Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

“KOMUNIKASI AGRIBISNIS”

Disusun Oleh:
Lukman
17024010020

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2019
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian memegang peranan penting karena kontribusinya sangat

nyata terhadap penyediaan pangan dan sumber pendapatan terutama komoditas

strategis yaitu padi, jagung, kedelai, tebu, aneka cabai, bawang merah, daging

sapi/kerbau. Sektor pertanian juga menjadi andalan dalam mengembangkan

kegiatan ekonomi perdesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian.

Untuk mendorong pembangunan sektor pertanian RPJM Kabupaten Bojonegoro

tahun 2019 diprioritaskan diantaranya : (1) Meningkatkan produksi dan mutu hasil

pertanian/perkebunan, (2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang

dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) yang dikelola oleh Dinas Pertanian.

Untuk mendukung arah kebijakan dan program pemerintah Kabupaten Bojonegoro

khususnya masyarakat yang bergerak dibidang pertanian diperlukan kegiatan

penyuluhan pertanian agar tercapai keberhasilan baik peningkatan produksi maupun

peningkatan pendapatan petani. Disamping itu pengembang sektor diperlukan

dukungan pelayanan prasarana, sarana dan paket teknologi yang spesifik lokasi.

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang efektif dan efisien menuntut adanya

suatu perencanaan dan target sasaran yang jelas dan terukur. Perencanaan

pelaksanaan penyuluhan yang dituangkan dalam Programa merupakan langkah

awal dan sangat menentukan keberhasilan untuk mencapai tujuan peningkatan

produksi dan kesejahteraan petani ingin tercapai. Programa penyuluhan pertanian

merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan

pedoman, sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa

penyuluhan pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk


memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan

penyuluhan. Kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan

pertanian mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha serta

memberikan dukungan terhadap program-program prioritas dinas pertanian yang

akan menentukan besarnya pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD). Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006

yang menyebutkan bahwa pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di Provinsi,

Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kelurahan bersumber dari APBD yang jumlah dan

alokasinya disesuaikan dengan kebutuhan penyusunan programa penyuluhan.

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian dalam menghadapi berbagai

tantangan baik berupa lingkungan ekonomi maupun era globalisasi diperlukan

penyuluhan pertanian yang spesifik lokalita bersifat strategis dan mempunyai daya

ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah

dan pendapatan petani. Untuk mengefektifkan kegiatan penyuluhan diperlukan

kesinergian dan keterpaduan perencanaan penyuluhan dari tingkat desa, tingkat

kecamatan tingkat kabupaten, sampai dengan tingkat propinsi serta tingkat nasional.

Programa Penyuluhan Pertanian, Perkebunan dan peternakan merupakan rencana

kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan di tingkat Kabupaten dan wilayah

kerja BPP sebagai salah satu bagian program pembangunan Pertanian, Perkebunan

dan peternakan, yang disusun secara tertulis dan sistematis setiap setahun sekali.

Programa bertujuan untuk memberikan arah yang tepat dan jelas bagi penyuluh,

agar dalam pelaksanaan penyuluhan lebih berdayaguna dan berhasilguna. Selain itu

juga programa penyuluhan pertanian, Perkebunan dan Peternakan merupakan

suatu wadah untuk memadukan kebijakan pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam

mendukung upaya pembangunan pertanian, Perkebunan dan Peternakan dapat


mencapai sasaran. Programa Penyuluhan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

diharapkan dapat memberikan arah yang tepat dan jelas bagi penyuluh dan petani-

nelayan agar pelaksanaan penyuluhan pertanianlebih berdaya guna dan berhasil

guna.

1.2 Tujuan

1. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan Pertanian, Perkebunan,

Peternakan bagi penyelenggara penyuluhan.

2. Memeberikan Pedoman bagi Penyuluh Pertanian, Perkebunan, Peternakan

dalam menyusun rencana kerja tahunan penyuluh tahun 2019.

3. Menyediakan bahan perencanaan kegiatan penyuluhan pertanian,

Perkebunan, Peternakan untuk disampaikan dalam forum Musrembang.

4. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku utama, perilaku

usaha, penyuluh dan petugas lingkup pertanian dan Peternakan agar mereka

manpu memecahkan permasalahan.


BAB II

PEMBAHASAN

Pembuatan matriks identifikasi masalah dan upaya pemecahannya dapat kita

ketahui masalah-masalah yang ada dibidang pertanian, kita mengetahui secara riil

atau nyata potensi-potensi yang ada untuk dikembangkan, dari matriks ini juga kita

mengetahui tindakan apa yang dibutuhkan dan menyusun materi pernyuluhan.

