Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi kehidupan
mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat ditemui tumpukan-
tumpuka sampah. Di Lingkungan Masyarakat, di Lingkungan Keluarga, bahkan di
Lingkungan Sekolah yang seharusnya menjadi contoh terhadap lingkungan umum ternyata
menjadi sekolah yang penuh dengan sampah.
SMA Negeri 1 PURI, sebuah sekolah yang dulunya indah nan asri, sekarang telah
dipenuhi dengan sampah. Sampah bertebaran di Mana-mana di Belakang Sekolah, di Taman
Sekolah yang seharusnya menjadi model keindahan sekolah, dan bahkan di laci-laci siswa
dipenuhi dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah yang penulis telah lakukan, hal
sembrono tersebut terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor dari luar siswa maupun faktor
dari dalam siswa. Adapun faktor utama penyebab hal ini adalah rendahnya atau minimnya
pengetahuan siswa tentang bahaya sampah dimana para siswa menganggap sampah adalah
hal yang sepele dan apabila tidak ditanggulangi tidak berakibat apa-apa meskipun
sesungguhnya sampah adalah musuh besar bumi yang dapat merusak bumi dan mahluk hidup
yang ada didalamnya.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana lagi
dalam lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara
sembaranganpun kurang dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak
adanya atau kurangnya pantauan dan bimbingan dari guru akan hal yang di anggap sepele ini
yang berhubungan langsung dengan minat siswa yang sangat minim dalam penanggulangan
sampah yang sebenarnya apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat berdampak
positif bagi kehidupan umum. Ada aksi tentunya ada reaksi. Umpama kimia ini dapat
digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi siswa. Ada minat tentunya ada juga cara
untuk menanggulanginya.
Berdasarkan penjelassan diatas, maka kami perlu menulis karya ilmiah yang berjudul
“Bahaya Sampah di Lingkungan SMA NEGERI 1 PURI ”

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menemukan beberapa masalah yang timbul
dari hal tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Apa bahaya sampah yang dapat timbul tanpa penanggulangan di lingkungan SMA NEGERI
1 PURI?
2. Siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di lingkungan SMA
NEGERI 1 PURI?
3. Mengapa sampah di lingkungan SMA NEGERI 1 PURI tidak dapat terkendali?
4. Apa metode yang harus dilakukan untuk menanggulangi sampah di lingkungan SMA
NEGERI 1 PURI?

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 1


1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui apa-apa saja bahaya sampah di lingkungan SMA NEGERI 1 PURI.
2. Untuk mengetahui siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di
lingkungan SMA NEGERI 1 PURI.
3. Untuk mengetahui kenapa sampah tidak dapat terkendali di lingkungan SMA NEGERI 1
PURI.
4. Agar paham dan mengerti betul metode dalam penanggulangan sampah.

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 2


BAB II PEMBAHASAN
2.1 BAHAYA SAMPAH

Sampah menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah barang-barang buangan atau
kotoran seperti daun-daun kering, kertas-kertas kotor dan sebagainya atau barang yang tidak
berharga lagi dalam dunia masyarakat. Atau sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia mau
pun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sedangkan bahaya adalah sesutu
yang dipandang mungkin akan mendatangkan kecelakaan, bencana, kesengsaraan dan
kerugian. Berangkat dari pandangan tersebut dapat dirumuskan bahwa bahaya sampah adalah
barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat mengakibatkan kerugian
bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
Sampah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia terutama di Lingkungan Kehidupan
wiatamandala yang belum mengenal betul apa arti dari bahaya sampah itu sesungguhnya. Hal
tersebut dapat dilihat karena begitu jelas dan transparannya pencemaran lingkungan melalui
sampah yang terjadi dan dilakukan oleh sekolah itu sendiri.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis, hampir seluruh jenis ragam sampah
yang dapat ditemui di lingkungan masayarakat juga dapat ditemu di sekolah ini. Dalam
kehidupan sosial masayarakat, sampah dapat digolongkan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis
sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut
sampah basah.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus,
misalnya plastik, kaleng danstyrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah dari bahan-bahan berbahaya dan
beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.

Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah anorganiklah yang paling
dan selalu dapat ditemui seperti sampah organik daun-daunan, kertas-kertas, karton dan lain
sebagainya dan sampah anorganik seperti kaleng-kaleng, plastik, besi, aluminium dan seng
yang pastinya akan berdampak buruk atau bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan,
keindahan, kenyamanan serta keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di
sekolah. Hal tersebut biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan
kebudayaan antar sesama manusia yang semakin canggih yang mengakibatkan penghasilan
sampah semakin bertumpuk dan merajalela yang tertuju langsung ke tingkat bahaya sampah
yang semakin tinggi di lingkungan sekolah tersebut. Adapun bahaya sampah itu sendiri
sangatlah banyak dan sangatlah berbahaya tetapi akan penulis rangkum ke dalam dua bagian
besar yaitu sebagai berikut:

1. Dampak bagi kesehatan

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 3


Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi b
erbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit
di Lingkungan Sekolah yang tentunya dapat menggangu serta memberi respon negatif bagi
warga sekolah. Pengolahan sampah yang kurang memadai dapat menyebabkan tersebarnya
virus berbahaya yang sangat akan menggannggu aktivitas belajar mengajar di
sekolah. Timbunan sampah di Sekitar Lingkungan Sekolah menjadi tempat sarang nyamuk
alhasil sekolah akan menjadi tempat yang tidak aman dan nyaman lagi karena akan terjadi
penyebaran penyakit bagi warga sekolah itu sendiri.

2. Dampak bagi lingkungan


Pembuangan sampah secara sembarangan, kurangnya peran sekolah atupun OSIS dalam
pengontrolan dan pengendalian sampah serta kurang adanya sikap saling menjaga kebersihan
di lingkungan sekolah menjadi pemicu utama tercemarnya lingkungan. Lingkungan yang
seharusnya menjadi tempat ternyaman berdirinya segala jenis mahluk hidup, sekarang telah
berbaur dengan bongkahan-bongkahan sampah yang di hasilkan mahluk hidup itu sendiri
setiap harinya.
Manusia yang diberikan Tuhan akal dan pikiran malahan menjadi pusat utama pencemaran
terhadap lingkungan terutama lagi pelajar yang seharusnya menjadi pedoman kepada
masayrakat yang ada disekelilingnya malahan menjadi propokator dalam pembuangan
sampah secara sembarangan. Bila dipahami secara mendetail akan sangat merugikan apabila
kita tidak menjaga lingkungan kita.
Memang sekarang SMA NEGERI 1 PURI belum terlalau dipenuhi oleh tumpukan-
tumpukan sampah tapi bayangkan saja 5 tahun kedepan tanpa pengendalian sampah tidak
diragukan lagi akan terjadi berbagai masalah di SMA ini seperti longsor akibat tumpukan-
tumpukan sampah. Jadi sekarang kita harus bisa mengontrol dan tetap menjaga nilai-nilai
estetika terhadap lingkungan kita sendiri agar sekolah tidak menjadi sarang bencana bagi
generasi-generasi pelajar SMA NEGERI 1 PURI berikutnya.

2.2 PERAN WARGA SEKOLAH DALAM PENANGGULANGAN SAMPAH

Inti utama proses pembelajaran pada jaman ini adalah untuk menciptakan siswa-siswi
yang memiliki moral dan etika baik terhadap sosial maupun lingkungannya. Peran guru
sangatlah penting dalam menciptakan SMA NEGERI 1 PURI yang indah dan nyaman
sebagai tempat belajar bagi siswa-siswinya. Pengontrolan sampah oleh guru sangatlah
penting dalam upaya menciptakan pelajar yang cinta terhadap lingkungannya sendiri.
Bimbingan dari guru dan contoh baik dari guru sangatlah dibutuhkan. Perhatian yang ketat
serta pemberian hukuman kepada siswa yang membuang sampah secara sembarangan
merupakan contoh kongkrit yang harus dan segera harus dilaksanakan di lingkungan sekolah.

