Anda di halaman 1dari 15

MODUL 4

Teorema Rangkaian
Dwi Gunawan Putra (118130045)
Asisten : Okta Priyani (13117044)
Tanggal Percobaan : 11/10/2019
EL2102_D-8_Praktikum_Rangkaian_Elektrik_1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

II. .LANDASAN TEORI


Abstrak
praktikum kali ini berjudul Teorema Teorema Thevenin
Rangkaian.Dalam teorema rangkaian terdapat
beberapa teorema seperti Teorema Superposisi, Teorema Thevenin adalah salah satu teorema yang berguna untuk
analisis sirkuit listrik. Teorema Thevenin menunjukkan bahwa
Thevenin, dan Norton. Pada percobaan ini keseluruhan jaringan listrik tertentu, kecuali beban, dapat diganti
praktikan akan membuktikan secara langsung dengan sirkuit ekuivalen yang hanya mengandung sumber
bagaimana teori-teori tersebut. Selain itu, tegangan listrik independen dengan sebuah resistor yang
praktikan akan mengukur nilai arus, tegangan terhubung secara seri, sedemikian hingga hubungan antara arus
dan resistansi dari rangkaian. listrik dan tegangan pada beban tidak berubah.

Jadi untuk menyusun rangkaian ekivalen Thevenin langkah yang


Kata Kunci: Teorema Northon, Teorema Thevenin, harus dilakukan adalah:
Superposisi.
Semua beban yang terhubung pada kedua terminal dilepaskan.
Tegangan antara kedua terminal tersebut diukur.
Tahanan masukan terhadap kedua terminal tersebut diukur,
I. PENDAHULUAN dengan semua sumber tegangan dihubung singkat dan semua
sumber arus dihubung buka.
Maka rangkaian ekivalen Thevenin adalah sama dengan sumber
Dalam menganalisis suatu rangkaian dibutuhkan tegangan (VTH) yang dirangkaikan secara seri dengan tahanan
suatu metode. Terdapat banyak metode yang bisa Thevenin (RTH) tersebut.
digunakan. Namun dalam beberapa kasus hanya
metode tertentu saja yang dapat digunakan. Seiring
semakin pesatnya perkembangan elektronika,
semakin rumit pula rangkaiannya. Sehingga
dibutuhkan suatu metode analisa untuk
menyederhanakannya. Teorema Thevenin, Norton
dan Superposisi salah satunya. Kegunaan dari
ketiga teorema tersebut adalah penggantian bagian
besar dari sebuah jaringan, seringkali sangat sukar , Gambar Konsep Teorema Thevenin
dengan ekivalen yang sangat sederhana. Rangkaian
sederhana baru ini memungkinkan kita membuat Teorema Northon
perhitungan cepat dari tegangan, arus, dan daya
yang diberikan oleh rangkaian asal kepada sebuah Teorema Norton (Norton Theorem) adalah salah satu
beban. Untuk itu dilakukan percobaan ini, agar Teori atau alat analisis yang dapat digunakan untuk
praktikan mampu menerapkan Teorema Thevenin, menyerderhanakan suatu rangkaian linear yang rumit
Norton, dan Superposisi untuk menentukan arus menjadi rangkaian yang lebih sederhana. Berbeda
yang mengalir dalam resistor variabel dan dapat dengan Teorema Thevenin yang penyederhanaannya
membandingkan hasil anatara eksperimen dan menggunakan sumber tegangan (Voltage Source)
perhitungan. ekivalen dengan merangkai resistor ekivalen secara
Bunyi Teorema Northon: MENCARI NILAI ARUS
“Setiap jaringan listrik linear atau rangkaian rumit
tertentu dapat digantikan oleh rangkaian sederhana yang
hanya terdiri dari sebuah Arus sumber (IN) dan sebuah
Resistor yang diparalelkan (RN).”

1. Pada percobaan ini akan dicari nilai arus pada beban R3


pada rangkaian pengganti dengan mengukur nilai VTH,
RTH, , kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan
nilai perhitungan.

