Anda di halaman 1dari 1

Kasus 4 : Feline Rhinotrachetis

Pemberian obat antiviral seperti interferon tidak efektif untuk virus ini. Dikarenakan virus
ini sangat mudah bermutasi. Sehingga pemberian obat supportif peningkatan antibody masih
pilihan terbaik untuk penyakit ini. Selain itu, pengobatan dilakukan untuk memperkuat daya
tahan tubuh melalui pemberian makan bergizi. Untuk mencegah infeksi sekunder dan membasmi
mikoplasma chlamydia, penderita diberikan antibiotik spektrum luas. Obat tetrasiklin salah satu
obat yang cukup efektif mengatasi Chlamydia. Ingus yang keluar harus sering dilap. Bila tidak,
ingus akan cepat mengering dan menyumbat hidung sehingga penderita akan sulit bernafas.
Untuk mengurangi keluarnya ingus, berikan obat tetes hidung yang berisi ephedrine sulfate
0,25% sebanyak dua tetes untuk setiap lubang hidung.

Pemilihan antibiotic yakni antibiotic yang ber spectrum luas seperti tetrasiklin. Farmakologi
tetrasiklin adalah sebagai antibiotik kerja pendek yang melawan bakteri dengan menghambat
proses translasi. Tetrasiklin berikatan dengan subunit ribosom 30S dan mencegah amino-acylt
RNA berikatan dengan situs A ribosom. Tetrasiklin juga mengikatkan diri secara reversibel pada
subunit ribosom 50S dan juga mengganggu membran sitoplasmik bakteri sehingga terjadi
kebocoran intraseluler. Efek samping obat yakni mual dan muntah, nyeri ulu hati dan diare.,
hilangnya nafsu makan. bercak putih di dalam mulut atau bibir, lidah membengkak dan sulit
menelan, rektum atau area genital membengkak, gatal di bagian vagina. Karena dapat
menyebabkan turun nya nafsu makan maka perlu di seimbangkan dengan pemberian asupan
penambah nafsu makan seperti lysine. Tetrasiklin sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada
pasien dengan gangguan fungsi hati atau yang menerima obat yang bersifat hepatotoksik.
Tetrasiklin dapat meningkatkan kelemahan otot pada pasien miastenia gravis dan eksaserbasi
lupus eritematosus sistemik.

Anda mungkin juga menyukai