Disamping itu setiap siswa seharusnya selalu memiliki rasa cinta terhadap
lingkungannya, selalu berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan sampah dan selalu
menumbuhkan kreatifitas-kretifitas baru dalam pencegahan bahaya sampah karena sebagai
siswa yang baik seharusnya memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme serta taat akan aturan
sekolah yang melarang pembuanagan sampah secara sembarangan.

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 4


Pengembangan kreativitas siswa harus dibarengi dengan peningkatan pengetahuan siswa.
Pengembangan ini dapat dilakukan dengan memberiakan motivasi seperti sosialisasi dari
dalam sekolah itu sendiri seperti OSIS atupun pengarahan guru atau dari luar sekolah itu
seperti instansi pemerintahan dan orangtua siswa. Dengan mengadakan pemberian informasi
pembinaan mengenai bahaya sampah tersebut, tentunya siswa akan merasa tedorong dan
dibebankan tanggungjawab akan bahaya sampah yang harus di tanggulangi sedemikian rupa
untuk menghasilakan sekolah yang aman, nyaman, dan indah.
Dalam penanggulangan sampah setiap warga sekolah khususnya para pelajar harus rela
mengorbankan tenaga, waktu dan materi. Dan ada baiknya jikalau peraturan dalam hal ini
diperkuat dalam bimbingan siswa, dan memberi hukuman pada setiap siswa yang membuang
sampah secara sembarangan. Dengan perihal tersebut warga sekolah akan mampu
beradaptasi terhadap bahaya sampah di sekolah.

2.3. PENGENDALIAN SAMPAH

Pengendalian sampah di lingkungna sekolah tidak semudah yang dipikirkan karena setiap
warga sekolah harus mamiliki pola pikir atau pemikiran yang sama mengenai bahaya sampah
tersebut. Misalnya warga SMA NEGERI 1 PURI setiap warga sekolahnya harus sepikir dan
konsisten akan pengendalian sampah tersebut. Apabila setiap warga sekolah tidak memiliki
pemikiran yang sama akan pengendalian sampah tentunya harapan untuk mencapai sekolah
yang bebas akan sampah hanya akan tinggal impian. Pengendalian sampah harus dimulai dari
tata aturan pengendalian sampah yang baik. Ini diartikan bahwasanya harus ada
terlebihdahulu satu aturan yang diciptakan oleh atasan (kepala sekolah, guru atau badan
pemerintahan) kemudian diterapkan dalam aktifitas yang berlangsung disekolah.
Sesungguhnya pengendalian sampah sangat sederhana untuk dilaksanakan apabila pola pikir
warga sekolah tersebut sederhana juga dan akan sangat sulit dilakukan apabila pola pikir
sekolah tersebut rumit.
Menurut Manejer pengolahan sampah Greenaration Indonesia Zulfikar, pengolahan
sampah atau pengendalian sampah dapat bermulai dari lingkungan sekolah. Langkah
pengendalian sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pahami jenis sampah
Dalam pengendalian sampah disekolah, terlebih dahulu harus memehami jenis
sampah apakah sampah tersebut. Karena setiap sampah memiliki usia yang berbeda. Usia
yang berbeda tersebut dikarenakan jenis kandungan yang berbeda-beda pada setiap jenis
sampah. Misalnya sampah plastik yang sering digunakan warga sekolah SMA NEGERI 1
PURI dalam melakukan aktifitas sekolah yang kandungan kimia berbahayanya sangat tinggi
yang menyebabkan lama penguraiannya di alam selama 80-100 tahun ke depan yang pastinya
dapat merusak alam. Tapi misalkan sampah daunan yang hanya mambutuhkan waktu < 1
bulan untuk terurai yang sangat berbeda dengan sampah plastik. Jadi kita harus memahami
sampah tersebut. Dengan pemahaman tersebut kita dapat memilahnya apakah masih dapat
didaur ulang atau tidak.

