Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH REVIEW HASIL SEMINAR NASIONAL AUDIT

KECURANGAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN STRATEGI ANTI-FRAUD


PERUSAHAAN DI ERA DIGITAL
(Kamis, 3 October 2019)

PAPER
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Audit Internal

Disusun Oleh:
Fiska Febriana (16102033)
Azharan Ramadhani (16102042)
Fitikasari S (16102087)
Jennifer Debby (16102134)
Lia Rahmawati Soraya (16102153)
Intania Rachma D.A.P (16102155)

PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS TRILOGI
Jl. TMP Kalibata – Jakarta Selatan 12760
Telp. 021-798 0011(Hunting) 021-798 1350 Fax. 021-7981352
Website : www.universitas-trilogi.ac.id
Email : info@universitas-trilogi.ac.id

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan Rahmat-Nya sehingga paper dengan judul “MAKALAH REVIEW HASIL
SEMINAR NASIONAL AUDIT KECURANGAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
DAN STRATEGI ANTI-FRAUD PERUSAHAAN DI ERA DIGITAL”
ini dapat selesai pada waktunya. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada rekan-
rekan yang telah turut serta memberikan kontribusinya sehingga paper ini dapat selesai pada
waktu yang telah ditentukan.

Kami sangat berharap agar paper ini memberikan manfaat bagi para pembaca sehingga
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Kami juga berterimakasih kepada Ibu Novita SE.Ak., M.Ak, CA selaku dosen mata
kuliah audit internal yang memberikan bimbingan dan waktunya dalam menyelesaikan paper
ini.

Kami menyadari bahwa paper ini masih memiliki banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan dan kritikan dari para
pembaca.

ii
iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iv
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penulisan ................................................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 1
BAB II .......................................................................................................................................................... 2
RINGKASAN MATERI ............................................................................................................................. 2
2.1 Tentang Fraud................................................................................................................................... 2
2.2 Tipe Kecurangan (Types Of Audit) .................................................................................................. 2
2.3 Teori Kecurangan (Theory Of Fraud) ............................................................................................. 3
2.4 Continous Auditing ........................................................................................................................... 4
2.5 Pentingnya Intrmal Control dalam strategi pencegahan fraud ................................................... 4
2.6 Contoh penerapan strategi dalam perusahaan e-commerce ......................................................... 5
2.7 Catatan Lain ...................................................................................................................................... 5
LAMPIRAN FOTO .................................................................................................................................... 7
LAMPIRAN BUKTI TIKET SEMINAR ................................................................................................. 8

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Seiring berjalannya jaman, pasti akan terjadi perkembangan disatu atau beberapa
bidang industri tertentu, saat ini sedang berkembang yakni era teknologi yang dinamakan
Revolusi Industri 4.0 yang artinya industri sudah menyentuh dunia virtual yang berkaitan
dengan teknologi berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data yang sudah menyebar
luas ke seluruh penjuru negeri yang dikenal dengan istilah Intenet of Things (IoT).
Banyak manfaat yang bisa kita rasakan seiring berjalannya perkembangan internet
yang tumbuh secara cepat , contohnya dari sektor perbankan, dalam era ini kita tidak harus
bolak balik ke bank untuk melakukan transaksi transaksi seperti cek saldo, transfer uang
dan lain lain, saat ini hal tersebut bisa dilakukan melalui mobile dan berarti akan lebih
mempermudah kita sebagai akuntan menjadi lebih efektif dan efisien
Tetapi dengan semakin maraknya digitalisasi dari tahun ke tahun maka semakin
meningkat pula resiko resiko kecurangan yang timbul dari pihak tertentu yang
menyalahgunakan penggunaan internet dan artifical intelegent uang semakin pesat, banyak
dari mereka yang sengaja melkaukan kecurangan kecurangan seperti : pemalsuan laporan
keuangan, pencurian data, skimming dan lain lain
Kejahatan ini lah yang membahayakan posisi kita sebagai akuntan agar bisa lebih
mempertahankan integritas dan independensi yang perlahan lahan harus dibasmi dan
disusunkan strategi untuk mengatasi dan memberantas pihak pihak yang melakukan
kecurangan tersebut, seperti yang dibahas pada seminar nasional audit yang bertemakan
kecurangan pada laporan keuangan dan strategi anti-Fraud perusahaan di era digital

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan


1. Untuk memenuhi tugas audit internal
2. Untuk memahami dan mengetahui tentang macam macam bentuk fraud dalam
laporan keuangan perusahaan di era digital.
3. Untuk mengetahui strategi apa yang harus disusun untuk mengatasi masalah
fraud.

