Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

MK PENDIDIKAN PANCASILA
ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI “KEMANUSIAN YANG
ADIL DAN BERADAB” DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA DI
INDONESIA

Dosen Pengampu : Fazli Rachman, M.Pd

Disusun Oleh :
Meysi Liani Hutapea ( 5181144011 )

PENDIDIKAN TATA RIAS REG B


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019
B ( SILA KEDUA PANCASILA)

Indonesia memiliki dasar negara yaitu pancasila. Dalam pancasila terkandung lima sila
yang menjadi pedoman kita bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Dalam pedoman untuk melaksanakan nilai-nilai pancasila dalam ketetapan MPR-RI
No.II/MPR/1978 sebagai petunjuk nyata dan jelas dari sila kedua tersebut dapat berupa butie-
butir nilai sebgai berikut : (1) mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. (2) Mengakui persamaan derajat, hak, dan
kewajiban sesama manusia. (3) saling mencintai sesama manusia (4) memiliki sikap tenggang
rasa. (5) mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. (6) menjungjung tinggi
nilai kemanusiaan. (7) Suka melakukan kegiatan kemanusiaan. (8) Berani membela keadilan dan
kebenaran. (9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. (10)
mengembangkan sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Sila Kemanusian yang Adil dan Beradab mengandung nilai kesamaan derajat maupun
kewajiban dan hak, cinta-mencintai, hormat. Keberanian membela kebenaran dan keadilan,
toleransi, dan gotong-royong. Nilai kemanusian yang adil mengandung makna bahwa hakekat
manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab harus bersikap adil. Hal ini mengandung
pengertian bahwa hakekat manusia adil dalam hubungan diri sendiri, sesama manusia,
masyarakat, bangsa dan Negara, lingkungan serta yang terpenting terhadap Tuhan yang Maha
Esa.

Nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab pada hakikatnya memberikan pemahaman
terhadap manusia sebagai makhluk social, oleh karena itu pengimplementasian nilai-nilai
kemanusian yang adil dan beradab menjadi pedoman dalam berprilaku harus benar-benar
menanamkan dan melaksanakan sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku sehingga
pelaksanaan nilai-nilai tersebut tidak menyimpang dari makma yang sesungguhnya.
Di Negara kita Indonesia telah terjadi begitu banyak peristiwa yang mengerikan yang
khususnya melanggar sila kedua dari pancasila yanitu kemanusiaan yang adil dan beradab yang
melanggarkan nya hak asasi setiap manusia. Kita pasti telah banyak mengetahui berbagai
peristiwa mulai dari peristiwa pemberontakan PKI, G-30 SPKI, sampai sekarang adanya demo-
demo bebas yang sangat melanggar hak asasi manusia (HAM) sampai menimbulkan kematian
yang begitu parah. Setiap manusia di zaman era globalisasi sekarang ini sudah tidak memikirkan
bahwa manusia adalah makhluk social, yang artinya kita sesama manusia satu sama lain saling
membutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan.

Zaman sekarang banyak sekali dan hampir rata-rata setiap manusia hanya memikirkan
dirinya sendiri, memiliki sifat acuh tak acuh, egois, dan tidak perduli terhadap sekitarnya. Sikap-
sikap tersebut yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai pancasila khususnya sila kedua. Pada
dasarnya kita diciptakan semua manusia itu memiliki hak dan martabat yang sama antara satu
sama lain. Banyaknya generasi muda yang tidak memiliki moral dan etika yang baik, sehingga
setiap anak muda tidak memiliki nilai social dan mencintai satu sama lain. Mulai dari anak kecil
sampai orang tua pada dasarnya mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri tanpa memikirkan
orang lain.

Contoh kecilnya saja banyaknya fitnah-fitnah atau membully yang terjadi baik
dimasyarakat maupun dinegara. Dari fitnah hal kecil seperti ketika ada sesuatu masalah kita
langsung menyalahkan satu pihak saja, padahal kita belum tau betul kebenarannya sampai
kepada artis, kita banyak ketahui bahwa baru-baru ini artis luar negri ada yang meninggal
dikarenakan bully atau fitnah yang beredar yang merebut hak asasinya dan membuat dia bunuh
diri. Begitu juga diindonesia banyak hal-hal yang terjadi yang tidak kita inginkan dikarenakan
fitnah dan omongan-omongan yang tidak benar.

Demo yang terjadipun karena banyaknya pendapat-pendapat atau omongan yang belum
jelas kebenarannya yang membuat kerusuhan terjadi. Sebab dari omongan kita yang menilai baik
buruknya kita dan hasil yang kita perbuat. Omongan yang baik menimbulkan hasil yang baik,
begitu juga dengan omongan yang buruk dapat merusak apapun.
Dari pancasila seharusnya kita dapat menerapkan dan melaksanakannya dalam kehidupan
sehari-hari dari berbagai aspek kehidupan. Harusnya kita semua mengerti bahwa pancasila bukan
diambil dari berbagai pikiran yang ada saja, tetapi dikarenakan memang itulah yang ada dan
terjadi di Indonesia. Dengan cara kita menanamkan nilai-nilai pacasila tersebut pasti semua dari
kita masyarakat Indonesia tidak terpecah belah. Karena memiliki satu pedoman yaitu pancasila.
Tetapi karena banyaknya budaya-budaya luar yang masuk, membuat setiap manusia memiliki
pedoman yang berbeda-beda sehingga merusak nilai-nilai pancasila yang sesungguhnya,
menimbulkan keegoisan setiap masyarakat dan tidak lagi menjaga hak asasi sesama manusia.

Sebaiknya dari kecil kita sudah menanamkan nilai-nilai pancasila, bukan hanya
mengetahui saja, tetapi juga melakukan. Tugas orang tua untuk menuntun anak dalam melakukan
nilai-nilai pancasila. Agar melahirkan generasi muda yang memiliki moral etika yang baik dan
melakukan nilai-nilai pancasila dalam semua aspek kehidupannya. Jadi kita mulai dulu
memperbaiki Indonesia dari diri kita sendiri, dari hal-hal kecil seperti menjaga hak asasi manusia,
contohnya tidak menfitnah atau membilangkan sesuatu yang belum jelas kebenarannya. Juga
saling mencintai satu sama lain. Menjaga lingkungan kita dengan tidak membuang sampah
sembarangan. Minimal jika kita belum bisa memperbaiki, kita tidak boleh merusak. Agar
terjadinya benar bahwa manusia memiliki nilai Kemanusian yang Adil dan Beradab.

==== Sekian hasil tulisan ilmiah saya. Terimakasih  ====

Anda mungkin juga menyukai