Bimbingan kelompok merupakan layanan yang diberikan untuk
menyampaikan infomasi dalam suatu kelompok,untuk membantu mereka menyusun rencana, membuat keputusan, atau keperluan lain. Kemudian seseorang yang memberikan informasi disebut dengan pemimpin dalam kelompok. (Prayitno & Amti, 2015).
Materi yang biasanya dibahas dalam layanan bimbingan kelompok, itu
biasanya berupa topik tugas dan topik bebas. Topik tugas, yaitu materi yang diberikan oleh guru pembimbing kemudian dibahas bersama, sedangkan topik bebas, yaitu topik pembahasan yang dikemukakan dengan bebas oleh anggota kelompoknya secara bergiliran. (Ulul Azam, 2016).
Adapun tahap pelaksanaan bimbingan kelompok terbagi atas beberapa tahap,
yaitu:1) tahap orientasi, untuk mengetahui identitas masing-masing anggota kelompok dan mengembangkan kepercayaan kelompok;2) tahap pembinaan norma dan tujuan kelompok;3) tahap mengatasi pertentangan dalam kelompok;4) tahap produktifitastahap ini adalah bertambahnya kuatnya hubungan antara anggota kelompok; dan 5) tahap pengakhiran kelompok atau tahap terminasi.
Selanjutnya juga terdapat bentuk teknik-teknik khusus dalam layanan
bimbingan kelompok, antara lain:1) home room program, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh guru pembimbing dengan membuat suasana dalam kelompok seperti serasa berada di rumah sendiri;2) melakukan karyawisata sambil mengadakan peninjauan pada objek-obejek yang berhubungan dengan materi yang diajarkan;3) melakukan diskusi kelompok umntuk memecahkan masalah secara bersama-sama;4) melakukan kegiatan kelompok yang dibentuk, seperti kelompok belajar, kelompok berbain dan lain-lain;5) membentuk organisasi siswa, dalam kegiatan organisasi tersebut dapat melatih kepemimpinan, tanggung jawab, harga diri siswa dan sebagainya; dan 6) melakukan kegiatan bermain peran atau sosiodrama, teknik memecahkan masalah sosial dengan memainkan peran sesuai permasalahan yang diahadapi siswa.(Romlah, 2013).
Selanjutnya terdapat empat tahap dalam pelaksanaan layanan bimbingan
kelompok, menurut Prayitno (dalam Ulul Azam, 2016) antara lain:1) tahap pembentukan, pada tahap ini terjadinya penerimaan anggota kelompok secara terbuka, melakukan pengenalan antara anggota kelompok dan pemimpin kelompok, menentukan tujuan kelompok, melakukan kesepakatan waktu dengan anggota kelompok, serta melakukan ice breaking;2) tahap peralihan, pada tahap ini membahas suasana yang dirasakan dalam kelompok dan menanyakan kesiapan anggota kelompok terhadap kegiatan yang akan dilakukan;3) tahap kegiatan, mengimplementasikan bentuk layanan bimbingan kelompok dan membahas materi layanan bimbingan kelompok;dan 4) tahap pengakhiran, pada tahap ini anggota menyampaikan kesimpulan hasil kegiatan kelompok dengan jelas.
Sumber Rujukan: Azam, U. (2016). Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah Teori dan Praktik. Deepublish.
Prayitno, & Amti, E. (2015). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Romlah, T. (2013). Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok (ke-3 ed.). Malang: Universitas Negeri Malang.