Materi penyuluhan yang diberikan dengan melihat uji peroritas masalah,

permasalahan yang mendesak dan segera terselesaikan.

Matriks identifikasi masalah dan upaya pemecahannya sangat diperlukan

oleh petani guna mendukung dan menuntaskan materi penyukuhannya dalam

Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan (RKTP) yang telah dibuat. Dengan adanya

matriks ini seorang penyuluh mampu membuat konsep tentang pemecahan masalah

yang dihadapi oleh wilayah binaannya dengan menggunakan analisis SWOT ,

maksudnya seorang penyuluh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

harus observasif dan obyektif. Menimbang sisi kekuatan dan kelemahan solusi serta

kesempatan dan ancaman terhadap solusi yang tengah diberikan.

Penyuluh melaksanakan kegiatan penyuluhan dengan mengacu pada

Programa Penyuluhan Pertanian dengan harapan dapat merubah pengetahuan,

sikap dan ketrampilan petani agar mencapai usaha tani yang lebih baik,

menguntungkan dan sejahtera. Biaya biaya penyuluhan bersumber dari

APBD/APBN.

Masalah Perilaku

 Kesuburan lahan pertanian semakin menurun karena ekploitasi secara terus menerus

 Belum optimalnya produksi dan produktivitas padi, jagung dan kedele sebagai tanaman
unggulan strategis

 Belum optimalnya pembinaan lembaga pembenihan tanaman pangan oleh petugas.

Dari masalah-masalah diatas Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menyusun

matriks untuk menyelesaikan dan menuntaskan masalah melalui beberapa program

penyuluhan dengan materi sesuai permasalahan yang ada. Mataeri yang

disampaikan ke sasaran sesuai permasalahan yaitu sebagai berikut :

1. Aplikasi pupuk organik/bahan organi dengan metode Bintek dengan penanggung jawab

Bidang Tanaman Pangan

Sasaran :

- Kelembagaan Petani (Poktan, Gapoktan, HIPPA, POSLUHDES)

- PPL, THL-TBPP, PP Swadaya dan Swasta

2. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman unggulan strategis dengan

metode Bintek dengan penanggung jawab Bidang Tanaman Pangan

Sasaran :

- Kelembagaan Petani (Poktan, Gapoktan, HIPPA, POSLUHDES)

- PPL, THL-TBPP, PP Swadaya dan Swasta

3. Pengendalian hama terpadu dengan metode Bintek dengan penanggung jawab Bidang

Tanaman Hortikultura

Sasaran :

- Kelembagaan Petani (Poktan, Gapoktan, HIPPA, POSLUHDES)

- PPL, THL-TBPP, PP Swadaya dan Swasta

- POPT/PHP
Melalui materi dan metode yang digunakan dalam penyuluhan untuk

menyelesaikan masalah tersebut diharapkan terdapat Output/Keluaran sebagai

berikut :

 Meningkatnya tingkat kesuburan lahan pertanian, sehingga tanaman tumbuh

subur dan berdampak pada peningkatan prduksi tanaman

 Meningkatanya produksi dan produktivitas tanaman pangan khususnya tanaman

strategis yaitu Padi , Jagung dan Kedele

 Petani dan petugas pertanian dapat menerapkan pengendalian OPT sesuai

konsep pengendalian hama terpadu dan ramah lingkungan


BAB III

PENUTUP

Programa Penyuluhan Pertanian merupakan rencana kegiatan

penyelenggaraan penyuluhan pertanian Kabupaten Bojonegoro tahun 2019,

sekaligus sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja penyuluh pertanian.

Programa penyuluhan pertanian diharapkan dapat mendukung pelaksanaan

kegiatan penyuluhan pertanian, perkebunan, peternakan dan ketahanan pangan

untuk mencapai tujuan dalam pembangunan pertanian.

Selanjutnya Programa Penyuluhan perlu ditindak lanjuti oleh Penyuluh

Pertanian dalam melaksanakan tugas supaya setiap kegiatan yang dilaksanakan

terarah, tertata, terencana dan terprogram yang akhirnya menuju kerja penyuluh

yang profesional. Dalam Pelaksanakan kegiatan penyuluhan diperlukan koordinasi

dan sinkronisasi dari semua pihak yang terkait, sesuai bidang kewenangan masing-

masing.

Dengan berbagai keterbatasan yang ada, maka Programa Penyuluhan tentu

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi dan

perbaikan pada tahun berjalan maupun pada penyusunan tahun mendatang dengan

harapan pelaksanaan Pembangunan Pertanian dapat terlaksana lebih baik dan

dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat tani beserta keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai