Anda di halaman 1dari 8

Tugas.

2 Biologi Umum

Nama : Sabrina Saraswati


NIM : 041565978
Prodi : Statistika
Tugas.2
1. Jelaskan mekanisme pembekuan darah saat ada luka !

2. Jelaskan tentang fungsi nefron beserta komponennya !

3. Hewan apakah yang paling sering membantu penyerbukan? jelaskan prosesnya !

Jawaban :

1. Mekanisme Pembekuan Darah saat Luka

Saat terjadi luka atau cedera, pembuluh darah dapat rusak dan terjadilah perdarahan.
Untuk menghentikan perdarahan tersebut, tubuh akan mengaktifkan serangkaian proses
pembekuan darah dan penyembuhan luka. Saat kulit terluka, organ hati memproduksi
protrombin dan hormon trombokinase (tromboplastin). Selanjutnya protrombin berubah
menjadi fibrinogen (larut dalam plasma darah). Fibrinogen berubah menjadi fibrin (tidak
larut dalam plasma darah) atau benang-benang halus dengan bantuan hormon
trombokinase dan vitamin K, lalu darah membeku dan luka menjadi tertutup oleh
benang-benang halus. Jika luka seseorang hanya di permukan otot, biasanya darah cepat
membeku. Tetapi, bila luka lebih dalam, diperlukan waktu yang lebih lama agar darah
membeku.

Mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan dinamakan hemostasis. Terdapat


beberapa fase penting pada mekanisme ini, di antaranya fase pembentukan sumbatan
oleh platelet (keping darah) dan fase pembekuan darah. Proses pembekuan darah atau
koagulasi adalah proses kompleks, di mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah)
guna menutup dan memulihkan luka, serta menghentikan pendarahan.
Proses pembekuan darah normal melewati serangkaian interaksi yang kompleks.
Berikut adalah proses pembekuan darah dari awal hingga akhir :

 Trombosit membentuk sumbatan

Trombosit bereaksi ketika pembuluh darah rusak atau ada luka. Trombosit
menempel pada dinding daerah yang luka dan bersama-sama membentuk sumbatan.
Sumbatan dibentuk guna menutup bagian yang rusak, agar menghentikan darah yang
keluar. Trombosit juga melepaskan bahan kimia untuk menarik lebih banyak
trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan tahap berikutnya.

 Pembentukan bekuan darah

Faktor-faktor pembekuan memberi sinyal terhadap satu sama lain, untuk


melakukan reaksi berantai yang cepat. Reaksi ini dikenal sebagai kaskade koagulasi.
Pada tahap akhir kaskade ini, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah
fibrinogen menjadi helai-helai fibrin. Fibrin bekerja dengan cara menempel pada
trombosit untuk membuat jaring yang memerangkap lebih banyak trombosit dan sel.
Gumpalan (bekuan) pun menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama.

 Penghentian proses pembekuan darah

Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali. Protein-protein lain


akan menghentikan faktor pembekuan, agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari
yang diperlukan.

 Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan

Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, otomatis sumbatan tidak diperlukan
lagi. Helai fibrin pun hancur, dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari
bekuan darah.

2. Fungsi Nefron Beserta Komponennya

Nefron adalah unit fungsional dari ginjal, struktur yang benar-benar menghasilkan
urin dalam proses menghilangkan limbah dan zat berlebih dari darah. Nefron merupakan
bagian terpenting ginjal karena disinilah tempat penyaringan darah terjadi dan merupakan
bagian dari sistem ekskresi pada manusia karena mengeluarkan urin.

Setiap ginjal mengandung kurang lebih satu juta nefron artinya seorang manusia
memiliki sekitar dua juta nefron pada dua buah ginjalnya. Nefron baru tidak dapat
diproduksi oleh tubuh, oleh karena itu jumlah nefron akan terus berkurang sekitar 1%
setiap tahunnya. Berikut adalah gambar bagian-bagian di dalam nefron:
Secara umum terdapat 2 fungsi utama dari nefron, yaitu sebagai berikut:
 Mengembalikan zat seperti kalium, natrium atau fosfor setiap kali zat ini habis dalam
tubuh.
 Membantu mengeluarkan kelebihan air, limbah dan zat-zat lain dari darah.

Berikut merupakan penjelasan tiap bagian di dalam nefron:


 Badan Malpighi
Badan malpighi merupakan bagian yang menyimpan kapsula bowman dan
glomerulus untuk menyaring darah. Fungsi badan malpighi adalah sebagai tempat
dimana terdapat alat penyaring darah.

 Afferent Arteriole
Arteriol Afferen yaitu arteri yang membawa darah ke glomerulus. Darah pada
arteriol ini masih kotor. Fungsi dari afferent arteriole yaitu untuk membawa darah
kotor ke glomerulus.

 Kapsula Bowman
Kapsula bowman ialah semacam kapsul/kantong yang membungkus
glomerulus. Berbentuk seperti cangkir atau kantung. Sir William Bowman merupakan
penemu kapsula bowman. Fungsi kapsula bowman adalah untuk mengumpulkan
cairan hasil penyaringan glomerulus.

 Glomerulus
Glomerulus adalah pembuluh darah kecil atau kapiler, yang terlihat seperti
bola benang. Fungsi glomerulus adalah sebagai tempat penyaringan darah yang akan
menyaring air, glukosa, asam amino, garam, dan urea untuk menghasilkan urin
primer.
 Efferent Arteriole
Efferent arteriole atau arteriol eferen merupakan kebalikan dari afferent
arteriole yakni arteri yang membawa darah dari glomerulus. Darah pada afferent
arteriole masih harus diproses pada tubulus di nefron. Fungsi dari efferent arteriole
yaitu unutk membawa darah sesudah disaring di glomerulus untuk diproses pada
nefron.

 Tubulus Kontortus Proksimal


Tubulus kontortus proksimal merupakan tempat penyerapan kembali
(reabsorpsi) urin primer yang menyerap air, garam, glukosa, dan asam amino. Fungsi
tubulus kontortus proksimal adalah untuk menghasilkan urin sekunder dengan kadar
urea tinggi. Tubulus proksimal atau tubulus kontortus proksimal merupakan saluran
berliku yang terletak setelah glomerulus.

 Lengkung Henle
Lengkung henle ialah saluran berbentuk U atau setengah lingkaran dan
menjadi penghubung antara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
Lengkung henle berfungsi supaya urine tidak kembali ke tubulus kontortus proksimal.
Bagian menurun dari lengkung henle sangat permeabel terhadap air tapi benar-benar
kedap ion-ion, menyebabkan sejumlah besar air diserap kembali, yang meningkatkan
osmolaritas cairan sampai sekitar 1200 mOsm/L. Sebaliknya, bagian menaik dari
lengkung Henle kedap air tetapi sangat permeabel terhadap ion, yang mengakibatkan
penurunan besar pada osmolaritas cairan, dari 1200 mOsm/L sampai 100 mOsm/L.

 Tubulus Kontortus Distal


Tubulus kontortus distal tempat untuk melepaskan zat tidak berguna lain atau
berlebihan dalam urin sekunder. Proses yang dilakukan tubulus kontortus distal
disebut proses augmentasi (Pengumpulan). Hasil dari cairan yang telah melewati
tubulus kontortus distal adalah urin yang sesungguhnya. Tubulus distal (tubulus
kontortus distal) merupakan saluran berliku yang terletak pada akhir dari saluran
nefron.

 Tubulus Kolektivus
Tubulus kolektivus merupakan tabung sempit panjang dalam ginjal yang
megumpulkan urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih.
dengan kata lain Tubulus kolektivus berfungsi untuk mengumpulkan urin dari
beberapa tubulus kontortus proksimal lalu dibawa ke pelvis.

3. Hewan yang paling sering membantu penyerbukan


Hewan yang sering membantu penyerbukan di antaranya adalah serangga kupu-
kupu, lebah, kelelawar, bekicot, dan burung. Tumbuhan yang proses penyerbukannya
dibantu oleh hewan umumnya memiliki beberapa ciri pada bagian bunganya. Ciri-ciri
penyerbukan oleh hewan di antaranya:

 Warna mahkota mencolok,


 Makota bunganya besar,
 Memiliki bau yang khas (harum), dan
 Memiliki kelenjar madu (nektar).
 Kupu-Kupu
Pertama, seekor kupu-kupu akan tertarik dengan pesona mahkota bunga yang
berwarna-warni di saat terbang. Kemudian dia akan hinggap pertama kali pada bagian
mahkota tersebut dengan tujuan untuk menghisap sari madu yang rasanya manis.
Ketika sedang asyik menghisap sari madu itulah kakinya tanpa sengaja akan
menginjak serbuk sari sehingga banyak butir-butir serbuk sari akan menempel di
kakinya.
Kedua, saat puas menghisap sari madu (biasanya di sekitar mahkota), kupu-
kupu tentunya akan berpindah menuju bagian kepala putik yang juga memiliki sari
madu lain sehingga tanpa sengaja butir-butir serbuk sari yang menempel di kakinya
berjatuhan dan menempel menghujani kepala putik. Ketika penempelan itulah, maka
bunga dikatakan telah melakukan proses penyerbukan, yang tak lain adalah proses
reproduksinya dengan bantuan kupu-kupu. Penyerbukan juga bisa terjadi antar satu
bunga dengan bunga lainnya yang berdekatan. Artinya kupu-kupu melakukan
perpindahan menuju bunga lain yang berdekatan. Penyerbukan yang demikian itulah
disebut penyerbukan silang.

 Lebah Madu
Lebah madu mengunjungi berbagai jenis bunga karena bunga mengeluarkan
bau harum (nektar), lalu lebah membawa sari serta serbuk bunga ke sarangnya. Lalu
ketika serangga tersebut hinggap di bunga lain yang sejenis, maka terjadilah
penyerbukan. Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari (alat kelamin laki-laki) ke atas
kepala putik (alat kelamin betina) dan disitulah terjadi pembuahan pada embrio,
embrio berkembang menjadi bakal biji, bakal biji akan berkembang menjadi buah
yang baru.

Lebah ini menyukai bunga yang berwarna mencolok, seperti anggrek, mawar
merah, anyelir, dan kamboja kuning.
 Burung
Saat burung mematok serbuk sari ,saat itulah terdapat serbuk sari yang tersisa
atau menyangkut pada patuk atau kakinya,kemudian ketika burung itu pindah ke
bunga lainnya, maka serbuk sari itu akan jatuh ke kepala putik pada bunga lain, maka
dari hal itu akan terjadi proses penyerbukan.
Daftar Pustaka

 Harminto, Sundowo. dkk. 2019. Biologi Umum modul 5 dan 6. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
 Sandwalk. “Blood Clot Diagram,”
http://sara1hays.files.wordpress.com/2008/02/criticalperiodhumandevelopment.jpg,
diunduh pada 28 Oktober 2019, pukul 20.00.
 Uptodate.”Nephhron Structure,”
http://www.uptodate.com/patients/content/images/NEPH/14450/Nephron_anatomy_P
I.jpg, diunduh pada 28 Oktober 2019, pukul 20.30.

Anda mungkin juga menyukai