Anda di halaman 1dari 9

Implementasi Wawasan Nusantara di era globalisasi

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini dalam era reformasi, Wawasan Nusantara semakin kabur
dalam pemahaman bangsa Indonesia. Peranan wawasan nusantara sebagai landasan visional
semakin berkurang penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konflik-
konflik internal dan eksternal yang terjadi saat ini yang tidak mampu diselesaikan dengan
baik disebabkan rapuhnya landasan visional bangsa Indonesia. Kasus Sipadan dan Ligitan
yang kini telah menjadi milik Malaysia, menjadi bukti lemahnya bangsa Indonesia
memahami konsep Wawasan Nusantara. Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia
semakin hari semakin berat, maka penerapan dan pemahaman konsep wawasan nusantara
sebagai landasan visional mutlak perlu ditanamkan kembali dalan tatanan kehidupan
masyarakat Indonesia. Euforia reformasi telah menghilangkan arah dalam pembangunan yang
merata dan adil, karena hilangnya arah visional pembangunan bangsa. Era desentralisasi dan
globalisasi saat ini, menjadi tantangan dan peluang bagi bangsa Indonesia, untuk terus
bertahan dan menjaga keutuhannya.Tantangan globalisasi yang semakin besar akan merusak
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Apabila tidak memiliki arah pandangan hidup
yang kuat. Pemahaman yang kuat tentang konsep wawasan nusantara dapat menjadi banteng
dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara
merupakan kebanggaan nasional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, konsep yang begitu
padu dan sesuai dengan khasanah budaya dan kepribadian masyarakat Indonesia, seharusnya
terus berkembang dan jangan ditinggalkan, karena dengan meninggalkan konsep ini berarti
telah meninggalkan identitas dan kepribadian kita sebagai bangsa Indonesia. Makalah ini
akan membahas konsep wawasan nusantara secara ringkas. Indonesia adalah negara
kepulauan yang berarti Indonesia terdiri dari pulau-pulau. Hal ini juga memperlihatkan
bahwa bangsa Indonesia itu terdiri dari banyak suku bangsa yang mempunyai bahasa yang
berbeda-beda, kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda, kepercayaan yang berbeda, kesenian,
ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan cara berpikir yang berbeda-beda. Berkat kekuasaan
kerajaan Majapahit dan penjajahan Belanda Indonesia mulai bersatu. Untuk menjadi sebuah
negara yang merdeka Indonesia harus mempunyai wilayah, penduduk dan pemerintah. Semua
warga daerah di kepulauan nusantara yang dijajah Belanda setuju untuk bersatu dan
membentuk sebuah negara kesatuan melalui sumpah pemuda. Agar Indonesia dapat merdeka.
Indonesia harus memiliki keinginan bersama. Setelah Indonesia merdeka tentu Indonesia
harus mempertahankan kesatuan negara yang sudah diperjuangkan dengan darah. Oleh
karena itu Indonesia harus punya cara pandang Bangsa Indonesia yang sama terhadap negara
Indonesia. Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara
kepulauan yang berdasarkan Pancasila dengan semua aspek kehidupan yang beragam disebut
Wawasan Nusantara. Wawasan nusantara dibentuk dan dijiwai oleh geopolitik. Geopolitik
adalah ilmu pengelolaan negara yang menitikberatkan pada keadaan geografis. Geopolitik
selalu berkaitan dengan kekuasaan dan kekuatan yang mengangkat paham atau
mempertahankan paham yang di anut oleh suatu bangsa atau negara demi menjaga persatuan
dan kesatuan.

1.2 Pembahasan
1. Pegertian
ü Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau
memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang, cara memandang, pandangan,
keyakinan atau out look.
ü Wawasan Nasioanal, adalah bagaimana cara suatu bangsa memandang bangsa dan negaranya
serta lingkungan sekitarnya sesuai dengan ideologi dan konstitusi nasional bangsa tersebut.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang telah menegara atau bernegara menetapkan tujuan
nasionalnya dalam Pembukaan UUD 1945 adalah membentuk pemerintahan negara yang :
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
3. Ikut melakukan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial
Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, Bangsa Indonesia memerlukan Wawasan
Nasional, yaitu wawasan atau cara pandang yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menyikapi bangsa dan negaranya serta menyikapi pengaruh dan kekuatan dari luar maupun
pengaruh dari kawasan sekitar, yang hasilnya digunakan sebagai landasan untuk mengambil
kebijaksanaan maupun tindakan membangun bangsa dan negaranya.
Wawasan Nasional Bangsa Indonesia tersebut selanjutnya disebut Wawasan Nusantara
jadi Wawasan Nasional Bangsa Indonesia.