2. Kurangi kantong plastik


Plastik adalah satu dari beberapa jenis sampah yang paling berbahaya dan paling
banyak digunakan yaitu 170 kantong per tahun yang dihabiskan setiap orang padahal butuh
12 juta barel minyak dan 14 juta pohon per tahun untuk memproduksi plastik. Sebagai

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 5


contoh bayangkan saja warga SMA NEGERI 1 PURI adalah 200 orang X 170 plastik= 3400
kantong plastik yang digunakan warga SMA NEGERI 1 PURI dalam setahun tanpa
pengendalian. Bagaimana dengan seluruh manusia di dunia? Mungkin tidak terhitung lagi.
Kandungan bahaya plastik yaitu BPA (Bisphenol-A). BPA adalah materi pengikat untuk
membentuk polycarbonate (PC), yang merupakan bahan alternatif untuk membuat berbagai
perangkat plastik, seperti peralatan makan dan minum yang sering digunakan untuk kemasan
jajanan kantin atau yang lainnya.
Zat kimia ini merupakam zat beracun yang sering ditemui pada botol minuman yang
dijual bebas di pasaran dan yang lebih ekstrimnya lagi zat ini akan sangat bereaksi apabila
sering dipanaskan/ disteril. Dan apabila dipanaskan zat ini akan melumer dan masuk kedalam
makanan dan minuman yang kita komsumsi akibatanya sangat fatal karena BPA akan
merusak system reproduksi ovarium, otak, dan sistem saraf manuasia. Beda lagi dengan
platik kresek dan plastik PVC sebagai wadah makana siap santap yang paling sering kita lihat
beredar di sekolah kita. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh badan POM kantong
plastik dan PVC banyak mengandung unsur kimia yang sangat berbahaya yaitu senyawa
timbal (Pb), cadmium (Cd), timah putih (Sn) yang dapat menyebabkan kangker dan penyakit
berbahaya lainya bagi warga sekolah yang menggunakannya dan tentunya setelah dibuang
unsur kimia berbahaya tersebut akan mengendap dilingkungan sekolah kita yang
menyebabkan tanah sekolah menjadi gersang dan tandus.
3. Hemat kertas
Kertas sebagai kebutuhan pokok setiap siswa di seluruh dunia merupkan salah satu sampah
yang paling banyak di SMA NEGERI 1 PURI. Pengendalian kertas sangatlah penting pada
pengendalian sampah di SMA kita. Kertas merupakan sampah organik karena terbuat dari
tumbuhan tetapi dapat juga dikelompokkan kedalam sampah anorganik karena dapat didaur
ulang tetapi lebih mengacu pada sampah organik karena dilihat juga dari sisi lama
penguraiaanya. Jadi kita sebagai pelajar sudah semestinya menggunakan dan memanfaatkan
kertas seperlunya, jangan menyianyiakan kertas karena kita harus mengingat fakta
bahwasanya 1 rim kertas (500 lembar) setara dengan 1 batang pohon dan diperkirakan 2,75
miliar pohon dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi kertas. Jadi kita sebagai siswa
SMA NEGERI 1 PURI bermulailah berpikir akan bagaimana generasi berikutnya tanpa
pohon karena telah habis untuk memproduksi kertas. Jadi dengan hemat kertas maka sampah
kertas akan berkurang di sekolah kita alhasil sekolah kita bebas dari sampah kertas.

