini disebabkan garam dan konsumsi lemak
karena responden memilki gaya jenuh yang berlebihan,
hidup yang mengarah pada merupakan faktor utama yang
faktor hipertensi. Terdapat yang dapat meningkatkan
hubungan yang bermakna antar tekanan darah (Dewi, 2013).
Garam menyebabkan
gaya hidup dengan kejadian
penumpukan cairan dalam
hipertensi.
3. Hubungan Gaya Hidup tubuh, karena menarik cairan
dengan Kejadian Hipertensi di luar sel agar tidak keluar,
Hasil uji statistik dengan
sehingga akan meningkatkan
menggunakan uji regresi linier
volume dan tekanan darah.
diketahui nilai signifikansi P Kebiasaan konsumsi
value 0,000 dan p value < α. lemak jenuh juga memiliki
Nilai tersebut berarti 0,000 < hubungan yang sangat erat
0,05, sehingga H1 diterima, dengan kejadian hipertensi.
artinya ada hubungan antara Konsumsi lemak jenuh akan
gaya hidup dengan kejadian berisiko terjadinya
hipertensi pada masyarakat di aterosklerosis yang berkaitan
desa Slawu kecamatan Patrang dengan kenaikan tekanan
kabupaten Jember dan jika diuji darah.
2. Merokok
berdasarkan pembagian gaya
Berdasarkan hasil
hidup responden maka
penelitian didapatkan bahwa
didapatkan hasil sebagai berikut:
tidak ada hubungan yang
1. Pola Makan
Berdasarkan hasil penelitian bermakna antara merokok
didapatkan bahwa ada dengan kejadian hipertensi
hubungan yang bermakna dengan p value = 0,474.
Tidak adanya hubungan
antara pola makan dengan
yang bermakna antara
kejadian hipertensi dengan p
merokok dengan kejadian
value = 0,007.
Pola makan memilki hipertensi disebabkan karena
keterkaitan yang sangat erat dalam penelitian ini
responden yang memiliki Hasil penelitian tidak
kebiasaan merokok lebih sejalan dengan penelitian
sedikit dibandingkan dengan Anggraini (2015), yang
responden bukan perokok, menyatakan bahwa ada
dengan kata lain responden hubungan nyata positif antara
lebih banyak berjenis kelamin konsumsi minuman
perempuan yang tidak beralkohol dengan dengan
memiliki kebiasaan merokok. kejadian hipertensi.
3. Alkohol 4. Stres
Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan bahwa penelitian didapatkan bahwa
tidak ada hubungan yang ada hubungan yang bermakna
bermakna antara alkohol antara stres dengan kejadian
dengan kejadian hipertensi hipertensi dengan p value =
dengan p value = 0,285. 0,005.
Tidak adanya hubungan Stress dapat
yang bermakna antara meningkatkan aktivitas saraf
konsumsi minuman simpatik yang mengatur
beralkohol dengan kejadian fungsi saraf dan hormon,
hipertensi dimungkinkan sehingga dapat meningkatkan
karena adanya variabel lain denyut jantung,
yang lebih kuat sebagai faktor menyempitkan pembuluh
risiko hipertensi, mengingat darah, dan meningkatkan
semua variabel dianalisis retensi air dan garam
secara bersama-sama. (Sugiharto 2007).
Peneliti berpendapat
Responden dalam penelitian
bahwa peningkatan tekanan
ini yang memiliki kebisaan
darah dipicu oleh adanya
mengkonsumsi minuman
stres. Stres disertai emosi
beralkohol lebih sedikit
yang berlebihan dapat
dibandingkan responden yang
mengakibatkan peningkatan
tidak memiliki kebiasaan
tekanan darah. Menejemen
mengkonsumsi minuman
stres dalam hal ini sangat
beralkohol.
diperlukan untuk
meringankan kerja jantung sehingga otot jantungnya
yang berdampak terhadap harus bekerja lebih keras
penurunan tekanan darah. pada setiap kontraksi. Makin
Situasi yang tenang, relaks keras dan sering otot jantung
dan mampu mengendalikan harus memompa, makin besar
emosi merupakan beberapa tekanan yang dibebankan
teknik untuk mengelola stres pada arteri. Hal ini juga
yang dapat memberi dampak diungkapkan oleh Khomsan
positif bagi tubuh. Hasil (2004), bahwa Peningkatan
penelitin ini didapatkan intensitas aktivitas fisik, 30 –
bahwa adanya hubungan 45 menit per hari, penting