ü Wawasan Nusantara, adalah Wawasan Nasional Bangsa Indonesia.


Kata “Nusantara” dibelakang kata “Wawasan” adalah gabungan dari 2 kata, yaitu Nusa
artinya pulau atau kepulauan dan Antara artinya di antara.
Secara lengkap, nusantara artinya negara kepulauan yang terletak diantara 2 benua (Asia
dan Australia) dan 2 samudra (Pasifik dan Hindia). Sebagai negara kepulauan, negara
Indonesia berbeda dengan negara kepulauan lainnya, seperti Fiji, Filiphina dan sebagainnya,
karena sebagai negara kepulauan Negara Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau (± 17.522
pulau), bangsanya terdiri banyak sekali suku-suku bangsa, menempati posisi silang dua (
diapit 2 benua dan 2 samudra) atau menempati posisi yang strategis.
Berdasarkan kondisi bangsa dan wilayahnya seperti tersebut diatas, maka bangsa
Inodonesia menyebut Wawasan Nasionalnya dengan Wawasan Nusantara, dengan maksud
agar Bangsa Indonesia selalu memandang bangsanya sebagai satu kesatuan wilayah yang
utuh, serta menjalin hubungan yang harmonis dengan bangsa-bangsa di dunia, terutama
bangsa-bangsa Asia Tenggara, yang saling menguntungkan.
Dengan demikian Bangsa Indonesia akan dapat menekan atau mengatasi segala
kelemahannya, sebaliknya akan mendapatkan nilai tambah akibat kondisi dan posisi
negaranya.
ü Implementasi, adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah
disusun secara matang dan terperinci.

