NOMOR:…../DIR/SK/XII/2016
TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN RAWAT INAP
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era otonomi daerah saat ini dimana daerah mempunyai urusan-urusan wajib dan
pilihan sesuai yang diatur dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka
setiap daerah mempunyai keinginan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat, memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya di semua aspek
kehidupan masyarakat. Salah satu urusan yang menjadi urusan wajib yang di amanatkan kepada
Pemerintah Daerah adalah urusan kesehatan.
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan, pengobatan, dan
perawatan ke pasien.
Rumah sakit umum kelas C Pupuk Kaltim Siaga Ramania Menitik beratkan pada layanan
yang cepat dengan tenaga handal dan professional, Rumah Sakit umum kelas C pupuk kaltim
Siaga Ramania tumbuh menjadi alternatif pemberi layanan kesehatan bagi warga Samarinda dan
sekitarnya bahkan menjadi salah satu rumah sakit rujukan di Samarinda.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Pada awal berdiri di tahun 2012 Rumah Sakit di samarinda ini dikenal sebagai Rumah Sakit
umum kelas C pupuk kaltim Siaga Ramania dengan ijin kepemilikan dibawah PT. Ramania Emas.
Proses dimulai pada bulan Maret 2012 dengan diawali renovasi bangunan dan pada tanggal 25 Juni
2012 Rumah Sakit Siaga Ramania beroperasi dengan fasilitas penunjang. Menitik beratkan pada
layanan yang cepat dengan tenaga handal dan professional, Rumah Sakit Siaga Ramania tumbuh
menjadi alternatif pemberi layanan kesehatan bagi warga Samarinda dan sekitarnya bahkan menjadi
salah satu rumah sakit rujukan di Samarinda
Setahun lebih berjalan tepatnya tanggal 1 Desember 2013 terjalin kerjasama operasional
antara PT. Ramania Emas selaku pengelola Rumah Sakit Siaga Ramania dengan PT. Kaltim Medika
Utama yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan hingga akhirnya lahir Rumah sakit umum kelas
C pupuk kaltim siaga ramania di Samarinda yang termasuk kedalam salah satu Strategic Business
Unit PT. Kaltim Medika Utama.
Berawal dari Yayasan Rumah Sakit Pupuk Kaltim, seiring berjalan waktu sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan tentang tata kelola Rumah Sakit dibentuklah PT. Kaltim Medika
Utama (KMU) yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan dan turunannya. PT. Kaltim Medika
Utama saat ini mengelola beberapa rumah sakit dan klinik, antara lain:
- Rumah Sakit Pupuk Kaltim Bontang
- Rumah Sakit Pupuk Kaltim Prima Sangatta
- Rumah Sakit Umum kelas C pupuk kaltim Siaga Ramania Samarinda
- Klinik dan Apotek Satelit Imam Bonjol Bontang
- Klinik Sehat Dhuafa Bontang
- Klinik Satelit Bengalon
- Klinik Satelit 3 Bontang
- Klinik Medika Setiara Balikpapan
- Klinik Meta Medika Utama Samarinda
Rumah Sakit Pupuk umum kelas C Kaltim Siaga Ramania merupakan rumah sakit swasta
yang berdiri pada bangunan dengan luas 1200 m² dan luas tanah 2738 m² yang dilengkapi dengan
fasilitas berupa listrik sebesar 200 kva dan air yang bersumber dari PDAM. Rumah sakit umum kelas
C pupuk kaltim siaga ramania berlokasi di jalan Ramania No. 3 Samarinda dengan batas wilayah:
a. Sebelah Utara : Ruang terbuka hijau dan jalan raya
b. Sebelah Selatan : Perumahan dan ruang terbuka hijau
c. Sebelah Timur : Perumahan dan jalan
d. Sebelah Barat : Perumahan dan jalan
A. Kebijakan Lingkungan dan Tata Tertib Rumah Sakit umum kelas C Pupuk Kaltim Siaga Ramania
Komite manajemen dituangkan dalam kebijakan lingkungan yaitu sebagai berikut:
1. Rumah sakit umum kelas C pupuk kaltim siaga ramania bertekad memperkecil dampak negative
yang timbul dari aktivitas pelayanan kesehatan dan fisilitas pendukungnya serta meningkatkan
efesiensi melalui perbaikan yang berkelanjutan dengan memperhatikan keterbatasan teknologi,
organisasi dan fasilitas.
