Menurut (Romney & Steinbart, 2003) Siklus pendapatan (Revenue) Siklus pendapatan
mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk fungsi. Siklus Pendapatan merupakan
prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan barang,
penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas. Tujuan yang akan di capai dalam
perusahaan dalam pelaksaanan siklus pendapatan adalah :
1. Mencatat permintaan penjualan secara tepat dan akurat
2. Memverifikasi kelayakan kredit konsumen
3. Mengirimkan barang atau memberikan jasa tepat waktu sesuai dengan perjanjian
4. Melakukan penagihan kepada konsumen pada waktu yang tepat dan dengan cara yang
Fungsi atau Bagian yang Terkait dalam Penjualan Kredit Pada PT. Pressindo
Engineering Indonesia
Sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT. Pressindo Engineering Indonesia
mempunyai bagian-bagian yang berhubungan dengan penjualan, hal ini dapat terlihat dari jenis
usaha dan struktur organisasi perusahaan. Adapun fungsi atau bagian yang berhubungan dalam
penjualan adalah sebagai berikut :
1. Bagian order penjualan
Bagian ini bertanggung jawab melayani pelanggan sesuai surat pesanan, mengisi faktur
penjualan dan menyerahkan faktur tersebut ke pembeli untuk kepentingan pembayaran harga
barang ke bagian kredit.
2. Bagian Gudang
Bagian ini bertanggung jawab menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta
menyerahkan barang tersebut ke bagian pengiriman.
3. Bagian Produksi dan Pengiriman
Bagian ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan mengirimkan atau menyerahkan
barang yang telah dibayar harganya kepada pelanggan.
4. Bagian Penagihan
Bagian ini bertanggung jawab dalam penagihan pembayaran kredit dari pelanggan.
5. Bagian Akuntansi
Bagian ini bertanggung jawab terhadap kas masuk dan kas keluar, memasukkan data keuangan
dan melaporkan informasi tentang keuangan
Tabel
Bagian dan Pekerjaan yang Sedang Berjalan
Melayani pembeli
Memeriksa status
kredit calon pelanggan
Membuat FPK 2
lembar
Membuat SPO
3 Lembar
Membuat SP
3 Lembar
FPK 1
FPK 2
SOP 1
SP 1
SP 2
SP 3
N SOP 3
SOP 2
Pembeli
1
2
N
Gambar
Bagian Order Penjualan
Ket : FPK = Formulir Penjualan Kredit
SOP = Surat Order Penjualan
SP = Surat Pengiriman
SP 2
SP 1
Mengec
ek
bahan
baku
Menyiap
kan bhn
baku
Membua
t SPG
2lbr
SPG 1
SP 2
SP 1 SPG 2
Bersama
barang
Gambar
Bagian Gudang
Ket : SP = Surat Pengiriman
SPG = Surat Pengantar Gudang
SPG 2
SP 1
Mencoc
okkan
dg brg
Mempro
ses bhn
baku
Membua
t TTB
3lbr
Melakukan
pengiriman
brg dan
Meminta
paraf
pembeli pd
TTB
TTB 3
SP 1
TTB 1
SPG 2
TTB 2
4 Pembeli
Gambar
Bagian Pengiriman
Ket : SP = Surat Pengiriman
SPG = Surat Pengantar Gudang
TTB = Tanda Terima Barang
SOP 2
SP 1
TTB 1
Mencoc
okan
TTB1,
SP1&
SOP2
Membuat
ST 3lbr
ST 3
ST 1
ST 2
SOP 2
TTB 1
SP 1
pembeli
5
N
Gambar
Bagian Penagihan
ST = Surat Tagihan
ST 2
SOP 2
TTB 1
SP 1
Mencoc
okan
dokume
n tsb
Pengisia
n kartu
piutang
penjurna
lan
ST 2
SOP 2
TTB 1
jurnal SP 1
End
Gambar
Bagian Akuntansi
Fungsi Akuntansi Harus Terpisah dari Fungsi Penjualan dan Fungsi Kredit. Salah satu
unsur pokok sistem pengendalian intern mengharuskan pemisahan fungsi operasi, fungsi
penyimpanan, dan fungsi akuntansi. Dalam sistem penjualan kredit, fungsi akuntansi yang
melaksanakan pencatatan piutang harus dipisahkan dari fungsi operasi yang melaksanakan transaksi
penjualan dan dari fungsi kredit yang mengecek kemampuan pembeli dalam melunasi
kewajibannya.