2. Tujuan Wawasan Nusantara


Ke dalam : Mewujudkan Kesatuan dalam segenap aspek kehidupan baik aspek ilmiah
maupun aspek sosial.
Ke luar : Ikut serta mewujudkan kebahagiaan, ketertiban dan perdamaian seluruh umat
manusia.
3. Inti ajaran Wawasan Nusantara
Inti ajaran Wawasan Nusantara adalah agar bangsa Indonesia selalu memandang
bangsa dan negaranya sebagai satu kesatuan bangsa yang utuh, agar tidak mudah terpecah
belah, dan sebagai satu kesatuan wilayah yang utuh dari negara kesatuan.
Unsur dasar Wawasan Nusantara :
1) Wadah (Contour)
“Wadah” kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki sifat serba Nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta
aneka ragam budayaialah bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Setelah
menegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bangsa Indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud supra
struktur politik, sedangkan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai
kelembagaan dalam wujud infra struktur politik.
2) Isi (Content)
“Isi” adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Menyadari bahwa untuk mencapai
aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut
diatas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan
dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Oleh
karena itu “isi” menyangkut dua hal yang esensial, yakni:
v Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-
cita dan tujuan nasional.
v Persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3) Tata Laku (Conduct)
“Tata laku” merupakan hasil interaksi antara “wadah” dan “isi” yang terdiri dari Tata
Laku bathiniah dan lahiriah. Tata Laku bathiniah mencerminkan jiwa, semangat dan mentalis
yang baik dari bangsa Indonesia. Sedangkan Tata Laku lahiriah tercermin dalam tindakan,
perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia, yang kedua hal tersebut akan mencerminkan
identitas jatidiri atau kepribadian bangsa Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan
kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah airnya sehingga
menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.
4. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
Pada tahun 1980 Negara Indonesia mengumumkan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
Indonesia sejauh 200 mil dihitung dari garis dasar, yaitu ingin memiliki kekuasaan ekonomi
ekslusif di laut Internasional sejauh 200 mil- 12 mil = 188 mil mengelilingi batas Laut
Nasional Indonesia.
Adapun alasan pemerintah indonesia mengumumkan ZEE Indonesia adalah :
v Untuk melestarikan kekayaan alat berupa ikan, sebagai antisipasi makin meningkatnya
permintaan dunia akan ikan laut.
v Untuk menambah modal dasar alamiah bagi pembangunan nasional seperti minyak dan gas
bumi dari hasil penegboran lepas pantai (off shore drilling).
v Untuk mencegah beroperasinya penangkapan ikan asing diperairan laut lepas sekitar Indonesia
sebagai akibat telah ada ± 90 negara pantai yang telah mengumumkan ZEE masing-masing.
Kekuasaan ekslusif negara pantai di ZEE adalah berupa kekuasaan mengatur perijinan
kegiatan seperti eksplorasi, eksploitasi dan penelitian ilmiah terhadap semua sumber alam
hayati maupun non hayati di ZEE. Kekuasaan pengaturan perijinan tersebut dapat menambah
devisi negara berupa pajak perijinan.
5. Perjuangan Indonesia di Forum Internasional
Sejak tahun 1958 hingga tahun 1980 Pemerintah Indonesia berjuang untuk mendapat
pengakuan Hukum Laut Internasional terhadap semua konsepsinya. Permohonan tersebut
diajukan ke PBB untuk mendapat pengakuan dan pengesahan.
Organisasi di dalam PBB yang menangani Hukum Laut Internasional adalah UNCLOS
(UNITED NATION CONVENTION OF LAW OF THE SEA) atau Konfrensi PBB tentang
Hukum Laut.
Pada bulan April 1982 UNCLOS bersidang di kota New York, hasilnya hampir
seluruh negara anggota UNCLOS menyatakan dapat menerima konsepsi Negara Indonesia
sebagai negara kepulauan.
Pada bulan Desember 1982 UNCLOS bersidang lagi dikota Montego Bay (Yamaica),
hasilnya hampir seluruh anggota UNCLOS menyatakan persetujuan dan menandatangani
konsepsi Negara Indonesia berupa Konsepsi Negara Kepulauan (ARCHIPELAGO STATE
CONCEP).
Dengan persetujuan dan pengesahan PBB (UNCLOS) terhadap konsepsi Negara
Kepulauan Indonesia tersebut, berarti batas laut Nasional Indonesia sejauh 12 mil
mengelilingi Kepulauan Indonesia dan ZEE Indonesia sejauh 200 mil dihitung dari garis
dasar telah diakui Hukum Laut Internasional.
Sebagai tindak lanjut dari persetujuan PBB, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah
sebagai berikut :
Pada tahun 1983 Pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No. 5 Tahun 1983 tentang
ZEE Indonesia, dan pada tahun 1985 mengukuhkan (meratifikasi) persetujuan PBB tahun
1982 dengan UU. 17 tahun 1985 tentang Ratifikasi persetujuan PBB 1982.
6. Wilayah Udara Nasional
Wilayah udara nasional suatu negara adalah udara yang berada diatas wilayah negara
tersebut dengan luas seluas wilayah negara dipermukaan bumi dengan ketinggian sampai
40km. Wilayah udara nasional terbuka untuk penerbangan pesawat terbang non militer dan
tertutup untuk penerbangan pesawat terbang militer asing.
7. Geo Satelite Orbit (GSO)
Tepat digaris khatulistiwa dengan ketinggian 36.000km dari permukaan bumi terdapat
daerah hampa udara atau dirgantara atau ruang angkasa atau outer space (Satelite Komunikasi
atau Satelit Penelitian Ilmiah). Daerah hampa tersebut di sebut Geo Satelit Orbit dan
diketinggian tersebut sebuah satelit bumi akan dalam keadaan stasioner, tetapi dapat
mengitari bumi sesuai dengan rotasi bumi.
Karena GSO hanya terdapat diatas garis khatulistiwa, maka GSO merupakan
kekayaan alam yang langka, jadi tidak semua negara ada GSO diatasnya, oleh karena itu
penggunaan GSO diatur dengan hukum udara Internasional “FIRST COME FIRST
SERVED”, sehingga penggunaannyatidak dimonopoli oleh negara maju.
Diatas Negara RI diatas sepanjang garis khatulistiwa terdapat GSO, dan Negara RI
telah memanfaatkannya dengan menempatkan Satelit Komunikasi PALAPA, yang berfungsi
sebagai alat mempercepat proses mencerdaskan bangsa serta pemersatu bangsa.

Gambar 1. LAUT NASIONAL DAN ZEE


KETERANGAN:
PL : PANTAI LUAR TD-A : LAUT NASIONAL
TD : TITIK DASAR TD-A’ : LANDAS KONTINEN
GD : GARIS DASAR A-B : ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

Gambar2. WILAYAH UDARA NASIONAL DAN GSO


KETERANGAN :
GK : Garis Khatulistiwa
TPB :Titik Pusat Bumi
A-B : Panjang garis khatulistiwa suatu negara khatulistiwa
ABCD : Luas Wilayah Udara Nasional
CB/GBUN : Batas Wil. Udara Nasional (30-40 Km diatas permukaan bumi)
BATM : Batas Atmosfer
GSO : Geo Satelite Orbit (± 36.000 Km diatas garis khatulistiwa)
DHU : Daerah Hampa Udara (Outer Space)