2. Buatlah rangkaian sesuai dengan modul.


3. Ukurlah nilai arus pada setiap beban (R1,R2,R3,R4, dan
R5).
4. Bukalah titik a-b kemudian ukurlah tegangan yang ada
Teorema Superposisi pada titik tersebut menggunakan multimeter, kemudian
catat nilai tegangan tersebut sebaagai nilai VTH.
Teori Superposisi adalah Bila suatu rangkaian terdiri dari lebih 5. Untuk mengukur nillai RTH yaitu tegangan yang dilihat
dari satu sumber dan tahanan-tahanan atau impedansi- pada titik a-b, matikanlah setiap sumber dan ukur
impedansi linear dan bilateral, dari arus-arus yang disebabkan resistansi dengan menggunakan multimeter
oleh tiap-tiap sumber tersendiri dengan sumber-sumber 6. Hitungalah nilai arus yang melalui R3 (Iab) pada
lainnya dalam keadaan tidak bekerja. rangkaian pengganti
Untuk itu semua sumber harus berada pada kondisi "mati" 7. Bandingkan nilai nilai yang didapat pada pengukuran
(mengatur ke nilai nol) dengan: percobaan ini dengan hasil perhitungan manual.
8. Tulislah hasil percobaan diatas dalam bentuk tabel pada
Mengganti semua sumber independen lain sumber tegangan BCP.
dengan short sirkuit (untuk mengurangi perbedaan potential
misal V=0; dengan nilai impedansi internal pada sumber PERCOBAAN 2. TEPREMA NORTON
tegangan sama dengan nol (short sirkuit)).
Mengganti semua sumber independen lain sumber arus dengan
open sirkuit (untuk mengurangi perbedaan potensial pada sisi MENCARI NILAI TEGANGAN
arus misal I=0; dan nilai impedansi internal yang ideal pada
Sumber Arus adalah tidak terbatas (open sirkuit)).

1. Dalam percobaan ini kita akan mengetahui nilai


tegangan pada beban R3 pada rangkaain pengganti
dengan mencari nilai RTH, VTH,dan IN menggunakan
pengukuran, kemudian hasil pengukuran tersebut akan
dibandingkan dengan hasil perhitungan,
2. Ukurlah nilai arus pada setiap beban (R1,R2,R3,R4, dan
R5).
3. Bukalah titik a-b kemudian ukurlah tegangan yang ada
pada titik tersebut menggunakan multimeter, kemudian
III. METODOLOGI
catat nilai tegangan tersebut sebaagai nilai VTH
4. Untuk mengukur nillai RTH yaitu tegangan yang dilihat
Alat dan Bahan pada titik a-b, matikanlah setiap sumber dan ukur
resistansi dengan menggunakan multimeter
1. Resistor 10Kohm (1 Buah)
5. . Hitunglah nilai IN, dan masukkan pada ranggakian
2. Resistor 1Kohm (3 Buah)
pengganti
3. Resistor 5,6Kohm (1 Buah)
6. Hitunglah nilai tegangan yang pada beban R3 Vab
4. Power Supply DC (1 Buah)
7. Bandingkan nilai nilai yang didapat pada pengukuran
5. Multimeter (1 Buah)
percobaan ini dengan hasil perhitungan manual
6. Kabel jumper. (5 Buah)
8. Tulislah hasil percobaan diatas dalam bentuk tabel pada
BCP.
Langkah Kerja
PERCOBAAN 1. TEOREMA THEVENIN
PERCOBAAN 3. TEOREMA SUPERPOSISI. Rp2= 868.828Ω