Fungsi Akuntansi Harus Terpisah dari Fungsi Kas. Seperti telah disebutkan diatas, berdasar
unsur pengendalian intern yang baik, fungsi akuntansi harus dipisahkan dari kedua fungsi pokok
lain: fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kekayaan
perusahaan dan menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi.
Dengan kata lain, suatu sistem yang menggabungkan fungsi akuntansi dengan kedua fungsi pokok
yang lain: fungsi operasi dan fungsi penyimpanan akan membuka kesempatan bagi karyawan
perusahaan untuk melakukan kecurangan dengan mengubah catatan akuntansi untuk menutupi
kecurangan yang dilakukannya.
Fungsi Harus Dilaksanakan oleh Lebih dari Satu Orang atau Lebih dari Satu Fungsi.
Dalam merancang sistem untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, harus diperhatikan
unsur pokok pengendalian intern bahwa: setiap transaksi harus dilaksanakan dengan melibatkan
lebih dari satu karyawan atau lebih dari satu fungsi.
Penerimaan Order dari Pembeli Diotorisasi oleh Fungsi Penjualan dengan Menggunakan
Formulir Surat Order Penerimaan. Transaksi penjualan dimulai dengan diterimanya order dari
pembeli. Sebagai awal kegitan penjualan, fungsi penjualan mengisi formulir surat order pengiriman
untuk memungkinkan berbagai pihak (fungsi pemberi otorisasi kredit, fungsi penyimpanan barang,
fungsi pengiriman, dan fungsi pencatatan penagihan) melaksanakan pemenuhuan order yang
diterima dari pembeli. Persetujuan dimulainya kegitan penjualan diwujudkan dalam bentuk tanda
tangan otorisasi dari fungsi penjualan pada formulir surat order pengiriman. Dengan demikian fungsi
penjualan ini bertanggung jawab atas perintah pengiriman yang ditujukan kepada fungsi
pengiriman dalam pemenuhan order yang diterimanya dari pembeli.
Pengiriman Barang kepada Pelanggan Diotorisasi oleh Fungsi Pengiriman denga Cara
Menandatangani dan Membubuhkan Cap “Sudah Dikirim” pada Copy Surat Order
Pengiriman. Sebagai bukti telah dilaksanakannya pengiriman barang, fungsi pengiriman
membubuhkan tanda tangan otorisasi dan cap “sudah dikirim” adak copy surat order pengiriman.
Penetapan Harga Jual, Syarat Penjualan, Syarat Pengangkutan Barang, dan Potongan
Penjualan Berada Ditangan Direktur Pemasaran dengan Penerbitan Surat Keputusan
Mengenai hal tersebut.
Harga jual yang berlaku, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan penjualan
harus ditetapkan oleh penjabat yang berwenang (misalnya direktur pemasaran). Dengan demikian
pengisian informasi kedalam surat order pengiriman dan faktur penjualan harus didasarkan pada
informasi harga jual, syarat penjualan, dan potongan penjualan yang ditetapkan oleh direktur
pemasaran.
Dengan dibubuhkannya tanda tangan otorisasi oleh fungsi penagihan pada faktur penjualan berarti
bahwa:
1. Fungsi penagihan telah memeriksa kelengkapan bukti pendukung (copy surat order
pengiriman yang ditanda tangani oleh fungsi pengiriman dan copy surat muat yang ditanda
tangani oleh perusahaan angkutan umum).
2. Fungsi penagihan telah mencantumkan harga satuan barang yang dijual berdasarkan harga
satuan yang tercantum dalam surat keputusan Direktur Pemasaran.
3. Fungsi penagihan telah mendasarkan pencantuman informasi kuantitas barang yang dikirim
dalam faktur penjualan berdasarkan kuantitas barang yang tercantum dalam copy surat
pengiriman barang dan surat muat (bill of lading).
Pencatatan Ke Dalam Catatan Akuntansi Harus Didasarkan atas dokumen sumber yang
dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. Catatan akuntansi harus diisi informasi
yang berasal dari dokumen sumber yang sahih (valid). Kesahihan dokumen sumber dibuktikan
dengan dilampirkannya dokumen pendukung yang lengkap, yang telah diotorisasi oleh penjabat
yang berwenang. Dalam sistem penjualan kredit, pencatatan mutasi piutang harus didasarkan pada
Pencatatan ke Dalam Catatan Akuntansi harus Dilakukan oleh Karyawan yang Diberi
Wewenang Untuk Itu. Setiap pencatatan kedalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh
karyawan yang diberi wewenang untuk mengubah catatan akuntansi tersebut. Setelah karyawan
tersebut memuttakhirkan (up date) catatan akuntansi berdasarkan dokumen sumber, ia harus
membubuhkan tanda tangan dan tanggal pada dokumen sumber sebagai bukti telah dilakukannya
pengubahan data yang dicatat dalam catatan akuntansi pada tanggal tersebut.