Perngertian kata Nusantara ialah Kepulauan Indonesia yang terdiri dari 17.508 pulau besar
maupun kecil dan dimana diantara batas astronomis sebagai berikut :
Utara : 060 080 LU
Selatan : 110 150 LS
Barat : 940 450 BB
Timur : 1410 050 BT
Dan jarak Utara-Selatan : ± 1.888 km
Barat-Timur : ± 5.110 km
Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara
dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan nasional :
Implementasi dalam Kehidupan Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara,
yaitu:
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang - undang, seperti
UUPartai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.Pelaksanaan
undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan
bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala
daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
denga hukum yang berlaku.Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar
hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia
terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan
oleh provinsi dan kabupatendalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak
bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
3. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahanuntuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan
memperkuat korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama
pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
Implementasi dalam Kehidupan Ekonomi
1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti
posisikhatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan
minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar.Oleh karena
itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor
pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antardaerah.Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya
dalam keadilan ekonomi.
3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

Implementasi dalam Kehidupan Sosial dan Budaya


Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai
implementasi dalam kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan
nasionalmaupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya,
pengembangan museum, dan cagar budaya.

Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan


Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan
keamanan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut
merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat
tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu
keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah
dengan kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan
wilayah terluar Indonesia.

1.3 Kesimpulan
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa tentang dan lingkungan berdasarkan
idea nasional yaitu pancasila dan UUD ‘45 sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka
berdaulat dan bermartabat ditengah lingkungannya dan menjiwai dalam tindak kebijaksanaan
dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.
Fungsinya sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menantikan segala kelejaksaan keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggaraan
ditingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Beberapa implementasinya yaitu :
1. Pada kehidupan politik
2. Pada kehidupan ekonomi
3. Pada kehidupan sosial budaya
4. Pada kehidupan pertahanan keamanan
Untuk menghadapi globalisasi adalah mempertahankan eksistensi dan intergritas
bangsa dan negara serta memanfaatkan peluang untuk memajuan bangsa dan negara. Untuk
menghadapi globalisasi diperlukan kemampuan sumber daya manusia dan kelembagaan, baik
di sektor negara maupun di sektor swasta agar terwujudnya Indonesia yang maju dan
masyarakat yang siap menghadapi besarnya pengaruh globalisasi di Indonesia.
Jadi Implementasi Wawasan Nusantara di era globalisasi harus disusun secara matang
dengan rencana yang sudah dibuat untuk diterapkan di kalangan masyarakat dengan berbagai
aspek diatas dan mewujudkan kebahagiaan dan ketertiban masyarakat indonesia yang dimana
diera globalisasi ini banyak permasalahan yang disebabkan karena kurangnya penerapan dan
pemahaman konsep Wawasan Nusantara tersebut. Dan Wawasan Nusantara sebagai landasan
visional mutlak perlu ditanamkan kembali dalan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.

Konsep wawasan Benua,Bahari dan Dirgantara


Filed Under : by Bilalprasetiyo

Sabtu, 02 April 2011


Sehubungan dengan konsep geopolitik adalah singkatan dari geografi politik; dicetuskan oleh
seorang sarjana ilmu politik swedia yang bernama Rudolf Kjellen (1864-1922) pada tahun 1900.,
yang berintikan pada kekuatan, maka pelu juga diketahui beberapa konsep tentang kekuatan.
Kekuatan sebagai suatu wawasan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu (1) wawasan
benua, (2) wawasan bahari, (3) wawasan dirgantara, (4) wawasan kombinasi. Wawasan
kombinasi yang memengaruhi juga wawasan Nusantara sebagai wawasan kekuatan.

Di bawah ini akan dijelaskan tentang konsep wawasan benua, dirgantara dan bahari.

1.Konsep wawasan Benua

Teori ahli Geopolitik ini menganut “konsep kekuatan”. Ia mencetuskan wawasan benua yaitu
konsep kekuatan di darat. Ajarannya menyatakan ; barang siapa dapat mengusai “daerah
jantung”, yaitu Eropa dan Asia, akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia, Afrika
dan akhirnya dapat mengusai dunia.

2.Konsep wawasan Bahari

Wawasan bahari mendasarkan pada konsep kekuatan di lautan,siapa yang menguasai lautan
akan menguasai perdagangan, dan siapa yang menguasai perdagangan berarti akan menguasai
dunia,mengemukakan bahwa kekuatan laut sangat vital bagi pertumbuhan, kemakmuran, dan
keamanan nasional.

3.Konsep wawasan Dirgantara

Kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara mempunyai daya tangkis
terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran dikandang
lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang

Anda mungkin juga menyukai