Oleh Kelompok 1 :
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM REGULER
2019
I. PENDAHULUAN
II. PEMBAHASAN
3. Gerakan Konsumen
Gerakan konsumen merupakan hal sangat penting dalam upaya riil mewujudkan
perlindungan konsumen dan keadilan dalam pasar. Pada prinsipnya sebuah gerakan konsumen
diawali dari kesadaran akan hak dan kewajiban konsumen. Pelanggaran dan tidak terpenuhinya
hak konsumen menjadi sumber utama bagi terjadinya permasalahan/sengketa konsumen.
Ketidakadilan bagi konsumen muncul dalam sengketa konsumen. Kesadaran akan kondisi
ketidakadilan tersebut menjadi salah satu penggerak bagi sebuah gerakan konsumen guna
mewujudkan keadilan pasar. Gerakan konsumen sendiri akan terwujud jika terbangun solidaritas
diantara konsumen. Untuk menuju sebuah kesadaran kritis dan tumbuhnya rasa solidaritas
tersebut memerlukan proses pendidikan yang terus-menerus.
Gerakan konsumen ini terutama lahir karena dirasakan adanya penggunaan kekuatan bisnis
secara tidak adil. Gerakan konsumen (Keraf, 1998) juga lahir karena pertimbangan sebagai
berikut :
Produk yang semakin banyak di satu pihak menguntungkan konsumen karena mereka
punya pilihan bebas yang terbuka, namun di pihak lain juga membuat pilihan mereka
menjadi rumit.
Jasa kini semakin terspesialisasi sehingga menyulitkan konsumen untuk memutuskan
mana yang benar-benar dibutuhkannya.
Pengaruh iklan yang merasuki setiap menit dan segi kehidupan manusia modern yang
melalui berbagai media massa dan media informasi lainnya, membawa pengaruh yang
sangat besar bagi kehidupan konsumen
Kenyataan menunjukkan bahwa kemanan produk jarang sekali diperhatikan secara serius
oleh produsen
Dalam hubungan jual beli yang didasarkan oleh kontrak, konsumen lebih berada pada
posisi yang lemah.
4. Fungsi Iklan
Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh kenyataan yang rinci
tentang suatu produk. Sasaran iklan adalah agar konsumen dapat mengetahui dengan baik
keberadaan produk itu, kegunaannya, kelemahannya, dan kemudahaan-kemudahannya. Apabila
iklan memberikan informasi yang palsu tentang sebuah produk, maka sebenarnya bukan hanya
kegiatan iklan saja yang akan dibenci masyarakat, produk yang diiklankan juga akan dibenci dan
dijauhi. Karena itu, iklan yang tidak benar akan membawa dampak yang bertentangan dengan
tujuan iklan dan pada akhirnya akan merugikan tidak hanya bagi perusahaan iklan, tetapi juga
produsen. Sehubungan dengan iklan sebagai pemberi informasi yang benar kepada konsumen,
maka pihak yang terlibat dan bertanggungjawab secara moral atas informasi yang disampaikan
sebuah iklan adalah : Produsen yang memiliki produk tersebut, Biro iklan, Bintang iklan, Media
massa dan masyarakat.
Dalam hal ini, fungsi iklan mirip dengan fungsi propaganda politik yang berusaha
mempengaruhi massa pemilih. Dengan kata lain, fungsi iklan adalah untuk menarik massa
konsumen untuk membeli produk itu dengan cara menampilkan model iklan yang manipulatif,
persuatif, dan tendensius dengan maksud menggiring konsumen untuk membeli produk tersebut.
Oleh karena itu, iklan seperti ini juga disebut sebagai iklan manipulatif. Secara etis, iklan
manipulatif jelas dilarang karena iklan semacam itu benar-benar memanipulasi manusia dan
segala aspek kehidupannya. Iklan persuasif sangat beragam sifatnya sehingga kadang-kadang
sulit untuk dinilai etis tidaknya.
7. Kebebasan Konsumen
Permintaan muncul karena adanya produksi barang tertentu yang ditawarkan dalam
pasar. Demi menciptakan dan membangkitkan permintaan inilah, iklan memainkan peranan yang
sangat penting dan strategis. Persoalan moral dan etis yang timbul disini adalah bahwa
kebebasan individu dalam menentukan kebutuhannya dalam masyarakat modern sekarang ini
hampir tidak ada sama sekali. Permintaan yang sudah dianggap sebagai kebutuhan, tidak timbul
secara bebas, melainkan dipengaruhi dan dirangsang oleh pasar dan oleh iklan. Keinginan atau
kebutuhan konsumen tidak lagi merupakan sesuatu yang mandiri, melainkan tergantung
sepenuhnya pada produsen dan iklan.
Dengan demikian, dalam mekanisme semacam itu mustahil konsumen bisa memutuskan
atau memilih secara bebas apa yang menjadi kebutuhannya. Sebagian terbesar dari kebutuhan
konsumen merupakan kebutuhan yang diciptakan oleh produsen dan iklan. Maka konsumen
tunduk pada ketentuan-ketentuan iklan. Maka itulah yang disebut Galbraith sebagai “ Efek
Ketergantungan”. Iklan yang informatif pun belum tentu netral dan tidak merongrong kebebasan
konsumen dalam menentukan pilihan barang dan jasa tertentu. Ditinjau dari sudut pandang
Galbraith di atas, iklan yang informative tidak lagi netral karena informasi yang disampaikan
telah menciptakan kebutuhan atau paling kurang keinginan dalam diri konsumen.