4. Hemat air
Air di SMA NEGERI 1 PURI sangatlah minim bukan? Faktanya 100 % air yang ada di bumi,
97 % adalah air laut dan 3 % adalah air tawar itupun tidak seluruhnya yang bisa dikomsumsi.
Bayangkan saja jikalau sampah beracun banyak maka air tersebut akan kotor dan tidak dapat
lagi di komsumsi maka air di lingkungan sekolah kita akan semakin minim. Begitupula
dengan dunia kita jikalau sampah banyak maka air bersih tidak akan banyak lagi. Karena kita
mengetahui bahwasanya Air adalah sumber hidup. Jadi bagaimana bisa hidup apabila air
tidak ada lagi? Jadi kita mulai dari sekolah kita untuk hemat akan air dan membuang sampah
secara tidak sembarangan agar sumber hidup kita semakin bersih.
Jadi ada 4 cara pengendalian sampah yang harus kita lakuakan di sekolah kita agar
sekolah kita mencapai kesuksesannya dalam pengendalian sampah. Ubah pola pikir lama

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 6


menjadi pola pikir baru yang penuh dengan harapan bebas dari sampah agar sekolah kita asri,
sejuk, bersih dan kreatif dalam hal sampah.

2.4 METODE PENANGGULANGAN SAMPAH

1. Pengertian Pengelolaan Sampah


Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan
atau Pembuangan dari Material Sampah. Pengolahan sampah bisa melibatkan zat padat, cair,
gas, atau radioaktif dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
2. Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
 Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
 Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.
Pengolahan sampah dengan metode yang baik hampir belum ada di SMA kita.
Metode pemusnahan sampah di lingkungan sekolah kita hanya menggunakan metode bakar
saja padahal pemusnahaan sampah menggunakan metode bakar sangat berbahaya apalagi
pembakaran sampah tersebut tercampur dengan sampah yang non-biodegradable seperti
plastik. Meskipun pembakaran dilakukan dengan jenis sampah tersebut, hasil dari
pembakaran sampah tersebut akan sangat sulit untuk di urai di lingkungan kita. Pembakaran
limbah jenis non-biodegradable ini menghasilakan senyawa yang sangat merusak kesehatan
dan lingkungan kita. Apalagi pembakaran sampah di sekolah kita akan sangat mengganggu
proses belajar mengajar kita karena baunya yang sangat menyengat karena tercampur dengan
sampah berbahaya dan lain lagi asap yang mengepul di sekolah kita. Pembakaran sampah
jenis seperti plastik akan menambah jenis pencemaran yang ada.
Pembakaran ini juga faktanya sangat besar bahayanya karena menurut penelitian para
pakar kimia jumlah pembakaran 1 ton sampah plastik akan menghasilkan jumlah karbon
dioksida yang sama dengan 1 ton. Gas-gas berbahaya yang dihasilakan oleh pembakaran
sampah plastik adalah antara lain gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur
dioksida (SO2), dioxin dan furan. Gas- gas ini dapat menyebabkan kangker, perubahan
system hormon, perubahan pertumbuhan janin, menurunkan kapasitas reproduksi, penekanan
terhadap system kekebalan tubuh dan yang lebih berbahaya lagi dapat menyebabkan penyakit
chlorance. Tetapi untunglah di lingkungan sekolah kita masih banyak tumbuh pepohonan
yang dapat menampung jenis gas berbahaya tersebut. Tapi bayangkan saja jika dilakukan
pembakaran yang terus menerus dan sampah semakin banyak dihasilkan dari sekolah kita
bahkan tumbuhanpun akan mati dan layu karena tidak dapat menahan semua jenis gas
tersebut. Jadi ada baiknya jika kita melakukan metode pengolahan sampah dengan cara yang
baik dan tidak mencemari lingkungan. Metode pengolahan sampah yang dapat kita lakukan
adalah sebagai berikut:

1. Metode pembuanagan
Metode pembuangan adalah salah satu metode paling populer dikalangan sekolah-sekolah
dimana kita disarankan untuk membuang sampah-sampah tersebut kemudian menguburnya
atau membuang sampah ke temapt penampungan sampah. Tetapi dilakukan dengan
cara yang tetap ramah terhadap lingkungan. Hal ini bukan semata-mata dilakukan dengan

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 7


membuang sampah secara sembarangan yang sekolah kita biasa lakukan. Tetapi hal ini
dilakukan dengan teknik yang akan memenuhi tujuan dari pengolahan sampah.
Metodenya adalah sebagai berikut:
 Mengumpulkan semua jenis sampah
 Memilah-milah sampah artinya apakah sampah tersebut jenis sampah organik atau
anorganik.
 Mengumpulkan sampah organiknya saja seperti daunan dan menyisihkan sampah
anorganik ke tempat yang telah disediakan
 Melubangi tanah
 Menuangkan sampah organik tersebut kedalam lubang tersebut
 Menimbun sampah tersebut dengan tanah
Setelah melakukan proses tersebut maka kita hanya perlu menunggu kira-kira 1 atau 2 bulan
setelah mikroorganisme-mikroorganisme memprosesnya didalam tanah hasilnya kita dapat
menggali kembali tanah tersebut dan sampah telah berubah menjadi tanah yang hitam dan
tentunya kaya akan unsur hara yang dapat kita gunakan untuk memupuk bunga atau
pekarangan yang ada disekolah kita. Hal pengolahan ini telah memenuhi tujuan pengolahan
sampah.

2. Metode 3-R
3-R yaitu singkatan dari Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya.
Contoh: menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis, menggunakan botol
bekas sebagai tempat pulpen, dan menggunakan e-mail untuk mengirim surat
Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Contoh: Membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang, menggunakan produk
yang dapat diisi ulang (refill) misalnya alat tulis yang tintanya bisa diisi ulang kembali,
menggunakan kedua sisi kertas untuk menulis, dan menghindari pembelian barang-barang
yang menghasilkan sampah dalam jumlah yang besar dan yang tidak perlu.
Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk yang
bermanfaat.
Contoh: Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai,
membuat karya seni atau kerajinan tangan dari sampah, mengolah sampah organik menjadi
kompos.
Pengolahan sampah melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana
saja, dan tanpa biaya. Yang hanya dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita dalam
melakukannya bahkan hasil dari pengolahan sampah melalui 3-R tersebut dapat
menghasilkan keuntungan materi bagi kita yang melakukan karena dapat menjual hasil daur
ulang kita. Dengan melakukan pengolahan sampah melalui 3-R tersebut penulis dapat
menjamin sampah yang ada di sekolah akan dapat teratasi dan tujuan dari pengolahan sampah
dapat tercapai.
3. Metode penghindaran dan pengurangan
Metode yang berikutnya adalah metode penghindaran dan pengurangan. Sebenarnya sampah
yang ada di dunia ini secara umum dan sampah yang ada di sekolah kita secara spesifik tidak
dapat dimusnahkan atau diatasi secara keseluruhan tapi dapat dihindari dan dikurangi dengan
cara, metode atau langkah-langkah yang kita ingin lakukan. Sekarang intinya semuanya

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 8


bergantung pada diri kita masing-masing mau kita bagaimanakan sampah tersebut. Yang
terpenting kita memiliki usaha dalm mengatasinya. Dan salah satu cara yang paling simpel
adalah dengan cara menghindari atau menguranginya. Yang terpenting kita tahu bagaimana
cara agar zat sampah tersebut tidak terbentuk atau metode ini sering disebut dengan
“penguangan sampah”. Contoh kongkrit yang dapat kita temui di lingkungan sekolah kita
seperti:
- Menggunakan serbet untuk menghindari pemakaian sampah tissue yang penggunaanya
sekali pakai
- Penggunaan kembali bekas pakai seperti buku lama yang digunakan sebagai buku buram,
dan lain sebagainya.
Dari beberapa metode tersebut setidaknya kita sebagai anak didik SMA NEGERI 1
PURI mampu dan akan melakukan salah satu atau keseluruhan dari beberapa metode tersebut
agar kiranya tercipta sekolah yang indah, bebas dari sampah, dan sesuai dengan idaman kita.

