Anda di halaman 1dari 7

BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Perusahaan

Nama perusahaan : PT. Djarum

Bentuk organisasi : Perusahaan Keluarga menjadi Perseroan Terbatas

Tahun berdiri : 21 April 1951

Lokasi : Kudus, Jawa Tengah, Indonesia

2. Visi, Misi, Tujuan Organisasi

Visi : “Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industri rokok Indonesia”

Misi : “PT. Djarum hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok”

Tujuan : Kepemimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi
secara konsisten dan inovatif untuk memuaskan konsumen. Penciptaan citra positif yang kuat untuk
perusahaan dan produk-produk kita. Manajemen profesional yang berdedikasi serta sumber daya
manusia yang kompeten.

Logo PT. Djarum

3. Penghargaan Internasional dan Nasional


a. Empat predikat emas Indonesia Quality Convention (IQC) 2009 – Perhimpunan Manajemen
Mutu Indonesia (PMMI)
b. Living Legend Companies 2015 – Majalah Warta Ekonomi
c. Indonesia Original Brand Appreciation 2011 – Majalah SWA dan Lembaga riset Bdigets, SWA
Network
d. Indonesia’s Best Corporate Social Initiatives 2016 - MixMarcomm Indonesia’s Leading MarComm
Media
e. Excellence in Provision of Literacy & Education Award (Platinum) - The 8th Annual Global CSR
Summit & Awards 2016, The Pinnacle Group International Singapore
4. Jumlah Karyawan dan Kebijakan Perusahaan karyawan tentang karyawan

PT Djarum saat ini telah berbentuk perseroan terbatas dengan jumlah karyawan lebih dari
75.000 orang yang tersebar di 76 titik lokasi. PT. Djarum membuat berbagai kebijakan untuk menunjang
kesejahteraan dan tujuan karyawannya serta agar dapat mencapai tujuan PT Djarum (Goal Congruance),
maka pimpinan perusahaan memberikan berbagai fasilitas seperti: tunjangan hari raya, tunjangan
kesehatan, tunjangan kematian, kafetaria, mushola, fasilitas olahraga, tempat tarkir sepeda motor dan
mobil, tempat tinggal untuk karyawan dan karyawan tamu, pendidikan untuk anak pekerja SKM, adanya
“Ice Breaking” berupa senam bersama pada jam-jam tertentu untuk memberikan refreshing para
karyawannya pada saat maupun sebelum bekerja serta adanya serikat pekerja.

5. Jumlah dan Jenis produk yang dihasilkan

Produk yang dihasilkan oleh PT Djarum untuk semua jenis memiliki lebih dari 40 macam, yaitu:

Produk Lokal : Djarum Super, Djarum Super Mild, Djarum Super MLD Black Series, Djarum Coklat,
Djarum Coklat Extra, Djarum Coklat Filter, Djarum 76, Djarum 76 Filter Gold, Djarum Istimewa, Djarum
Istimewa Filter, Clavo, Clavo Premio Filter, LA Lights, LA Lights Menthol, LA Ice, LA Bold, Djarum Black,
Djarum Black Mild, Djarum Black Cappuccino, Djarum Black Menthol, Cigarillos, Gold Seal, Dos
Hermanos.

Produk Internasional : LA Lights, LA Menthol Lights, Djarum Splash, Djarum Super, Djarum Vanilla,
Djarum Bali Hai, Djarum Menthol, Djarum Mild, Djarum Black Vanilla, Djarum Black Cherry, Djarum
Special, Djarum Black, Djarum Black Supersmooth, Gold Seal, Djarum Cherry, Djarum Black Bliss, Djarum
Black Menthol Supermooth, Spice Island

6. Kapasitas Produksi dan Omset Penjualan (unit maupun rupiah)

Kapasitas Produksi PT. Djarum adalah ±72 Milliar batang rokok, sedangkan untuk omset penjualan ± Rp
154,2 Trilliun.

7. Struktur Biaya atau Proporsi Elemen Biaya

Komponen biaya untuk sebagian besar digunakan untuk biaya cukai (60%), PPn (10%), CSR (5%), sisanya
(25%) digunakan untuk produksi, pemasaran dan riset serta pengembangan produk.
BAB II

GAMBARAN UMUM (ALUR) PROSES PRODUKSI

1. Tahapan atau Departemen Produksi yang Ada


Penyediaan dan pengelolaan tembakau dalam proses produksi rokok merupakan suatu bahan
utama dan penting pada proses produksi rokok PT. Djarum. PT. Djarum membeli tembakau dari
petani tembakau yang berasal dari Temanggung, Garut, Madura, Lombok, dan Bajo yang
kemudian disimpan di gudang selama kurang lebih 2 tahun untuk proses pematangan bahan
baku dengan metode fermentasi. Setelah pematangan bahan baku, tembakau dan cengkeh
dikirim ke bagian produksi, pada bagian ini tembakau dan cengkeh memasuki tahap Primary.
Tahap primary tembakau dan cengkeh dipraparasi (bahan-bahan dirajang). Tahap selanjutnya
yaitu tahap blending. Tahap blending merupakan penambahan bahan-bahan pelengkap dalam
pengelolaan tembakau dan cengkeh yaitu, cassing dan flavour. Cassing ini digunakan untuk
memberikan rasa pada rokok yang berupa ekstrak bumbu-bumbu dapur. Sedangkan flavour
digunakan untuk memberikan aroma di rokok kretek dengan menggunakan bahan-bahan kimia.
Setelah tahap blending selesai maka bahan tersebut disebut finish blend. Finish blend kemudian
dikirim ke Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM) untuk diolah lebih lanjut.
2. Gambaran alur proses produksi baik SKT dan SKM
a. SKT (Sigaret Kretek Tangan)