Dapat dikatakan bahwa sebagai mahluk sosial kita memang tidak bisa lepas dari
pengaruh dan informasi orang lain. Tetapi, ini tidak berarti bahwa pengaruh tersebut
membelenggu dan meniadakan kebebasan setiap individu. Timbulnya kebutuhan ditentukan oleh
banyak factor sebab produsen tidak hanya satu dan iklan pun tidak hanya satu. Itu berarti
konsumen masih tetap mempunyai kebebasan untuk menentukan pilihannya.
8. Contoh Kasus
1. Alasan perangkat pengendalian terutama tertuju pada produsen dalam hubungannya dengan
konsumen adalah dalam hubungan antara konsumen atau pelanggan di satu pihak dan
pemasok, produsen, dan penyalur barang atau jasa tertentu di pihak lain, konsumen atau
pelanggan terutama berada pada posisi yang lebih lemah dan rentan untuk dirugikan serta
dalam kerangka bisnis sebagai profesi, konsumen sesungguhnya membayar produsen untuk
menyediakan barang kebutuhan hidupkan secara profesional. Adanya kenyataan yang
ditunjukkan oleh kurangnya informasi yang dimiliki konsumen dan sikap konsumen yang
tidak rasional ketika memilih, telah menolak argumen yang berusaha menunjukkan bahwa
pasar saja sudah mampu memberikan perlindungan yang memadai bagi konsumen.
2. Pandangan berkaitan dengan kewajiban produsen dengan konsumen ada tiga yaitu teori
kontrak, teori due care, dan teori sosial. Teori kontrak, hubungan antara perusahaan
(produsen) dengan konsumen pada dasarnya merupakan hubungan kontraktual. Teori "due
care" tentang hubungan antara produsen dan konsumen didasarkan pada gagasan bahwa
produsen dan konsumen tidak saling sejajar dan bahwa kepentingan-kepentingan konsumen
sangat rentan terhadap tujuan-tujuan produsen yang memiliki pengetahuan dan keahlian tidak
dimiliki konsumen. Teori biaya sosial merupakan teori tentang kewajiban perusahaan
memperluas kewajiban tersebut di luar kewajiban-kewajiban yang diberikan oleh hubungan
kontraktual serta kewajiban memberikan perhatian untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
merugikan.
3. Gerakan konsumen merupakan hal sangat penting dalam upaya riil mewujudkan
perlindungan konsumen dan keadilan dalam pasar. Pada prinsipnya sebuah gerakan
konsumen diawali dari kesadaran akan hak dan kewajiban konsumen. Pelanggaran dan tidak
terpenuhinya hak konsumen menjadi sumber utama bagi terjadinya permasalahan/sengketa
konsumen. Ketidakadilan bagi konsumen muncul dalam sengketa konsumen. Kesadaran akan
kondisi ketidakadilan tersebut menjadi salah satu penggerak bagi sebuah gerakan konsumen
guna mewujudkan keadilan pasar. Gerakan konsumen sendiri akan terwujud jika terbangun
solidaritas diantara konsumen.
4. Iklan berfungsi sebagai pemberi informasi dengan membeberkan dan menggambarkan
seluruh kenyataan yang rinci tentang suatu produk dan iklan sebagai pembentuk pendapat
umum untuk menarik massa konsumen agar membeli produk itu dengan cara menampilkan
model iklan yang manipulatif, persuatif, dan tendensius dengan maksud menggiring
konsumen untuk membeli produk tersebut.
5. Persoalan etis yang ditimbulkan oleh iklan, khususnya iklan yang manipulatif dan persuasif
non-rasional, yaitu merongrong otonomi dan kebebasan manusia, menciptakan kebutuhan
manusia dengan akibat manusia modern menjadi konsumtif, membentuk dan menentukan
identitas atau citra dari manusia modern, dan merongrong rasa keadilan social masyarakat.
6. Iklan yang menipu, karena itu secara moral dikutuk adalah iklan yang secara sengaja
menyampaikan pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan dengan maksud menipu.
Dengan kata lain, berdasarkan prinsip kejujuran, iklan yang baik dan diterima secara moral
adalah iklan yang memberi pernyataan atau informasi yang benar sebagaimana adanya.
7. Permintaan atau permintaan yang sudah dianggap sebagai kebutuhan, tidak timbul secara
bebas, melainkan dipengaruhi dan dirangsang oleh pasar dan oleh iklan. Dapat dikatakan
bahwa sebagai mahluk sosial kita memang tidak bisa lepas dari pengaruh dan informasi
orang lain. Tetapi, ini tidak berarti bahwa pengaruh tersebut membelenggu dan meniadakan
kebebasan setiap individu. Timbulnya kebutuhan ditentukan oleh banyak factor sebab
produsen tidak hanya satu dan iklan pun tidak hanya satu yang berarti konsumen masih tetap
mempunyai kebebasan untuk menentukan pilihannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Sutrisna. 2011.Etika Bisnis Konsep Dasar Implementasi & Kasus. Denpasar: Udayana
University Press.
Keraf, A Sony. 1998, Etika Bisnis (Tuntutan dan Relevansinya). Yogyakarta: Kanisius
Velasquez, Manuel G, 2005, Etika Bisnis; Konsep dan Kasus, Edisi 5, Yogyakarta: Penerbit
Andi
Mohammad Bernie. 2018. Perusahaan Susu Kental Manis Dinilai Telah Melanggar UU
Konsumen di https://tirto.id/perusahaan-susu-kental-manis-dinilai-telah-melanggar-uu-
konsumen-cNAV ( di akses 19 Oktober)