BAB III
A. SIMPULAN

Dari penjelasan dan pemaparan karya ilmiah tentang bahaya sampah di SMA
NEGERI 1 PURI di atas kami dapat mengambil beberapa hal terpenting sebagai simpulan
yaitu sebagai berikut:

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 9


1. Sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia ma
upun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis
2. Bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
3. Sampah dapat dibedakan menjadi 3 bagaian besar yaitu sampah organik, sampah anorganik,
dan sampah bahan bercun dan berbahaya.
4. Bahaya sampah sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia atau mahluk hidup dan bagi
lingkungan akan pencemaran yang berasal dari sampah.
5. Seluruh warga sekolah berperan dalam penanggulangan sampah termasuk kepala sekolah,
guru, siswa, pemerintahan, dan orangtua siswa.
6. Pengendalian sampah di sekolah dilakukan dengan 4 cara yaitu
- Pahami atau kenali sampah, kurangi penggunaan sampah plastik, hemat kertas, dan hemat
air.
7. Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan
atau Pembuangan dari Material Sampah yang melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif
dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
8. Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
-Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
-Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.
9. Metode pengolahan sampah dibedakan atas 3 metode yaitu metode pembuangan, metode
3-R, metode penghindaran dan pengurangan.
10. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya, Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
sampah, dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau
produk yang bermanfaat.

B. SARAN

1.Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan


kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah.
Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya sekolah atau tata
aturan untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 10


masalah tertentu. Peraturan yang tegas dari sekolah juga sangat diharapkan karena jika
tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya alam.
2. SMA NEGERI 1 PURI adalah SMA yang termasuk masih kecil dibandingkan dengan
sekolah-sekolah lain yang ada di Indonesia. Sudah sangat banyak sekolah yang menerapkan
sistem pengolahan sampah karena mereka tahu bahaya sampah yang sesungguhnya. Ada
baiknya jika kita menerapkan sistem yang sama dengan sekolah yang sudah di anggap maju
tersebut agar kita tidak dipandang kecil lagi oleh sekolah lain.
3. Sekolah yang baik adalah sekolah yang dapat mengharagi lingkungan sekolah itu sendiri.
Jadi ada baiknya jika kita menetapkan pandangan tersebut terhadap sekolah kita karena tidak
perlu otak bagus tanpa moral yang baik juga. Jadi mari kita tetap mengulurkan tangan untuk
menjamin sekolah kita tetap dibanggakan atas kebersihannya.
4. Kalimat mutiara yang mengatakan “Untuk mencapai kesuksesan 99% adalah dari usaha
kita 1% sisanya dari otak kita”. Ini menjelasakan agar kita tidak terlalu merendahkan diri atas
diri kita jangan terlalu berpikir hanya orang yang derajatnya tinggi saja yang bisa
menghasilkan uang dari pengolahan sampah. Apabila ada minat dan usaha kita yakinlah kita
akan bisa melakukannya dan meraih kesuksesan itu.
5. Untuk mencapai kebersihan sekolah tanpa sampah seharusnya harus melibatkan seluruh
warga sekolah agar PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dapat dijalankan oleh seluruh
warga sekolah itu sendiri.
6. Untuk menjalankan metode atau langkah-langkah dalam kebersihan lingkungan, mari kita
tetap tanamkan prinsip ‘Bersih Pangkal Sehat’ karena kesehatan lebih berharga dari
segalanya. Disamping itu mari kita tetap kuatkan iman dan kepercayaan kita agar apa yang
kita lakukan kiranya diberkati dan diridhai oleh Tuhan yang maha esa.

DAFTAR PUSTAKA

Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 11


Daniel, Valerina. 2009. Easy Green Living. Bandung: Hikmah

Poerwadarminta, wjs. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka

Soekidjo, Notoatmodjo.1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Prinsip-Prinsip Dasar.


Jakarta: Rineka Cipta

http://www.POM.go.id

http://www.pigeon.co.id

http://blog.vitanatures.com

http://suma.UI.ac.id

http://sanitasi.net/pedoman-umum-3-R.co .id

http://arimcsetyaneance.blogspot.com

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURI | 12

Anda mungkin juga menyukai