Rth=Rp2= 868.828Ω
MENCARI NILAI TREGANGAN
𝑅2
• Vth= 𝑅2+𝑅5 𝑉𝑠

1000
Vth= 1000+5600 𝑥3
1. Pada percobaan ini kita akan mengetahui tegangan pada
beban R4 dan arus yang melalui R5 dengan cara Vth= 0.45V
mematiakn sumber dan menyisakan 1 sumber untuk
𝑉
diketahui nilai tegangan pada beban R4. • Iab= 𝑅
2. . Buatlah rangkaian seperti di modul. 0.45
3. Ukurlah nilai tegangan pada beban R4 dan arus pada R5 Iab= 866.828 = 5.19x10-4 A
sebagai pembanding dan catat sebagai nilai V’ dan I’
4. Matikan sumber Vb dan Vc (hanya Va yang hidup)
kemudian ukur nilai tegangan pada R4 dan arus yang
melalui R5
5. Catat nilai yang didapatkan pada bukucatatan praktikum
sebagai nilai V1 dan I1.
6. Ulangi untuk sumber Vb dan sumber Vc. B. Teorema Northon
7. Hitunglah nilai nilai V dan I.
8. Bandingkanlah nilai yang diukur secara langsung, nilai Pengukuran Perhitungan
yang diukur dengan cara superposisi dan nilai Rn 3870Ω 3802,28Ω
perhitungan.. In 0.005A 0,000504 A
Vab 1,48 V 1,92 V

IV. HASIL DAN ANALISIS • RN


Rp1= R1//R4 𝑉
Teorema thevenin • IN=
1/Rp1= 1/1000+1/1000 1.923
𝑅
IN= 3802.28 = 5.05x10-4 A
Pengukuran Perhitungan 1/Rp1= (1+1)/10000
Rth 831 Ω 866,829 Ω Rp1= 1000/2
Vth 0,44 V 0,45 V Rp1= 500Ω
Iab 0,00049Ω 0,00051 A
ΩType equation here. Rs= Rp1+R5
• Rth Rs= 500+5600
Rp1= R1//R4 Rs= 6100Ω
1 1 1
= + Rp2= Rs//R2
𝑅𝑝1 10000 1000
Rp2= 1/6100+1/10000
1 1 + 10
= Rp2= (1.63+1)/10000
𝑅𝑝1 10000
10000 Rp2= 10000/2.63
Rp1= Rp2= 3802.28Ω
11
Rp1= 909.09Ω
RN=Rp2= 3802.28Ω
Rs= Rp1+R5
Rs= 909.09+5600 𝑅2
• Vab= 𝑅2+𝑅5 𝑉𝑠
Rs= 6509.09Ω
10000
Rp2= Rs//R2 Vab= 10000+5600 𝑥3
1 1
Rp2= 6509.09 + 1000
Vab= 1.923V
1+6.50909
Rp2=
6509.09
6509.09
Rp2= 7.50909
0=(5.6V1+10V1+56V1-168+56V1)/56000

C. Teorema Superposisi 112=127.6V1

V1= 112/127.6= 0.877 V VR5=VR3=1.4476V


V1 on V2 on V3 on
1.4476𝑉
uku hitun Uku hitu Uk Hitun IR5= 5600Ω
= 0.258mA
r g r ng ur g \
V1= VR1=VR4=VR5= 0.877V
R V 2,97 1.683 2,0 0.87 2,0 1,551 VR2= 0V
1 4 7 VR3= 2-0.877= 1.123V
I 1,80 1,683 1,8 0,877 1,2 1,551 IR1= 0.877V/1000Ω = 0.000877A

R V 0,1 0 0,04 0 0,17 3V IR2= 0V/1000Ω= 0A


2
I 0,2 0 0,1 0 2,8 1,446 IR3= 1.123V/1000Ω= 1.123mA
7
R V 1,2 1.31 1,2 1.123 2,79 1,4467
3 66
I 1,7 1.31 1,4 1,123 1,4 1,4476
IR4= 0.877V/10000Ω= 0.0877mA
66
R V 1,9 1.31 0,38 0.87 1,5 1,551 IR5= 0.877v/5600Ω= 0.1566mA
4 66 7
I 0,2 1.31 0,05 0,087 0,12 0,155 V3 on
66 loop 1
R V 2,1 1.31 0,45 0.87 1,2 1,4415 1000I1+10000I1-10000I2=0
5 66 7 11000I1-10000I2=0
I 0,3 0.23 1,2 0,1566 0,23 0,262 11
I2= 10 𝐼1….(1)
51
Loop 2
10000I2-10000I1+1000I2-1000I4+5600I2-5600I3
16000I2-10000I1-1000I4-5600I3=0…(2)
V1 on
Loop 3
3 − 𝑉1 𝑉1 𝑉1 𝑉1 1000I3+5600I3-5600I2=0
= + + 6600I3-5600I2=0
1000 10000 5600 1000 5.6
I3=6.6 𝐼2…(3)
5.6𝑉1 + 10𝑉1 + 56𝑉1 − 168 + 56𝑉1
0=
56000 Loop 4
-3+1000I4-1000I2=0
168=127.6V1 I4=3+I2…(4)
168
V1= 127.6= 1.3166 V
Substitusi persamaan 1, 3, dan 4 kedalam persamaan 2
V1= VR4=VR5=VR3= 1.3166V 16600(11/10 I1)-10000I1-1000(3+11/10 I1)-5600(5.6/6.6(11/10 I1))=0
VR2= 0V 29/15 I1=3