Sigaret Kretek Tangan (SKT) merupakan rokok yang diproduksi secara manual dengan
tangan. Lokasi SKT PT Djarum terpisah dengan lokasi SKM di Djarum Oasis. Proses pada bagian
SKT ini dimulai dengan penerimaan tembakau matang (proses pematangan terpisah dari proses
SKT). Setelah tembakau diterima, proses selanjutnya ialah melakukan proses linting secara
manual oleh tenaga kerja wanita. Pemilihan tenaga kerja wanita dikarenakan wanita dianggap
lebih terampil dan telaten, mereka bekerja secara tim yang terdiri dari 2 orang (linting-giling)
memiliki target untuk menghasilkan kurang lebih 4.000 batang rokok setiap harinya. Jika ada
yang tidak mencapai target maka akan ditutupi oleh tenaga kerja lain yang berhasil melebihi
targetnya. Hal ini bisa disebabkan karena pengalaman para tenaga kerja yang berbeda sehingga
pencapaian target dapat bervariasi. Rokok yang diproduksi di SKT bergantung pada kebutuhan
pasar. Misalnya, permintaan rokok merk Djarum Cokelat pada bulan ini melambung, maka
seluruh tenaga kerja dapat dikerahkan untuk memproduksi rokok dengan merk tersebut untuk
memenuhi permintaan pasar. Proses selanjutnya adalah pengepakan, Proses ini juga dilakukan
secara manual oleh satu tim kerja yang terdiri dari 6 orang tenaga kerja wanita dan dilanjutkan
dengan pengepakan ke dalam dus besar.

b. SKM (Sigaret Kretek Mesin)


Sigaret Kretek Mesin (SKM) merupakan rokok yang diproduksi menggunakan mesin. Pabrik
sigaret kretek mesin berlokasi di Djarum Oasis Kretek Factory di kota Kudus.
Proses produksi rokok di SKM dimulai dengan memasukan tembakau matang yang
sebelumnya sudah ditimbun selama 10 tahun, ke dalam mesin maker (pengeleman) untuk
langsung dibentuk hingga menjadi batangan-batangan rokok. Mesin ini mampu memproduksi
ribuan batang rokok hanya dalam hitungan detik. Tembakau yang masuk dalam mesin ini
sudah diberikan aroma sebagai perasa tambahan rokok. Setelah rokok-rokok tersebut selesai
dibentuk dengan mesin maker, proses selanjutnya adalah penampungan batangan rokok di
mesin yang disebut mesin protos. Batangan rokok yang ditampung ini sudah memiliki busa filter
didalamnya yang membedakan rokok SKM dengan SKT. Filter yang digunakan dalam proses SKM
merupakan hasil olahan dari PT. Djarum.
Proses selanjutnya, batangan rokok masuk ke dalam mesin yang disebut packer. Pada
bagian ini, rokok dipak secara otomatis oleh mesin, pada proses ini juga dilakukan proses
pengeleman dan pita cukai rokok. Setelah dari mesin packer, setiap pack rokok dimasukan ke
dalam dus-dus. Dus-dus yang telah siap langsung dikirim ke DSO dan RSO yang merupakan
bagian sales/distributor internal dari PT. Djarum sehingga pada proses SKM tidak termasuk
penyimpanan persediaan barang jadi karena langsung dikirim ke bagian sales. Tenaga kerja yang
terlibat di SKM meliputi bagian material, rework, dan operator. Pada bagian material termasuk
penanganan kertas pembungkus rokok yang disebut kertas papir.

3. Jenis Bahan Baku dan Penolong


Bahan baku yang digunakan dalam produksi rokok adalah tembakau yang dipilih kualitasnya,
cengkeh, filter, kertas papir, dus pak, dan dus besar. Sedangkan bahan penolong yang digunakan
dalam produksi adalah lem dan plastik.
4. Jenis Tenaga Kerja yang Terlibat dalam Proses Produksi (karyawan langsung dan tidak
langsung)
Proses produksi SKT tenaga kerja yang terlibat adalah buruh wanita, supervisor, sedangkan
pada proses produksi SKM yang terlibat yaitu mesin produksi maker dan packer, karyawan sebagai
material, rework, dan operator.

5. Komponen biaya yang termasuk dalam BOP


Komponen biaya yang termasuk dalam biaya overhead meliputi biaya depresiasi mesin,
listrik, tenaga kerja tidak langsung, air, perawatan mesin dan peralatan, depresiasi gedung, lem, dan
plastik. Komponen biaya overhead pabrik tidak dibebankan langsung ke produk, tetapi dianggap
sebagai biaya periode berjalan karena jumlahnya yang tidak signifikan, dengan proporsi biaya tidak
sampai lima persen dari biaya produksi.

6. Metode Pembebanan BOP ke setiap jenis produk


PT. Djarum menggunakan sistem proses costing dengan metode variable costing, karena :

a. Produk yang dihasilkan sejenis/identic


b. Komponen utama (sebagian besar) dalam penentuan harga pokok produksi adalah untuk
membayar cukai, biaya material, dan tenaga kerja langsung
c. Biaya Overhead Pabrik relative lebih kecil dibandingkan dengan total cost.

Anda mungkin juga menyukai