2. Rumah sakit umum kelas C pupuk kaltim siaga ramania melaksanakan, menjaga dan
memperbaiki system pengelolaan lingkungan, memonitor, mendokumentasikan dan
melaporkan kondisi lingkungannya secara berkesinambungan
3. Rumah sakit umum kelas C pupuk kaltim siaga ramania bertekad mematuhi peraturan-
peraturan lingkungan yang berlaku baik local maupun nasional dan berupaya memenuhi
standar lingkungan internasional.
4. Rumah sakit umum kelas C pupuk kaltim siaga ramania bersedia untuk bekerjasama dengan
organisasi lain seperti institusi pendidikan atau lembaga penelitian untuk melakukan upaya-
upaya melindungi lingkungan sekitar.
5. Rumah sakit umum kelas C pupuk kaltim siaga ramania berniat untuk meningkatkan kesadaran
karyawan terhadap kebijakan lingkungan, dampak lingkungan dari aktivitas kegiatan masing-
masing dan masalah lingkungan pada umumnya.
6. Rumah sakit umum kelas C pupuk kaltim siaga ramania merealisasikan kebijakan lingkungan
melalui sasaran dan target yang dikaji ulang oleh manajemen secara berkala.
7. Rumah sakit umum kelas C pupuk kaltim siaga ramania memberlakukan kebijakan lingkungan
perusahaan ini terbuka untuk umum.
BAB III
VISI,MISI,FALSAFAH,NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
Sebagai rumah sakit yang melayani kebutuhan kesehatan khususnya di samarinda, RS Pupuk
Kaltim Siaga Ramania mempunyi visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi rumah sakit swasta yang terdepan dalam inovasi pelayanan kepada masyarakat.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang mengutamakan mutu dan berorientasi pada
keselamatan dan loyalitas pelanggan
b. Membentuk sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa yang berkompeten
dibidangnya
c. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana pendukung yang mutakhir
d. Menyediakan manajemen informasi untuk seluruh pemangku kepentingan dibidang
pelayanan kesehatan di rumah sakit secara cepat, tepat dan memiliki aksebilitas
3. Tujuan
Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan secara tepat guna, inovatif dan
efesien dengan didukung sumber daya manusia yang professional
4. Motto
I CARE (Inovatif, Cepat, Aman, Ramah, Empati)
BAB IV
STRUTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
A. Kepala Seksi
Persyaratan
a) Pendidikan
Uraian Tugas
persyaratan :
a. Pendidikan : Ahli Madya Keperawatan/Kebidanan
b.Kursus/pelatihan : Manajemen Pelayanan Keperawatan Ruang/Bangsal
:: la pelatihan mutu dan keselamatan pasien
Uraian Tugas
1. Menyusun rencana kerja kepala ruangan
3. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun kualifikasi untuk
di ruang rawat inap
4. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat, melalui kerja
sama dengan petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya
5. Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan
pelayanan dan peraturan yang berlaku di rumah sakit
6. Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/tenaga lain yang akan kerja di ruang
rawat
7. Memberi orientasi kepada pasien/keluarganya meliputi: penjelasan tentang peraturan rumah
sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin
sehari-hari
8. Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan sesuai
standar
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam keadaan siap pakai
10. Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi doker, khususnya bila ada perubahan
program pengobatan pasien
11. Meneliti pengisisan formulir sensus harian pasien di ruang rawat
12. Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan makanan pasien sesuai dengan program
dietnya
13. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan serta kegiatan lainnya
di ruang rawat, disampaikan kepada atasannya
3.Perawat Pelaksana
Uraian Tugas
1) Memelihara kebersihan ruang rawat inap dan lingkungannya
2) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
3) Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu keadaan siap pakai
4) Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa keperawatan, sesuai batasan
kewenangannya
5) Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya
6) Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan dan batasan
kemampuannya, anatara lain :
a) Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan
b) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya mengenai penyakitnya
7) Melatih/membantu pasien untuk melakukan latihan gerak
8) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan
9) Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat berdasarkan hasil
observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya
10) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahasa kasus dan upaya
meningkatan mutu asuhan keperawatan
11) Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal dinas
12) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat
13) Meningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan, antara lain melalui
pertemuan ilmiah dan penataran atas ijin/persetujuan atasan
14) Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan benar
sesuai standar asuhan keperawatan
15) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun tertulis,
pada saat pergantian dinas
16) Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan pasien mengenai :
a) Program diet
b) Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya
c) Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas atau instansi kesehatan ini
d) Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi atau bahan
pengganti sesuai dengan keadaan sosial ekonomi
17) Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan, seperti :
a) Rolstoel (kursi roda)
b) Tongkat penyangga (kruk)
18) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah misalnya :
a) Merawat luka
b) Melatih anggota gerak.
20. Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi :
a) Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi, seperti :
Surat Kontrol
Surat keterangan istirahat sakit
Surat Keterangan Rawat
Resep obat untuk di rumah, jika diperlukan
Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
Dan lain-lain.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Tata hubungan kerja bersifat komunikasi, koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan
kegiatannya baik secara internal,
a. Pendaftaran
Koordinasi dalam hal ketersediaan kamar rawat inap saat ada pasien akan rawat inap
b. IGD
Koordinasin pasien dari IGD yang akan di rawat inap
c. LABORATORIUM
Koordinasi dalam hal pemeriksaan laboratorium pasien yang dirawat inap, dimana
Sample pemeriksaan diambil oleh perawat dan kemudian diserahkan ke petugas
laboratorium dan hasil pemeriksaan laboratorium diserahkan oleh petugas
laboratorium ke petugas rawat inap.
d. RADIOLOGI
Koordinasi dalam hal pemeriksaan penunjang( rontgen,USG,MSCT)pasien yang
dirawat inap. Jika ada pemeriksaan penunjang, pasien diantarkan oleh perawat ke
ruang pemeriksaan. Jika hasil pemeriksaan sudah selesai, maka petugas radiologi
menghubungi perawat ruangan untuk mengambil hasil pemeriksaan.
e. INSTALASI FARMASI
Koordinasi dalam hal pengurusan obat dan alkes pasien rawat inap.
f. Pantry
Koordinasi dalam hal pemesanan makanan pasien di rawat inap. Mekanisme
pemesanan makan dilakukan oleh perawat melalui form permintaan makan
pasien,kemudian diserahkan ke petugas pantry. Serah terima makan pasien dilakukan
oleh petugas pantry dan perawat menggunakan buku serah terima makan pasien
g. LOUNDRI
Koordinasi dalam hal permintaan dan penyediaan linen pasien rawat inap.
h. KAMAR OPERASI
Koordinasi dalam hal pengiriman pasien rawat inap yang akan ada tindakan operasi
i. HCU
Koordinasi dalam hal pemindahan pasien rawat inap yang memerlukan perawatan
HCU atau pasien yang indikasi masuk HCU
j. REKAM MEDIS
Koordinasi dalam hal pengambilan berkas rekam medis pasien pulang dari rawat
inap oleh petugas Rekam medis
k. KASIR
Koordinasi dalam hal pengurusan administrasi pasien rawat inap yang pulang.
l. CLEANING SERVIS
Koordinasi dalam hal kebersihan ruangan rawat inap
m. SATPAM
Koordinasi dalam hal pengamanan asset rumah sakit dan mengingatkan jam kunjung
rawat inap.
n. SDM
Koordinasi dalam hal kepegawaian karyawan rawat inap (cuti,ijin,pembinaan
karyawan)
o. INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT
Koordinasi dalam pemeliharaan, perbaikan sarana dan prasarana umum dan alat
kesehatan.