1
BAB II
RINGKASAN MATERI
2.1 Tentang Fraud
Menurut Dr. Jamaludin Iskak, Fraud merupakan kecurangan yang bisa
menurunkan tata kelola perusahaan. Fraud penting untuk auditor dan calon
auditor untuk meihat, mendeteksi serta memprediksi kecurangan kecurangan
yang terjadi di masa yang akan datang khususnya pada laporan keuangan yang
hanya bisa dilakukan top level, tidak bisa dilakukan di level menengahdan level
bawah. 40% kasus fraus paling banyak terungkap yaitu karena atas dasar
pengaduan juga adalam hal ini audit konvensional perlu dilakukan untuk
mendukung sitem imformasi agar laporan keuangan lebih berkualitas.
Berdasarkan kajian ACFE, trend fraud yang terjadi disebabkan oleh
faktor internal control yang paling tertinggi, trend yang dimaksud yaitu
kecenderungan yang paling banyak terjadi, kalau tidak dilakukan internal
control maka akan muncul peluang yang makin besar dalam melakukan
kecurangan.

2.2 Tipe Kecurangan (Types Of Audit)


1. Kecurangan pelaporan keuangan (Fraudulent of Finnancial Statement)
Kecurangan pelaporan keuangan merupakan sengaja tidak sengaja
menyembunyikan kecurangan pelanggaran terhadap standar akuntansi
keuangan yang secara material berpengaruh terhadap informasi dalam laporan
keuangan, batasan batasan yang yangkut 3 elemen yaitu fakta yang salah,
korban dan kerugian, dibagi menjadi 2 yaitu : finnancial dan non finanncial

Finnancial Asset Revenue, Fictif Revenue, Timing Differences,


Improver Disclosure, Improver Asset Valuation

Non Finnancial Employement , Internal Document, External Document.

2. Penyalahgunaan Asset (Asset Misappropiration)

2
Penyalahgunaan aset terbagi menjadi dua kategori, yaitu: (1)
penyalahgunaan kas (cash misappropriation) yang dapat dilakukan dalam
bentuk skimming, larceny, atau fraudulent disbursement, dan (2)
penyalahgunaan non-kas (non-cash missapropriation) yang dapat 13
dilakukan dalam bentuk penyalahgunaan (misuse) atau pencurian (larceny)
terhadap persediaan dan aset-aset lainnya.
3. Korupsi (Corruption)
2.3 Teori Kecurangan (Theory Of Fraud)
1. Fraud Triangle Theory
Ada 3 hal yang mendorong terjadinya sebuah upaya fraud, yaitu pressure
(dorongan), opportunity (peluang), dan rationalization (rasionalisasi), sebagaimana
tergambar berikut ini:
 Pressure (Dorongan)
Dorongan, incentive atai motivasi yang melatarbelakangi kehidupan pelaku
kecurangan yang memunculkan motivasi untuk melakukan kecrangan
 Opportunity (Kesempatan)
Merupakan pembiaran atas penggantian prosedur atau pelanggan internal
control atau pelanggan regulasi, yang memiliki pengetahuan dan kesempatan
untuk melakukan kecurangan, faktor utama dari oportunity ini adalah internal
control perusahaan dimana jika pengendalian internal yang dilakukan
perusahaan lemah maka masin besar kesempatan yang ditimbulkan dalam
terjadinya kecurangan
 Rationalization (Pembenaran)
biasanya terjadi karena memang seseorang berniat untuk melakukan fraud.
2. Fraud Diamond Theory
Capability : biasanya terjadi karena seseorang mempunyai kemampuan untuk
melakukan fraud. Contohnya : ketika tingkat pengetahuan seseorang semakin
tinggi, maka ia akan melakukan fraud menggunakan cara yang lebih modern
lagi (lebih pintar) sehingga tidak mudah untuk ditelusuri atau diungkap.
3. Fraud Phenthagon Theory

3
Arrogance : biasanya terjadi karena seseorang memiliki keyakinan bahwa ia
tidak akan kena sanksi. Contohnya : seseorang yang memiliki jabatan paling
tinggi di perusahaan keluarga akan merasa dirinya tidak akan dituduh
melakukan fraud karena ia memiliki wewenang paling tinggi (wewenang
kunci).

2.4 Continous Auditing


Merupakan Mengubah proses pengauditan dari kegiatan pengarsipan menjadi proses
yang dilakukan secara terus menerus, continuous auditing (pengauditan
berkesinambungan) sekarang dipandang sebagai cara untuk membantu mencegah
kegagalan-kegagalan perusahaan dan kesalahan-kesalahan laporan keuangan di masa
mendatang., macam macam continous audit sistem adalah :
 Continous Data Assurance (CDA)
merupakan verifikasi atas arus data melalui sistem informasi. CDA Menggunakan
software untuk mengekstrak data dari sistem IT, untuk menganalisis pada tingkat
transaksi untuk menghaslkan asumsi yang lebih rinci
 Continous Data Monitoring (CCM)
terdiri atas seperangkat prosedure yang digunakan untuk memonitoring fungsi
fungsi internal control
 Continous risk monitoring and assasment (CRMA)
digunakan secara dinamis, mengukur resiko dan menyajikan input, untuk
kepentingan perencanaan audit, real time integrated risk assesment approach,
agregating dan accross different functional tasks in prganizations