VR1= 3-1.3166= 1.683V I1= 3/1933.3=1.551mA


IR1= 1.683V/1000Ω = 1.683mA I2= 11/10 x 1.551mA=1.7061𝑚𝐴
VR1= 1.551mAx1000Ω= 1.551V
IR2= 0V/1000Ω= 0A VR2= 3V
IR2= 3V/1000Ω =3mA
IR3= 1.3166V/1000Ω= 1.3166 mA I3=5.6/6.6 x1.7061=1.4476𝑚𝐴

IR4= 1.3166V/10000Ω= 0.3166A I3=IR3=1.4476mA


IR5= 1.3166V/5600Ω= 0.2351A VR3= 1.4476mA x 1000= 1.4476V
1.551𝑣
I4= 10000Ω= 0.1551V
V2 on
2 − 𝑉1 𝑉1 𝑉1 𝑉1
= + +
1000 10000 5600 1000
Dari data yang diperoleh melalui beberapa metodediatas
ditemui ketidak sesuaian antara hasil data metodesatu
dengan yang lainnya contohnya terjadi perbedaanantara
hasil eksperimen dengan hasil proteus. Tetapi adakesamaan
hasil dari proteus dengan hasil hitung manual.Adanya
ketidak sesuaian antara hasil praktikum denganhasil
proteus dan hitung manual tersebut dikarenakanadanya
kesalahan praktikan pada saat pengukuran arus,tegangan
maupun hambatan menggunakan multimeter.Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa metodeThevenin dan
Norton dapat diterapkan dalammenyelesaikan
permasalahan pada rangkaian listrik,dikarenakan dari
percobaan yang dilakukan dengansimulasi alat
menggunakan proteus hasilnya sesuaidengan hasil
perhitungan manual.Kesamaan teorema Thevenin dan
Norton adalahmeredam rangkaian yang kompleks menjadi
sederhana,yaitu dengan mematikan semua sumber dan
menghitungresistensi dari titik beban yang terbuka.
Kesamaan lainnyaadalah sama-sama terdiri dari sebuah
sumber tunggalyang dirangai dengan resistensi tunggal.
Hal ini berarti baik itu teorema Thevenin maupun teorema
Nortonmemiliki rangkaian ekivalensi yang harusnya
bisamemproduksi tegangan yamg nilainya sama pada
terminalterbuka(tanpa terhubung dengan beban).

V. SIMPULAN

Pada Hasil Pratikum yang keempat ini kita dapat


menyimpulkan bahwa teori yang ada pada thevenin dan
Norton tidak jauh berbeda hanya saja cara untuk
memperolehnya dengan cara yang berbeda, jika thevenin
menggunakan rangkain seri pada beban penggantinya
sedangkan teori Norton menggunakan rangkaina paralel
pada beban penggantinya. Sedangkan teori superposisi
hanya menggunakan banyak perhitungan dikarenakan
dengan cara memperolehnya didapat dengan memutuskan
hubungan salah satu tegangan

VI. REFERENSI

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Teorema_Norton

[2] http://ilhamdwinov.blogspot.co.id/2013/12/teorema-
superposisi.html

[3] S. R Widodo Buediharto, Teknik Reparasi PC dan


Monitor, Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2005.

[4] K. D. Asiatiana, “ Fisika Dasar Kelas 12”, In Hukum


Kirchhoff.

[5] C. George, Fisika edisi 2, banten, 2001


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai