Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi kehidupan
mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat ditemui tumpukan-
tumpuka sampah. Di Lingkungan Masyarakat, di Lingkungan Keluarga, bahkan di
Lingkungan Sekolah yang seharusnya menjadi contoh terhadap lingkungan umum ternyata
menjadi sekolah yang penuh dengan sampah.
SMA Negeri 1 PURI, sebuah sekolah yang dulunya indah nan asri, sekarang telah
dipenuhi dengan sampah. Sampah bertebaran di Mana-mana di Belakang Sekolah, di Taman
Sekolah yang seharusnya menjadi model keindahan sekolah, dan bahkan di laci-laci siswa
dipenuhi dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah yang penulis telah lakukan, hal
sembrono tersebut terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor dari luar siswa maupun faktor
dari dalam siswa. Adapun faktor utama penyebab hal ini adalah rendahnya atau minimnya
pengetahuan siswa tentang bahaya sampah dimana para siswa menganggap sampah adalah
hal yang sepele dan apabila tidak ditanggulangi tidak berakibat apa-apa meskipun
sesungguhnya sampah adalah musuh besar bumi yang dapat merusak bumi dan mahluk hidup
yang ada didalamnya.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana lagi
dalam lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara
sembaranganpun kurang dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak
adanya atau kurangnya pantauan dan bimbingan dari guru akan hal yang di anggap sepele ini
yang berhubungan langsung dengan minat siswa yang sangat minim dalam penanggulangan
sampah yang sebenarnya apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat berdampak
positif bagi kehidupan umum. Ada aksi tentunya ada reaksi. Umpama kimia ini dapat
digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi siswa. Ada minat tentunya ada juga cara
untuk menanggulanginya.
Berdasarkan penjelassan diatas, maka kami perlu menulis karya ilmiah yang berjudul
“Bahaya Sampah di Lingkungan SMA NEGERI 1 PURI ”
Sampah menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah barang-barang buangan atau
kotoran seperti daun-daun kering, kertas-kertas kotor dan sebagainya atau barang yang tidak
berharga lagi dalam dunia masyarakat. Atau sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia mau
pun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sedangkan bahaya adalah sesutu
yang dipandang mungkin akan mendatangkan kecelakaan, bencana, kesengsaraan dan
kerugian. Berangkat dari pandangan tersebut dapat dirumuskan bahwa bahaya sampah adalah
barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat mengakibatkan kerugian
bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
Sampah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia terutama di Lingkungan Kehidupan
wiatamandala yang belum mengenal betul apa arti dari bahaya sampah itu sesungguhnya. Hal
tersebut dapat dilihat karena begitu jelas dan transparannya pencemaran lingkungan melalui
sampah yang terjadi dan dilakukan oleh sekolah itu sendiri.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis, hampir seluruh jenis ragam sampah
yang dapat ditemui di lingkungan masayarakat juga dapat ditemu di sekolah ini. Dalam
kehidupan sosial masayarakat, sampah dapat digolongkan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis
sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut
sampah basah.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus,
misalnya plastik, kaleng danstyrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah dari bahan-bahan berbahaya dan
beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah anorganiklah yang paling
dan selalu dapat ditemui seperti sampah organik daun-daunan, kertas-kertas, karton dan lain
sebagainya dan sampah anorganik seperti kaleng-kaleng, plastik, besi, aluminium dan seng
yang pastinya akan berdampak buruk atau bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan,
keindahan, kenyamanan serta keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di
sekolah. Hal tersebut biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan
kebudayaan antar sesama manusia yang semakin canggih yang mengakibatkan penghasilan
sampah semakin bertumpuk dan merajalela yang tertuju langsung ke tingkat bahaya sampah
yang semakin tinggi di lingkungan sekolah tersebut. Adapun bahaya sampah itu sendiri
sangatlah banyak dan sangatlah berbahaya tetapi akan penulis rangkum ke dalam dua bagian
besar yaitu sebagai berikut:
Inti utama proses pembelajaran pada jaman ini adalah untuk menciptakan siswa-siswi
yang memiliki moral dan etika baik terhadap sosial maupun lingkungannya. Peran guru
sangatlah penting dalam menciptakan SMA NEGERI 1 PURI yang indah dan nyaman
sebagai tempat belajar bagi siswa-siswinya. Pengontrolan sampah oleh guru sangatlah
penting dalam upaya menciptakan pelajar yang cinta terhadap lingkungannya sendiri.
Bimbingan dari guru dan contoh baik dari guru sangatlah dibutuhkan. Perhatian yang ketat
serta pemberian hukuman kepada siswa yang membuang sampah secara sembarangan
merupakan contoh kongkrit yang harus dan segera harus dilaksanakan di lingkungan sekolah.
Disamping itu setiap siswa seharusnya selalu memiliki rasa cinta terhadap
lingkungannya, selalu berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan sampah dan selalu
menumbuhkan kreatifitas-kretifitas baru dalam pencegahan bahaya sampah karena sebagai
siswa yang baik seharusnya memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme serta taat akan aturan
sekolah yang melarang pembuanagan sampah secara sembarangan.