2.5 Pentingnya Intrmal Control dalam strategi pencegahan fraud


Pengendalian internal sangat penting dilakukan oleh suatu perusahaan ,
karena semakin kuat pengendaliak internal yang dilakukan maka akan semakin
memperkecil resiko resiko terjadinya fraud, maka dari itu memperkuat nternal
control bisa jadi salah satu strategi perusahaan dalm mencegah fraud, dimana
internal control tersebut bukan hanya disusun, dibuat, dibutuhkan, dan
disimpan. Tetapi juga untuk terus dipelihara sesuai dengan situasi dan kondisi
perusahaan Dalam menyusun internal control juga diperlukan komitmen dari

4
memilih dan manajemen menghindarkan kecurangan ( fraud ) di suatu
perusahaan

2.6 Contoh penerapan strategi dalam perusahaan e-commerce


Dalam hal melakukan pencegahan fraud di perusahaan e-commerce
diperlukan evaluasi, dimana evaluasi perusahaan fraud tidak sama dengan
evaluasi konvensional. Dalam evaluasi perusahaan star up caranya dilakukan
dengan melihat apakah market yang akna kita ambil. Kalau dalam evaluasi
perusahaan konvemsional salah satu melihat dari total dana yang diterima dari
investor
Dalam mengatasi fraud do era digital seperti gojek contohnya harusnya
gojek lebih memonitoring dengan para rider, namun semakin banyak pengguna
id data kita maka akan lebih mudah terdeteksi, yanh alan mengincar keuangan,
seperti kartu kredit, maka dari itu perusahaan e-commerce harus menjaga
kerahasiaan yang dimiliki user agar tidak terjadi kebocoran data yang bisa
dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab dan bisa dijual / bisa
dinamakan skimming data.
Kehadiran revolusi industri 4.0 yang memadukan manusia dengan
teknologi dapat membantu auditor untuk menggunakan teknologi informasi yang
ada tersebut dalam hal pembuatan laporan keuangan yang lebih berkualitas dan
laporan hasil pengauditan agar relevance & reliable. Dan biasanya laporan audit
biasanya maksimal hanya 3 lembar.

2.7 Catatan Lain


 Standar merupakan ukuran minimum yang harus dipenuhi oleh seorang auditor.
Sehingga biasanya jika seorang auditor internal melakukan fraud, faktornya adalah
karena ia belum menerapkan standar tersebut dengan baik dan adanya underpressure
dari pihak manajemen.
 Mengapa kecurangan biasanya diungkapkan oleh pihak lain yang bukan auditor?
Karena auditor bertugas untuk mengaudit secara umum bukan untuk menemukan
kecurangan. Karena pada dasarnya semua tugas yang dilakukan oleh seorang auditor
sesuai dengan kontrak yang disetujui pihak manajemen dan auditor tersebut.
Sedangkan jika seorang auditor ingin mengungkapkan dan menggali lebih dalam

5
mengenai fraud yang terjadi di perusahaan, ia harus mengikuti prosedur OJK untuk
menelusuri kecurangan tersebut. Sehingga kehadiran whistleblower dapat membantu
mengungkapan kecurangan yang ada di suatu perusahaan ketika auditor tidak bisa,
karena biasanya kecurangan terlihat secara tidak sengaja. Auditor tersebut nantinya
akan menilai apakah pernyataan yang diberikan whistleblower tersebut merupakan
fraud atau bukan, karena auditor yang mengerti tentang hal tersebut.
 Mendeteksi fraud bisa dengan melihat indikasinya dan cara mengurangi atau mengatasi
fraud yang terjadi tersebut yaitu dengan banyak cara yang saling berkaitan. Karena jika
dengan banyak cara, maka fraud-fraud tersebut akan mudah dideteksi dan terungkap
lebih cepat.
 Siapa yang dapat mengatasi fraud :
Semua orang yang ada di perusahaan. Karena didalam perusahaan, setiap karyawan
memiliki tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Sehingga dengan kepatuhan
mereka terhadap setiap aturan & tugas yang dibuat perusahaan serta memiliki misi yang
sama dengan tujuan perusahaan akan membantu perusahaan untuk mengurangi
munculnya fraud. Karena dengan hal itu, karyawan mengerti tentang tanggungjawab
yang dipegangnya dan ikut andil dalam memajukan perusahaan.

Sesi 2

 Strategi mengurangi fraud :


1) Konsensus antara 2 pemilik tertinggi perusahaan yang sama-sama setuju.
2) Compliance antara seluruh karyawan.
3) Tidak usah diberikan kesempatan bagi karyawan yang melakukan fraud.
 Memperbaiki kinerja tidak harus dengan memperbaiki keuangan saja, tetapi bisa
dengan kinerja non-keuangannya. Contoh : PT. KAI yang memperbaiki fasilitas
pelayanan umumnya terlebih dahulu dibanding laporan keuangannya. Karena bagi PT.
KAI ketika fasilitas sudah diperbaiki maka nantinya akan banyak pengguna yang
merasa nyaman dengan fasilitas yang sudah disediakan tersebut ketika mereka
memakai kereta, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan keuangan perusahaan
karena makin banyak orang yang menggunakan kereta sebagai transportasi sehari-
harinya.

6
LAMPIRAN FOTO

7
LAMPIRAN BUKTI TIKET SEMINAR

Anda mungkin juga menyukai