Dengan cara ini maka tanggung jawab atas pengubahan catatan akuntansi dapat dibebankan
karyawan tertentu, sehingga tidak ada satupun perubahan data yang dicantumkan dalam catatan
akuntansi yang tidak dipertanggungjawabkan. Pencatatan kedalam kartu piutang diotorisasi oleh
fungsi pencatatan piutang dengan cara membubuhkan tanda tangan dan tanggal pencatatan ke
dalam dokumen sumber (faktur penjualan). Pencatatan kedalam jurnal penjualan diotorisasi oleh
bagian jurnal dengan cara membubuhkan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur penjualan).
Secara Periodik Diadakan Rekonsiliasi Kartu Piutang dengan Rekening Kontrol Piutang
dalam Buku Besar. Rekonsiliasi merupakan cara pencocokan dua data yang dicatat dalam catatan
akuntansi yang berbeda namun berasal dari sumber yang sama. Dalam pencatatan piutang
dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan piutang adalah faktur penjualan. Data
dari dokumen sumber ini dicatat melalui dua jalaur: (1) dicatat kedalam jurnal dan kemudian
diringkas kedalam rekening kontrol piutang dalam buku besar, (2) dicatat dalam kartu piutang
sebagai rincian rekening kontrol piutang yang tercantum dalam buku besar.
Dengan demikian untuk mengecek ketelitian data akuntasi yang dicatat direkening kontrol piutang
dalam buku besar, praktik yang sehat mengharuskan secara periodik diadakan rekonsiliasi antara
buku pembantu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku besar.
Permasalahan
Dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada PT. Pressindo Engineering Indonesia masih
memiliki kelemahan, yaitu :
1. Analisis Prosedur
Pada prosedur yang sudah dijalankan perusahaan terdapat beberapa kekurangan, seperti
kemungkinan dimana prosedur pencarian data pelanggan yang sudah membayar dan belum
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan penagihan karena perusahaan
tersebut masih menggunakan sistem manual.
2. Dari Segi Sistem Pengendalian Intern :
a. Kurangnya pengawasan dari pemilik yang dikarenakan perusahaan masih
menggunakan sistem kekeluargaan sehingga walaupun terdapat bagian – bagian
tersendiri dalam perusahan masih ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan
sistem yang sudah diterapkan oleh perusahaan
b. Bagian Order Penjualan mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai penerima order dan
melakukan pemeriksaan status kredit calon pembeli sehingga kemungkinan terjadi
kesalahan lebih besar
3. Dari Segi Pencatatan Dokumen
Dilihat dari dokumen dalam prosedur penulis dapat menganalisis bahwa penggunaan
dokumen di sistem penjualan kredit ini sudah sesuai dengan yang dibutuhkan agar tidak
menyulitkan dan memperlambat proses pelayanan apabila terjadi kehilangan dokumen. Dan
pada PT. Pressindo Engineering Indonesia sistem pengarsipannya masih manual
atau
Terminator dapat disebut juga „Kesatuan Luar,‟ yaitu suatu unit kerja/ jabatan, atau sejenisnya
yang berada di luar sistem tetapi memberi andil atas pemberian atau penerimaan data dari
sistem secara langsung. Terminator dapat pula disebut dengan „Sumber Pemberi Data (input),‟
maupun „Tujuan Pemberian Data (output).
Proses adalah suatu tindakan yang akan diambil terhadap data yang masuk. Karena proses
adalah tindakan, maka proses berisi kata kerja, Proses diberikan identifikasi (nomor) agar
mempermudah sekuen untuk diagram detilnya.
Alur data menggambarkan data yang mengalir dari terminator ke proses atau dari proses ke
proses lainnya. Data yang dibawa oleh alur data harus disebutkan dan diletakkan di atas
lambang alur data dan bila alur data digambar panjang, sebaiknya penulisan data mendekati
lambang anak panahnya.
Tidak
Pertemuan garis alir Simbol ini digunakan jika dua garis alir
bertemu dan salah satu garis mengikuti
arus garis lainnya.