Pengendalian sampah di lingkungna sekolah tidak semudah yang dipikirkan karena setiap
warga sekolah harus mamiliki pola pikir atau pemikiran yang sama mengenai bahaya sampah
tersebut. Misalnya warga SMA NEGERI 1 PURI setiap warga sekolahnya harus sepikir dan
konsisten akan pengendalian sampah tersebut. Apabila setiap warga sekolah tidak memiliki
pemikiran yang sama akan pengendalian sampah tentunya harapan untuk mencapai sekolah
yang bebas akan sampah hanya akan tinggal impian. Pengendalian sampah harus dimulai dari
tata aturan pengendalian sampah yang baik. Ini diartikan bahwasanya harus ada
terlebihdahulu satu aturan yang diciptakan oleh atasan (kepala sekolah, guru atau badan
pemerintahan) kemudian diterapkan dalam aktifitas yang berlangsung disekolah.
Sesungguhnya pengendalian sampah sangat sederhana untuk dilaksanakan apabila pola pikir
warga sekolah tersebut sederhana juga dan akan sangat sulit dilakukan apabila pola pikir
sekolah tersebut rumit.
Menurut Manejer pengolahan sampah Greenaration Indonesia Zulfikar, pengolahan
sampah atau pengendalian sampah dapat bermulai dari lingkungan sekolah. Langkah
pengendalian sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pahami jenis sampah
Dalam pengendalian sampah disekolah, terlebih dahulu harus memehami jenis
sampah apakah sampah tersebut. Karena setiap sampah memiliki usia yang berbeda. Usia
yang berbeda tersebut dikarenakan jenis kandungan yang berbeda-beda pada setiap jenis
sampah. Misalnya sampah plastik yang sering digunakan warga sekolah SMA NEGERI 1
PURI dalam melakukan aktifitas sekolah yang kandungan kimia berbahayanya sangat tinggi
yang menyebabkan lama penguraiannya di alam selama 80-100 tahun ke depan yang pastinya
dapat merusak alam. Tapi misalkan sampah daunan yang hanya mambutuhkan waktu < 1
bulan untuk terurai yang sangat berbeda dengan sampah plastik. Jadi kita harus memahami
sampah tersebut. Dengan pemahaman tersebut kita dapat memilahnya apakah masih dapat
didaur ulang atau tidak.
4. Hemat air
Air di SMA NEGERI 1 PURI sangatlah minim bukan? Faktanya 100 % air yang ada di bumi,
97 % adalah air laut dan 3 % adalah air tawar itupun tidak seluruhnya yang bisa dikomsumsi.
Bayangkan saja jikalau sampah beracun banyak maka air tersebut akan kotor dan tidak dapat
lagi di komsumsi maka air di lingkungan sekolah kita akan semakin minim. Begitupula
dengan dunia kita jikalau sampah banyak maka air bersih tidak akan banyak lagi. Karena kita
mengetahui bahwasanya Air adalah sumber hidup. Jadi bagaimana bisa hidup apabila air
tidak ada lagi? Jadi kita mulai dari sekolah kita untuk hemat akan air dan membuang sampah
secara tidak sembarangan agar sumber hidup kita semakin bersih.
Jadi ada 4 cara pengendalian sampah yang harus kita lakuakan di sekolah kita agar
sekolah kita mencapai kesuksesannya dalam pengendalian sampah. Ubah pola pikir lama
1. Metode pembuanagan
Metode pembuangan adalah salah satu metode paling populer dikalangan sekolah-sekolah
dimana kita disarankan untuk membuang sampah-sampah tersebut kemudian menguburnya
atau membuang sampah ke temapt penampungan sampah. Tetapi dilakukan dengan
cara yang tetap ramah terhadap lingkungan. Hal ini bukan semata-mata dilakukan dengan
2. Metode 3-R
3-R yaitu singkatan dari Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya.
Contoh: menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis, menggunakan botol
bekas sebagai tempat pulpen, dan menggunakan e-mail untuk mengirim surat
Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Contoh: Membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang, menggunakan produk
yang dapat diisi ulang (refill) misalnya alat tulis yang tintanya bisa diisi ulang kembali,
menggunakan kedua sisi kertas untuk menulis, dan menghindari pembelian barang-barang
yang menghasilkan sampah dalam jumlah yang besar dan yang tidak perlu.
Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk yang
bermanfaat.
Contoh: Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai,
membuat karya seni atau kerajinan tangan dari sampah, mengolah sampah organik menjadi
kompos.
Pengolahan sampah melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana
saja, dan tanpa biaya. Yang hanya dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita dalam
melakukannya bahkan hasil dari pengolahan sampah melalui 3-R tersebut dapat
menghasilkan keuntungan materi bagi kita yang melakukan karena dapat menjual hasil daur
ulang kita. Dengan melakukan pengolahan sampah melalui 3-R tersebut penulis dapat
menjamin sampah yang ada di sekolah akan dapat teratasi dan tujuan dari pengolahan sampah
dapat tercapai.
3. Metode penghindaran dan pengurangan
Metode yang berikutnya adalah metode penghindaran dan pengurangan. Sebenarnya sampah
yang ada di dunia ini secara umum dan sampah yang ada di sekolah kita secara spesifik tidak
dapat dimusnahkan atau diatasi secara keseluruhan tapi dapat dihindari dan dikurangi dengan
cara, metode atau langkah-langkah yang kita ingin lakukan. Sekarang intinya semuanya
BAB III
A. SIMPULAN
Dari penjelasan dan pemaparan karya ilmiah tentang bahaya sampah di SMA
NEGERI 1 PURI di atas kami dapat mengambil beberapa hal terpenting sebagai simpulan
yaitu sebagai berikut:
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
http://www.POM.go.id
http://www.pigeon.co.id
http://blog.vitanatures.com
http://suma.UI.ac.id
http://sanitasi.net/pedoman-umum-3-R.co .id
http://arimcsetyaneance.blogspot.com