yang bermakna antara stre dilakukan sebagai strategi
dengan kejadian hipertensi untuk pencegahan dan
dengan niali p value=0,005. pengelolaan hipertensi. Olah
5. Olahraga
raga atau aktivitas fisik yang
Berdasarkan hasil
mampu membakar 800-1000
penelitian didapatkan bahwa
kalori akan meningkatkan
ada hubungan yang bermakna
high density lipoprotein
antara olahraga dengan
(HDL) sebesar 4.4 mmHg.
kejadian hipertensi dengan p
Peneliti berpendapat
value = 0,016.
bahwa olah raga ideal sangat
Olahraga memiliki
berperan terhadap tekanan
hubungan yang erat dengan
darah. Seseorang yang tidak
hipertensi. Kurangnya
biasa berolah raga memilki
olahraga akan meningkatkan
risiko terkena hipertensi.
kemungkinan timbulnya
Hasil penelitian ini dapatkan
obesitas dan jika asupan
bahwa olahraga memiliki
garam juga bertambah akan
hubungan yang bermakna
memudahkan timbulnya
dengan kejadian hipertensi
hipertensi. Orang yang tidak
dengan nilai p value = 0,016
aktif juga cenderung
dan nilai α=0,05.
mempunyai frekuensi denyut
KESIMPULAN
jantung yang lebih tinggi
1. Sebagian besar responden pada menambah wawasan ilmu
masyarakat di desa Slawu pengetahuan dan pengalaman
kecamatan Patrang kabupaten belajar khususnya tentang
Jember sebagian memiliki gaya hubungna gaya hidup dengan
hidup yang berisiko terhadap kejadian hipertensi
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
kejadian hipertensi.
Peneliti selanjutnya
2. Sebagian besar responden pada
disarankan untuk mengobservasi
masyarakat di desa Slawu
penuh variabel confounding agar
kecamatan Patrang kabupaten
bisa dibedakan dengan variabel
Jember mengalami hipertensi.
3. Ada hubungan antara gaya hidup penelitian sehingga mengurangi
dengan kejadian hipertensi pada biasnya hasil penelitian.
masyarakat di desa Slawu
Daftar Pustaka
kecamatan Patrang kabupaten
Aisyiyah, NF. 2005. Faktor Risiko
Jember. Hipertensi pada Empat
SARAN Kabupaten/Perkota dengan
1. Bagai Tempat Penelitian Prefalensi Hipertensi
Penelitian ini diharapkan bagi Tertinggi di Jawa dan
Sumatera. fakultas
tempat penelitian sebagai
kesehatan masyarakat
tambahan informasi dan sebagai universitas indonesia.
bahan masukan bagi petugas
Ali, Khomsan. 2004. Pangan dan
kesehatan setempat untuk Gizi untuk Kesehatan.
Jakarta: PT Raja Grafindo
memberikan pengetahuan pada
Persada.
pasien hipertensi tentang gaya
Anggraini, Ade Dian., Waren, Anes.,
hidup yang baik.
Situmorang, Eduward.,
2. Bagi Institusi Pendidikan (FIKes
Asputra, Hendra., Siahaan,
UNMUH JEMBER) Silvia. 2008. Faktor-faktor
Penelitian ini diharapkan yang Berhubungan dengan
Kejadian Hipertensi pada
dapat digunakan sebagai sarana
Pasien yang Berobat di
kepustakaan dalam hubungan Poliklinik Dewasa
Puskesmas Bangkinang.
gaya hidup dengan kejadian
http://yayankhyar.wordpress
hipertensi .com. Diakses 5 November
3. Bagai Peneliti 2015.
Hasil penelitian ini
Dewi, Yuliana. 2013. Hubungan
dahiarapkan bagi peneliti dapat
Antara Gaya Hidup dengan
Kejadian Hipertensi pada
Usia Dewasa Muda di Sugiharto, A. Faktor-Faktor Risiko
Pondok Kecamatan Nguter Hipertensi Grade II Pada
Kabupaten Sukoharjo.2013. Masyarakat (Study Kasus di
Kabupaten Karanganyar).
Kaplan, 1985. Kaplan. Non Drug http://esprints.undip.ac.id/16
Treatment of Hypertension. 523/1/Aris_Sugiharto.pdf;
Ann Intern Med 1985. 2007.

Komaling, J. K., Suba, B., & Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi


Wongkar, D., (2013), Untuk Mahasiswa
Hubungan Mengonsumsi Keperawatan Ed-3. Monica
Alkohol dengan Kejadian Ester, Editor. Jakarta: EGC.
Hipertensi pada Laki-laki
Di Desa Tompasobaru II Zulfitri. Z., konsep Diri dan Gaya
Kecamatan Tompasobaru Hidup Lansia yang Werdha.
Kabupaten Minahasa (PSTW) Khusnul Khotimah
Selatan, ejurnal Pekanbaru.2010.
Keperawan.

Anda mungkin juga menyukai