BAB VIII
Total 17 17 Cukup
1. Menurut douglas
Secara teoritis jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan pada suatu ruang
keperawatan didasarkan pada seperti rumus yang dikemukakan oleh douglas (cit, illyas
2000). Ada bebrapa criteria jumlah perawat yang dibutuhkan perpasien ntuk dinas pagi,
sore dan malam, yaitu :
Metode douglas
Douglas (1984, dalam swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan
dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana masing-masing kategori
mempunyai unit standar persiftnya, yaitu sebagai berikut :
Jumlah Klasifikasi klien
pasien Minimal Parsial Total
pagi sore malam pagi sore malam Pagi sore malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,30 0,72 0,60 0,40
3 0,31 0,42 0,21 0,81 0,45 0,45 0,08 0,90 0,60
Simulasi kasus
2. Diruang rawat inap ada 15 pasien, dengan kriteria 10 kategori minimal care, 3 partial
care, 2 total care. Maka tenaga yg dibutuhkan adalah:
Jumlah perawat jaga di ruang rawat inap Rs. PKT Siaga Ramania adalah sebagai
berikut:
a. Pada shift pagi ada 4 orang perawat yang terdiri dari 1 orang Karu dan 3 orang
perawat pelaksana.
b. Pada shift sore 3 orang perawat pelaksana.
c. Pada shift malam 2 atau 3 orang perawat pelaksana.
Jumlah perawat jaga selain disesuaikan dengan Landasan teory Douglas, juga disesuiakan
dengan jumlah jam kerja ditiap bulan. Jika dibutuhkan tenaga tambahan dikarenakan
kondisi pasien yang meningkat, maka Kepala seksi dengan wewenangnya akan
melemburkan tenaga perawat untuk memenuhi kekurangan tenaga
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan Orientasi Adalah Tatacara mempersiapkan perawat baru yang berhubungan dengan lingkungan
kerja baru dalam suatu organisasi, meliputi organisasi tata laksana, kebijakan, tugas, fungsi, tanggung
jawab dan wewenang bagi pegawai baru.
Tujuan
1. Mendapatkan informasi dan pandangan mengenai visi, misi, tujuan organisasi dan tatalaksana dari
organisasi di Rumah Sakit
2. Memahami jenis-jenis pelayanan yang ada di unit-unit dalam organisasi Rumah Sakit
3. Mengetahui lingkungan rumah sakit untuk memudahkan adaptasi sebelum memulai pekerjaan
dalam waktu yang singkat.
4. Memahami pentingnya menjalin hubungan professional antara perawat dengan tim kesehatan
lainnya serta bidang lainnya dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
5. Meningkatkan kemampuan kinerja klinis perawat dalam memberikan asuhan/pelayanan prima
Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke Unit Rawat Inap selama 3 bulan
atau lebih jika dibutuhkan, sebelum orientasi diadakan test dalam seleksi penerimaan pegawai yang
terkait dengan pelayanan pasien rawai inap.
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
1. Pertemuan Tahunan
Dihadiri oleh manager pelayanan medis dan keperawatan,kepala instalasi pelayanan dan
pelaksana yang dilaksanankan pada akhir Tahun
Pembahasan :
BAB XI
PELAPORAN
1. LAPORAN HARIAN
Laporan harian dibuat setiap hari yang terbagi menjadi tiga laporan,terdiri dari laporan
pagi,laporan Sore dan laporan Malam.
2. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan dibuat setiap bulan dan dilaporkan ke Manager Pelayanan Medis dan
Keperawatan meliputi laporan Jumlah pasien perdokter spesialis,laporan kunjungan rawat
inap,laporan kasus penyakit.
3. LAPORAN TAHUNAN
Laporan yang dibuat setiap akhir tahun yang berisi total kunjungan rawat inap selama
periode januari sampai dengan desember yang dilaporkan ke Manager Pelayanan Medis dan
Keperawatan.